Anda di halaman 1dari 40

+

Biaya Modal

JUDITH H. MELINDA SINAGA /165020307111032


AKSIOMAWATI / 165020307111034
DELANEIRA HARNANDITA / 165020307111042

MANAJEMEN KEUANGAN CE
+ Pendahuluan
 Biaya modal adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
untuk memperoleh dana baik hutang, saham preferen, saham biasa,
maupun laba ditahan untuk mendanai suatu investasi perusahaan.

 Perhitungan biaya penggunaan modal adalah penting berdasar tiga


alasan berikut:

1. Maksimisasi nilai perusahaan mengharuskan biaya-biaya (termasuk


biaya modal) diminimumkan.

2. Capital budgeting memerlukan estimasi tentang biaya modal.

3. Keputusan lain juga memerlukan estimasi biaya modal, misal leasing,


modal kerja.

 Konsep biaya modal erat hubungannya dengan konsep mengenai


pengertian imbal hasil yang dipersyaratkan (required rate of return).

 Biaya modal biasanya digunakan sebagai ukuran untuk menentukan


diterima atau ditolaknya uatu usulan investasi (sebagai discount rate),
yaitu dengan membandingkan rate of return dari usulan investasi
tersebut dengan biaya modalnya. Biaya modal disini adalah overall cost
of capital.
+
Pendahuluan
 Imbal Hasil yang Dipersyaratkan dan Biaya Modal

Jika proyek berisiko, dengan asumsi bahwa seluruh informasi


tidak berubah, imbal hasil yang dipersyaratkan tentu saja
lebih tinggi. Biaya modal untuk proyek berisiko lebih besar
dari imbal hasil bebas risiko. Dan tingkat diskonto yang tepat
akan lebih besar dari imbal hasil bebas risiko.

 Kebijakan Keuangan dan Biaya Modal

Biaya modal keseluruhan akan mencerminkan imbal hasil


yang dipersyaratkan pada aset perusahaan secara
keseluruhan. Biaya modal suatu perusahaan akan
mencerminkan baik biaya modal dari utang maupun biaya
modal dari ekuitas.
+
Biaya Ekuitas
+
 Biaya
ekuitas (cost of equity) adalah imbal hasil
yang dipersyaratkan oleh investor ekuitas
perusahaan atas investasi mereka di perusahaan.

 Pendekatan yang digunakan untuk menentukan


biaya ekuitas:

1. Pendekatan Model Pertumbuhan Dividen


(Dividend Growth Model Approach)

2. Pendekatan Security Market Line (SML)


+ Pendekatan Model Pertumbuhan Dividen
 Dengan asumsi bahwa dividen perusahaan akan bertumbuh
pada tingkat pertumbuhan yang konstan g, harga saham P0,
adalah:

D0 : dividen yang baru saja dibayarkan


D1 : dividen yang diperkirakan akan dibayar pada periode
berikutnya
RE : imbal hasil yang dipersyaratkan atas saham atau biaya
ekuitas perusahaan
+ Memperkirakan g (Tingkat Pertumbuhan)

 Terdapat
dua cara dasar untuk memperkirakan g:
 Menggunakan tingkat pertumbuhan historis.
 Menggunakan perkiraan analis tentang tingkat
pertumbuhan di masa depan.

 Caralainnya yaitu dengan mengamati dividen-


dividen sebelumnya, contohnya lima tahun,
kemudian menghitung tingkat pertumbuhan setiap
tahunnya, dan menghitung nilai rata ratanya.
+ Contoh Penerapan Pendekatan Model
Pertumbuhan Dividen
 Greater State Public Service membayar dividen sebesar $4
per saham tahun lalu. Saham perusahaan tersebut saat ini
memiliki harga per lembar $60. Anda memperkirakan bahwa
dividen akan bertumbuh secara tetap sebesar 6% per tahun
selamanya. Berapakah biaya ekuItas Greater State?

 Dividen yang diharapkan untuk tahun depan (D1) :


 D1 = D0 x (1 + g)
= $ 4 X 1,06
= $ 4,24
 Biaya ekuitas (RE) :
 RE = D1 / P0 + g
= $ 4,24 / 60 + 0.06
= 13,07 %
+ Keunggulan dan Kelemahan Pendekatan
Model Pertumbuhan Dividen

 Keunggulan :
 Mudah dipahami dan digunakan.

 Kelemahan:
 Tidak berguna dalam banyak kasus.
 Perkiraan atas biaya ekuitas sangat sensitif
terhadap perkiraan atas tingkat pertumbuhan.
 Tidak secara jelas mempertimbangkan tentang
resiko
+ Pendekatan SML
 Imbal hasil yang diharapkan atau dipersyaratkan atas
sebuah investasi akan bergantung pada tiga hal:
 Suku bunga bebas risiko, Rf
 Premi risiko pasar, E(RM) – Rf
 Risiko sistematis dari aset relatif terhadap rata-rata,
yang disebut dengan koefisien beta, β

 Dengan menggunakan SML, kita dapat memperoleh imbal


hasil yang diharapkan atas ekuitas perusahaan E(RE),
sebagai:

E(RE) = Rf + βE x [ E(RM) – Rf ]

Imbal hasil yang dipersyaratkan:

RE = Rf + βE x (RM – Rf )
+ Contoh Penerapan Pendekatan SML
 Perkiraan tentang premi risiko pasar (RM – Rf )
(berdasarkan sahan biasa dari perusahaan-
perusahaan besar) adalah sekitar 7%. Pada
September 2011, suku bunga bebas risiko
berdasarkan yield to maturity dari T-bills
pemerintah Singapura adalah 0.2% (Rf ). Koefisien
beta dapat diperkirakan secara langsung
menggunakan harga sahan di masa lalu. Beta untuk
Olam Internasional adalah 1,1. Biaya ekuitas dari
Olam:
 ROlam = Rf + βOlam x (RM – Rf )
= 0,2% + 1,1 (7%)
= 0,2% + 7,7%
= 7,9%
+
Keunggulan dan Kelemahan
Pendekatan SML
 Keunggulan:
 Menyesuaikan terhadap resiko.
 Dapat diterapkan keperusahaan selain yang
memiliki tingkat pertumbuhan deviden tetap.

 Kelemahan:
 Mengharuskan memperkirakan premi resiko
pasar dan koefisien beta.
 Bergantung pada masa lalu untuk
memperkirakan masa depan.
+
Biaya Utang dan Biaya Saham
Preferen
+
Biaya Utang
 Biaya utang (cost of debt) adalah imbal hasil yang diminta
oleh kreditur perusahaan atas pinjaman yang baru.

 Tidak seperti biaya ekuitas perusahaan, biaya utang


perusahaan dapat diamati baik secara langsung maupun
tidak langsung: Biaya utang adalah tingkat bunga yang harus
dibayar oleh perusahaan atas pinjaman barunya dan dapat
diamati tingkat bunganya di pasar keuangan.

 Cara lainnya, jika kita mengetahui bahwa obligasi memiliki


peringkat, misalnya AA, kita cukup mencari tingkat bunga
obligasi dengan peringkat AA yang baru diterbitkan.

 Cara manapun dapat digunakan, kita tidak perlu


memperkirakan beta dari utang karena kita dapat
mengamati secara langsung tingkat bunga yang ingin kita
ketahui.
+ Contoh Soal Biaya Utang
 Pada Agustus 2010, Temasek Holding menerbitkan obligasi
Temasek Singdollar 40 tahun untuk pertama kalinya. Pbligasi
tersebut memperoleh peringkat AAA dari Standard & Poor’s
dan AAA dari Moody’s Investor Service. Harga obligasi
sebesar nilai nominalnya. Investor akan menerima
pembayaran kupon setiap enam bulan pada tingkat bunga
kupon tahunan sebesar 4,2%. Berapakah biaya utang dari
Temasek?

Karena obligasi Temasek dijual pada nilai nominalnya,


yield to maturity-nya adalah 4,2% per tahun. Oleh karena
itu, biaya utang dari Temasek, R0 adalah 4,2%
+
Biaya Saham Preferen
 Saham preferens memiliki pembayaran dividen yang tetap
untuk selamanya sehingga pada dasarnya saham preferen
merupakan sebuah perpetuitas.

 Biaya dari sahan preferen, Rp, adalah:

Rp = D / P0

Dengan D adalah dividen yang jumlahnya tetap dan P0


adalah harga saham preferen saat ini.

 Cara lainnya, karena saham preferen diberikan peringkat


yang hampir sama dengan obligasi, biaya sahan preferen
dapat diperkirakan dengan mengamati imbal hasil yang
dipersyaratkan atas saham preferen yang memiliki
peringkat yang sama.
+ Contoh Soal Biaya Saham Preferen
 Pada Juli 2008, Bank OCBC menerbitkan saham preferen
senilai S$1 miliar dengan nilai par sebedar S$ 100 per
lembarnya. Dividen sebesar 5,1% per tahun dibayarkan
setahun dua kali, dihitung dari harga penerbitan, yaitu S$
100. Sebagai contoh, seorang investor yang memiliki 200
lembar saham preferen akan menerima dividen sebesar
S$510 pada Juni dan Desember setiap tahunnya. Sehingga
jumlah dividen yang diterima setahun sebesar S$ 1.020.
Berapakah biaya saham preferen Bank OCBC?

Rp = D1 / P0
= $ 5,1 / $100
= 5,1%
+ Biaya Modal Rerata Tertimbang
(Weighted Average Cost of
Capital)
+
Bobot Struktur Modal
V=E+D

100%= E/V + D/V

 Contoh :

Nilai pasar dari saham perusahaan sebesar


$200juta, total nilai pasar dari utang perusahaan
$50juta, gabungan dari keduanya $250juta.

Dari total tersebut E/V= $200juta/ $250juta=80%.


+ Pajak dan Biaya Modal Tertimbang
 Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat untuk arus kas,
tingkat diskonto harus dinyatakan atas dasar setelah pajak

 Dalam menentukan tingkat diskonto setelah pajak, harus


membedakan biaya utang sebelum pajak dan setelah pajak

 Contoh: Perusahaan meminjam dana sebesar $ 1 juta dengan


bunga 9%. Tarif pajak perusahaan 34%. Berapa tingkat bunga
setelah pajak?
Total bunga sebelum pajak dikurangi tagihan pajak perusahaan

o Total bunga sebelum pajak = ($1jt x 9 %) = $ 90.000

o Tagihan pajak perusahaan = 34% x 90.000 = $30.600

o Tagihan bunga setelah pajak = $ 90.000 - $30.600 = $ 59.400

o Suku bunga setelah pajak = $59.400/1jt = 5,94%

o RD x (1- TC ) = 9 % x (1-0,34) = 5,94%


+
Rumus WACC

WACC=(E/V) x RE + (D/V) x RD x (1- TC )

 Jika perusahaan memiliki saham preferen:

WACC=(E/V) x RE + (P/V) x RP + (D/V) x RD x (1- TC )


+
Memecahkan Permasalahan
Pergudangan
 Alternatif
di keuangan dapat di bandingkan
dengan renovasi pergudangan

 WACC untuk suatu perusahaan mencerminkan


risiko dan struktur permodalan yang ingin dicapai
dari aset-aset perusahaan keseluruhan

 Dalammenggunakan WACC perusahaan untuk


menilai proyek pergudangan tergantung apakah
proyek pergudangan tersebut berada dalam
kelompok risiko yang sama dengan aktivitas
operasi di perusahaan
+
Contoh :
 Perusahaan memiliki rasio utang terhadap terhadap ekuitas yang
diinginkan sebesar 1:3. Kita mengetahui bahwa rasio utang terhadap
ekuitas D/E = 1/3 berarti E/V adalah 0,75 dan D/V adalah 0,25. Biaya
utang sebesar 10 persen dan biaya ekuitas sebesar 20 persen. Dengan
mengansumsikan tarif pajak sebesar 34 persen. WACC akan menjadi :

 WACC=(E/V) x RE + (D/V) x RD x (1- TC )

= 0,75 x 20 % + 0,25 x 10 % x (1-0,34) = 16,65%

 Proyek pergudangan memiliki biaya sebesar $50 juta dan arus kas setelah pajak yang
diharapkan sebesar $ 12 juta per tahun selama enam tahun. NPV (dalam jutaan) adalah :

12 12
NPV = - $50 + + …..
(1+WACC) (1+WACC)6

 Karena arus kas dalam bentuk anuitas biasa,kita dapat menghitung NPV dengan
menggunakan tingkat diskonto (WACC) sebesar 16,65 persen, seperti berikut :

1−[1/(1+0,1665)6
NPV = - $50 + 12 x o,1665

= - $50 + 12 x 3,6222 = - $6,53


+
Evaluasi Kinerja :Kegunaan Lain
dari WACC
 Evaluasi
kinerja adalah kegunaan lain WACC,
pendekatan yang paling terkenal adalah EVA

 Banyakperusahaan menggunakan nilai buku untuk


utang dan ekuitas dalam menghitung biaya modal.

 Pemusatan dalam penciptaan nilai, prosedur


evaluasi berbasis WACC memakai pegawai dan
manajemen memberikan perhtian pada nilai
bawah yg sebenarnya.
+
Biaya Modal Proyek dan
Divisi
+
SML dan WACC
 Saat mengevaluasi investasi dengan risiko yang sangat berbeda
dari risiko yang dihadapi oleh perusaah secara keseluruhan,
menggunakan WACC akan menghasilkan keputusan buruk.
+
Biaya Modal Divisi
+ Biaya Modal Divisi
 Biaya modal perusahaan keseluruhan adalah bauran dari dua biaya
modal yang berbeda, dari setiap divisi.

 Contoh:
Terdapat dua divisi dalam suatu perusahaan, perusahaan telepon
teregulasi dan perusahaan produsen elektronika. Perusahaan
telepon teregulasi memiliki risiko yang lebih rendah dibanding
perusahaan produsen elektronika yang risikonya lebih tinggi.
Jika kedua divisi bersaing dalam memperebutkan sumber daya,
dan perusahaan menggunakan WACC tunggal sebagai batasan,
divisi yang lebih berisiko akan cenderung memiliki imbal hasil yang
lebih besar, sehingga cenderung akan menjadi “pemenang.”

 Aktivitas yang kurang berisiko mungkin memiliki potensial


keuntungan yang besar, sehingga diabaikan. Kebanyakan perusahaan
besar menyadari permasalahan ini, dan banyak usaha yang dilakukan
untuk mengembangkan biaya modal divisi secara terpisah.
+ Pendekatan Pure Play
 Penggunaan
WACC perusahaan secara tidak tepat akan
menimbulkan permasalahan.

 Kita tidak bisa


mengamati imbal hasil dari investasi-
investasi tersebut, jadi yang harus dilakukan adalah
memeriksa investasi lain di luar perusahaan yang berada
dalam kelompok risiko yang sama seperti yang sedang
dipertimbangkan dan menggunakan imbal hasil yang
dipersyaratkan pasar atas investasi-investasi tersebut
sebagai tingkat diskonto.

 Untuk memasuki lini bisnis yang baru, perusahaan harus


mencoba untuk menentukan biaya modal yang tepat
dengan mengamati di pasar. Suatu perusahaan yang
terfokus dalam satu lini bisnis disebut dengan pure play
+  Pendekatan pure play digunakan untuk memperkirakan
imbal hasil yang dipersyaratkan atas sebuah investasi.
 Contoh: McDonald memutuskan untuk memasuki bisnis
komputer pribadi dam network server dengan lini bisnis
yang disebut McPutters. McDonald harus mencari
perusahaan-perusahaan yang sudah ada di bisnis
komputer pribadi untuk penghitungan biaya modal bagi
bisnis barunya.

 Permasalahan yang sering muncul adalah mungkin saja


perusahaan yang cocok itu tidak dapat ditemui.
+ Pendekatan Subjektif
 Karena sulit untuk menentukan tingkat diskonto yang objektif untuk
suatu proyek individu, perusahaan sering menerapkan pendekatan
yang melibatkan penyesuaian yang sifatnya subjektif atas WACC
keseluruhan.

 Dengan pendekatan subjektif perusahaan menempatkan proyek-


proyek ke dalam satu diantara kelompok risiko. Tingkat diskonto yang
digunakan untuk menilai proyek, kemudian disatukan dengan
menambahkan (untuk risiko tinggi) atau mengurangkan (untuk risiko
rendah) faktur penyesuaian ke atau dari WACC.

 Secara prinsip, akan lebih baik untuk menentukan secara objektif


imbal hasil yang dipersyaratkan bagi setiap proyek secara terpisah.
Namun penyesuaian subjektif pasti lebih dipakai dengan alasan
kepraktisan karena informasi yang dibutuhkan tidak tersedia.
+ Biaya Penerbitan (Flotation
Cost) dan Biaya Modal Rerata
Tertimbang
+ Pendekatan Dasar
 Spatt Company, perusahaan yang tidak memiliki utang, memiliki
biaya ekuitas sebesar 20 persen. Karena tidak memiliki utang, WACC
Spatt dan biaya ekuitasnya menjadi sama besar. Spatt sedang
mempertimbangkan perluasan usaha dari kegiatan operasi yang ada
berskala besar senilai $100 juta. Perluasan usaha tersebut akan
didanai oleh penjualan saham baru. Berdasarkan percakapan dengan
bank investasinya, Spatt percaya bahwa biaya penerbitan saham
akan sebesar 10 persen dari nilai saham baru yang diterbitkan. Hal
ini berati hasil yang diperoleh Spatt dari penjualan ekuitasnya akan
sebesar 90 persen dan nilai saham yang terjual.

 Spatt perlu menjual ekuitas dalam jumlah yang cukup untuk


memperoleh dana sebesar $100 juta setelah biaya penerbitan
dipenuhi. Dengan kata lain:

$100 juta = (1 – 0,10) × Jumlah yang ingin diperoleh

Jumlah yang ingin diperoleh = $100 juta/0,90 = $111,11 juta


+  Jika perusahaan menggunakan utang dan ekuitas, penghitungan
akan menjadi rumit. Sebagai contoh, anggap struktur modal yang
diinginkan oleh Spatt adalah ekuitas sebesar 60 persen dan utang
sebesar 40 persen. Biaya penerbitan yang terkait dengan ekuitas
tetap 10 persen, tetapi biaya penerbitan untuk utang lebih kecil—
katakanlah 5 persen. Biaya penerbitan rerata tertimbang fA dengan
rumus:

fA = (E/V) × fE + (D/V) × fD
fA = 60% × 0,10 + 40% × 0,05
fA = 8%

 Biaya penerbitan rerata tertimbang untuk Spatt adalah 8 persen.


Biaya penerbitan tersebut menjelaskan bahwa untuk setiap dolar
yang diperoleh dari pendanaan oleh pihak di luar perusahaan bagi
proyek baru, perusahaan harus memperoleh dana sebesar $1/(1 –
0,080) = $1,087. Dalam contoh, biaya proyek senilai 100 juta saat kita
mengabaikan biaya penerbitan. Jika kita masukkan biaya penerbitan,
biaya yang sebenarnya adalah $100 juta/(1 – fA) = $100 juta/0,92 =
$108,7 juta.
+  Dalam memperlakukan biaya penerbitan,
perusahaan harus berhati-hati untuk tidak
menggunakan bobot yang salah.
 Perusahaan harus menggunakan bobot yang
diinginkan bahkan jika perusahaan dapat
mendanai seluruh biaya proyek dengan utang
atau ekuitas saja. Kenyataan suatu perusahaan
dapat mendanai proyek tertentu dengan utang
atau ekuitas tidak secara langsung relevan.
 Perusahaan harus selalu menggunakan bobot
yang diinginkan dalam menghitung biaya
penerbitan.
+ Biaya Penerbitan dan NPV
 Biaya penerbitan dapat dimasukkan ke dalam analis NPV. Hal ini bisa
dibuktikan dengan ilustrasi berikut. Tripleday Printing Company saat
ini memiliki rasio utang terhadap ekuitas yang diinginkan sebesar
100 persen. Perusahaan baru tersebut diharapkan akan
menghasilkan arus kas setelah pajak sebesar $73,150 setiap
tahunnya untuk selamanya. Tarif pajak sebesar persen. Terdapat dua
pilihan pendanaan:
1. Menerbitkan saham baru senilai $500.000: Biaya penerbitan
dari saham baru akan sebesar 10 persen dari jumlah yang
diperoleh. Imbal hasil yang dipersyaratkan atas ekuitas
perusahaan adalah 20 persen.
2. Menerbitkan obligasi yang tenornya 30 tahun senilai $500.000:
biaya perolehan dan utang baru akan sebesar 2 persen dari
hasil penerbitan yang diperoleh. Perusahaan dapat
menerbitkan utang baru dengan biaya utang sebesar 10 persen.

 Berapakah NPV dari pabrik tersebut?


+ Pertama, karena percetakan adalah lini bisnis utama perusahaan,
gunakan biaya modal rerata tertimbang perusahaan untuk menilai
pabrik:
WACC = (E/V) × RE + (D/V) × RD × (1 – TC)
WACC = 0,50 × 20% + 0,50 × 10% × (1 – 0,34)
WACC = 13,3%

Arus kas setiap tahunnya adalah $73,150 untuk selamanya , nilai


sekarang (PV) dari arus kas dengan tingkat diskonto sebesar 13,3
persen setiap tahunnya adalah:
PV = $73.150/0,133 = $550.000

Tanpa biaya penerbitan, proyek tersebut menghasilkan NPV yang lebih


besar sehingga harus diterima.
+ Karena pendanaan baru harus diperoleh, biaya penerbitan menjadi
relevan. Dari informasi yang diberikan kita mengetahui bahwa biaya
penerbitan adalah 2 persen dari utang dan 10 persen dari ekuitas.
Tripleday menggunakan utang dan ekuitas dalam proporsi yang sama,
sehingga biaya penerbitan rerata tertimbang, fA, adalah:

fA = (E/V) × fE + (D/V) x fD

fA = 0,50 × 10% + 0,50 × 2%

fA = 6%

 Tripleday dapat mendanai proyek ini seluruhnya dengan utang dan


ekuitas tidak relevan.

 Tripleday membutuhkan dana sebesar $500.000 untuk pabrik barunya,


sehingga biaya sebenarnya, setelah kita memasukkan biaya penerbitan,
adalah $500.000/(1-fA) = $500.000/0,94 = $531.915.

 Proyek tersebut memiliki PV sebesar $550.000 sehingga NPV-nya adalah


$550.000 – $531.915 = $18.085, sehingga masih dianggap sebagai
investasi yang baik. Namun nilai proyeknya lebih rendah dibandingkan
dengan yang diperkirakan di awal.
+ Ekuitas Internal dan Biaya Penerbitan
 Biaya penerbitan secara implisit mengasumsikan bahwa perusahaan-
perusahaan harus selalu mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk
investasi baru. Kenyataannya, kebanyakan perusahaan jarang menjual
ekuitasnya. Sebaliknya arus kas mereka yang diperoleh dari dalam
perusahaan cukup untuk menutupi bagian ekuitas dari belanja modal.
Hanya bagian utang saja yang harus diperoleh dari luar perusahaan.

 Penggunaan ekuitas internal tidak mengubah pendekatannya, tetapi


sekarang akan memberikan nilai nol untuk biaya untuk biaya penerbitan
ekuitas karena tidak ada biaya penerbitan. Dalam contoh Tripleday, biaya
penerbitan rerata tertimbangnya menjadi:

fA = (E/V) × fE + (D/V) x fD

fA = 0,50 × 0% + 0,50 × 2%

fA = 1%

 Perhatikan bahwa apakah ekuitas diperoleh dari dalam perusahaan atau


dari luar perusahaan membuat perbedaan yang besar karna ekuitas dari
luar perusahaan memiliki biaya penerbitan yang relatif tinggi.
+TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai