Biaya Modal
MANAJEMEN KEUANGAN CE
+ Pendahuluan
Biaya modal adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
untuk memperoleh dana baik hutang, saham preferen, saham biasa,
maupun laba ditahan untuk mendanai suatu investasi perusahaan.
Terdapat
dua cara dasar untuk memperkirakan g:
Menggunakan tingkat pertumbuhan historis.
Menggunakan perkiraan analis tentang tingkat
pertumbuhan di masa depan.
Keunggulan :
Mudah dipahami dan digunakan.
Kelemahan:
Tidak berguna dalam banyak kasus.
Perkiraan atas biaya ekuitas sangat sensitif
terhadap perkiraan atas tingkat pertumbuhan.
Tidak secara jelas mempertimbangkan tentang
resiko
+ Pendekatan SML
Imbal hasil yang diharapkan atau dipersyaratkan atas
sebuah investasi akan bergantung pada tiga hal:
Suku bunga bebas risiko, Rf
Premi risiko pasar, E(RM) – Rf
Risiko sistematis dari aset relatif terhadap rata-rata,
yang disebut dengan koefisien beta, β
E(RE) = Rf + βE x [ E(RM) – Rf ]
RE = Rf + βE x (RM – Rf )
+ Contoh Penerapan Pendekatan SML
Perkiraan tentang premi risiko pasar (RM – Rf )
(berdasarkan sahan biasa dari perusahaan-
perusahaan besar) adalah sekitar 7%. Pada
September 2011, suku bunga bebas risiko
berdasarkan yield to maturity dari T-bills
pemerintah Singapura adalah 0.2% (Rf ). Koefisien
beta dapat diperkirakan secara langsung
menggunakan harga sahan di masa lalu. Beta untuk
Olam Internasional adalah 1,1. Biaya ekuitas dari
Olam:
ROlam = Rf + βOlam x (RM – Rf )
= 0,2% + 1,1 (7%)
= 0,2% + 7,7%
= 7,9%
+
Keunggulan dan Kelemahan
Pendekatan SML
Keunggulan:
Menyesuaikan terhadap resiko.
Dapat diterapkan keperusahaan selain yang
memiliki tingkat pertumbuhan deviden tetap.
Kelemahan:
Mengharuskan memperkirakan premi resiko
pasar dan koefisien beta.
Bergantung pada masa lalu untuk
memperkirakan masa depan.
+
Biaya Utang dan Biaya Saham
Preferen
+
Biaya Utang
Biaya utang (cost of debt) adalah imbal hasil yang diminta
oleh kreditur perusahaan atas pinjaman yang baru.
Rp = D / P0
Rp = D1 / P0
= $ 5,1 / $100
= 5,1%
+ Biaya Modal Rerata Tertimbang
(Weighted Average Cost of
Capital)
+
Bobot Struktur Modal
V=E+D
Contoh :
Proyek pergudangan memiliki biaya sebesar $50 juta dan arus kas setelah pajak yang
diharapkan sebesar $ 12 juta per tahun selama enam tahun. NPV (dalam jutaan) adalah :
12 12
NPV = - $50 + + …..
(1+WACC) (1+WACC)6
Karena arus kas dalam bentuk anuitas biasa,kita dapat menghitung NPV dengan
menggunakan tingkat diskonto (WACC) sebesar 16,65 persen, seperti berikut :
1−[1/(1+0,1665)6
NPV = - $50 + 12 x o,1665
Contoh:
Terdapat dua divisi dalam suatu perusahaan, perusahaan telepon
teregulasi dan perusahaan produsen elektronika. Perusahaan
telepon teregulasi memiliki risiko yang lebih rendah dibanding
perusahaan produsen elektronika yang risikonya lebih tinggi.
Jika kedua divisi bersaing dalam memperebutkan sumber daya,
dan perusahaan menggunakan WACC tunggal sebagai batasan,
divisi yang lebih berisiko akan cenderung memiliki imbal hasil yang
lebih besar, sehingga cenderung akan menjadi “pemenang.”
fA = (E/V) × fE + (D/V) × fD
fA = 60% × 0,10 + 40% × 0,05
fA = 8%
fA = (E/V) × fE + (D/V) x fD
fA = 6%
fA = (E/V) × fE + (D/V) x fD
fA = 0,50 × 0% + 0,50 × 2%
fA = 1%