Disusun Oleh:
Supervisor:
Dr. Zaki Baridwan, SE., MSi., Ak., CPA
Dosen Pembimbing:
Dr. Zaki Baridwan, SE., MSi., Ak., CPA
Adapun tujuan yang ingin didapatkan melalui penulisan makalah ini adalah:
Menurut John A Pearce dan Richard B Robinson diferensiasi adalah suatu strategi bisnis
yang berusaha untuk membangun keunggulan kompetitif dengan produk atau jasa dengan
membedakannya dengan produk-produk lain yang tersedia, berdasarkan pada features kinerja,
atau faktor-faktor lainnya yang tidak secara langsung terkait dengan biaya dan harga. Sehingga
perbedaan tersebut akan menjadi sesuatu yang susah untuk dirancang atau sesuatu yang susah
untuk ditiru.
Suatu strategi diferensiasi yang sukses memungkinkan bisnis untuk menyediakan produk
atau jasa yang dimata pembeli memiliki nilai lebih tinggi pada “biaya diferensiasi” yang lebih
rendah dibandingkan dengan “nilai premium” bagi pembeli. Dengan perkataan lain, pembeli
merasa bahwa biaya tambahan yang dikeluarkannya untuk membeli produk atau jasa jauh
dibawah nilai produk atau jasa tersebut bila dibandingkan alternatif lainnya yang tersedia.
Diferensiasi biasanya berasal dari satu atau lebih aktivitas dalam rantai nilai yang
menciptakan nilai unik yang penting bagi pembeli. Suatu bisnis dapat mencapai diferensiasi
dengan melakukan aktivitas nilainya yang ada saat ini atau melakukan konfigurasi ulang dengan
suatu cara yang unik. Selain itu kesinambungan dari diferensiasi tersebut akan bergantung pada
dua hal, yaitu kesinambungan dari nilai yang tinggi dalam pandangan pembeli dan kurangnya
imitasi oleh pesaing. Para pelaku bisnis yang memeriksa sumber daya dan kapabilitas bisnis
mereka untuk menemukan keunggulan diferensiasi mengevaluasi kesinambungan dari
keunggulan tersebut dengan melakukan tolok ukur atas bisnis mereka terhadap pesaing utama
dan dengan mempertimbangkan dampak dari keunggulan diferensiasi apapun terhadap kekuatan
dalam lingkungan kompetitif bisnis tersebut. Aktivitas-aktivitas berkesinambungann yang
menyediakan satu atau beberapa peluang terhadap kekuatan-kekuatan utama industri seharusnya
menjadi dasar dari aspek diferensiasi kompetitif bisnis.
a. Diferensiasi Produk Kotler (2002:2) secara garis besar menyatakan diferensiasi produk
adalah penawaran produk perusahaan yang memiliki sesuatu yang lebih baik, lebih cepat
dan lebih murah yang akan menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi pelanggan
dibandingkan produk pesaing. Produk fisik merupakan hal yang potensial untuk dijadikan
pembeda. Perusahaan dapat membedakan produknya berdasarkan keistimewaan, kualitas
kinerja, kualitas kesesuaian, daya tahan, keandalan, mudah diperbaiki, gaya dan
rancangan, merek, kemasan, ukuran dan rasa.
b. Diferensiasi Pelayanan Diferensiasi Pelayanan, membedakan pelayanan utama
berdasarkan kemudahan pemesanan, pengiriman, pemasangan, pelatihan pelanggan,
konsultasi pelanggan, pemeliharaan dan perbaikan.Sebagai tambahan dari perbedaan
secara fisik, perusahaan dapat membedakan servis yang menyertai produk, misalnya:
penyerahan, pemasangan, perbaikan, pelatihan, servis, konsultasi dan sebagainya.
Pembeda pelayanan yang utama adalah kemudahan pemesanan, pengiriman,
pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan.
c. Diferensiasi Personel Perusahaan dapat memperoleh keunggulan bersaing yang kuat
dengan mempekerjakan dan melatih orang-orang lebih baik. Terdapat 6 (enam)
karakteristik yang menunjukkan personil yang terlatih, yaitu:
Kemampuan personel: memiliki keahlian dan pengetahuan yang
diperlukan.
Kesopanan: ramah, menghormati, dan penuh perhatian.
Kredibilitas: dapat dipercaya.
Dapat diandalkan: memberikan pelayanan secara konsisten dan akurat.
Cepat tanggap: cepat menanggapi permintaan dan permasalahan
konsumen.
Komunikasi: berusaha memahami pelanggan dan berkomunikasi dengan
jelas.
d. Diferensiasi Saluran Perusahaan-perusahaan dapat mencapai keunggulan bersaing
melalui cara mereka merancang saluran distribusi, terutama yang menyangkut jangkauan,
keahlian ,dan kinerja saluran-saluran tersebut. Dalam melakukan diferensiasi saluran,
perusahaan dapat melakukan strategi berdasarkan pada distribusi eksklusif, distribusi
selektif dan distribusi intensif.
a. Distribusi intensif adalah strategi distribusi yang menempatkan produk
dagangannya pada banyak retailer atau pengecer serta distributor di berbagai
tempat. Tehnik ini sangat cocok digunakan untuk produk atau barang
kebutuhan pokok seharihari yang memiliki permintaan dan tingkat konsumsi
yang tinggi. Contoh seperti sembako, rokok, sikat gigi, odol, sabun, deterjen,
dan lain sebagainya.
b. Distribusi selektif adalah suatu metode distribusi yang menyalurkan produk
barang atau jasa pada daerah pemasaran tertentu dengan memilih beberapa
distributor atau pengecer saja pada suatu daerah. Di antara distributor atau
pengecer akan terdapat suatu persaingan untuk merebut konsumen dengan
cara, teknik dan strategi masing-masing. Contoh saluran distribusi selektif
adalah produk elektronik, produk kendaraan bermotor, sepeda, pakaian, buku,
dan lain sebagainya.
c. Distribusi eksklusif adalah memberikan hak distribusi suatu produk pada satu
dua distributor atau pengecer saja pada suatu area daerah. barang atau jasa
yang ditawarkan oleh jenis distribusi eksklusif adalah barang-barang dengan
kualitas dan harga yang tinggi dengan jumlah konsumen yang terbatas.
Contoh distribusi ekslusif adalah seperti showroom mobil, factory outlet,
restoran waralaba, produk mlm / multi level marketing / pasif income, mini
market, supermarket, hipermarket, dan lain-lain.
e. Diferensiasi Citra Para pembeli memiliki tanggapan berbeda terhadap citra perusahaan
atau merek. Identitas dan citra perlu dibedakan. Identitas terdiri dari berbagai cara yang
dimaksudkan oleh perusahaan untuk mengidentifikasi atau memposisikan diri atau
produknya. Citra adalah cara masyarakat mempersepsi (memikirkan) perusahaan atau
produknya. Identitas yang efektif adalah membangun karakter produk dan proposisi nilai.
Perusahaan dapat mengekspresikan citra dengan melalui lambang, media tertulis dan
audio visual serta suasana. Menurut Zyman, S, 2000 dalam Sukawati, 2003 citra identik
dengan atribut adalah sebuah karakteristik, yang khusus atau pembeda dari penampilan
seseorang atau benda. Diferensiasi citra adalah bauran yang tepat dari elemen pencitraan,
yang menciptakan citra sebuah merek. Proses pencitraan harus membangun,
memaksimalkan, memanfaatkan, dan mengekploitasikan kekuatan dan kelemahan setiap
elemen citra untuk memastikan bahwa merek itu memiliki prospek yang baik secara
terus- menerus. Agar tujuan citra dapat disampaikan oleh perusahaan tidak menyimpang
dari sasaran tujuan awalnya, perlu beberapa hal yang harus diperhatikan oleh konsumen.
Menurut Siswanto Sutojo (2004:63), hal tersebut yaitu :
1. Berfokus pada satu atau dua kelebihan (Narrowfocus)
2. Berciri khas (Unique)
3. Mengena (Appropriate)
4. Mendahului persepsi negatif segmen sasran (Foresight)
5. Berkesinambungan dan realistis (Continuity and Realistic)
Strategi diferensiasi yang berhasil akan memberikan keuntungan yang tidak kecil bagi
perusahaan karena memungkinkan perusahaan untuk menentukan harga jual yang tinggi,
menaikkan omset penjualan dengan menawarkan produk yang beragam dan mempertahankan
loyalitas pembeli terhadap merek perusahaan. Strategi diferensiasi akan menguntungkan
sepanjang kenaikan harga jual akibat diferensiasi masih lebih besar daripada biaya untuk
mempertahankan diferensiasi. Sebaliknya, strateegi diferensiasi gagal memperoleh keuntungan
premium jika konsumen tidak menghargai nilai perbedaan yang ditunjukkan produsen dalam
produk yang ditawarkan dan gagal pula mempertahankan perbedaan dalam waktu lama karena
ditiru oleh pesaing lain.
1. Aktivitas pembelian dan perolehan sumber daya yang mempengaruhi kualitas atau
mutu hasil akhir produk. Perusahaan susu Nestle menerapkan kualitas yang tinggi
atas susu segar yang dibeli dari peternak dan mengimpor sebagian kebutuhan bahan
baku yang berkualitas tinggi dari Australia untuk menjaga mutu produknya.
2. Aktivitas penelitian dan pengembangan, aktivitas tersebut sangat berperan melakukan
penelitian dan pengembangan proses produksi maupun produk yang nantinya
mempunyai spesifikasi yyang berbeda dengan pesaing, mempercepat waktu
keluarnya model baru, memunculkan produk yang ramah lingkungan, dan
memperbaiki kualitas produk.
3. Aktivitas proses produksi, aktivitas tersebut memungkinkan untuk memperbaiki lay
out pabrik sehingga biaya lebih murah, mengurangi produk cacat, memberikan
jaminan garansi lebih panjang, dan menghasilkan produk yang lebih menyenangkan.
4. Aktivitas distribusi dan logistik, aktivitas tersebut berperan menciptakan perbedaan
dalam pengiriman yang lebih cepat, penyimpanan yang aman, dan penanganan
pesanan yang lebih teratur sesuai jadwal pengiriman.
5. Aktivitas pemasaran, penjualan dan pelayanan setelah penjualan, perbedaan dengan
pesaing dan dirasakan sebagai sesuatu yang bernilai oleh konsumen adalah pelayanan
reparasi yang cepat dan aman, adanya suku cadang yang tersedia lengkap dimana-
mana, dan informasi yang lebih baik mengenai produk yang ditawarkan.
Setiap manajer harus berusaha menciptakan perbedaan yang bernilai dimata konsumen
dan ditampilkan akhir yang tampak pada produk akhir hanya sebagian kecil perbedaan yang
dapat dilihat konsumen. Oleh karena itu, setiap individu dalam perusahaan harus memberikan
kontribusi dalam memberikan sesuatu yang beda dan bernilai di mata konsumen pada setiap
aktivitas yang dilakukannya agar perbedaan tersebut sulit ditiru dan dapat berttahan lama.
Sesuatu yang bernilai bisa bersifat tangible dan intangible. Pada masa sekarang, keunggulan
yang bersifat intangible seperti merek, reputasi, dan perbedaan gaya hidup merupakan hal yang
utama bagi konsumen.
Mencapai Keunggulan Bersaing Melalui Diferensiasi Salah satu cara agar strategi
diferensiasi berhasil dengan baik adalah menciptakan nilai di mata pembeli yang tidak mudah
ditiru oleh pesaing. Ada tiga cara yang dapat dilakukan produsen untuk menciptakan nilai
tersebut. Pertama adalah menciptakan atribut dan fasilitas yang memudahkan cara pemakaian
produk oleh pembeli dan sekaligus menurunkan biaya pemakaian. Dalam hal ini, produsen tidak
harus menawarkan harga lebih rendah untuk membuat lebih murah bagi konsumen dalam
memakai produk tersebut. Berbagai alternatif yang dapat dilakukan produsen adalah
memasukkan fasilitas dan atribut dalam produk yang:
1. Memperkecil ukuran produk seperti hand phone yang tambah ramping dan
praktis.
2. Mengurangi biaya tenaga kerja pembeli (waktu lebih sedikit, training lebih
singkat, persyaratan keahlian lebih rendah).
3. Mengurangi waktu nganggur pembeli (idle time) misalnya dengan menjamin
tersedianya spare part asli seperti dinyatakan oleh honda.
4. Mengurangi biaya reparasi dan pemeliharaan seperti yang diuunggulkan oleh
beberapa produk otomotif dengan memberikan service gratis sampai 2 tahun
setelah pembelian.
5. Memberikan fasilitas tukar tambah.
6. Memberikan kemudahan kredit dengan jangka waktu tertentu. Kedua,
menciptakan atribut yang membuat kinerja pembeli meningkat ketika
memakai produk tersebut. Untuk itu, produsen dapat menambah berbagai
fasilitas dan pelayanan yang membuat produk lebih bisa dipercaya, masa
pemakaian lebih lama, lebih menyenangkan, produk perusahaan lebih bersih,
lebih lengkap, lebih aman. Produk komputer IBM lebih diterima konsumen
daripada merrek Apple karena produk tersebut dapat compatible dengan
berbagai merek lain. Kesuksesan mobil Toyota kijang di Indonesia tidak
terlepas dari penanaman presepsi di benak konsumen bahwa Kijang adalah
mobil keluarga yang sangat mudah pemakaiannya, tidak pernah rewel,
menjual kembali sangat mudah, dan harga jualnya masih tetap tinggi.
Suatu perusahaan akan menikmati keuntungan yang bagus jika mampu menumbuhkan
loyalitas yang terus-menerus bagi konsuumennya. Loyalitas muncul kalau produsen dapat
menawarkan suatu produk yang unik yang sulit disamai atau ditiru oleh pesaing. Sulit ditiru dan
punya nilai di ata konsumen akan memungkinkan suatu perusahaan mencapai keunggulan
bersaing yang terus-menerus. Oleh karena itu perusahaan yang dapat menjaga kemampuannya
dan terus melakukan inovasi untuk menghasilkan produk yang unik dan sulit ditiru pesaing akan
dapat memenangkan pertempuran bisnis.
Diferensiasii pada hakekatnya adalah perubahan, proses tersebut bukanlah perkara
mudah, bahkan cenderung kompleks. Sebab langkah memutuskan diferensiasi merupakan
penyesuaian tiga hal. Pertama gabungan penyesuaian presepsi perusahaan dan konsumen yang
akan menyerap diferensiasi. Kedua kesesuaian penyesuaian gagasan di lingkungan internal
perusahaan. Ketiga implementasi yang memerlukan kesesuaian presepsi antar unit. Secara garis
besar langkah-langkah analisis yang di perlukan untuk menentukan landasan bagi diferensiasi
dan menyeleksi strategi diferensiasi adalah sebagai berikut:
Strategi diferensiasi merupakan senjata yang ampuh dalam situasi pasar yang:
Manfaat Dan Risiko Diferensiasi Strategi diferensiasi jika berhasil mempunyai dua mata
pisau yang tajam, yaitu pertama dapat menghalangi masuknya para pendatang baru ke dalam
pasar, bertahan terhadap persaingan sesama penjual yang menawarkan produk serupa tidak
serupa atau barang substitusi, nemumbuhkan loyalitas pembeli karena produsen menawarkan
produk yang sulit ditiru atau sulit disamai. Kedua, jika perusahaan sekaligus dapat berproduksi
secara efisien maka akan dapat menghasilkan profit margin diatas normal sehingga mempunyai
bergaining position yang kuat terhadap supplier karena mampu melakukan pembelian yang
saling menguntungkan.
Risiko Diferensiasi menurut John A Pearce dan Richard B Robinson juga menyebuttkan
resiko yang harus dialami ketika perusahaan mengikatkan bisnisnya pada keunggulan
diferensiasi antara lain:
1. Adanya imitasi yang mempersempit diferensiasi yang ada di benak pelanggan, hal ini
akan membuat diferensiasi menjadi tidak berarti.
2. Perubahan teknologi yang meniadakan investasi atau pembelajaran yang lalu.
3. Perbedaan biaya antar pesaing berbiaya rendah dengan bisnis terdiferensiasi menjadi
terlalu besar sehingga sulit bagi diferensiasi untuk mempertahankan loyalitas
terhadap merk. Para pembeli mungkin akan mengorbankan beberapa fitur, layanan,
atau citra yang dimiliki oleh bisnis terdiferensiasi guna menghemat biaya dalam
jumlah besar.
Strategi diferensiasi berhasil apabila dapat menciptakan sesuatu yang berbeda, sulit ditiru
atau disamai oleh pesaing, dan mempunyai nilai lebih dimata konsumen. Beberapa cara yang
dapat dilakukan perusahaan untuk melindungi strategi diferensiasinya dari risiko kegagalan
adalah:
Strategi itu menciptakan keunggulan bersaing yang sulit dikalahkan karena dapat
memberikan sesuatu bernilai yang melebihi uang konsumen. Strategi kombinasi ini mampu
memenuhi keinginan konsumen yang sensitif terhadap perbedaan namun juga sensitif terhadap
harga.
Aktivitas inti mencakup inbound logistics (penanganan material dari supplier, pemilihan
suku cadang, dsb), operasi (produksi, perakitan, testing, dsb), outbound logistics (penanganan
permintaan dari pelanggan, pengiriman barang ke pelanggan, dsb), pemasaran dan penjualan.
Dan terakhir customer service. Sementara aktivitas pendukung mencakup: aktivitas manajemen
SDM, pengembangan teknologi, pengadaan (procurement), infrastruktur perusahaan (firm
infrastructure).
a. Mendesain kaleng yang berbeda (unik) untuk pelanggan akan membantu aktivitas
pemasaran mereka.
b. Kualitas kaleng yang konsisten akan menurunkan biaya pengalengan pelanggan
dengan menghindarkan berhentinya aktivitas pengalengan akibat kualitas kaleng yang
berbeda
c. Memelihara sebaik mungkin tingkat persediaan dan memberikan pelayanan
pengantaran yang tepat waktu akan memperkecil biaya penyimpanan bahan baku
kepada pelanggan
d. Proses pemesanan yang efisien akan mengurangi biaya pemesanan dari pelanggan
e. Kemampuan teknis akan kecepatan pendukung dalam hal-hal teknis akan mengurangi
biaya kerugian yang timbul karena terhentinya produksi dalam waktu yang lama.
Strategi Fokus Diferensiasi Berdasarkan Pasar Ceruk Strategi tersebut dapat dilakukan
untuk melayani pasar yang tipis dan sangat ekslusif. Konsumen yang dilayani sangat peduli
terhadap kualitas dan gengsi, tetapi jauh lebih peduli terhadap privasi. Konsumen dari kelas ini
umumnya sangat kritis, tetapi mereka akan sangat royal selama pelayanan yang diberikan sangat
memuaskan. Sesuai sikap konsumen yang sangat peduli terhadap privasi, pasar ini harus dilayani
secara one on one service. Meskipun dengan harga yang mahal mereka tidak peduli. Produk yang
ditawarkan di pasar ini bukan produk massal dan dengan target konsumen yang sangat sempit.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Kertajaya. 2010. Connect, Surving New Wave Marketing Strategy. Jakarta : Salemba
Empat.