Anda di halaman 1dari 16

UJIAN AKHIR SEMESTER TAKE HOME

Disusun untuk memenuhi syarat penilaian Ujian Akhir Semester

pada mata kuliah Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Oleh:
Amilya Putri Rahmadanti
NIM 2013220783

Kelompok Diskusi:
1. Mohamad Apip
2. Amilya Putri
3. Lita Permatasari
4. Tendi

PROGRAM PROFESI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2014
1. Salah satu karakteristik standar akuntansi adalah bahwa standar tersebut tidak
mengatur prosedur akuntansi, namun merupakan pedoman yang lengkap tentang
fungsi akuntansi sebagai alat untuk mengungkapkan informasi keuangan. Jelaskan
dan uraikan landasan apa saja yang diatur dalam standar akuntansi keuangan.

Menurut saya landasan yang diatur dalam standart akuntansi tercantum secara
keseluruhan dalam kerangka konseptual. Kerangka kerja konseptual mencakup konsep-
konsep yang bersifat pokok atau fundamental, artinya bahwa konsep- konsep lainnya
mengalir dari konsep-konsep pokok tersebut yang diperlukan sebagai referensi berulang-
ulang dalam menetapkan, menafsirkan, dan menetapkan standar akuntansi keuangan dan
pelaporan. Dalam Statement of Financial Accounting Concept no. 8, FASB menyebutkan
“The Conceptual Framework is a coherent system of interrelated objectives and
fundamental concepts that prescribes the nature, function, and limits of financial
accounting and reporting and that is expected to lead to consistent guidance”.
Sedangkan Hendriksen (1977) menyebutkan kerangka kerja konseptual akuntansi adalah
seperangkat prinsip yang koheren, hipotetis, konseptual, dan pragmatis yang membentuk
kerangka kerja umum untuk referensi lingkup penelitian. Berdasar dua pengertian di atas
dapat disimpulkan bahwa kerangka konseptual mencoba menyediakan teori akuntansi
yang lebih terstruktur. Sesuai FASB, kerangka konseptual merumuskan sifat, fungsi,
serta batasan pelaporan dan akuntansi keuangan. (SFAC No. 1). Dari kerangka
konseptual tersebut akan digunakan sebagai dasar dan pedoman mengembangan
kebijakan akuntansi. Pandangan yang dianut oleh orang-orang yang terlibat dalam
pengembangan kerangka konseptual adalah jika praktek pelaporan keuangan ingin
dikembangkan secara logis dan konsisten (penting untuk membangun kepercayaan
public pada praktek akuntansi), maka yang harus dikembangkan terlebih dahulu adalah
consensus dalam isu-isu penting seperti :
- Makna sebenarnya pelaporan keuangan beserta lingkupnya
- Karakteristik organisasi atau atribut yang mengindikasikan bahwa suatu entitas harus
membuat laporna keuangan.
- Tujuan pelaporan keuangan
- Karakteristik kualitatif yang harus ada dalam informasi keuangan
- Elemen-elemen pelaporan keuangan
- Aturan pengukuran mana yang harus diterapkan dalam elemen akuntansi, dan lain-
lain
2. Terdapat perdebatan pandangan apakah akuntansi perlu diregulasi atau tidak.
Jelaskan bagaimana pada level teori, dan uraikan perlu atau tidaknya regulasi,
serta implementasi dalam praktik. Uraikan jika terlalu banyak standar akuntansi,
dan dampaknya dalam praktik, serta alternatif cara mengatasinya. Jelaskan pula
alasan perusahaan enggan mengungkapkan lebih banyak informasi keuangan.

Regulasi berkembang seiring dengan perkembangan akuntansi. Namun, dalam


perkembangannya sendiri, regulasi tidaklah didukung oleh beberapa pihak. Terdapat
tarik-menarik yang sangat kuat antara pihak yang setuju dengan yang tidak setuju terkait
dengan apakah diperlukan regulasi terhadap standar akuntansi keuangan. Pihak yang
tidak menginginkan regulasi berargumen dengan menggunakan teori keagenan (agency
theory) yang menyatakan bahwa manajemen memiliki insentif membuat laporan yang
andal dan disajikan secara sukarela kepada pemilik (shareholder) semata-mata untuk
menyelesaikan konflik antara pemilik dan manajemen (Astika, 200).
Teori keagenan menjelaskan dan memprediksi perilaku manajemen dan pemilik
perusahaan yang terlibat dalam hubungan keagenan. Dalam hubungan keagenan,
manajemen sebagai agen adalah pihak yang diminta oleh pemilik sebagai prinsipal untuk
melakukan tugas mengelola perusahaana atas nama pemilik (prinsipal) dan bertujuan
untuk memaksimumkan kesejahteraan prinsipal (Jensen dan Meckling dalam Subroto,
2007). Laporan keuangan digunakan untuk memonitor hubungan kerja (hubungan
keagenan) serta untuk menilai dan menentukan kompensasi yang akan dibayarkan
kepada manajer (Belkaoui dalam Subroto, 2007). Perusahaan dituntut untuk menyajikan
laporan secara sukarela dan pengguna informasi dapat memaksa pihak-pihak terkait
untuk menyajikan informasi tersebut.
Kontrak-kontrak antara manajemen dan pemilik dan kekuatan pasar dapat mendorong
manajemen memproduksi informasi secara sukarela. Para pendukung produksi informasi
tanpa regulasi, menggunakan alasan ini menolak adanya regulasi. Kaum pendukungnya
percaya bahwanya manajemen akan bersedia secara sukarela untuk menyediakan
informasi sesuai dengan permintaan informasi yang ada di pasar. Namun, pandangan ini
terbukti gagal karena pada halnya informasi akuntansi merupakan suatu barang publik,
yang faktanya membuat gagalnya pasar informasi. Hal ini menyebabkan manajemen
tidak bersedia untuk menyediakan informasi sehingga menyebabkan kerugian bagi pihak
yang berkepentingan. Selain itu, manajemen tidak memberikan informasi secara
keseluruhan, terkait kegagalan yang dialami perusahaan, sehingga menimbulkan asimetri
informasi. Hal-hal tersebut kemudia menguatkan untuk ditetapkannya regulasi untuk
mengatur penyediaa informasi.
Pihak-pihak yang menginginkan regulasi akan mengunakan teori kepentingan publik
(The Public Interest Theory) dan teori kepentingan kelompok (The Interest Group
Theory) untuk menyukseskan keinginannya karena pada dasarnya, baik kegagalan pasar
maupun kebutuhan untuk mencapai tujuan sosial memaksa adanya regulasi akuntansi
(Scott, 2000). Perkembangan regulasi menimbulkan dua pihak, yakni pihak yang pro-
regulasi dan pihak yang kontra-regulasi. Pihak kontra regulasi akan menjelaskan dengan
perspektif pasar bebasnya, sedangkan pihak yang pro regulasi akan menjelaskan dengan
teori kepentingan publik, capture theory dan teori kepentingan group yang kesemuanya
menjadi bagian dari teori regulasi.
Perspektif pasar bebas melihat bahwa informasi merupakan suatu komoditas yang
dipengaruhi oleh kekuatan tawar-menawar. Permintaan akan informasi yang benar dan
akurat menunjukkan adanya hukum permintaan atas informasi. Manajemen yang tidak
menyediakan informasi dan tidak menyediakan secara lengkapakan takut akan
munculnya pendangan bahwa manajemen melakukan suatu tindakan oportunis dengan
mengoperasikan perusahaan hanya untuk memaksimalkan keuntungan pribadi dengan
tanpa meningkatkan nilai-nilai bagi perusahaan. Perspektif ini membantah adanya
private economic incentive bagi organisasi untuk menghasilkan informasi akuntansi
secara sukarela, dan dengan adanya peran regulasi menyebabkan ketidakefisienan biaya.
Pada kenyataannya, prespektif pasar bebas tidak benar-benar berlaku dan terjadi
kegagalan pasar informasi keuangan. Kegagalan pasar informasi dapat terjadi karena
beberapa sebab, antara lain karena, produsen informasi memonopoli pasokan informasi,
sifat informasi akuntansi sebagai barang publik, dan adanya masalah adverse selection
dan moral hazard (Subroto, 2007). Monopoli manajemen merupakan tindakan
manajemen yang merasa bahwa dirinya merupakan satu-satunya penyedia informasi
terkait perusahaan, sehingga manajemen dapat dengan sesuai keinginannya untuk
memanipulasi informasi akuntansi. Informasi akuntansi adalah barang publik, sebagai
barang publik, informasi akuntansi dapat dikonsumsi suatu pihak tanpa mengurangi
peluang pihak lainnya. Manajemen cenderungt tidak bersedia untuk memproduksi
informasi akuntansi karena sebagai barang publik, produsen tidak dapat membebankan
biaya produksikepada semua pemakai (externalities) dan pemakai dapat bebas
mengkonsumsi tanpa harus membayarnya (fiee-rider).
Adverse selection merupakan tindakan yang ingin memanfaat keunggulan
informasinya dan menyebabkan manajemen tidak akan mau untuk memberitahu berita
buruk terkait perusahaan. Manajemen menutupi berita-berita tersebut untuk menikmati
keuntungan dari informasi yang baik terkait perusahaan. Moral hazard merupakan
kejadian dimana segala tindakan yang telah dilakukan manajemen tidak dapat kita amati
secara langsung. Informasi yang disediakan belum tentu menunjukkan suatu keterjadian
yang kongkret. Kegagalan pasar kemudian dianggap sebagai dasar alasan kenapa
regulasi dibutuhkan. Regulasi dibuat untuk memastikan penyediaan informasi yang
lengkap dan benar oleh manajemen.
Teori kepentingan publik menyatakan bahwa regulasi terjadi karena tuntutan publik
dan muncul sebagai koreksi atas kegagalan pasar. Kegagalan pasar terjadi karena adanya
alokasi informasi yang belum optimal dan ini dapat disebabkan oleh (1) keengganan
perusahaan mengungkapkan informasi, (2) adanya penyelewengan informasi, dan (3)
penyajian informasi akuntansi secara tidak semestinya. Menurut Posner (1974), Teori
Kepentingan Publik menyatakan bahwa peraturan diperuntukkan sebagai keuntungan
publik secara keseluruhan, dan pengaturnya (pelaksana peraturan tersebut)
merepresentasikan minat masyarakat dalam mengoperasikannya. Pembuatan perundang-
undangan dipertimbangkan sebagai sikap adil antara manfaat sosial dan biaya sosial dari
suatu peraturan. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa regulasi
memang sangat diperlukan pada jaman sekarang.
Standard Overload adalah standard yang melebihi apa yang diperlukan oleh entitas
terlalu mahal dan menjadi tidak perlu atau banyaknya permintaan untuk melakukan
reduksi dalam reglasi akuntansi dengan berbagai alasan. Accounting Standard Overload
umumnya berhubungan dengan pertumbuhan standard akuntansi. Situasi- situasi berikut
ini diidentifikasi sebagai accounting standard overload:
a) Standard yang terlalu banyak
b) Standard yang terlalu rumit
c) Tidak tegas (rigid) sehingga sulit membuat pilihan penerapannya atau tidak ada
standard yang baku, membuat pemilihan aplikasi menjadi sulit
d) general-purposes standards yang gagal dalam menyajikan perbedaan kebutuhan
diantara para penyaji, pengguna, dan CPA.
e) Pengungkapan yang berlebihan dan/atau pengukuran yang terlalu kompleks.
Standar akuntansi yang jumlahnya banyak, terlalu sempit, dan kaku dapat berpengaruh
serius terhadap kinerja akuntan, antara lain:
 Nilai informasi yang disajikan bagi para pengguna, dan keputusan yang dibuat para
manajer.
 Para pengguna juga akan semakin bingun oleh jumlah dan kompleksitas catatan
yang digunakan untuk menjelaskan persyaratan yang ada dalam setiap standar
 Manajer akan kewalahan oleh standar yang terlalu banyak dan kompleks, hal ini
dapat menyebabkan para manajer akan berusaha mencari perubahan-perubahan
dalam bisnis mereka yang tidak harus mengikuti sejumlah standar akuntansi
 Dapat menyebabkan akuntan mengalami kegagalan, karena tidak bisa fokus terhadap
tugasnya karena banyaknya data yang diperlukan untuk memenuhi suatu standar.
Seperti contoh dalam kasus audit, akuntan bisa saja lupa untuk melakukan prusedur
dasar audit atau kehilangan fokus audit disebabkan karena banyaknya ketentuan
akuntansi yang kompleks
Masalah standar overload menyebabkan berbagai kelompok yang berkempentingan
berusaha mengidentifikasi dan memberikan solusi. Komite khusus AICPA tentang
standar akauntansi mengevaluasi berbagai kemungkinan pendekatan berikut ini yang
dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut :
 Menentukna pengungkapan dan pengukuran yang berbeda
 Menentukan perubahan terhadap standar akuntansi publik untuk pelaporan informasi
keuangan
 Tidak ada perubahan, mempertahankan yang sudah ada (status quo)
 Melakukan perubahan terhadap konsep GAAP menjadi dua jenis GAAP, misalnya
GAAP khusus untuk pengusaha besar dan GAAP khusus untuk pengusaha kecil.
Beberapa argumentasi perusahaan enggan mengungkapkan lebih banyak informasi
keuangan yang terkadang bertentangan dengan pihak lain:
- Pengungkapan informasi keuangan yang berlebihan akan membantu pesaing dan
merugikan pemegang saham.
- Serikat pekerja akan memperoleh keuntungan dengan adanya informasi keuangan
terkait upah yang seharusnya mereka terima.
- Investor sering dinyatakan tidak dapat memahami kebijakan dan prosedur akuntansi
yang digunakan oleh manajemen.
- Sumber-sumber infomasi lainnya dianggap telah mampu untuk memberikan
informasi tersebut dengan biaya lebih rendah dibandingkan laporan keuangan yang
membutuhkan biaya lebih tinggi apabila ingin menyajikan informasi secara lengkap.
- Tidak adanya informasi yang cukup terkait kebutuhan informasi inverstor,
mengingat luasnya pengguna dari laporan keuangan itu sendiri.

3. Dalam perumusan standar akuntansi ada tiga pendekatan, yaitu diatur oleh
pemerintah, swasta, dan diserahkan langsung pada pasar bebas. Jelaskan kelebihan
dan kekurangannya.

Pendekatan Sektor Publik


Kelebihan Regulasi Kelemahan Regulasi
1. Secara umum sudah diketahui bahwa 1. Umumnya diketahui bahwa
proses inovasi dalam akuntansi diperlukan biaya yang besar untuk
didasarkan pada peran lebaga memenuhi ketentuan pemerintah
pemerintah dalam penyajian informasi
2. Regulasi sektor publik dalam standar 2. Beberapa orang beragumen bahwa
akuntansi dimotivasi oleh kebutuhan birokrat mempunyai kecendrungan
untuk melindungi kepentingan umum untuk memaksimalkan total aggaran
3. Keinginan untuk meyajikan tingkat biro mereka.
pengungkapan kepada publik yang 3. Akan timbul kondisi yang berbahaya
dianggap perliu dan memadai dalam apabila penyususn standar bersifat
pembuat keputusan politis.
4. Lembaga pemerintah mempunyai 4. Beberpa kalangan mempertanyakan
legitimasi yang lebih besar melalui tentang perlunya sistem pemerintahan
kewenangan statutori yang lebih jelas. yang didukung kekuatan kepolisian
Selain itu lembaga pemerintah
memeiliki kekuatan memaksa yang
lebih besar dari pada lembaga sektor
swasta
5. Sejumlah tuntutan agar sektor publik
menjadi pengawas dan pengendali
muncul disaat suatu tujuan
bertentangan dengan kepentingan
umum.

Pendekatan Sektor Swasta


Kelebihan Regulasi Kelemahan Regulasi
1. FASB terlihat respontif terhadap 1. FASB tidak memiliki kewenangan
berbagai konstituen statutori dan kekuatan untuk
2. FASB tampak mampu menarik, memaksakan aturan yang dibuatnya,
sebagai anggota atau staf, orang-orang serta menghadapi tantangan
yang memiliki pengetahuan teknis penolakan oleh kongres maupun oleh
yang diperlukan untuk lembaga pemerintah lainnya
mengembangkan dan 2. FASB sering dituduh tidak
mengimplementasikan sistem independen dari konstituenya yang
pengukuran dan penggunaan besar, kantor akuntan public
alternative 3. FASB sering dituduh lamban dalam
3. FASB terlihat sukses dalam menanggapi isu-isu utama yang
memperoleh tanggapan dari beberapa krusial bagi sejumlah konstituennya
konstituensinya dan dalam menanggapi
sejumlah masukan.

Pendekatan Pasar Bebas


Kelebihan Regulasi Kelemahan Regulasi
1. Pendekatan pasar bebas dalam 1. Pendekatan ini lebih cenderung
menghasilkan standar akuntansi diakibatkan karena adanya kegagalan
dimulai dari asumsi dasar bahwa pasar, kegagalan pasar bisanya terjadi
informasi akuntansi merupakan sebuah karena adanay alokasi informasi yang
produk yang bersipat ekonomis, sama belum optimal dan dapat disebabkan
seperti barang atau jasa lainnya. oleh:
2. Pengungkapan informasi yang optimal
 Keenggangan perusahaan
sebanding dengan harga yang optimal
mengungkapkan informasi,
dari informasi tersebut
 Adanya penyelewengan informasi
 Penyajian informasi akuntansi
secara tidak semestinya.

4. Jelaskan dan uraikan perbedaan antara manajemen laba, manipulasi akuntansi,


pilihan kebijakan akuntansi, dan kecurangan akuntansi.
Manajemen laba (earning management) adalah pilihan yang dilakukan oleh manajer
mengenai pemilihan kebijakan akuntansi, atau tindakan yang berdampak terhadap laba,
sehingga untuk mencapai beberapa tujuan spesifik dari pelaporan laba (Scott, 2000).
Selain itu manajemen laba merupakan tindakan yang dilakukan oleh manajemen
perusahaan untuk mempengaruhi laba yang dilaporkan yang bisa memberikan informasi
mengenai keuntungan ekonomis (economic advantage) yang sesungguhnya tidak dialami
perusahaan, yang dalam jangka panjang tindakan tersebut bisa merugikan perusahaan.

Manipulasi akuntansi adalah penyimpangan yang dilakukan secara sengaja dari dari
standart akuntansi yang berlaku umum untuk menggelembungkan informasi keuangan
yang dilaporkan dan dimaksudkan untuk menutupi kegagalan atau kecurangan keuangan
dari pemangku kepentingan maupun auditor. manipulasi akuntansi secara umum bisa
dikelompokkan menjadi dua yakni manipulasi akuntansi yang melaggar PABU dan
maipulasi akuntansi yang selaran dengan PABU.

Kebijakan akuntansi menurut SAK (2002:1) adalah kebijakan akuntansi meliputi


pilihan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi, peraturan dan prosedur yang digunakan
manajemen untuk penyusunan dan penyajian laporan keungan. Dari penjelasan tersebut
dapat disimpulkan bahwa kebijakan akuntansi merupakan cara perusahaan untuk
memutuskan dari berbagai pilihan yang tersedia yang memberikan keuntungan paling
besar bagi perusahaan untuk diterapkan dalam menyusunan laporan keuangan perusahaan
tersebut.

Kecurangan akuntansi, dari sudut pandang akuntansi dan audit, kecurangan adalah
penggambaran yang salah dari fakta material dalam buku besar atau laporan keuangan.
Kecurangan dapat juga ditujukan pada organisasi oleh pihak luar, misalnya, penjual,
pemasok, kontraktor, konsultan dan pelanggan, dengan cara penagihan yang berlebihan,
dua kali penagihan, substitusi material yang lebih rendah mutunya, pernyataan yang salah
mengenai mutu dan nilai barang yang dibeli, atau besarnya kredit pelanggan. Kecurangan
(Fraud) sebagai bentuk penipuan yang disengaja dilakukan yang menimbulkan kerugian
tanpa disadari oleh pihak yang dirugikan tersebut dan memberikan keuntungan bagi
pelaku kecurangan. Kecurangan umumnya terjadi karena adanya tekanan untuk
melakukan penyelewengan atau dorongan untuk memanfaatkan kesempatan yang ada dan
adanya pembenaran (diterima secara umum) terhadap tindakan tersebut.
5. Manajemen laba pada umumnya tidak dapat dideteksi secara langsung sehingga
digunakan proksi akrual diskresioner. Jelaskan metode untuk mendeteksi
manajemen laba tersebut.

Beberapa penelitian telah banyak yang mengangkat tema terkait pendeteksian manajemen
laba, salah satunya Jones (1991). Jones (1991) melakukan sped regretion dalam model
ini. Akrual diskresioner diperoleh dengan membandingkan akrual tahun t (pada saat
terjadinya manipulasi laba) dengan rata-rata akrual perusahaan tersebut dilihat dari tahun-
tahun sebelumnya. Selain itu, akrual diskresioner dapat juga dihitung dengan menghitung
perbedaan antara net income dan cash flow. Manajemen melakukan peningkatan laba
melalui kebijakan akrual dapat dideteksi dari empat items akrual yaitu: biaya amortisasi,
peningkatan net accounts receivable, peningkatan inventory, dan penurunan accounts
payble and accrual liabilities.

6. Jelaskan dan uraikan perkembangan dan isu dari Good Corporate Governant
(GCG), Behavioral Finance, dan Corporate Sosial Responsibility (CSR). Uraikan
pula isu tersebut terkait dengan bidang akuntansi keuangan dan pelaporannya jika
memang ada.

CSR sangat penting dalam penerapan GCG, hal ini terjadi karena dalam tata kelola
perusahaan, perusahaan mempunyai tanggung jawab terhadap para pemangku
kepentingan baik itu karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas.
Selain itu perusahaan perlu melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan yang meningkatkan
kesejahteraan masyarakat diluar kegiatan-kegiatan ekonomi yang memang menjadi tujuan
perusahaan.. Terdapat lima prinsip GCG yang dapat dijadikan pedoman bagi para pelaku
bisnis, yaitu Transprency (Keterbukaan Informasi), Accountability (Akuntabilitas),
Responsibility (Pertanggungjawaban), Indepadency (Kemandirian), Fairness (Kesetaraan
dan Kewajiban). Prinsip Responsibilty (Pertanggungjawaban) merupakan prinsip yang
mempunyai hubungan paling dekat dengan CSR. Dalam prinsip ini, penekanan yang
signifikan diberikan kepada stakeholders perusahaan. Melalui penerapan prinsip ini
diharapkan perusahaan dapat menyadari bahwa kegiatan operasionalnya seringkali
menghasilkan dampak eksternal yang harus ditanggung oleh stakeholders. Oleh karena
itu, wajar bila perusahaan juga memperhatikan kepentingan dan nilai tambah bagi
stakholders-nya. Namun dalam praktiknya masih saja terdapat kendala yang dikarenakan
kurang tegasnya pemerintah mengenai CSR dan status untuk CSR ini masih merupakan
voluntare disclosure atau baru dilakukan secara sukarela.

7. Konsep historical cost sering mendapat kritik tajam karena dianggap sudah
ketinggalan jaman dan tidak relevan dalam menyajikan informasi akuntansi.
Namun demikian, keandalan informasi justru telah dibuktikan oleh historical cost,
karena bisa ditelusuri kepada bukti transaksi, yaitu pada saat terjadinya transaksi
tersebut. Disamping itu, fair market value justru tidak fair karena hanya
penaksiran oleh beberapa pihak yang bisa jadi hanya bersifat sangat subjektif.
Jelaskan pendapat saudara baik setuju maupun yang tidak setuju!
Historical Cost Principle adalah prinsip akuntansi yang mengakui harta/utang pada nilai
historisnya/harga perolehan. Penggunaan Historical Cost Principle membuat laporan
keuangan yang disajikan akan lebih reliable. Hal tersebut dikarenakan jumlah yang
dicatat dalam setiap transaksi didukung dengan bukti yang jelas dan nyata, sehingga
pencatatannya pun dapat dipertanggungjawabkan dan akurat. Namun seiring dengan
perkembangan kebutuhan pengguna laporan keuangan, muncul berbagai kritik terhadap
penggunaan Historical Cost Principle. Sekarang ini investor lebih menuntut informasi
yang lebih relevan dalam pengambilan keputusan. Latar belakang tersebut mendasari
penggunaan Fair Value Accounting (FVA) dalam membuat laporan keuangan.

Ada tiga komponen ekonomi modern yang menyebabkan Historical Cost Principle
kurang valid untuk digunakan dalam penyajian laporan keuangan jika dibandingkan saat
model ini dikembangkan, antara lain: tingkat perubahan harga secara khusus yang
disebabkan oleh hal-hal seperti kemajuan teknologi dan pergeseran preferensi konsumen,
tingkat perubahan harga secara umum yang disebabkan oleh inflasi, serta fluktuasi nilai
tukar mata uang.

Menurut pendapat saya penggunaan Fair Value Accounting (FVA) lebih baik
dibandingkan Historical Cost Principle. Reliable dan relevan terkadang tidak dapat kita
penuhi dengan sempurna secara bersamaan, harus ada salah satu yang dikorbankan.
Namun tentu saja, penggunaan Fair Value Accounting (FVA) bukan tanpa cacat sama
sekali. Prinsip Fair Value Accounting (FVA) tetap harus lebih dikembangkan kembali
karena masih memiliki banyak kelemahan, seperti misalnya dianggap tidak fair karena
hanya penaksiran oleh beberapa pihak yang bisa jadi hanya bersifat sangat subjektif .
8. Isu tentang IFRS, IAS, harmonisasi dan konvergensi terkait erat dengan faktor
budaya (culture) antarnegara. Berikan penjelasan singkat tentang isu-isu tersebut.
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik
akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut
dapat beragam (Choi, et al.,1999). Standart harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan
dapat meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari
berbagai negara. Keuntungan dari harmonisasi antara lain informasi keuangan dapat
diperbandingkan, menghemat waktu dan uang, serta meningkatkan perkembangan pasar
modal domestik menuju pasar modal internasional.

Hal inilah yang mendorong perubahan peraturan akuntansi domestik ke arah IFRS.
Dengan menerapkan IAS (IFRS) dalam laporan keuangan perusahaan domestik berarti
laporan keuangan berbicara dengan bahasa akuntansi yang sama, hal ini akan
memudahkan perusahaan multinasional dalam berkomunikasi dengan cabang-cabang
perusahaannya yang berada dalam negara yang berbeda, serta meningkatkan kualitas
pelaporan manajemen dan pengambilan keputusan. Sedangkan di Indonesia, Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) mengumumkan bahwa Standar akuntansi internasional (IFRS)
akan mulai berlaku di Indonesia pada tahun 2012 secara keseluruhan atau full adoption
(sumber: Ikatan Akuntan Indonesia, 2009). Dengan demikian, saat ini standar akuntansi
keuangan nasional sedang dalam proses konvergensi secara penuh dengan IFRS.

Proses harmonisasi dan kovergensi IFRS tersebut tentu saja mengalami hambatan, antara
lain hambatan antara lain nasionalisme dan budaya tiap-tiap negara, perbedaan sistem
pemerintahan pada tiap tiap negara, perbedaan kepentingan antara perusahaan
multinasional dengan perusahaan nasional yang sangat mempengaruhi proses harmonisasi
antar negara, serta tingginya biaya untuk merubah prinsip akuntansi.

Faktor budaya (culture) merupakan hal yang perlu diperhatikan. Budaya timbul dan
tercermin dari kehidupan masyarakat di suatu negara, serta tentu saja tercermin dari
kehidupan ekonomi masyarakat tersebut. Misalnya saja kehidupan ekonomi di Indonesia
dengan Amerika tentu saja memiliki banyak perbedaan dalam hal transaksi ekonomi
ataupun sumber dayanya. Budaya juga tercermin dalam prinsip akuntansi domestik di
setiap negara yang memang telah disesuaikan dengan perekonomian di negara masing-
masing. Selain itu, pastinya setiap negara ingin mempertahankan budaya masing-masing
sebagai ciri khas dan kepribadian bangsanya. Dengan demikian, proses harmonisasi dan
konvergensi tersebut tidak akan mudah karena memerlukan waktu dan biaya yang tidak
sedikit untuk dapat menyeragamkan standar akuntansi yang sama untuk semua negara
dengan budaya yang berbeda.

9. Pengungkapan informasi akuntansi dapat dikelompokkan ke dalam


pengungkapan wajib (mandatory) dan sukarela (voluntary). Jelaskan menurut
pendapat saudara! Apakah pengungkapan ini telah diatur dengan regulasi? Apakah
ada Undang-undang yang mengaturnya?

 Pengungkapan Wajib (mandatory disclousure), Pengungkapan Wajib merupakan


pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh peraturan yang berlaku. Peraturan
tentang standar pengungkapan informasi bagi perusahaan yang telah melakukan
penawaran umum dan perusahaan publik.  Ketentuan mengenai Kewajiban
Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten dan Perusahaan Publik diatur dalam
peraturan nomor X.K.6.  Laporan tahunan wajib memuat ikhtisar data keuangan
penting, laporan dewan komisaris, laporan dewan direksi, profit perusahaan, analisis
dan pembahasan manajemen, tata kelola perusahaan, tanggung jawab direksi atas
laporan keuangan, dan laporan keuangan yang telah diaudit. Ikhtisar data keuangan
penting meliputi sekurang-kurangnya:  
a. penjualan / pendapatan usaha; l. jumlah investasi;

b. laba (rugi) kotor m jumlah kewajiban;

c. laba (rugi) usaha; n. jumlah ekuitas;

d. laba (rugi) bersih; o. rasio laba (rugi) terhadap jumlah aktiva;

e. jumlah saham yang beredar p. rasio laba (rugi) terhadap ekuitas;

f. laba (rugi) bersih per saham; q. rasio lancar;

g. proforma penjualan / pend r. rasio kewajiban terhadap ekuitas;


apatan usaha (jika ada)
h. proforma laba (rugi) bersih s. rasio kewajiban terhadap jumlah aktiva;
(jika ada)
i. proforma laba (rugi) bersih per t. rasio kredit yang diberikan terhadap jumlah
saham (jika ada) simpanan (khusus untuk perbankan);
j. modal kerja bersih u. rasio kecukupan modal (khusus untuk
perbankan); dan
k. jumlah aktiva v. informasi keuangan perbandingan lainnya yang
relevan dengan perusahaan.

 Pengungkapan Sukarela (voluntary disclosure), Pengungkapan Sukarela merupakan


pengungkapan butir-butir yang dilakukan secara sukarela oleh perusahaan tanpa
diharuskan oleh peraturan yang berlaku. Perusahaan memiliki keleluasaan dalam
melakukan pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan sehingga menimbulkan
adanya keragaman atau variasi luas pengungkapan sukarela antar perusahaan.
Pengungkapan sukarela merupakan salah satu cara meningkatkan kredibilitas
pelaporan keuangan perusahaan dan untuk membantu investor dalam memahami
strategi bisnis perusahaan. Dalam konteks pengungkapan sukarela manajemen
perusahaan bebas memilih untuk memberikan informasi akuntansi lainnya yang
dianggap relevan dalam mendukung pengambilan keputusan oleh pemakai laporan
tahunan.

Pertimbangan manajemen untuk mengungkapkan informasi secara sukarela


dipengaruhi oleh faktor biaya dan manfaat. Manajemen akan mengungkapkan
informasi secara sukarela jika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada biayanya.
Manfaat utama yang diperoleh perusahaan dari pengungkapan sukarela adalah biaya
modal yang rendah. Pengunkapan informasi oleh perusahaan diharapkan akan
membantu investor dan kreditor memahami risiko investasi.

 Pengungkapan Cukup yang digunakan (Adequate Disclosure)


(Hendriksen dan Breda, 2002) menyebutkan bahwa konsep adequate disclosure
(pengungkapan cukup), konsep ini digunakan untuk pengungkapan minimum yang
disyaratkan oleh peraturan yang berlaku, dimana angka-angka yang disajikan dapat
diinterprestasikan dengan benar oleh investor.

10. Berikan penjelasan tentang apa yang terkait dengan akuntansi lingkungan yang
saudara fahami.
Pendekatan akuntansi biaya lingkungan secara sistematis dan tidak hanya berfokus pada
akuntansi untuk biaya proteksi lingkungan, tetapi juga mempertimbangkan biaya
lingkungan terhadap material dan energi. Akuntansi biaya lingkungan menunjukkan biaya
riil atas input dan proses bisnis serta memastikan adanya efisiensi biaya dan diaplikasikan
untuk mengukur biaya kualitas dan jasa.

Pemahaman sifat dan relevansi akuntansi lingkungan sangat beragam tergantung


perspektif para profesional dan orientasi fungsional para praktisi. Aspek-aspek yang
menjadi bidang garap akuntansi lingkungan adalah sebagai berikut:
 Pengakuan dan identifikasi pengaruh negatif aktifitas bisnis perusahaan terhadap
lingkungan dalam praktek akuntansi konvensional.
 Identifikasi, mencari dan memeriksa persoalan bidang garap akuntansi konvensional
yang bertentangan dengan kriteria lingkungan serta memberikan alternatif solusinya.
 Melaksanakan langkah-langkah proaktif dalam menyusun inisiatif untuk memperbaiki
lingkungan pada praktik akuntansi konvensional.
 Pengembangan format baru sistem akuntansi keuangan dan nonkeuangan, sistem
pengendalian pendukung keputusan manajemen ramah lingkungan.
 Identifikasi biaya-biaya (cost) dan manfaat berupa pendapatan (revenue) apabila
perusahaan lebih peduli terhadap lingkungan dari berbagai program perbaikan
lingkungan.
 Pengembangan format kerja, penilaian dan pelaporan internal maupun eksternal
perusahaan.
 Pengembangan teknik-teknik akuntansi pada aktiva, kewajiban dan biaya dalam
konteks non keuangan khususnya ekologi.
Ada beberapa Tujuan Penerapan Akuntasi Lingkungan akuntansi lingkungan:
1. Akuntasi lingkungan merupakan sebuah alat manajemen lingkungan, sebagai alat
manajemen lingkungan akuntasi lingkungan digunakan untuk menilai keefektifan
kegiatan konservasi berdasarkan ringkasan dan klasifikasi biaya konservasi
lingkungan. Data akuntasi lingkungan juga digunakan untuk menentukan biaya
fasilitas pengelolaan lingkungan, biaya konservasi lingkungan keseluruhan dan juga
investasi yang diperlukan untuk kegiatan pengelolaan lingkungan. Selain itu akuntasi
lingkungan juga digunakan untuk menilai tingkat keluaran dan capaian tiap tahun
untuk menjamin perbaikan kinerja lingkungan yang harus berlangsung terus menerus.
2. Akuntansi lingkungan sebagai alat komunikasi dengan masyarakat, sebagai alat
komunikasi dengan publik, akuntansi lingkungan digunakan untuk menyampaikan
dampak negatif lingkungan, kegiatan konservasi lingkungan dan hasilnya kepada
publik. Tanggapan dan pandangan terhadap akuntansi lingkungan dari para pihak,
pelanggan dan masyarakat digunakan sebagai umpan balik untuk merubah pendekatan
perusahaan dalam pelestarian atau pengelolaan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai