TAK
Applying Theory to
Accounting
Regulation
Farisan W.
Miranti
Novita
Rayhan Sayyid
Statement of Authorship
Saya/kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas
terlampir adalah murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang
lain yang saya/kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak
dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Mata Ajaran
Judul Makalah/Tugas
Tanggal
: 7 September 2015
Dosen
Nama :
NPM :
Nama :
NPM :
Nama :
NPM :
Nama :
NPM :
(Jika bentuknya tugas kelompok, tuliskan nama, NPM dan tanda tangan dari seluruh anggota
kelompok)
PENDAHULUAN
Setiap akhir semester atau akhir tahun, perusahaan akan menyiapkan laporan
keuangan dan diaudit oleh independent auditor. Perusahaan membuat siaran pers untuk
investor dan adviser dalam rangka laporan keuangan yang sudah diaudit dan diterbitkan di
bursa efek. Sejauh mana teori dapat membantu kita untuk mengerti kenapa aktivitas ini bisa
terjadi? Dapatkan teori menjelaskan mengapa Private Sector dan Pemerintah dan agen
mereka dapat mengambil peran aktif dalam proses pelaporan keuangan?
Godfrey mengemukakan sejumlah teori yang relevan terhadap praktik akuntansi dan
audit, yaitu teori Efficient Market dan Teori Keagenan untuk memahami penentuan dimana
laporan keuangan terjadi. Ada tiga teori khusus untuk regulasinya, khususnya peraturan
dalam Pasar Modal. Teori itu adalah Public Interest, Regulatory Capture dan Private
Interest. Dapatkah Teori Public Interest menjelaskan intervensinya dalam pasar, atau apakah
Teori Private Interest lebih menyesuaikan? Jika sebagian besar grup industri dapat
memastikan bahwa hasil dari standar akuntansi yang mana sejalan dengan pilihannya untuk
pengukuran dan pengungkapan akuntansi, sudahkah Grup menentukan Standard Setter?
Selanjutnya adalah penggambaran proses penentuan standar internasional. Standar
Akuntansi dapat dilihat sebagai kunci dari regulatory framework sebagaimana dapat
mempengaruhi sikap si pembuat dan auditor demikian infomasi yang dihasilkan untuk
pengguna laporan keuangan. Karena standar akuntansi terlibat dengan transfer kekayaan,
banyak pihak yang concern terhadap isinya dan akhirnya terlibat dengan pembuatan laporan
keuangan.
Learning Objectives 1
Teori dari Peraturan yang Relevan untuk Akuntansi dan Audit.
1. Teori Efficient Markets
Para ekonom pasar bebas membantah bahwa pasar akan berfungsi sangat baik
tanpa adanya campur tangan pemerintah, dan maksimum efisiensi dicapai dengan
Supply dan Demand untuk mendikte perilaku pasar. Dalam pasar modal di dunia
internasional Supply dan Demand sangat berpengaruh dalam arus informasi dan
penanaman modal. Namun, pemerintah juga berperan aktif dalam pasar, tidak hanya
mengatur kegiatan pasar tetapi juga menyediakan informasi menganai kondisi pasar
modal. Campur tangan pemerintah dapat membantu perkembangan pasar dan
pertumbuhan pasar. Pasar yang adil dan transparan dinilai dapat menarik partisipan.
diperoleh
dari
laporan
keuangan
perusahaan.
Dapat
disimpulkan
Teori tersebut tidak berguna karena mekanisme pasar tidak dapat memenuhi
equilibrium seperti keadaan diatas. Informasi akuntansi berbeda dengan produk
barang atau jasa yang biasanya. Kenapa? Karena informasi akuntansi sebuah
perusahaan adalah public goods, yang mana ketika suatu perusahaan sudah
mengeluarkan informasi akuntansi maka informasi tersebut dapat digunakan oleh
siapa saja. Walaupun bisa saja informasi tersebut terjual kepada pihak tertentu, pihak
lain yang tidak membayar tetap dapat memperoleh informasi tersebut (free-rider).
Contohnya, analis keuangan dan investor yang potensial. Regulasi dapat membuat
perusahaan memberikan informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan
yang sebenarnya dan meyakinkan pasar modal yang efisien.
2. Teori Keagenan
Permintaan informasi keuangan bisa dikategorikan sebagai stewardship atau
bertujuan decision-making. Atkinson dan Feltham mengemukakan bahwa teori
keagenan mempertimbangkan sebagian besar untuk stewardship. Teori ini
menekankan pada hubungan dimana kesejahteraan satu orang dipercayakan ke satu
yang lain (Cth: Manajer). Teori ini merupakan modifikasi dari perkembangan model
akuntansi keuangan dengan menambahkan variabel aspek perilaku manusia karena
pada dasarnya hubungan antara pemilik dan manajer pada hakikatnya sukar tercipta
karena adanya kepentingan yang bertolak belakang. Atkinson dan Feltham
menjelaskan permintaan untuk pelayanan informasi tersebut berhubungan dengan
keinginan untuk memotivasi agen dan mendistribusikan resiko secara efisien.
3. Teori Regulasi
a. Teori Kepentingan Publik
Alasan utama adanya campur tangan pemerintah dalam kegiatan pasar adalah
demi kepentingan publik, yang menuju pada kegagalan pasar. Kerangka teori ini
adalah untuk melindungi kepentingan konsumen dari adanya kegagalan potensial
dalam pasar, meliputi: monopoli, oligopoli, halangan untuk masuk pasar,
informasi tidak sempurna antara penjual dan pembeli, dan barang publik.
Teori ini berdasarkan asumsi bahwa Pasar Ekonomi adalah subjek dari beberapa
kegagalan pasar yang mana jika dilupakan, akan menghasilkan hasil yang tidak
efisien. Berdasarkan tiga asumsi yaitu :
Kepentingan
internal.
Ada agen yang akan memantau regulasi yang mengatas namakan public
interest.
memiliki peran independen dalam proses regulasi, dan akan ada grup yang terus
memaksakan kepentingannya dalam regulasi.
Capture muncul dalam salah satu dari empat situasi, jika entitas :
Mengontrol regulasi dan agen pembuat regulasi.
Mengambilalih aktivitas pembuat regulasi agar kepentingan pribadi
terpenuhi.
Menetralisasi dengan memberikan peraturan dewan.
Dalam proses yang tidak dapat dipisahkan, interaksi dengan regulator, dapat
memilih regulator sehingga memiliki tujuan yang sama, dengan
memberikan regulasi yang mereka inginkan.
Secara garis besar, teori ini menyatakan bahwa regulasi memiliki peran yang
sangat penting dalam pasar dan mempengaruhi posisi keuangan industri yang
merupakan bagian dari pasar tersebut. Teori ini menyarankan agar lembaga
akuntansi profesional atau sektor swasta berperan secara aktif dalam menetapkan
suatu standar yang akan digunakan dalam sistem pelaporan industri dalam pasar
itu sendiri.
c.
Intinya teori ini percaya bahwa peraturan bukan merupakan jawaban dari
pemerintah atas permintaan pasar, melainkan dibuat untuk mereka yang
mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi pemerintah dan memperoleh
keuntungan optimal dari dibuatnya peraturan itu. Teori ini memprediksi bahwa
pembuat regulasi akan menggunakan kewenangannya untuk mentransfer
pendapatan dari mereka yang tidak memiliki kekuatan politik kepada mereka
yang memiliki kekuatan politik.
Learning Objectives 2
Aplikasi Teori Regulasi terhadap Praktik Akuntansi dan Audit
tersebut disebabkan oleh informasi yang asimetris antara penawaran (Manajemen dan
Akuntan) dengan pihak eksternal pemakai laopran keuangan (investor) yang tidak mengerti
mengenai informasi akuntansi yang mereka butuhkan dan/atau tidak mampu untuk
menentukan nilai dari informasi akuntansi yang mereka terima. Selanjutnya, informasi
akuntansi dapat dilihat sebagai public good yang mana mengarahkan pada divergensi antara
biaya marginal dan (a) manfaatnya untuk para pemakai inforrmasi keuangan dan juga (b)
pembuat informasinya (manajemen). Sebelum campur tangan dari pemerintah , standar
informasi tidak secara resmi diatur. Manajer dan para akuntan membuat laporan keuangan
yang menguntungkan pihak internal perusahaan. Mereka lebih fokus dalam membuat laporan
keuangan yang membuat citra perusahaan semakin bagus dan dapat menarik sebanyakbanyaknya investor.
Oleh karena itu, teori ini menyarankan agar pemerintah turut ikut campur tangan
dalam mengatur standar akutansi untuk memperbaiki kegagalan pasar. Sebagai hasilnya,
dunia pasar modal pun kembali dipercayai oleh para investor.
Aplikasi Capture Theory
Mengenai Teori Kepentingan Publik, seorang ahli Walker berpendapat bahwa
meskipun pemrintah Australia telah memeperkenalkan ASRB untuk meyakinkan tentang
perlindungan terhadap kepentingan publik, ia percaya Capture Theory lebih mampu
menjelaskan mengenai peristiwa tersebut. Ia menyimpulkan bahwa para profesi akuntan
mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh ASRB. Bukti utama untuk pendapat tersebut
adalah adanya kenyataan bahwa proses penetapan yang seharusnya dipercepat seiring dengan
persetujuan dari Australian Accounting
berbagai macam perselisihan antara ASRB dan ASRF teselesaikan dan diikuti dengan
mergernya kedua lembaga tersebut. Sesungguhnya ASRB secara resmi memiliki kekuatan
untuk membentuk standar keuangan berdasarkan keputusan dari berbagai sumber, namun
hanya satu dari dua puluh tiga standar yang telah diakui berasal dari lembaga di luar ASRF.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa meksnisme tersebut telah gagal menerapkan Teori
Kepentingan Publik.
Argumen dasar dari Walker adalah bahwa para akuntan perlu untuk mengesahkan
standar keuangan (untuk menjamin keabsahan dari standar tersebut) yang mana dapat
diperoleh ketika standar tersebut memiliki kekuatan hukum karena telah di dukung oleh
badan legistaif. Namun, para akuntan juga memiliki kepentingan dalam proses pengaturan
10 | A p p l y i n g T h e o r y t o A c c o u n t i n g R e g u l a t i o n
standar keuangan standar tersebut, oleh karena itu , satusatunya cara akuntan agar mampu
mengesahkan standar akuntansi tersebut dan juga tetap mempertahankan kepentingan
ekonominya adalah dengan menciptakan ASRB. Dengan demikian ASRB telah gagal
menciptakan standar keuangan yang mewakili kepentingan publik, melainkan hanya
mewakili kepentingan pihak pihak tertentu untuk memperoleh keuntungan yang lebih.
Contoh yang lain dari Capture Theory ini adalah IFRS yang merupakan konvergensi
antara IASB dan FASB. IASB (Internatioal Accounting Standar Boards) sendiri merupakan
lembaga dimana perusahaanperusaahaan dan bankbank besar di Eropa memiliki pengaruh
besar didalamnya, jadi output dari IASB tidaklah mungkin hanya mewakili kepentingan dari
satu pihak tertentu. Isu dari IFRS yang banyak mengikuti standar US GAAP yang merupakan
produk dari FASB memunculkan teori bahwa IASB merupakan capture dari FASB. FASB
(Financial Accounting Standards Boards) merupakan badan atau lembaga non profit yang
bertujuan untuk menetapkan atau membuat suatu sistem prinsip akuntansi yang bisa diterima
secara umum (khususnya di Amerika Serikat). Adanya ketidaksepakatan di Eropa mengenai
IFRS 8 dapat menjelaskan bahwa IFRS yang merupakan hasil dari IASB yang berasal dari
Eropa bahkan tidak melindungi kepentingan dari pencetusnya sendiri.
Aplikasi Teori Kepentingan Pribadi
Teori Kepentingan Pribadi memberikan pendekatan lain dalam memahami dorongan
dorangan apa saja yang mempengaruhi suatu pihak dalam proses penetapan peraturan standar
laporan keuangan. Rahman berusaha menerapkan Teori Kepentingan Pribadi dalam dalam
pembentukan ASRB.
peneliatian Walker. Rahman berpendapat bahwa lembaga tersebut tidak dapat dengan mudah
terbebas dari pengaruh pihakpihak lain yang berkepentingan. Pengaruh dari para akuntan
terhadap pengaturan standar pelaporan menjelaskan bahwa pemerintah juga memiliki
motivasi yang sama dengan pihak swasta yakni untuk memperoleh keuntungan lebih,
sehingga mereka memberikan kesempatan utuk para akuntan turut mengambil alih dalam
proses regulasi standar pelaporan. Peran para auditor dan akuntan turut serta secara aktif
dalam keseluruhan proses persiapan hingga pengesahan dari standar laporan keuangan, maka
sungguh dapat disimpulkan bahwa para eksekutif perusahaan akan menetapkan standar yang
mana akan berpihak pada keuntungan perusahaannya.
Keterbatasan dari teori-teori tersebut adalah bahwa ketidakmampuannya untuk berdiri
sendiri. Hal ini berarti bahwa teori-teori yang lain mungkin mampu menjelaskan secara lebih
11 | A p p l y i n g T h e o r y t o A c c o u n t i n g R e g u l a t i o n
baik mengenai isu-isu tersebut. Penjelasan dari satu teori belum tentu lebih jelas dan dapat
terus di pertahankan. Contohnya adalah tindakan dari Sarbanes-Oxley dapat di tentang bahwa
pemerintah Amerika berkewajiban untuk bertanggung jawab terkait bangkrutnya Enron, agar
menunjukan bahwa pemerintahan memeberikan perhtian besar terhadap masalah masalah
terkait tata kelola perusahaan.
Penentuan Standar sebagai Proses Politik
Peraturan standar dilihat sebagai sebuah proses politik karena memberikan dampak
yang potensial terhadap perlakuan dari berbagai macam pihak. Oleh karena itu , pihakpihak
terkait berusaha untuk memberikan pengaruh pada saat diperkenalkannya regulasi tersebut.
Konsep politik yang seperti ini disebut sebagai Public Choice. Watts dan Zimmerman
berpendapat bahwa proses politik sederhana menunjukan proses pencarian kepentingan dari
masing masing kelompok. Kelompok yang berbeda, dipengaruhi secara berebeda pula oleh
peraturan standar akuntansi.
Sebagai contoh, standar larangan untuk pengakuan biaya utang tak tertagih mungkin
disambut baik oleh perusahaan yang memiliki banyak hutang. Di sisi lain, bank bank besar
dengan image yang baik mungkin menentang standar tersebut karena hal tersebut
menyebabkan kenaikan profit, dan penurunan nilai resiko. Dengan adanya berbagai macam
perbedaan dan konflik kepentingan yang kerap terjadi , badan pengambil keputusan dan
pihak pembuat peraturan harus mampu mencapai keseimbangan dalam membuat keputusan
politik. Keputusankeputusan tersebut juga harus diterima oleh pihak pihak yang terkena
dampak atau pengaruhnya, agenagen pembuat peraturan membutuhkan sebuah mandat
untuk membuat keputusan sosial, dan untuk hal tersebut, membutuhkan pengesahan poltik.
12 | A p p l y i n g T h e o r y t o A c c o u n t i n g R e g u l a t i o n
Learning Objectives 3
Kerangka Regulasi untuk Laporan Keuangan
Dalam pembahasan sebelumnya, telah disebutkan bahwa banyak pihak yang berperan aktif
dalam pelaporan keuangan, yaitu direktur perusahaan, eksekutif, manajer dan auditor eksternal
perusahaan. Aktifitas dari pihak-pihak tersebut dipengaruhi oleh lingkungan dimana laporan keuangan
tersebut berada, seperti legal, ekonomi, politik, dan sosial. Dalam membuat kerangka peraturan untuk
menyajikan laporan keuangan terdapat beberapa elemen penting. Elemen-elemen dari kerangka
peraturan yang akan kita bahas tersebut adalah:
Staturory requirements
Peran utama dalam pembuatan laporan keuangan dilakukan oeh direktur perusahaan (beserta
para eksekutif dan manajer) serta auditor independen. Para manajer memiliki motivasi tersendiri
untuk menyediakan informasi keuangan yang akan diverifikasi secara independen melalui proses
audit. Persyaratan hukum juga memiliki peran sebagai suatu insentif bagi perusahaan untuk
menyediakan laporan keuangan yang diaudit. Hal tersebut diatur guna memberikan informasi
keuangan yang sesuai standar sehingga informasi yang disajikan secara handal dan dapat dipercaya.
Dalam beberapa negara, hukum mewajibkan direksi untuk menyediakan laporan keuangan
yang diaudit, dengan demikian manajemen memiliki motivasi dan kewajiban untuk memenuhi
persyaratan hukum tersebut. Di sisi lain peraturan dari internal perusahaan juga mewajibkan
persyaratan dasar dalam penyajian laporan keuangan, mengenai laporan apa yang harus disiapkan,
frekuensi penyiapan, dan informasi apa yang harus disajikan ke dalam laporan keuangan.
Persyaratan mengenai laporan keuangan berasal dari standar akuntansi yang spesifik dan bagi
beberapa jurisdiksi, standar tersebut memiliki kekuatan hukum. Sebagai contoh, perusahaanperusahaan European Union (EU) yang terdaftar di bursa saham wajib mengikuti standard IASB
dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi. Di Indonesia sendiri, penyajian laporan keuangan
diatur dalam PSAK.
13 | A p p l y i n g T h e o r y t o A c c o u n t i n g R e g u l a t i o n
Corporate Governance
Elemen penting lainnya dalam pembuatan kerangka peraturan penyajian laporan keuangan
adalah tata kelola perusahaan. Tata kelola perusahaan memberikan suatu sistem dan struktur yang
membagi hak dan kewajiban di antara pihak-pihak yang berkepentingan dengan maksud untuk
mengarahkan kepada pencapaian tujuan perusahaan.
Dalam prakteknya, tata kelola perusahaan mensyaratkan Direktur untuk mengambil tindakan
spesifik yang berkaitan dengan manajemen perusahaan. Sebagai contoh, persyaratan untuk melakukan
rapat dengan pemegang saham dan pengungkapan informasi penting mengenai perusahaan merupakan
salah satu tata kelola perusahaan yang tergolong dasar dan memiliki kekuatan hukum. Intinya adalah
kerangka peraturan penyajian laporan keuangan juga harus mencakup pedoman dalam tata kelola
perusahaan.
14 | A p p l y i n g T h e o r y t o A c c o u n t i n g R e g u l a t i o n
masing negara. Dalam kasus AMF dan organisasi pendahulunya Commision des Operation de Bours
(OCB) , pembuat aturan bekerja bebarengan dengan badan perwakilan prefeosi auditor Compagnie
Nationale des Commissaires aux Comptes (CNCC) dalam proses pengawasan terhadap profesi
auditor.
Penempatan tanggung jawab pengawasan auditor berdasarkan undang undang ,
dibandingkan dengan self-regulation, menyediakan (setidaknya dalam teori) lebih banyak peraturan
peraturan independen. Peraturan berdasarkan undang undang mampu merefleksikan perbedaan
ekonomi dan politik dalam pendekatan pasar modal. Sebagai contoh, hingga 2015 United Kingdom
memiliki peraturan standar auditor yang turun temurun dan berlangsung sangat lama., serta memiliki
posisi yang konsisten dalam meminimalisi adanya campur tangan pada operasi pasar modal. Peraturan
perundangan pada profesi auditor adalah konsisten dengan pendekatan yang lebih terpusat pada
peraturan bisnis yang telah di amati di Perancis dan Italia. Di tahun tahun terakhir, banyak negara
telah memperkealkan badan perundang undangan yang bertanggung jawab pada pengawasan profesi
auditor.
15 | A p p l y i n g T h e o r y t o A c c o u n t i n g R e g u l a t i o n
jauh di luar pengawasan pelaporan keuangan. Namun , badan badan tersebut dapat sangat aktif
dalam menegakan pelaporan keuangan sesuai dengan standar hukum dan standar keuangan. The SEC
adalah sebuah contoh nyata dari sebuah regulator pasar yang aktif, yang terlibat dalam pengaturan
standar akuntansi, menyediakan saran dan mengambil tindakan hukum untuk perusahaan.
16 | A p p l y i n g T h e o r y t o A c c o u n t i n g R e g u l a t i o n
Learning Objectives 4
Struktur Organisasi yang Mengatur Standar Akuntansi dan Audit
Agar laporan keuangan dapat dibaca dan dapat memberikan informasi yang jelas di
berbagai negara, laporan keuangan yang baik membutuhkan suatu standar yang dimana syarat
syarat laporan keuangan untuk mencapai suatu standar tersebut harus memiliki landasan
hukum dan regulasi tertulis berupa peraturan standar akuntansi dan audit.
Namun
kenyataannya, adanya perbedaan kultur, budaya, situasi politik, kenyataan di lapangan dan
faktor-faktor lainnya membuat penerapan standar akuntansi di tiap negara berbeda-beda.
Oleh karena itu, dibuatlah suatu standar akuntansi internasional agar dapat diikuti oleh setiap
negara.
Latar Belakang
Perkembangan standar akuntansi internasional dimulai dengan dibentuknya
International Accounting Standards Committee (IASC) pada 1973 di London dan diwakili
oleh 9 negara. Standar ini diharapkan menjadi standar akuntansi yang diikuti oleh semua
negara. Kemudian standar IAS mulai diikuti oleh banyak negara, terutama negara-negara
berkembang yang belum memiliki standar akuntansi, seperti di wilayah Asia dan Afrika.
Penggunaan IAS oleh banyak perusahaan menyediakan informasi yang lebih transparan dan
dapat dibandingkan. Adanya IASC mendapat banyak pujian dari berbagai negara karena
penerapannya yang luas dan dapat menggunakan pendekatan yang berbeda dalam
menetapkan standar akuntansi. Pada awalnya, penggunaan standar IAS memperbolehkan
negara-negara anggota untuk mengkombinasikannya dengan kebijakan akuntansi di
negaranya. Namun pada tahun 1980an, demi meningkatkan kualitas IASC, dilakukan
pengembangan lebih lanjut untuk mengurangi beberapa perlakuan opsional pada beberapa
negara.
Walaupun penggunaan IAS mulai meningkat dari tahun ke tahun, kenyataannya
bahwa IASC bukan sebuah lembaga yang independen. Sehingga pada tahun 2001, IASC di
restruktur dan diubah menjadi International Accounting Standard Board (IASB), yang
17 | A p p l y i n g T h e o r y t o A c c o u n t i n g R e g u l a t i o n
18 | A p p l y i n g T h e o r y t o A c c o u n t i n g R e g u l a t i o n
melakukan rekonsiliasi terhadap US GAAP. Dan pada tahun 2007, SEC pun mengizinkan
perusahaan asing yang menggunakan IFRS agar tidak perlu lagi melakukan rekonsiliasi.
Dalam praktiknya, pada tahun 2005 konvergensi IASB/FASB sebagai suatu perangkat
peraturan yang stabil membutuhkan proses yang rumit. Hal ini karena IASB ingin
menerapkan suatu standar yang stabil dan dapat digunakan oleh semua negara, dimana secara
bersamaan mempertimbangkan sejauh mana standar tersebut dapat dipahami dan disesuaikan
terhadap US GAAP. Dibutuhkan suatu identifikasi untuk mencari perbedaan antar keduanya,
kemudian dicarikan solusi untuk dapat diadopsi oleh keduanya. Perbedaan yang sangat
mencolok terletak pada prinsip standar akuntansinya. IFRS bersifat principal based
sedangkan US GAAP yang bersifat rule based.
Pengadopsian IFRS juga mulai dilakukan di Indonesia. Dimulai pada tahun 2008,
konvergensi antara IFRS dan PSAK dilakukan secara bertahap oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia (DSAK IAI). Konvergensi dilakukan
dengan beberapa tahap. Tahap pertama yaitu tahap adopsi yang dilakukan pada tahun 2008
2010. Tahap kedua yaitu tahap persiapan akhir yang dimulai pada tahun 2011. Tahap terakhir
yaitu tahap peresmian dimulai pada 1 Januari 2012, Indonesia mulai menerapkan IFRS.
19 | A p p l y i n g T h e o r y t o A c c o u n t i n g R e g u l a t i o n
20 | A p p l y i n g T h e o r y t o A c c o u n t i n g R e g u l a t i o n
Kasus
TEMPO Interaktif, Jakarta -Membengkaknya suntikan modal dari Lembaga Penjamin
Simpanan ke Bank Century hingga Rp 6,7 triliun memaksa keingintahuan Dewan Perwakilan
Rakyat. Padahal awalnya pemerintah hanya meminta persetujuan Rp 1,3 triliun untuk Bank
Century.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan kepada DPR bahwa jika Bank Century ditutup
akan berdampak sistemik pada perbankan Indonesia. Pada hari yang sama pula, Wakil Ketua
Komisi Pemberantasan Korupsi Bibit Samad Riyanto menyatakan bahwa kasus Bank Century
itu sudah ditingkatkan statusnya menjadi penyelidikan.
Berbagai kejanggalan ditemukan dalam kasus tersebut. Bahkan KPK berencana menyergap
seorang petiggi kepolisian yang diduga menerima suap dari kasus itu. Kejanggalan semakin
menguat ketika Badan Pemeriksa Keuangan laporan awal terhadap Bank Century sebanyak
delapan halaman beredar luas di masyarakat.
Laporan tersebut mengungkapkan banyak kelemahan dan kejanggalan serius di balik
penyelamatan Bank Century dan ada dugaan pelanggaran kebijakan dalam memberikan
bantuan ke Bank Century.
Akibat kejanggalan temuan tersebut, Sekjen PDI Perjuangan Pramono Anung membentuk
tim kecil untuk menggulirkan hak angket guna mengkaji kasus Bank Century. Lima hari
kemudian, wacana pembentukan Panitia Khusus Hak Angket DPR untuk mengusut kasus
Bank Century menjadi perdebatan di DPR.
Pembahasan :
Kasus diatas adalah Kasus Bank Century, sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia
mengenai kasus ini. Menurut kelompok kami, kasus Bank Century terjadi karena agency
problem.Nasabah terbesar adalah Principal dan Direktur Bank adalah Agent. Awal kasus
tersebut adalah sejumlah nasabah terbesar Bank Century waktu itu ingin menarik sejumlah
dana yang mereka simpan di bank tersebut karena isu rush tetapi Bank Century kalah
kliring atau tidak dapat memenuhi permintaan nasabah bank tersebut. Bukannya langsung
dikembalikan kepada nasabah, bank justru memindahkan uang nasabah ke Jakarta
(penyelewengan). Ditambah dengan bantuan lembaga penjamin simpanan yang membantu
keberlangsungannya bank, uang yang diterima juga tidak untuk menstabilisasi bank tapi
diindikasikan demi kepentingan pribadi. Karena tidak lama setelah kejadian tersebut bank
century dengan cepat melakukan pergantian direktur. Dapat disimpulkan kejadian tersebut
karena agen mementingkan kepentingan pribadinya (conflict of interest Agency problem).
21 | A p p l y i n g T h e o r y t o A c c o u n t i n g R e g u l a t i o n