Anda di halaman 1dari 10

TEORI AKUNTANSI

RESUME CHAPTER 3
Applying theory to accounting regulation

 Pengertian regulasi
Kamus Oxford mendefinisikan Regulasi dalam hal kepatuhan terhadap peraturan atau petunjuk

dari pihak berwenang. Sama halnya dalam Kamus Macquarie yang mendefinisikan regulasi

sebagai aturan perintah, tindakan, kepatuhan terhadap pihak berwenang, petunjuk pelaksanaan

atau hukum yang berlaku. Sehingga, atas dasar pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa

regulasi diciptakan untuk mengendalikan atau mengatur perilaku. Karenanya mendiskusikan

regulasi dalam kaitannya dengan akuntansi keuangan adalah mengenai peraturan yang

dikembangkan oleh badan independen berwenang yang telah diberi kekuasaan bagaimana

pernyataan keuangan di siapkan, dan tindakan badan berwenang dalam membatasi pemilihan

akuntasi yang sesuai untuk sebuah organisasi. Regulasi ini juga diharapkan untuk dijadikan dasar

untuk pemantauan dan pelaksanaan sesuai dengan persyaratan peraturan tertentu.

 Teori efisiensi pasar


Teori ini berpendapat bahwa pasar mencapai fungsinya yang terbaik tanpa campur tangan

pemerintah. Dalam teori ini para ekonom pasar bebas berpendapat bahwa pasar dapat

memberikan fungsi terbaiknya tanpa ada campur tangan dari pemerintah. Namun pemerintah

tetap melakukan intervensi yang bertujuan untuk membantu pengembangan pasar dan

mendorong pertumbuhan ekonomi. Para pendukung teori ini juga berpendapat seperti produk

lain, bahwa ada permintaan informasi akuntansi oleh pengguna dan perusahaan harus
menyediakan informasi akuntansi berupa laporan keuangan. Sehingga menurut teoritis ada harga

atau biaya untuk suatu informasi akuntansi. Namun ada kritik terhadap teori ini karena dianggap

tidak realistis untuk memberikan harga.

Pada dasarnya produk ini merupakan produk umum, saat suatu informasi akuntansi berupa

laporan keuangan di keluarkan maka informasi ini tersedia untuk semua. Kritik lain tehadap teori

ini adalah berpendapat bahwa teori ini tidak dapat bekerja karena mekanisme pasar tidak bisa

mencapai tingkat harga keseimbangan harga yang ideal secara sosial karena alasan informasi

akuntansi tidak sama dengan barang lain karena merupakan barang umum, sekali informasi

akuntansi dikeluarkan oleh perusahaan hal itu tersedia untuk semua. Oleh karna itu hanya

peraturan yang bisa mendesak perusahaan untuk menghasilkan informasi untuk memenuhi

permintaan yang nyata dan menjamin efisiensi pasar modal. Perusahaan memonopoli penawaran

informasi tersebut oleh karena itu kecenderungannya untuk menghasilkan dan menjual pada

harga tinggi. Contohnya adalah pasar modal yaitu adanya surplus dana dan adanya demand dana.

Dalam pasar modal, supply adalah investor sedangkan demand dari berbagai perusahaan.

Sesuatu yang efektif terbentu dengan mekanisme supply – demand.

 Teori keagenan
Teori ini berkosentrasi pada kepercayaan pada satu orang. Principal adalah seseorang yg

mempercayakan sesuatu kepada agen agar tujuan dari principal tersebut tercapai. Permintaan

informasi keuangan bisa dikategorikan juga untuk pelayanan atau tujuan pengambilan keputusan.

Permintaan untuk pelayanan informasi tersebut berhubungan dengan keinginan untuk

memotivasi agen/ perwakilan, distribusi resiko secara efisien.


Suatu informasi menjadi bernilai apabila meningkatkan alokasi sumberdaya dan resiko

ekonomi,hal itu terjadi dengan mengurangi ketidakpastian. Aturan menjadi penting apabila setiap

orang mengira bahwa kebijakan A lebih baik dari kebijakan B dan yang lain juga beranggapan

bahwa yang terdahulu adalah yang terbaik, maka itu standard mempunyai peran penting.

Hubungan principal dengan agen agar tidak terjadi permasalahan (kesenjangan informasi) harus

melakukan hal sebagai berikut :

A. Kontrak perjanjian antara principal dengan agen

B. Membuat laporan keuangan

Teori keagenan memberikan kita sebuah kerangka di mana untuk belajar kontrak antara prinsipal

dan agen dan memprediksi konsekuensi ekonomi dari standar. Seharusnya agen melakukan

kegiatan demi kepentingan perusahaan. Maka, diperlukan adanya pihak indipenden (auditor)

untuk meyakinkan pihak luar mengenai kinerja manajemen dan dilaporkan sesuai dengan standar

yang diatur.

 Teori Regulasi
Perekonomian terpusat adalah alasan dalam melindungi kepentingan umum. Dalam teori ini

legislatif membuat aturan untuk melindungi pengguna lap.keu dengan meningkatkan kinerja

ekonomi. Teori regulasi diperlukan jika terjadi kegagalan, jika informasi tidak dapat

disampaikan dengan demand dan supply. Teori ini berpendapat bahwa dibutuhkan aturan-

aturan / ketentuanketntuan dalam akuntansi. Pemerintah dibutuhkan peranannya untuk mengatur

ketentuanketentuan tersebut apa yang harus dilakukan perusahaan untuk menentukan informasi.

Ketentuan diperlukan agar semuanya (pemakai dan penyaji) mendapatkan informasi yang sama
dan seimbang. Teori ini muncul karena kegagalan atau ketidak beresan dari teori keagenan. Teori

regulasi terdiri dari :

A. Teori kepentingan kelompok

Dalam kerangka teori ini, regulasi dimaksudkan oleh badan legislatif untuk melindun gi

konsumen. Kegagalan pasar potensial terjadi ketika ada kegagalan salah satu kondisi diperlukan

untuk operasi terbaik dari pasar yang kompetitif. Contoh kegagalan potensial meliputi :

 kurangnya kompetisi (monopoli, oligopoli)

 hambatan masuk

 kesenjangan informasi yang tidak sempurna antara pembeli dan penjual

Teori kepentingan umum didasarkan pada asumsi bahwa pasar ekonomi tunduk seran gkaian

ketidaksempurnaan pasar atau kegagalan transaksi yang jika dibiarkan dan tidak dikoreksi,akan

menghasilkan baik hasil yang tidak efisien dan tidak adil. Teori ini juga didasarkan pada tiga

asumsi yaitu kepentingan konsumen, agen, dan pemerintah.

B. Teori pembuatan peraturan

Meskipun pada faktanya peraturan dibuat untuk menjaga kepentingan umum pengguna,tujuan ini

tidak bisa dicapai karena dalam proses pembuatannya pembuat peraturan mendominasi peraturan

tersebut karena dibuat dari beberapa sudut pandang entitas yang paling banyak mempengaruhi

legistif.

 Asumsi I: teori pembuatan peraturan : masyarakat mempengaruhi peraturan yang

mempengaruhi kemakmuran mereka.


 Asumsi II: bahwa pemerintah tidak independen dalam proses pembuatan peraturan maka

dari itu kelompok berkepentingan melawan kendali pemerintah dari kekuatan koersif

pemerintah untuk mencapai distribusi kesejahteraan yang mereka inginkan.

Alasan utama pada teori ini berfokus pada fakta bahwa keputusan penetapan peraturan

biasanya cenderung mempengaruhi peraturan berbagai industri. Masukan bagi teori ini adalah

profesional bidang akuntansi atau sektor perusahaan akan mencari kendali sebanyak mungkin

pada semua susunan standard akuntansi yang mengatur pelaporan yang dilakukan oleh

anggotanya.

 Teori kepentingan pribadi/individu

Teori ini disampaikan george stigler tahun 1971 yang mengatakan bahwa aktivitas seputar

peraturan menggambarkan persaudaraan diantara kekuatan politik dari kelompok

berkepentingan. Kelompok berkepentingan (eksekutif/industri) sebagai sisi sang

permintaan/demand dan legislatif sebagai supply.

Ada 2 alasan dalam kelompok berkepentingan memberi tawaran harga tertinggi agar dapat

memanfaatkan kekuasaan dari pemerintah :

 terdapat industri yang lebih sedikit dari pada industri diluarnya (minor) jadi mereka meminta

pengaruh politik melalui peraturan untuk melindungi dan menata bisnis mereka, contohnya

adalah keterbatasan bagi suatu bisnis industri untuk dimasuki (peraturan yang berbelit).
 pejabat pemerintah, menyukai eksekutif bisnis konsumen adalah suatu kepentingan yang

rasional. Mereka mencari untuk memeksimalkan pendapat mereka atau kesejahteraan mereka

atau keduanya. Kelompok kepentingan bisa memberi kontribusi pada pejabat yang berpolitik.

 Penerapan teori-teori Regulasi dalam Akuntansi dan Audit


a. Penerapan teori kepentingan umum

Sarbox (sarbanes-oxley action) dibuat untuk kepentingan umum,proteksi yang terbaik pada

pasar uang sehubungan perilaku masa lalu perusahaan. Pemerintah australia yang membuat

standars ASRB (accounting standard review board) dipandang sebagai kesalahan yang

ditunjukan pada pasar untuk informasi akuntansi,sebagai buktinya banyak perusahaan

jatuh/merugi dalam jumlah yang signifikan setelah auditor memiliki sertifikasi. Jatuhnya

perusahaan tersebut karena adanya informasi yang tidak seimbang antara supplier/profesional

akuntan dan pengguna laporan keuanganteori ini menghiraukan studi penelitian yang

mengindikasikan bahwa manajer suatu entitas bisnis memiliki dorongan yang kuat untuk

membenarkan anggapan pasar yang salah mengenai aktivitas bisnis mereka.

b. Penerapan teori pembuatan peraturan

Dalam hal ini pada daasrnya profesi akuntansi membutuhkan pengesahan standard akutansi yang

bisa dicapai hanya dengan standard yang dimilikinya mempunyai kekuatan hukum yang didukung oleh

legislative. Bagaimanapun juga profesi akutansi dapat berjalan dengan kedua hal ini yaitu : pengesahan

standard akuntansi, dan menjaga kepentingan ekonomisnya. Pada hal ini dapat dilihat bahwa campur

tangan dalam perturan dalam penetapan susunan standard akuntansi di desain sama dengan kerangka

teori kepentingan umum.

c. Penerapan Teori Kepentingan Individu.


Batasan pada teori peraturan ini adalah tidak terdapat hubungan mutual secara ekslusif, suatu

kejadian yang diterangkan dengan satu teori mungkin bisa diterangkan sama baiknya

menggunakan teori yang lain. Pada hal ini tidak jelas satu penjelasan dapat di pertahankan.

Cotoh Sarbox yang muncul karena tindakan pemerintah amerika mengikuti bangkrutnya enron

yang dimaksudkan untuk menjamin tingkat pengusaan perusahaan dalam supervise dan audit

laporan keuangan. Teori ini menjadi seimbang ketika di obserbasi dengan suatu kejadian. Dalam

hal ini sangat sesuai jika dilihat dari segi pandang proses politik.

Penyusunan standard dipandang sebagai proses politik karena berpotensi secara signifikan

menjadi sangat mempengaruhi dari berbagai kelompok berkepentingan. Oleh karena itu berbagai

kelompok kepentingan berusahan mempengaruhi pengenalan peraturan. Atau secara singkatnya

beda kelompok maka akan beda mempengaruhi peraturan akuntansi. Pemerintah di berbagai

Negara membentuk pembuat peraturan yang bekerja secara independent yang berusaha untuk

menghasilkan standard dengan kualitas yang tinggi dimana memenuhi kebutuhan para pengguna

laporan keuangan dalam membuat suatu keputusan.

Beberapa masalah / kasus yang akuntansi yang terkait dengan hal ini ( lobby secara politik )

diantaranya yaitu :

 Financial Instrument / Instrument keuangan

Menyangut IAS 39 Instrument Keuangan – pengakuan dan pengakuan, pada awal tahun 2002

dimana eropa akan mengadopsi IAS, banyak sekali perhatian berfokus pada standard yang ada

pada IAS. Perusahaan yang tercatat pada bursa di eropa sebelumnya yang menggunakan standard

nasional mereka sekarang mensyaratkan penggunaan IAS untuk laporan keuangan Konsolidasi.

Pada area instrument keuangan terjadi potensi perubahan dramatis yang potensial. Secara umum
perusahaan menggunakan historical cost untuk instrument keuangan yang ditunukan dari

amortisasi biaya, dan pemasukan keuntungan pada laporan keuangan hanya pada disadari.

Sedangkan pada IAS 39 diatur bahwa perusahaan harus memasukan keuntungan yang belum

direalisasi dan kerugian pada instrument keuangan tertentu dalam pendataan ketika terjadi ( tidak

pada saat disadari ).

 Intangible Asset

Pada saat australia mengadopsi IAS, dimana didalamnya terdapat IAS 38 yaitu Intangible Asset.

Disana berbeda dengan standard yang diadopsi oleh perusahaan – perusahaan di Australia.

Contohnya intangible asset tidak dapat diakui oleh internal dan intangible asset tidak dapat

direvaluasi tanpa adanya suatu pasar yang aktif. Perusahaan – perusahaan di Australia bersama

Federasi akuntan mereka dan Pemerintah mencoba meminta keringanan dari standard ini namun

ditolak oleh IAS.

 Kerangka Peraturan Untuk Pelaporan Keuangan

Ada banyak pihak yang berperan aktif dalam laporan keuangan, mereka adalah pembuat laporan

keuangan dan auditor eksternal serta pembuat peraturan seperti pemerintah dan departemennya.

Kegiatan dari berbagai pihak akan terpengaruh oleh dimana laporan keuangan dibuat; yaitu

hukum, politik social dan ekonomi. Di berbagai negara, terdapat banyak perbedaan mengenai

kerangka peraturan akuntansi keuangan, tetapi ada beberapa unsur yang sama; yaitu

a. Persyaratan Wajib Persyaratan wajib berperan sebagai insentif untuk menghasilkan laporan

keuangan untuk diaudit. Di berbagai negara, peraturan perusahaan menyatakan bahwa direktur

harus menyediakan akun yang diauit. Dengan demikian maka direktur dan auditor harus
memenuhi persyaratan wajib pelaporan seperti yang terkandung dalam peraturan perusahaan. Di

satu sisi, peraturan perusahaan akan mirip dengan persyaratan dasar yang berkaitan dengan apa

laporan yang harus disiapkan dan frekuensi persiapannya.

b. Tata Pengelolaan Perusahaan Tata pengelolaan perusahaan mengacu pada struktur, proses dan

lembaga-lembaga dalam dan di sekitar organisasi yang mengalokasikan kekuasaan dan kontrol

sumber daya di antara mereka. Tetapi sebuah kerangka peraturan dapat berisi tambahan pedoman

tata kelola perusahaan dan peraturan yang timbul dari rekomendasi sukarela sektor swasta dan

aturan pencatatan di bursa saham.

C. Auditor dan Pengawasan Auditor berperan penting dalam menjamin kualitas informasi yang

terkandung dalam laporan keuangan perusahaan. Auditor adalah orang dengan kualifikasi

tertentu, pengalaman dan ijin untuk berpraktek. Mereka berkomitmen terhadap kode etik mereka,

dan harus rela menanggung sanksi jika melanggar peraturan. Peraturan dikenakan karena profesi

auditor harus menyetujui sebuah aturan umum mereka untuk mempertahankan hak istimewa dan

melindungi hak mereka untuk berpraktek sebagai profesi. Pengawasan diperlukan agar kinerja

auditor dapat dipertanggungjawabkan dengan badan hukum daripada mengijinkan peraturan diri

oleh auditor sendiri.

d. Badan Pelaksana Independen Badan pelaksana independen adalah bagian dari keseluruhan

system untuk pelaksanaan persyaratan pelaporan keuangan. Badan pelaksana independen

berperan untuk meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan yang mengatur pembuatan laporan

keuamgan, sebagaimana yang terkandung dalam hokum dan standar akuntansi. Badan Pelaksana

independen merupakan perpanjangan dari pengajuan pengawasan yang merupakan dasar dari

kerangka peraturan. Contoh dari badan/pihak independen adalah tim implementasi IFRS IAI.
 Struktur kelembagaan untuk menetapkan standar akuntansi dan audit

IOSCO (International Organization of securities Commissions) mendukung adanya standar

akiuntansi internasional. Program konvergensi pada tahun 2002 membutuhkan IASB

(International accounting Standard Board) dan FASB untuk mengidentifikasi perbedaan diantara

standar mereka masing – masing untuk mereview solusi yang ada dan mengambil penanganan

yang lebih baik. Konvergensi merupakan proses yang rumit, karena terdapat perbedaan yang

muncul karena perbedaan pokok dari dua standar. IASB dibentuk tahun 1973 oleh IASC di

London. 9 negara pelopor IASC yaitu AS, Australia, Inggris, Kanada, Belanda, Jerman, Perancis,

Jepang, dan Mexico. memiliki kebijakan kerja dengan pembuat standar nasional tentang proyek-

proyek dimana mereka dapat berkontribusi dalam proses pengaturan standar. Awalnya IASB

digunakan pada tahun 2001 untuk menetpakan standar akuntansi dan audit internasional. Setelah

konvergensi IASB dan FASB digunakan, pada tahun 2005 penerapan standar akuntansi dan audit

European Commission mengadopsi IFRS yang digunakan sampai saat ini.

Anda mungkin juga menyukai