Anda di halaman 1dari 12

RANGKUMAN TEORI AKUNTANSI

Nama : Bonifasia Septiana Pramitasari


NIM : 2211070208

TUGAS 1 – GARIS BESAR TEORI AKUNTANSI


1. Garis Besar Teori Akuntansi :
Analogi keuangan dengan sains ini tidak berlaku dalam teori dan praktik
karena epistemologi ilmiah dengan akuntansi. Kemudian, informasi
keuangan bergantung pada kebijakan pengukuran bersifat situasional tidak
bisa menetapkan harga universal. Lalu dunia finansial yang sempurna
menjadi dunia ekonomi. Dalam teori akuntansi isu utama selalu terkait
dengan pengukuran. Hendriksen menawarkan 2 poin untuk mendefinisikan
teori dan teori akuntansi :
 Set koheren prinsip hipotesis, konseptual, dan pragmatis membentuk
kerangka umum referensi untuk bidang penyelidikan.
 Penalaran logis dalam bentuk seperangkat prinsip luas yang
memberikan kerangka acuan dan pengembangan praktik baru.
Hal ini penting untuk memahami bahwa teori akuntansi bukan proses
abstrak, melainkan tidak lepas dari realitas dan tujuan utamanya untuk
menjelaskan mengapa dan bagaimana praktik akuntansi saat ini
berkembang.
a) Pra – Teori : Goldberg menegaskan bahwa tidak ada teori
akuntansi yang dibuat Pacioli ke pembukaan abad kesembilan
belas. Saran teori muncul di sini dan di sana tetapi tidaak sejauh
yang diperlukan untuk menempatkan akuntansi pada sistematis.
Namun, ekspansi yang cepat dalam teknologi dan disertai dengan
pemisahan skala besar kepemilikan dari control alat-alat produksi,
meningkatkan permintaan untuk kedua manajemen dan informasi
akuntansi keuangan.
b) Akuntansi Pragmatis : Fokus utama dari akuntansi adalah pada
penggunaan transaksi biaya historis dan penerapan prinsip
konservatisme. Metode ilmiah diartikan sebagai yang berbasis
empiris. Namun ada bulletin dari publikasi teori akuntansi
menyatakan bahwa 42 buletin yang dipublikasikan dalam rentan
RANGKUMAN TEORI AKUNTANSI
Nama : Bonifasia Septiana Pramitasari
NIM : 2211070208

waktu 1939-1953, ada 8 laporan yang berada pada terminology


akuntansi. 34 hasil penelitian lainnya diarahkan kepada segmen
dari praktik akuntansi, di mana masalah bisnis yang menuntut pada
profesi akuntansi tergolong memprihatinkan pada masa itu. Secara
keseluruhan, periode ini berfokus pada sudut pandang terhadap
akuntansi.
TUGAS 2 – LO 1 : PERATURAN RELEVANSI AKUNTANSI DAN AUDIT
2. Teori – teori Peraturan Relevan Akuntansi dan Audit :
Teori pasar modal menunjukkan bahwa manajer memiliki banyak insentif
untuk memberikan informasi kepada pihak eksternal perusahaan, dan
untuk memiliki informasi yang telah diverifikasi oleh auditor independen.
Berdasarkan penelitian, ada teori-teori yang relevan untuk memahami
regulasi keuangan :
a) Teori Pasar Efisien : Para ekonom pasar bebas menyatakan bahwa
pasar sejatinya dapat berfungsi dengan maksimal tanpa adanya
intervensi pemerintah karena kekuatan permintaan dan penawaran
memiliki pengaruh terhadap arus informasi dan modal. Akuntansi
dapat dilihat sebagai industry informasi, yakni bisnis akuntansi
yang dapat digunakan untuk menghasilkan informasi dan pasokan
informasi tersebut berasal dari hasil laporan keuangan perusahaan.
Meskipun pada nantinya informasi tersebut akan diperjual belikan,
namun target pasarnya hanya untuk orang-orang tertentu saja dan
informasi tersebut tidak dapat dikeluarkan dengan mudah.
Fenomena tersebut disebut dengan free rider. Sebuah perusahaan
tentu saja dapat memonopoli pasokan informasi dan nantinya akan
menimbulkan kecenderungan underproduce sehingga perusahaan
akan melakukan penjualan dengan harga tinggi. Kemudian nilai
informasi yang diberikan perusahaan dapat ditingkatkan
dibandingkan dengan informasi perusahaan lain.
RANGKUMAN TEORI AKUNTANSI
Nama : Bonifasia Septiana Pramitasari
NIM : 2211070208

b) Agen Teori : Permintaan untuk informasi yang bertujuan terhadap


pengambilan keputusan memiliki kaitan terhadap peran informasi
dalam teori keputusan statistik. Informasi berharga tersebut dapat
meningkatkan alokasi sumber daya dan juga risiko, dan hal ini
dilakukan dengan cara mengurangi ketidakpastian. Ketidakpastian
pada agen teori diklasifikasikan sebagai ex ante atau ex post. Ex
ante (sebelum acara) adalah ketidakpastian ada pada saat
keputusan harus dibuat (Cont: ketidakpastian tentang peristiwa
yang akan mempengaruhi manajer atau ketidakpastian tentang
keterampilan manajer. Lalu ex post (setelah kejadian) dimaksud
bahwa ketidakpastian ada setelah keputusan telah dibuat dan
hasilnya telah direalisasikan. Ketidakpastian ini sama dengan ex
ante. Teori keagenan memberikan kita sebuah kerangka untuk
mempelajari kontrak antara prinsipal dan agen dalam memprediksi
konsekuensi ekonomi dari standar.
c) Teori Regulasi : Teori ini merupakan teori kepentingan umum ,
dimana regulasi dimaksudkan untuk melindungi kepentingan
konsumen dengan cara mengamankan kinerja ekonomi yang ada.
Kegagalan pasar potensial terjadi karena adanya kegagalan dalam
menjalankan operasi untuk menghadapi pasar yang kompetitif. Hal
ini dapat terlihat dari
 Adanya monopoli dan oligopoli pada perusahaan.
 Kesenjangan informasi antara pembeli dan penjual, lalu sifat
publik yang baik dari beberapa produk.
 Kepentingan konsumen yang diterjemahkan ke dalam tindakan
legislative melalu operasi pasar internal karena dalam pasar
ini, orang dianggap sebagai bentuk mata uang.
 Adanya agen (politisi kewirausahaan dan kelompok
kepentingan umum) yang mencari peraturan dengan nama
“kepentingan umum”
RANGKUMAN TEORI AKUNTANSI
Nama : Bonifasia Septiana Pramitasari
NIM : 2211070208

 Pejabat pemerintah yang arbiter bersifat netral hanya kepada


orang-prang yang ingin mengintervensi harga pasar.
d) Teori Capture Peraturan : Teori ini mengasumsikan bahwa
semua anggota masyarakat bersifat rasional secara ekonomi. Oleh
karena itu setiap orang mengejar kepentingan mereka agar dapat
memperoleh keuntungan pribadi. Maka dari itu orang-orang melobi
untuk peraturan yang akan meningkatkan kekayaan mereka. Lalu
asumsi kedua, teori ini sama dengan teori kepentingan public,
dimana pemerintah tidak memiliki peran independen untuk ikut
serta dalam proses regulasi keuangan. Teori captur dapat terjadi
jika hal tersebut diatur dengan cara :
 Mengontrol regulasi dan badan pengawas
 Berhasil mengkoordinasikan kegiatan badan pengawas
dengan kegiatan mereka demi pemenuhan kepuasan pribadi
 Menetralisir atau menjamin hal-hal yang bersifat non-
kinerja
Kemudian untuk prasyarat dari teori capture peraturan itu sendiri
adalah :
 Ada sejumlah kecil entitas klien
 Individu dalam badan pengawas memiliki hubungan teratur
dengan seperangkat individu lainnya
 Mengatur informasi yang diperlukan untuk regulasi
 Kompleksitas informasi dan produk
 Badan pengawas memiliki sumber daya minimal
disbanding dengan industry yang mengatur perusahaan.
Teori capture peraturan menyarankan bahwa badan akuntansi
profesional atau sektor korprasi mencari control sebanyak mungkin
untuk mengatur pelaporan oleh anggota mereka. Hal ini melibatkan
control resmi atas pengaturan standar yang berlaku.
RANGKUMAN TEORI AKUNTANSI
Nama : Bonifasia Septiana Pramitasari
NIM : 2211070208

e) Teori Kepentingan Pribadi : Teori kepentingan pribadi


mempercayai bahwa ada pasar yang mengatur penawaran dan
permintaan agar dapat beroperasi di pasar modal. Kelompok
produsen yang paling sering menjadi penawar tertinggi. Penawar
tertinggi dianggap mampu menggunakan kekuatan pemerintah
demi keuntungan mereka sendiri karena dua alasan. Pertama,
perusahaan dalam industri tertentu lebih sedikit jumlahnya
dibandingkan dengan orang di luar industry yang mungkin
menanggung biaya. Kedua, karena keuntungan per kapita
cenderung tinggi. Mereka memiliki insentif guna menggabungkan
upaya dalam meraih keuntungan bersama. Penegasan dari teori
kepentingan pribadi adalah ada hukum hasil yang menurun dalam
hubungan antara ukuran kelompok dan biaya dengan menggunakan
proses politik.
RANGKUMAN TEORI AKUNTANSI
Nama : Bonifasia Septiana Pramitasari
NIM : 2211070208

TUGAS 3 – LO 3 : KERANGKA PENGAWASAN LAPORAN KEUANGAN


3. Kerangka Pengawasan Laporan Keuangan
Lingkungan finansial tentunya tidak lepas dari orang-orang yang
berhubungan dengan pembuat laporan keuangan. Dimulai dari pembuat
laporan (direktur, eksekutif, manajer) serta auditor eksternal perusahaan.
Fitur lingkungan dari pelaporan keuangan membuat hal itu disebut sebagai
kerangka pelaporan keuangan berupa proforma kerangka peraturan yang
berguna untuk menunjukkan unsur kerangka peraturan, yang nantinya
dapat mempengaruhi output proses pelaporan keuangan. Berikut adalah
elemen dari kerangka laporan keuangan :
a) Tuntutan Hukum :
Para manajer memiliki motivasi untuk memberikan informasi
secara sukarela dan memiliki informasi yang telah diverifikasi secara
independent dalam proses audit. Pengaruh utama pada direksi dan
auditor adalah kebutuhan untuk memenuni persyaratan pelaporan
secara hukum sebagaimana yang tercantum dalam hukum perusahaan.
Hukum perusahaan memungkinkan adanya mandat bagi persyaratan
dasar yang berkaitan dengan laporan mana saja yang harus disiapkan,
serta frekuensi selama persiapan berlangsung. Pada yurisdiksi di AS
persyaratan pelaporan keuangan tambahan berasal dari standar
akuntansi tertentu.
b.) Tata Kelola Perusahaan :
Tata Kelola perusahaan merupakan sebuah peraturan atau regulasi
yang juga diartikan sebagai struktur dari dalam lembaga organisasi
yang kekuasaan dan sumber dayanya dialokasikan oleh peserta dari
organisasi tersebut. Biasanya, praktik dari tata kelola perusahaan
berasal dari ketentuan hukum, dimana bebera direktur diwajibkan
RANGKUMAN TEORI AKUNTANSI
Nama : Bonifasia Septiana Pramitasari
NIM : 2211070208

untuk melakukan beberapa tindakan yang sesuai dengan manajemen


perusahaan. Tata kelola perusahaan juga mencakup pedoman untuk
mengelola perusahaan yang berasal dari sektor swasta dan juga bursa
saham. Biasanya bentuk dari tata kelola perusahaan berupa
rekomendasi praktik dengan sifat sukarela. Hal ini dilakukan agar
atasan dapat menerapkan mekanisme tata klola berdasarkan situasi
perusahaan. Tata kelola perusahaan juga dinaungi oleh badan
internasional seperti International Federation of Accountants (IFAC)
agar standar dari tata kelola perusahaan di seluruh dunia bisa disama
ratakan.
c.) Auditor dan Pengawasan :
Pada bagian ini, auditor berperan sebagai badan pemeriksa.
Pemeriksaan yang dimaksud adalah memastikan bahwa informasi
yang diberikan berkualitas dan sesuai dengan kondisi laporan
keuangan yang sebenarnya. Seorang auditor tentunya memiliki kode
etik profesi dengan berbagai macam bentuk pengawasan. Peraturan
yang diterapkan berupa pembatasan keanggotaan, sehingga untuk
menjadi auditor diperlukan berbagai macam kualifikasi yang sudah
ditentukan oleh standar profesi dengan cara mendaftarkan diri untuk
mengikuti ujian sertifikasi profesi auditor, dan setelah itu baru bisa
mendapatkan keanggotaan, dan tentunya sejumlah kode etik yang
harus dipatuhi dalam melakukan kegiatan audit. Namun di beberapa
negara tertentu seperti Prancis dan Italia lebih memilih mengikuti
ketentuan yang telah dibuat negara mereka sendiri.
d.) Badan Penegak Hukum Independen :
Sebagai seorang auditor, tentunya lembaga penegak hukum juga
ikut memiliki andil dalam melakukan pengawasan kerja untuk auditor.
Pengawasan tersebut dapat berupa mematuhi kode-kode etik yang ada,
dan juga melakukan pembatasan terhadap keanggotaan seorang
auditor. Untuk jenis pengawasannya bermacam-macam, tergantung
RANGKUMAN TEORI AKUNTANSI
Nama : Bonifasia Septiana Pramitasari
NIM : 2211070208

dari jenis badan pengawas itu sendiri. Sebagian badan pengawas yang
bersifat profesional memberikan peraturan mandiri agar bisa
mempertahankan status serta hak untuk praktik, dan umumnya juga
mereka mengadopsi standar audit yang berlaku secara internasional
sebagai bentuk komitmen dalam melakukan pengawasan dan juga
indikator kualitas praktik seorang auditor. Namun untuk beberapa
kasus seperti negara Prancis dan Italia, yang sudah kita ketahui
memiliki ketentuan auditor dari negaranya sendiri menetapkan bahwa
sebagai badan penegak hukum, mereka memberikan pengawasan
independen, dan berbeda dengan peraturan mandiri.
RANGKUMAN TEORI AKUNTANSI
Nama : Bonifasia Septiana Pramitasari
NIM : 2211070208

TUGAS 4 : PERANAN KERANGKA KONSEPTUAL


4. Peranan Kerangka Konseptual
Di dalam teori akuntansi, kerangka konseptual memiliki peranan sebagai
pemberi teori akuntansi yang sudah terstruktur dalam lingkup pelaporan
keuangan. Adapun tujuan dari kerangka konseptual adalah
mengidentifikasi karakter dari instrumen keuangan yang berupa relevansi,
daya banding, ketepatan waktu dan juga pemahaman. Biasanya kerangka
konseptual memiliki keterkaitan dengan ketentuan pengukuran dari
instrument keuangan itu sendiri. Untuk kerangka konseptual itu sendiri,
pengaturannya telah ditetapkan oleh FASB dimana kerangka konseptual
digambarkan sebagai sebuah sistem yang bersifat koheren dan memiliki
keterkaitan untuk menciptakan peraturan yang dapat mengatur sifat serta
batasan dari teori akuntansi itu sendiri. Kerangka konseptual memiliki
beberapa manfaat, antara lain :
 Standar yang ditetapkan bersifat ekonomis, dimana nantinya tidak
perlu memperdebatkan masalah yang ada dari sudut pandang yang
berbeda.
 Sulit menghindari proses pelaporan karena adanya ketentuan yang
telah ditetapkan.
 Anggota dewan bertanggung jawab atas tindakan yang mereka ambil.
 Pembuat peraturan dan auditor bisa dengan mudah memahami
persyaratan dari pelaporan keuangan.

a.) Tujuan Kerangka Konseptual


Kerangka konseptual dibuat untuk keperluan di dunia bisnis,
karena konsep pelaporan keuangan diwajibkan untuk memberikan
informasi yang jelas dan berguna bagi para pemegang saham dan para
RANGKUMAN TEORI AKUNTANSI
Nama : Bonifasia Septiana Pramitasari
NIM : 2211070208

investor, maupun juga kreditur agar dapat membuat keputusan dari


segi investasi dan kredit secara rasional. Adapun kerangka IASB dan
FASB memiliki tujuan dari kerangka konseptual, yaitu memiliki
kegunaan dalam melakuan pengambilan keputusan di bidang
ekonomi, prospek arus kas, dan juga mampu melaporkan informasi
secara detail mengenai sumber daya perusahaan serta kepemilikan dari
sumber daya tersebut. Kemudian, kerangka konseptual juga memiliki
peraturan bahwa informasi keuangan harus bisa memberikan
pelaporan tanpa bias dan jujur, sesuai dengan ketentuan dari kerangka
IASB, paragraph 4-2.

b.) Pengembangan Kerangka Konseptual


Kerangka konseptual memiliki dua isu utama dalam melakukan
pengembangan konsepnya, antara lain :
Penetapan Standar yang Berbasis Prinsip dengan Standar Berbasis
Aturan
IASB menerapkan bahwa mereka memiliki standar dengan basis
prinsip, dimana standar kerangka konseptual yang dibuat IASB bersifat
panduan. Hal ini memicu pertentangan dimana standar tersebut
terkadang tidak memiliki konsistensi dengan pembuat peraturan.
Sedangkan standar berbasis aturan dibuat karena adanya kekurangan
dari prinsip yang ditentukan. Standar berbasis aturan itu sendiri
memiliki banyak keunggulan, antara lain kemampuan untuk melakukan
verifikasi untuk auditor dan regulator serta meningkatkan daya banding
diantara kedua pihak tersebut.
Informasi dalam Pengambilan Keputusan dan Pendekatan dari
Teori Keputusan
Biasanya data akuntansi digunakan untuk alat dalam pengambilan
keputusan dan juga indikator evaluasi laporan keuangan itu sendiri,
yang dimulai dengan fungsi penatagunaan. Proses pengambilan
RANGKUMAN TEORI AKUNTANSI
Nama : Bonifasia Septiana Pramitasari
NIM : 2211070208

keputusan memiliki dua arti penting, yaitu pengguna informasi dapat


diperluas cakupan sumber datanya sedangkan yang kedua informasi
akuntansi dianggap masukan untuk data dari model pengguna.
Sedangkan pendekatan dari teori keputusan dalam akuntansi adalah
penggunaan standar daalam penilaian praktik akuntansi. Teori
keputusan menjelaskan bahwa proses output dari sistem akuntansi akan
memberi input terhadap model dari pengguna itu sendiri.
c.) Kritik Terhadap Proyek dari Kerangka Konseptual
Selama proses pengembangan dari kerangka konseptual berlangsung,
hal ini tentunya menuai banyak kritik yang berguna bagi masukan
dalam pengembangkan kerangka tersebut. Kritik yang nantinya
dianalisa akan membantu menjelaskan alasan apa yang menyebabkan
pengembangan dari kerangka kerja ini terlambat, serta melakukan
sorotan terhadap isu yang relevan dengan keadaan sekarang agar
berkesinambungan dengan IASB/FASB yang sekarang. Selama proses
analisis berlangsung, pihak IASB menggunakan dua metode yaitu
metode ilmiah (logika. empiris, atau gabungan keduanya), serta
profesional (penentuan tindakan berdasarkan nilai-nilai profesional).
d.) Kerangka Konseptual Standar Audit
Berdasarkan teori audit awal, kerangka konseptual digambarkan
sebagai konsep dari independensi auditor dalam proses pengumpulan
bukti-bukti. Proses dan audit di era 90-an mendapat tekanan dari segi
proses serta struktur audit itu sendiri karena masalah biaya dari jasa
audit tidak sesuai perbandingannya dengan nilai audit itu sendiri.
Kemudian, adanya perpindahan dari pengujian substantif ke
pertimbangan risiko audit mempengaruhi peranan dari risiko bisnis
yang dimiliki klien. Audit risiko bisnis menjelaskan bahwa adanya
ancaman yang membawa dampak bagi model bisnis klien baik secara
eksternal maupun risiko dari penipuan dalam laporan keuangan. Hal ini
RANGKUMAN TEORI AKUNTANSI
Nama : Bonifasia Septiana Pramitasari
NIM : 2211070208

menyebabkan untuk membenarkan sedikitnya pekerjaan audit dan


konsultasi dilakukan lebih sering.

Anda mungkin juga menyukai