Kelompok 6 :
Nur Ernawati (041700627)
Putri Aditama (041700634)
Siska Indah Fitriana (041700641)
Siti Sokhifah (041700659)
KEGIATAN BELAJAR 1 : KEBIJAKAN AKUNTANSI
A. PERSPEKTIF PADA PENELITIAN B. POSITIF TEORI DAN KEBIJAKAN
AKUNTANSI AKUNTANSI
Perkembangan penelitian di bidang Pada modul 2 kegiatan belajar 1 anda telah
akuntansi telah mengalami kemajuan ng mempelajari tentang klasifikasi teori
sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari akuntansi diantaranya teori normatif dan
beberapa artikel yang muncul di beberapa teori positif.
jurnal ilmiah akuntansi, seperti The Teori normatif seperti dokter yang
Accounting Review, Journal of Accounting memberikan resep, memberikan saran dan
Research ,Accounting Organization and masukan apa yang harus dilakukan.
Society, Critical Perpective on Accounting, Positive Accounting Theory atau teori positif
dan Accounting Auditing and Accountability telah menjadi suatu kekuatan besar dalam
journal. riset-riset akademik di bidang akuntansi.
C. PENERAPAN TEORI KE DALAM REGULASI AKUNTANSI
Beberapa teori yang releva dengan praktek akuntansi dan auditing berikut ini.
1. Teori regulasi yang relevan dengan akuntansi dan audit
Teori pasar modal menyatakan bahwa manajer memiliki motivasi untuk secara sukarela
menyiapkan laporan keuangan bagi pihak eksternal perusahaan dan memungkinkan informasi
tersebut diperiksa oleh auditor independen. Terdapat beberapa teori yang relevan untuk memahami
regulasi suatu pelaporan keuangan, yakni mencakup teori pasar efisien, teori agensi dan teori
regulasi yang dibagi lagi menjadi kepentingan publik, gambaran regulasi dan kepentingan pribadi.
a. Teori pasar efisien
Para ekonom pasar bebas berpendapat bahwa reaksi pasar terbaik adalah tanpa adanya campur
tangan pemerintah, dan efisiensi maksimum tercapai jika membiarkan hukum penawaran-
permintaan (supply-demand) mempengaruhi perilaku pasar.
b. Teori agensi
Tuntutan akan informasi keuangan dapat dikelompokkan kedala tujuan pelayanan atau tujuan
pengambilan keputusan. Atkinson dan Felth berpendapat bahwa teori agensi lebih
mempertimbangkan pelayanan atas tuntutan akan sebuah informasi. Teori ini berfokus pada
hubungan dimana kesejahteraan pemilik diperayakan kepada agen dalam hal ini manajer.
c. Teori Regulasi
1) Teori kepentingan publik
Salah satu alasan ekonomi terpusat mengenai asal usul intervensi pemerintah ke pasar dengan
mengatasnamakan kepentingan publik merupakan sebuah kegagalan pasar. Menurut kerangka teoritis,
regulasi dimaksudkan untuk melindungi kepentingan konsumen dengan cara meningkatkan kinerja
ekonomi dibandingkan dengan situasi yang tidak diatur. Sebuah kegagalan pasar terjadi ketika terdapat
kegagalan pada salah satu kondisi penting yang diharapkan dapat mempengaruhi pasar yang
kompetitif. Sebagai contoh dari kegagalan potensial antara lain:
1. Kurang adanya kompetisi, misalnya pada pasar monopoli dan oligopoli
2. Adanya hambatan untuk masuk ke pasar
3. Adanya kesenjangan informasi antara penjual dan pembeli, atau apa yang disebut dengan
Information Assymetry.
4. Beberapa jenis produk merupakan barang milik publik dimana untuk memperolehnya hanya perlu
sedikit biaya atau bahkan tidak memerlukan biaya sama sekali. Kegagalan pasar terjadi karena
disaat sebagian orang dapat memperoleh barang secara gratis maka sistem harga normal yang
berlaku di pasar menjadi tidak berfungsi.
Teori kepentingan publik ini didasarkan pada asumsi bahwa ekonomi pasar
merupakan sekumpulan pasar tidak sempurna atau mengalami kegagalan
transaksi, dan jika dibiarkan tanpa dikoreksi akan mengakibatkan hasil yang
tidak sesuai dan tidak efisien. Hal ini juga didasarkan pada asumsi bahwa:
1. Kepentingan konsumen diartikan sebagai aksi legislatif melalui operasi
internal pasar
2. Terdapat agen, yakni kelompok politisi dan kelompok yang mewakili
kepentingan publik yang memandang regulasi dengan mengatasnamakan
kepentingan publik
3. Pemerintah tidak mempunyai peran independen dalam proses
pengembangan regulasi tetapi lebih sebagai arbiter netral yang
mengintervensi pasar dengan mengtasnamakan kepentingan publik.
2) Teori potret regulasi atau capture theory
Teori kedua untuk memahami regulasi pelaporan keuangan adalah teori potret atau
capture theory. Teori ini menyatakan bahwa meskipun tujuan regulasi adalah untuk
melindungi kepentingan publik sebagaimana dibahas sebelumnya, tujuan ini tidak dapat
tercapai karena dalam proses pembentukan regulasi, para pihak yang diatur oleh
regulasi melakukan intervensi kepada regulator atau pembentukan regulasi.
Teori ini sesuai dibawah situasi dimana entitas regulasi,
1. Mengontrol regulasi dan badan pembuat regulasi
2. Berhasil mengoordinasikan aktivitas badan regulasi menurut aktivitas mereka
sehingga kepentingan pribadinya terpenuhi
3. Menetralisir kondisi yang tidak mencapai kinerja melalui badan regulasi
4. Dalam proses interaksi dengan pembuat regulasi, berhasil mengajak pembuat
regulasi memiliki perspektif yang sama hingga menem regulasi yang mereka cari.
Regulator atau badan pembuat regulasi juga menca mengimpelementasikan dan dalam
skala lebih besar mengevaluasi dam proses kebijakan di suatu area yang diatur oleh
regulasi. Kondisi ini da terpenuhi jika,
1. Terdapat entitas klien dalam jumlah sedikit
2. Individu dari badan pembuat regulasi melakukan kontak secara teratur dengan
sekumpulan individu dari entitas yang diatur oleh regulasi da berasal dari industri
yang diatur oleh regulasi atau berpotensi bekerja dalam industri yang diatur oleh
regulasi.
3. Industri yang diatur oleh regulasi mengontrol informasi yang dibutuhkan oleh
regulasi
4. Terdapat kompleksitas dri informasi dan produk Badan pembuat regulasi paling
tidak memiliki sumber daya minimum dari industri yang mereka atur.
5. Badan pembuat regulasi paling tidak memiliki sumber daya minimum dari industri
yang mereka atur
3) Teori kepentingan pribadi atau private interest theory Teory
Teori ketiga ini muncul karena adanya ketidakpuasan terhadap dua teori sebelumnya yakni
teori kepentingan publik dan teori potret regulasi . Asumsi teori sebelumnya mengatakan
bahwa regulasi muncul karena reaksi pemerintah sebagai akibat tuntutan publik untuk
memperbaiki inefisiensi dan ketidakadilan dalam praktik-praktik yang dilakukan baik oleh
individu maupun organisasi dimana asumsi ini ditentang oleh George Stigler (1971). Asumsi
dasar Stigler bahwa pemerintah memiliki satu jenis sumber daya dasar yang tidak akan
dibagi bahkan dengan kekuatan rakyat sekalipun yakni kekuatan memaksa atau the power of
coercive.
Sebaliknya pada kelompok yang lebih besar menyebar seperti pada kelompok konsumen dan
mereka yang memiliki kepentingan publik. kemampuan mereka untuk menawar sangat
terbatas disebabkan karena dua faktor yakni
1. Ongkos organisasi (misalnya biaya yang dikeluarkan terkait dengan pemilihan salah satu
partai politik)
2. Ongkos informasi (misalnya biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh informasi
megenai rencana pemerintah)
2. Penerapan teori regulasi kedalam praktik akuntansi dan audit
pertimbangkan aplikasi teori kepentingan publik, teori potret regulasi dan teori kepentingan pribadi
kedalam praktik.
a. Penerapan teori kepentingan publik
Menurut teori kepentingan publik, pemerintah turut campur dalam regulasi pelaporan keuangan
karena adanya kegagalan pasar dalam kepentingan publik.
b. Penerapan teori potret regulasi
Teori ini berfokus pada peristiwa seperti fakta bahwa suatu proses menjadi terabaikan untuk
mendukung persetujuan kilat suatu standar yang diusulkan lembaga riset akuntansi Australia
(Australian Accounting Research Foundation/AARF)