Anda di halaman 1dari 5

Nama : Satriavi Harning Putri

NIM : 155020307111043
Mata Kuliah : Teori Akuntansi Keuangan
Kelas : CD

LINGKUNGAN PELAPORAN KEUANGAN

Pendahuluan
Akuntansi keuangan adalah sebuah proses mengumpulkan dan mengolah informasi
keuangan untuk membantu pengambilan keputusan oleh pihak eksternal perusahaan. Pihak
eksternal tersebut adalah investor (yang sudah ada maupun calon investor), kreditur, supplier,
karyawan, pelanggan, pemerintah, pihak yang me-review dan memeriksa, serta media.
Keinginan dan kebutuhan setiap pihak terhadap informasi keuangan berbeda-beda, namun
laporan yang disediakan tidak mampu memenuhi setiap keinginan dan kebutuhan secara
spesifik dari pengguna. Laporan yang dibuat oleh perusahaan hanya bersifat umum.
Setiap negara memiliki regulasi tersendiri mengenai akuntansinya, regulasi tersebut
mengatur pengakuan, pengukuran, serta pengungkapan dari transaksi dan hal-hal lain,
termasuk laporan keuangan yang harus dibuat. Dengan perubahan dari standar akuntansi
ataupun dikeluarkannya standar akuntansi baru berdampak pada laporan yang dibuat dan
diberikan kepada publik.
Muncul pertanyaan, apakah pengguna laporan keuangan harus mengerti akuntansi
keuangan? Jawaban terhadap pertanyaan tersebut adalah iya. Sulit bagi orang awam yang tidak
mengerti akuntansi keuangan menginterpretasikan laporan keuangan. Salah satu masalah yang
dihadapi dalam dunia akuntansi adalah peraturan atau standar yang selalu berubah. Transaksi
yang sama dapat memberikan hasil yang berbeda terhadap laba, hal ini merupakan dampak dari
perubahan standar. Pemilihan metode akuntansi dan professional judgments juga dapat
mempengaruhi hasil akuntansi, termasuk orang yang membuat laporan keuangan itu sendiri.
Pada bagian awal laporan, perusahaan biasa memberikan informasi-informasi utama
bagi pengguna. Seperti laba, ROA, laba per saham, pembagian dividend, dan ekuitas
perusahaan selama beberapa tahun. Dengan memberikan informasi utama tersebut maka
pengguna laporan keuangan dapat lebih focus pada hasil tersebut. Tetapi dengan pemilihan
penyajian informasi tersebut, informasi-informasi lain yang juga penting diabaikan.
Apa yang menjadi perbedaan antara akuntansi keuangan dengan manajemen
akuntansi? Manajemen akuntansi digunakan untuk menghasilkan informasi berupa proyeksi
arus kas, anggaran penjualan, kebutuhan produksi, dan lain-lain. Manajemen akuntansi
berfokus pada penyajian informasi kepada pihak internal untuk pengambilan keputusan dan
biasanya tidak diregulasi.

Perkembangan dan Regulasi Praktik Akuntansi


Praktik akuntansi telah dilakukan sejak dahulu sekali, tetapi regulasi yang mengatur
akuntansi keuangan baru dimulai sekitar abad 20. Regulasi tersebut terdapat banyak
kekurangan apabila diterapkan pada saat ini. Hal ini dikarenakan pada saat itu belum terjadi
pembagian antara kepemilikan dan manajemen perusahaan. Berkembangnya dunia
perakuntansian, pemisahan terhadap kepemilikan dan manajemen perusahaan semakin jelas
sehingga dibutuhkan pengungkapan akuntansi.
Asosiasi akuntan baru muncul pada abad 19. Inggris dan Amerika Serikat bekerja
sama dan membentuk Society of Accountants pada tahun 1854 di Edinburgh. Setelah itu,
muncul badan-badan organisasi lain yang merupakan asosiasi akuntan juga, seperti Institute of
Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) pada tahun 1880. Di Amerika Serikat
dibentuk American Association of Public Accountants pada tahun 1887 yang menjadi dasar
pembentukan American Institute of Certified Public Accountants (AICPA).
Awal abad 20, masih terdapat sedikit penelitian yang mengkodifikasi prinsip atau
peraturan akuntansi. Akuntan menggunakan peraturan yang mereka ketahui dan mereka
anggap paling tepat dengan kondisi pada saat itu. Sekitar tahun 1920, terdapat riset yang
meneliti praktik akuntansi yang paling umum digunakan. Dengan penelitian tersebut, peneliti
membatasi kemungkinan perkembangan prosedur akuntansi.
Peneliti-peneliti yang memberikan deskripsi terperinci yang digunakan dalam
akuntansi pada saat ini adalah Paton (1992), Paton and Littleton (1940), Sanders, Hatfield and
Moore (1938) dan Gilman (1939). Penelitian tersebut menjelaskan mengenai konservatisme,
konsep materialitas, konsistensi, the entitiy assumption, dan matching principle. Di Amerika
Serikat, pada tahun 1934 baru diberlakukan kewajiban pengungkapan secara spesifik informasi
keuangan. tahun 1938, SEC menyatakan bahwa mereka hanya menerima laporan keuangan
yang disiapkan sesuai dengan generally accepted accounting principle (GAAP). Pada tanggal
1 Juli 1972, APB digantikan oleh FASB (Financial Accounting Standards Board) yang sampai
saat ini masih menetapkan standard-standard akuntansi yang sifatnya mandatory.
Dasar Pemikiran Pengaturan Praktik Akuntansi Keuangan
Terdapat beberapa argumen mengenai diperlukan atau tidaknya regulasi terhadap
praktik akuntansi keuangan. Argumen yang mendukung diperlukannya regulasi adalah:
1. Pasar untuk informasi tidaklah efisien dan tanpa regulasi, informasi yang dihasilkan menjadi
tidak optimal
2. Hak investor individual terhadap kebutuhan pengungkapan informasi yang diregulasi
3. Pihak yang memiliki sumber daya yang terbatas mengalami kesulitan dalam mengumpulkan
informasi dari perusahaan
4. Investor memerlukan perlindungan dari kecurangan yang dilakukan perusahaan
5. Regulasi dapat menyatukan metode yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan sehingga
komparabilitas juga meningkat.
Argumen lain yang menganggap regulasi tidak diperlukan:
1. Informasi akuntansi layaknya barang, pengguna yang menginginkan informasi dapat
membayar untuk informasi tersebut. Hal ini memberikan hasil yang optimal oleh perusahaan
dalam menyajikan informasi.
2. Perusahaan yang tidak dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan dalam pasar modal
akan memberikan gambaran buruk terhadap perusahaan
3. Informasi yang disajikan dianggap terlalu banyak dan tidak diperlukan
4. Dengan adanya regulasi dianggap membatasi perusahaan dalam menggunakan metode
akuntansi yang dapat mencerminkan kondisi perusahaan
Dengan berbagai argumen yang pro maupun kontra terhadap regulasi tersebut,
terdapat tiga teori yang menjelaskan mengenai keuntungan dengan adanya regulasi. Yang
pertama adalah public interest theory, teori ini mengemukakan bahwa regulasi dibuat untuk
melindungi kepentingan publik. Perlindungan tersebut diperlukan sebagai hasil dari pasar yang
tidak efisien. Badan regulator -biasanya pemerintah- bersifat netral dan tidak dipengaruhi oleh
self-interest dalam pembuatan peraturan. Regulator berusaha memaksimalkan kesejahteraan
masyarakat.
Teori kedua bertentangan dengan teori pertama. Teori tersebut adalah capture theory
yang menyebutkan bahwa regulasi yang dibuat adalah untuk melindungi kepentingan dari
kelompok-kelompok self-interest di dalam masyarakat, terutama kelompok yang sangat
dipengaruhi oleh regulasi.
Teori ketiga adalah private interest theory (economic interest group theory). Teori ini
menjelaskan bahwa pemerintah juga merupakan individu yang memiliki self-interest sehingga
tidak menutup kemungkinan bahwa regulasi yang mereka keluarkan adalah untuk kepentingan
politik mereka.

Aturan Professional Judgement dalam Laporan Akuntansi


Professional judgement tidak terlepas dari proses akuntansi walaupun terdapat
regulasi yang mengaturnya. Akuntansi harus bersifat objektif dan bebas dari penyimpangan.
Informasi yang dihasilkan harus memenuhi kriteria faithful representation, netral, dan dapat
diverifikasi. Muncul pertanyaan mengenai netralitas serta objektivitas tersebut. Kondisi
ekonomi dan sosial dipertimbangkan dalam pembuatan standar akuntansi. Apabila kedua
kondisi tersebut berpengaruh signifikan terhadap standar akuntansi, maka standar yang
diperkenalkan akan diabaikan – walaupun beberapa standar lebih mencerminkan transaksi serta
kejadian. Namun kembali ke kondisi saat ini yang tentunya permasalah ekonomi dan sosial
tidak dapat begitu saja diabaikan.
Efficiency perspective menjelaskan bahwa setiap organisasi dapat memilih metode
yang dianggap mencerminkan kinerjanya. Regulasi dapat mengekang organisasi dalam
memilih metode tersebut dan dapat menjadi sebuah tambahan biaya tersendiri. Tetapi
perspektif ini tidak mempertimbangkan objektivitas pembuat laporan tersebut. Selain itu,
apabila organisasi dapat memilih secara bebas metode yang digunakan, maka komparabilitas
antar organisasi semakin rendah atau sulit.
Pandangan lain yang menjelaskan mengenai adanya pembatasan metode dijelaskan
dalam opportunistic persepective. Opportunistic perspective tidak menganggap pembatasan
metode akuntansi menjadi hal yang objektif. Hal tersebut dikarenakan adanya self-interest dari
pembuat laporan.

Peran Akuntan
Beberapa perspektif yang menjelaskan pengaruh yang dimiliki oleh seorang akuntan:
1. Hasil dari proses akuntansi memberikan pengaruh dalam pengambilan keputusan. Misalnya
keputusan untuk investasi maupun pemberian pinjaman kepada suatu entitas, menaikkan
upah berdasarkan profitabilitas, dan masih banyak lagi. Dikarenakan akuntansi sangat
dipengaruhi oleh professional judgment, maka akuntan dapat mempengaruhi kekayaan dari
pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Dalam menyediakan informasi yang objektif kepada pihak berkepentingan, akuntan dapat
menyediakan atau memberikan kepada pihak tersebut kekuasaan dalam mengatur
perusahaan.
3. Akuntan dapat memberikan legitimasi terhadap organisasi

Anda mungkin juga menyukai