Anda di halaman 1dari 9

Nama; Suparman

Nim ; 153613818968

PENDEKATAN REGULATORIS UNTUK PERUMUSAN TOERI AKUNTANSI

A. Hakikat Standar Akuntansi

Standar akuntansi mendominasi pekerjaan para akuntan. Standar-standar ini terus mengalami
perubahan, dihapus, dan/atau ditambahkan, baik di Amerika Serikat dan di luar negeri. Standar
memberikan aturan-aturan praktis dan bermanfaat bagi pelaksanaan pekerjaan seorang akuntan.
Standar akuntansi biasanya terdiri dari tiga bagian.

1. Deskripsi masalah yang harus dipecahkan

2. Diskusi dengan pertimbangan yang sehat atau cara-cara untuk menyelesaikan masalah

3. Selanjutnya sejalan dengan keputusan atau teori yang ada, solusi yang disarankan

Secara umum standar, terutama standar audit, dibatasi hanya untuk butir nomor 3, yang telah
menimbulkan banyak kontroversi dengan tidak adanya teori-teori yang mendukung dan digunakannya
pendekatan perumusan ad hoc. Akan tetapi, tren umum yang terjadi adalah memasukkan butir nomor 1
dan 2, sehingga memberikan suatu aturan tindakan yang ringkas dan didukung secara teoritis.

Edey membagi persyaratan standar menjadi empat tipe utama.

a. Tipe 1 menyatakan bahwa para akuntan harus memberitahukan kepada masyarakat apa yang
mereka lakukan dengan mengungkapkan berbagai metode dan asumsi (kebijakan akuntansi) yang
mereka gunakan.

b. Tipe 2 ditujukan pada tercapainya suatu keseragaman dalam penyajian laporan-laporan akuntansi.

c. Tipe 3 meminta adanya pengungkapan atas masalah-masalah spesifik di mana pengguna mungkin
diminta untuk menerapkan pertimbangan sendiri.

d. Tipe 4 mensyaratkan dibuatnya keputusan implisit atau eksplisit mengenai valuasi (penilaian)

Alasan mengapa standar akuntansi itu dibuat adalah.


1. Standar memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan penyelenggaraan sebuah
perusahaan kepada para pengguna informasi akuntansi.

2. Standar memberikan pedoman dan aturan tindakan bagi para akuntan publik yang memungkinkan
mereka untuk menerapkan kehati-hatian dan kebebasan dalam menjual keahlian dan integritas mereka
dalam mengaudit laporan-laporan perusahaan dan membuktikan validitas dari laporan-laporan tersebut.

3. Standar memberikan database kepada pemerintah mengenai berbagai variabel yang diangap sangat
penting dalam pelaksanaan perpajakan, regulasi perusahaan, perencanaan dan regulasi ekonomi serta
peningkatan efisiensi ekonomi dan sasaran-sasaran sosial lainnya.

4. Standar menumbuhkan minat dalam prinsip-prinsip dan teori-teori bagi mereka yang memiliki
perhatian dalam disiplin ilmu akuntansi.

B. Tujuan Penetapan Standar

Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan:

1. Pendekatan Ketetapan Penyajian

Pendekatan ini mendukung pelaporan secara netral dan pencarian ketepatan penyajian melalui proses
penetapan standar. Akuntansi dibandingkan dengan pembuatan peta keuangan yang akurat dan tepat.
Pembuat kebijakan akuntansi harus memberikan informasi untuk memfasilitasi pengambilan keputusan
para pengguna. Pengguna akuntansi sebagai pengambil keputusan.

2. Pendekatan Konsekuensi Ekonomi

Pendekatan ini mendukung pengadopsian standar yang akan memberikan konsekuensi ekonomi yang
baik dan yang buruk. Standar yang diberlakukan adalah standar yang memiliki dampak positif. Pembuat
kebijakan akuntansi harus memberikan sinyal-sinyal informasi yang dapat mengarahkan keputusan para
pengguna informasi. Pembuat kebijakan sebagai peangambil keputusan.

3. Pendekatan Kritikal Interpretatif

Pendekatan ini berpendapat bahwa pelaporan keuangan hendaknya digunakan sebagai suatu instrumen
perubahan sosial dan bahkan suatu perubahan yang radikal.

C. Entitas-entitas yang Berkepentingan dengan Standar Akuntansi

1. Individual dan Kantor Akuntan Publik


Individual dan kantor akuntan publik bertanggung jawab melalui auditor-auditor mereka untuk secara
independen mensertifikasi laporan keuangan perusahaan telah menyajikan hasil-hasil dari aktivitas bisnis
dengan wajar dan akurat.

2. American Institute of Certified Public Accounting (AICPA)

AICPA adalah organisasi pengkoordinir profesional bagi para praktisi CPA di AS. Dua komite teknis
seniornya yang penting – Accounting Standards Executive Committee (AcSEC) dan Auditing Standards
Executive Committee (AudSEC)-diberi wewenang untuk berbicara atas nama AICPA, masing-masing
dibidang keuangan dan akuntansi biaya dan audit.

3. American Accounting Association (AAA)

AAA adalah organisasi para akademisi akuntansi dan setiap individu yang tertarik dalam peningkatan
praktik dan teori akuntansi. Jurnal kuartalannya, Accounting Review dipergunakan sebagai media untuk
saling bertukar pikiran dan hasil-hasil para periset di bidang akuntansi. AAA juga bertindak sebagai forum
di mana para akademisi mengekspresikan pandangan-pandangan mereka akan berbagai topik dan
permasalahan akuntansi, baik secara individu ataupun melalui komite yang ditunjuk khusus oleh
organisasi.

4. Financial Accounting Standards Boards (FASB)

FASB menggantikan APB di tahun 1973 sebagai badan yang bertanggung jawab untuk membuat standar
akuntansi. Dihapuskannya APB adalah karena faktor-faktor utama berikut ini.

a. Terus berlangsungnya alternatif-alternatif perlakuan akuntansi yang memungkinkan perusahan-


perusahaan untuk menunjukkan tingkat laba per saham yang lebih tinggi, khususnya sebagai akibat dari
penggabungan perusahaan dan akuisisi.

b. Kurangnya perlakuan akuntansi yang memadai untuk masalah-masalah akuntansi baru seperti kredit
pajak investasi, akuntansi untuk industri waralaba, bisnis pengembangan tanah dan sewa guna usaha
jangka panjang.

c. Sejumlah kasus kecurangan (fraud) dan tuntutan hukum yang melibatkan metode-metode akuntansi
yang tidak mampu mengungkapkan informasi-informasi yang relevan di kebanyakan kasus.

d. Kegagalan APB dalam mengembangakan suatu kerangka konseptual

FASB adalah badan independen yang berwenang dan ditugaskan untuk menetapkan dan meningkatkan
standar pelaporan dan akuntansi keuangan yaitu standar-standar yang berhubungan dengan pencatatan
informasi yang bermakna mengenai peristiwa-peristiwa dan transaksi-transaksi ekonomi dalam cara yang
berguna dalam laporan keuangan.

5. Securities and Exchange Commission (SEC)


SEC dibentuk oleh UU Kongres pada tahun 1934. SEC bertanggung jawab untuk menyelenggarakan
administrasi berbagai hukum yang dimaksudkan untuk mengatur sekuritas dan untuk memastikan
ketepatan dari pelaporran keuangan dan pengungkapan perusahaan amerika.

6. Organisasi Profesional Lainnya

Organisasi ini secara aktif terlibat dalam pembuatatan standar akuntansi di negaranya masing-masing.

7. Para Pengguna Laporan Keuangan

a. Pengguna langsung, meliputi: (1) pemilik perusahaan dan pemegang saham, (2) kreditor, (3)
manajemen perusahaan, (4) otoritas perpajakan,

(5) pekerja, dan (6) para pelanggan

b. Pengguna tidak langsung meliputi: (1) analis dan penasihat keuangan,

(2) bursa saham, (3) pengacara, (4) pihak yang berwenang, (5) asosiasi perdagangan, (6) serikat pekerja,
(7) dll.

c. Konstituen dari lingkungan pelaporan keuangan terdiri atas:

· Para investor: (1) terdiversifikasi vs tidak terdiversifikasi, (2) aktif vs pasif, dan (3) profesional dan non
profesional

· Perantara informasi: (1) analis keuangan, (2) agen pemeringkat obligasi, (3) agen pemeringkat
saham, (4) layanan penasihat investasi, dan (5) perusahaan pialang

· Regulator: (1) FASB, (2) SEC, dan (3) kongres

· Manajemen: (1) perusahaan besar vs perusahaan kecil dan

(2) perusahaan publik vs perusahaan pribadi

· Auditor: (1) nasional vs lokal dan (2) praktik SEC vs praktik non SEC

Ada tiga jenis laporan keuangan yang dapat dibuat.

a) Laporan keuangan untuk tujuan umum

b) Laporan keuangan untuk tujuan khusus yang memenuhi kebutuhan dari kelompok pengguna
tertentu

c) Penggungkapan-penggungkapan yang berbeda menyajikan angka-angka yang berbeda untuk dipilih


oleh para penggunanya

D. Siapa yang Berwenang Menetapkan Standar?

1. Teori tentang Regulasi


Terdapat dua kategori utama dalam regulasi suatu industri tertentu.

a. Teori-teori kepentingan publik, bahwa regulasi diberikan sebagai suatu jawaban atas permintaan
publik akan perbaikan dari harga-harga pasar yang tidak efisien dan tidak adil, dibuat untuk memberikan
perlindungan dan kebaikan bagi masyarakat umum.

b. Kelompok yang berkepentingan, berpendapat bahwa regulasi diberikan sebagai jawaban atas
permintaan dari kelompok dengan kepentingan khusus, dengan maksud untuk memaksimalkan laba dari
para anggotanya.

2. Haruskah Kita Mengatur Akuntansi?

Terjadi perdebatan mengenai apakah akuntansi sebaiknya diatur atau tidak, terdapat beberapa opini
mengenai hal ini. Opini pasar yang tidak diregulasi menyatakan bahwa perusahaan insentif untuk
memberikan laporan secara sukarela karena kalau tidak, dapat diartikan sebagai berita buruk.

Yang kedua, opini pasar yang diregulasi menggunakan argumentasi kepentingan publik, dan kebutuhan
untuk mencapai sasaran sosial yang diinginkan.

3. Pendekatan Pasar Bebas

Pendekatan ini dimulai dari asumsi dasar bahwa informasi akuntansi adalah sebuah barang ekonomi,
sama seperti barang atau jasa lainnya. Oleh karena itu, ia menjadi subjek atas kekuatan permintaan dan
kekuatan pasok. Para pengajar pendekatan regulatoris (baik pribadi maupun publik) berpendapat bahwa
terjadi kegagalan pasar baik secara eksplisit maupun implisit dalam pasar pribadi untuk informasi.

a) Kegagalan pasar eksplisit diasumsikan terjadi ketika baik jumlah atau mutu dari barang yang
dihasilkan di sebuah pasar yang tidak teratur berbeda dari biaya pribadi dari dan keuntungan yang
diperoleh dan solusi pasar menimbulkan terjadinya suatu alokasi sumber daya non-Pareto.

b) Kelemahan pasar pribadi:

· Kendali monopoli atas informasi oleh manajemen

· Investor yang naif

· Fiksasi fungsional

· Angka-angka yang menyesatkan

· Prosedur yang berbeda-beda

· Kurangnya objektivitas

4. Regulasi Standar Akuntansi di Sektor Swasta


Pendekatan sektor swasta terhadap regulasi standar akuntansi bergantung kepada asumsi bahwa
kepentingan publik dalam akuntansi akan terpenuhi dengan baik jika pembuatan standar diserahkan
kepada sektor swasta.

5. Regulasi Standar Akuntansi di Sekitar Publik

Regulasi di sektor publik mendapatkan tingkat legitimasi yang tinggi dan menjadi bagian dari tradisi dan
kerangka legal bagi dunia internasional.

E. Legitimasi Proses Penetapan Standar

1. Prognosis Pesimistik

Legitimasi proses penetapan standar kadang dihubungkan dengan kemampuannya untuk membuat
sistem akuntansi yang optimal. Prognosis pesimistik ini diperluas lagi untuk menunjukkan.

a. Pemilihan dari alternatif pelaporan keuangan pada akhirnya harus meminta pertukaran keuntungan
seseorang dengan keuntungan milik orang lain.

b. Penyelesaian dari alternatif pelaporan keuangan mensyaratkan pertimbangan nilai mengenai


kekayaan siapa yang dipertukarkan dan dalam dimensi apa serta untuk siapa.

2. Prognosis Optimistik

Chambers, mengusulkan suatu sekolah kebutuhan yang mengasumsikan adanya norma atau standar
ideal yang berlaku silang di beberapa situasi tertentu. Kalkulus konstitusional individualistik menetapkan
lestimasi dari FASB dengan didasarkan kepada.

a) Kemampuannya untuk memberikan perlindungan prosedural yang memadai

b) Kemampuannya dalam menentukan pembatasan pada kumpulan pilihan yang memadai untuk
memastikan tercapainya hasil yang dapat diterima.

c) Keseimbangan prosedural dan pengendalian hasil yang dimiliki oleh proses penetapan standart dari
FASB.

F. Standar Akuntansi yang Berlebihan

Standar akuntansi yang berlebihan termasuk didalamnya.

1. Standar yang terlalu banyak.

2. Standar yang terlalu detail.

3. Tidak ada standar yang tegas, membuat pemilihan suatu aplikasi menjadi sulit.

4. Standar untuk tujuan umum tidak mampu mengatasi perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam
kebutuhan dari para pembuat, pengguna, dan CPA.
5. Pengungkapan yang berlebihan, pengukuran yang rumit atau kedua-duanya

Dampak dari standar akuntansi yang berlebihan diantaranya adalah jumlah yang besar, kesempitan dan
kekakuan dari standar akuntansi dapat memberikan dampak yang serius bagi pekerjaan yang dilakukan
oleh para akuntan, nilai dari informasi keuangan bagi pengguna dan keputusan bisnis yang dibuat oleh
manajemen. Akuntan dapat kehilangan fokus dari pekerjaan mereka yang sebenarnya dikarenakan oleh
berlebihnya data yang diminta ketika memenuhi standar yang ada. Kegagalan audit dapat terjadi karena
akuntan dapat kehilangan fokus dalam audit dan lupa untuk melaksanakan prosedur-prosedur,
audit,mendasar.

Solusi bagi masalah standar akuntansi yang berlebihan menurut Special Committee on Acoounting
Standards dari AICPA meliputi.

· Tidak ada perubahan, tetap status quo

· Perubahan dari konsep yang ada saat ini dari satu kumpulan GAAP yang berlaku untuk semua
perusahaan bisnis menjadi dua kumpulan GAAP, sehingga menciptakan satu kumpulan GAAP yang
terpisah bagi entitas-entitas tertentu, seperti perusahaan-perusahaan non publik kecil

· Perubahan dalam GAAP untuk menyederhanakan aplikasinya terhadap seluruh perusahaan bisnis

· Membuat pengungkapan yang berbeda dan alternatif-alternatif pengukuran

· Perubahan dalam standar CPA untuk pelaporan laporan keuangan

· Satu alternatif dari GAAP sebagai dasar pilihan dalam menyajikan laporan keuangan. Pendekatan
yang mengandalkan kepada alternatif dari GAAP memiliki tiga kemungkinan: (1) suatu basis metode
akuntasi (basis accounting method-BAM) yang baru, (2) kas atau basis kas yang dimodifikasi, dan (3)
Basis pajak penghasilan

G. Pilihan dalam Akuntansi

Pengungkapan akuntansi dan kontrak berdasarkan atas akuntansi ini adalah hasil dari suatu pilihan
dalam akuntansi, sebuah pilihan yang dimaksudkan untuk mempengaruhi output dari sistem akuntansi
dengan cara tertentu. Tiga kategori sasaran atau motivasi dari dilakukannya pilihan dalam akuntansi
dapat ditentukan sebagai berikut:

1. Perspektif Pembuatan Kontrak yang Efektif

Karena adanya biaya-biaya keagenan dan tidak ada pasar yang lengkap maka digunakan kontrak yang
tergantung kepada negara yang sering kali dipengaruhi oleh pilihan-pilihan akuntasi.

2. Pemberian Harga atau Aktiva

Karena informasi yang asimetris, pilihan dalam akuntansi dapat digunakan untuk mempengaruhi harga
aktiva, baik melalui orang dalam yang mengetahui masalah ini dan membocorkan informasi sampai
kepada orang dalam yang tidak mengetahui mengenai permasalahan perputaran, besaran dan resiko
dari arus kas dimasa depan atau melalui manager yang memiliki kepentingan pribadi dan percaya bahwa
pendapatan yang lebih tinggi akan mengarah pada peningkatan harga saham.

3. Mempengaruhi Pihak-pihak Eksternal

Pilihan akuntansi dapat digunakan untuk mempengaruhi pihak-pihak eksternal disamping pemilik asli
dan potensial dari perusahaan seperti Internal Revenue Service, regulator pemerintah, pemasok,
pesaing, dan negosiator setingkat buruh.

H. Stategi Penetapan Standar bagi Negara Berkembang

Ada empat jenis strategi yaitu.

1. Pendekatan Evolusioner

Diasumsikan para mitra asing akan menyesuaikan aturan-aturannya sendi mereka ingin tetap terus
membina perdagangan dengan negara tersebut dan/atau mempertahankan operasinya.

2. Pendekatan Transfer Teknologi

Pengembangan melalui transfer teknologi berasal dari operasi dan aktivitas kantor akuntan internasional,
perusahan multinasional dan para akademisi yang berpraktik di negara berkembang, atau berbagai
perjanjian internasional dan kesepakatan kerja sama yang meminta dilakukannya pertukaran informasi
dan teknologi.

3. Penggunaan Standar Akuntansi Internasional

Strategi yang juga tersedia bagi negara berkembang adalah bergabung dengan International Accounting
Standards Committee (IASC) atau badan standar internasional lainnya yang telah diidentifikasi
sebelumnya dan menerapkan ketetapan secara borongan. Alasan dibelakang strategi ini mungkin adalah
untuk.

a) Memperkecil biaya persiapan dan pembuatan standar akuntansi

b) Bergabung dengan dorongan harmonisasi internasional

c) Memfasilitasi pertumbuhan investasi asing yang mungkin dibutuhkan

d) Memungkinkan profesi ini meniru standar profesional atas prilaku dan perbuatan yang telah dibuat
dengan baik

e) Melegitimasikan statusnya sebagai anggota denga status penuh dari komunitas internasional

4. Strategi Situasional
Strategi ini dikenal sebagai ”pengembangan standar akuntansi dengan didasarkan atas analisis dari
prinsip-prinsip dan praktik-praktik akuntansi di negara-negara maju terhadap latar belakang lingkungan
yang mendasarinya”. Faktor-faktor tersebut adalah linguistik kultural, politik dan hak-hak sipil, ekonomi
dan karakteristik demografis, serta lingkungan hukum dan perpajakan negara yang bersangkutan.

DAFTAR RUJUKAN

Riahi, Ahmed & Belkaoui. 2011. Teori Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai