OLEH:
NOVANDRA MUHAMMADDIN
NIM : 7774230013
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2023
PENETAPAN STANDAR: MASALAH POLITIK
13.1 OVERVIEW
Tujuan dalam bab ini yaitu untuk mereview dua teori regulasi. Yang pertama yaitu mengenai
peraturan ketertarikan publik yang mengambil pandangan bahwa aturan harus dapat
memaksimalkan kesejahteraan sosial, yang kedua adalah teori aturan kelompok yang
menyatakan bahwa individu-individu seharusnya membentuk koalisi atau pengguna untuk
melindungi dan mempromosikan ketertarikan mereka dengan cara melakukan loby kepada
pemerintahan. Koalisi-koalisi ini dipandang sedang berada dalam konflik antara satu
samalain untuk menghasilkan keuntungan bagi masing-masing.
Tujuan kedua dalam hal ini adalah untuk mempelajari proses pembentukan standar. Selain itu
juga akan dibahas bahwa proses-proses ini sebagian besar konsisten dengan teori regulasi
kelompok. Dan tujuan ketiga yaitu untuk mempertimbangkan kriteria yang dibutuhkan oleh
para pembentuk standar sehingga standar yang mereka buat bisa diterima dengan baik.
13.7 KESIMPULAN
Ada dua jenis asimetri informasi, yang keduanya menciptakan risiko estimasi, yaitu:
- seleksi merugikan, artinya manajer dan orang dalam lainnya biasanya mengetahui
lebih banyak dibandingkan investor luar tentang keadaan dan prospek perusahaan.
Di sini, tantangan akuntansi adalah menyampaikan informasi dari dalam ke luar
perusahaan, sehingga meningkatkan pengambilan keputusan investor, membatasi
kemampuan orang dalam untuk mengeksploitasi keunggulan informasi mereka,
dan meningkatkan pengoperasian pasar modal.
- moral hazard, artinya upaya yang dilakukan oleh seorang manajer tidak dapat
diamati oleh pemegang saham dan pemberi pinjaman di semua perusahaan kecuali
perusahaan terkecil. Di sini, tantangan akuntansi adalah memberikan ukuran
kinerja manajerial yang informatif. Langkah seperti ini memungkinkan kontrak
insentif yang efisien untuk memotivasi upaya manajer, melindungi pemberi
pinjaman dan pemegang saham dari oportunisme manajer, dan memberikan
informasi kepada pasar tenaga kerja manajerial.
Sistem akuntansi yang paling mampu menjawab tantangan pertama kemungkinan
besar tidak akan mampu menjawab tantangan kedua, sehingga pelaporan keuangan
aktual mewakili kompromi antara keduanya. Secara khusus, investor memerlukan
informasi yang relevan dengan keputusan untuk membantu mereka memprediksi
kinerja perusahaan di masa depan. Hal ini berarti informasi berbasis nilai saat ini
karena nilai saat ini umumnya merupakan prediktor terbaik untuk nilai masa depan.
Namun, masalah volatilitas dan kemungkinan rendahnya keandalan nilai wajar
mengurangi keinformatifan laba bersih mengenai kinerja manajer. Kemudian dapat
dikatakan bahwa akuntansi yang andal dan konservatif memotivasi kinerja manajer
dengan lebih baik. Akibatnya, meskipun pembuat standar lebih memilih akuntansi
nilai kini, informasi akuntansi berbasis nilai kini dan kontrak efisien harus
dikorbankan.
Kebutuhan akan pelaporan keuangan untuk memenuhi peran ganda dalam memenuhi
kebutuhan informasi investor dan kebutuhan kontrak yang efisien inilah yang
menciptakan masalah mendasar dalam teori akuntansi keuangan. Investor, termasuk
komisi sekuritas yang bertindak atas nama mereka, mendorong informasi tambahan,
termasuk informasi nilai terkini.
Meningkatnya globalisasi perdagangan, termasuk pasar sekuritas, kebutuhan akan
standar akuntansi internasional akan terus meningkat. Namun, kesulitan dalam
menetapkan standar juga akan meningkat. Selain konflik investor-manajer, muncul
konstituen baru yang mewakili tingkat pembangunan ekonomi yang berbeda, praktik
bisnis yang berbeda, dan budaya yang berbeda. Badan-badan pembuat standar dan
investor harus beradaptasi untuk mempertimbangkan tantangan-tantangan tambahan
ini.