Anda di halaman 1dari 7

FILSAFAT ILMU AKUNTANSI

RESUME BUKU SCOTT BAB 12

OLEH:
NOVANDRA MUHAMMADDIN
NIM : 7774230013

PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2023
PENETAPAN STANDAR: MASALAH POLITIK

13.1 OVERVIEW
Tujuan dalam bab ini yaitu untuk mereview dua teori regulasi. Yang pertama yaitu mengenai
peraturan ketertarikan publik yang mengambil pandangan bahwa aturan harus dapat
memaksimalkan kesejahteraan sosial, yang kedua adalah teori aturan kelompok yang
menyatakan bahwa individu-individu seharusnya membentuk koalisi atau pengguna untuk
melindungi dan mempromosikan ketertarikan mereka dengan cara melakukan loby kepada
pemerintahan. Koalisi-koalisi ini dipandang sedang berada dalam konflik antara satu
samalain untuk menghasilkan keuntungan bagi masing-masing.
Tujuan kedua dalam hal ini adalah untuk mempelajari proses pembentukan standar. Selain itu
juga akan dibahas bahwa proses-proses ini sebagian besar konsisten dengan teori regulasi
kelompok. Dan tujuan ketiga yaitu untuk mempertimbangkan kriteria yang dibutuhkan oleh
para pembentuk standar sehingga standar yang mereka buat bisa diterima dengan baik.

13.2 DUA TEORI REGULASI


a) Teori Regulai Ketertarikan Publik
Teori kepentingan publik menyatakan bahwa regulasi terjadi karena tuntutan publik dan
muncul sebagai koreksi atas kegagalan pasar. Kegagalan pasar terjadi karena adanya alokasi
informasi yang belum optimal dan ini dapat disebabkan oleh:
(1) keengganan Perusahaan mengungkapkan informasi,
(2) adanya penyelewengan informasi,
(3) penyajian informasiakuntansi secara tidak semestinya.
Dalam teori ini, sentral otoritas juga disebut regulator dan diasumsikan bahwa masyarakat
memiliki kepentingan terbesar pada informasi akuntansi. Regulator berusaha untuk
melakukan pengaturan dengan sebaik mungkin karena akan memaksimalkan kesejahteraan
sosial. Dalam penerapannya teori kepentingan publik ternyata memiliki masalah sehingga
teori ini dikatakan memiliki masalah implementasi karena sulit menentukan berapa jumlah
regulasi yang sesuai. Penentuan jumlah regulasi merupakan sesuatu yang sulit dilakukan
untuk komoditas seperti informasi.
Teori Ketertarikan Kelompok
Teori kepentingan kelompok memiliki pandangan bahwa suatu industri beroperasi karena
terdapat sejumlah kepentingan kelompok. Otoritas politik atau legistatif juga dapat
digolongkan sebagai suatu kelompok kepentingan yang memiliki kekuatan untuk memasok
regulasi untuk mempertahankan kekuasaannya.

b) Teori Regulasi Manakah yang Berlaku pada Penetapan Standar?


Jelas terlihat bahwa teori kepentingan publik sulit untuk diterapkan. Sumber kegagalan pasar
dalam produksi informasi menyiratkan bahwa kekuatan pasar tidak selalu dapat diandalkan
untuk menghasilkan standar dan prosedur akuntansi yang benar secara sosial. Namun,
kompleksitas yang timbul dari beragamnya kebutuhan informasi dan kepentingan investor
dan manajer membuat pembuat standar tidak mungkin menghitung standar akuntansi yang
tepat. Kita tidak tahu bagaimana menghitung trade-off terbaik antara konflik penggunaan
informasi oleh investor dan manajer sebagaimana yang disyaratkan oleh teori regulasi
kepentingan publik. Inilah sebabnya mengapa pilihan standar akuntansi lebih baik dianggap
sebagai konflik antar konstituen dibandingkan sebagai proses perhitungan. Penentu standar
adalah pemain dalam permainan yang kompleks di mana konstituen yang terkena dampak
memilih strategi melobi untuk mendukung atau menentang standar baru yang diusulkan.
13.3 KONFLIK DAN KOMPROMI
1. Contoh Konflik Konstituensi
Artikel Blumenthal (1992) membahas tentang draft publikasi FASB tentang penilaian
sekuritas perusahaan dengan fair value. Fair value dapat ditentukan dengan model present
value atau teknik lainnya. Dalam artikel tersebut, yang menjadi fokus utama adalah konflik
konstituensi terkait denganSFAS 115 (akuntansi untuk investasi tertentu pada utang dan
sekuritas ekuitas).
2. Komprehensif Income
Komprehensif income merupakan semua perubahan pada ekuitas selama periode kecuali
yang dihasilakn dari investasi atau distribusi ke pemilik. Disini termasuk item lain seperti
unrealized translation gains and lossesdari konsolidasi foreign subsidiary di bawah SFAS 52,
unrealized gainsand losses pada marking to market available for sale securities di
bawahSFAS 115, dan unrealized gains and losses pada casf flow dari transaksi yang
diprediksi di bawah SFAS 133. SFAS 130 memasukkan item-item tersebut sebagai other
comprehensif income.

13.4 KRITERIA PENYUSUNAN STANDAR


1. Decision usefulness / Kegunaan Keputusan
Kriteria decision usefulness memicu informasi dan perspektif pengukuraran pada
pelaporan keuangan, dan studi empiris kapital market. Jadi, standar dapat menjadi
decision usefulness bisa saja salah karena tidak mempertimbangkan biaya penyediaan
informasi. Untuk itu, pembuat standar perlu mempertimbangkan kriteria lainnya
ketimbangn decision usefulness saja.
2. Pengurangan Asimetri Informasi
Dalam hal ini penyusun standar harus menggunkan pengurangan information asymetri
dalam kapital dan managerial labor market sebagai kriteria standar baru.
Pengurangan information asymetri meningkatkan operasi pasar. Hal ini akan
memperluas likuiditas pasar, mengurangi fenomena ”lemon” dan menghasilkan
keuntungan sosial. Bagaimanapun juga, harus diperhatikan bahwa pengurangan
information asymetri sebagai kriteria bukan satu-satunya yang memadai. Seperti
decision useful yang menimbulkan biaya. Konsekuensinya, sulit untuk mengetahui
kapan standar untuk mengurangiinformation asymetri cost-efektif.
3. Konsekuensi Ekonomis dari Standar Baru
Salah satu biaya dari standar baru bagi perusahaan adalah biaya untuk memenuhi
standar itu (out of pocket). Biaya juga terjadi karena adanya kontrak. Biaya tersebut
mempengaruhi kebijakan operasi dan keuangan. Kurangnya kebebasan menajemen
memilih kebijakan akuntansi juga menjadi konsekuensi ekonomis. Untuk itu, pembuat
kebijakan harus mempertimbangkan aspek tersebut.
4. Konsensus
Konsekuensi ekonomis berdampak pada aspek politis penyusunan standar. Penyusun
standar harus merekayasa konsensus yang memadai agar konstituensi dapat
menerimanya. Proses penyusunan standar harus konsisten dengan interest group
theory of regulation. Dalam menentukan standar ada dua pendekatan, yaitu:
- representative faithfulness
pendekatan ini menghendaki pelaporan yang bersifat netral dan penyajian wajar
laporan keuangan melalui proses penentuan standar. Pendekatan ini menyamakan
akuntansi dengan proses pemetaan dimana peta harusdibuat akurat dengan
menggambarkan keadaan keuangan perusahaan secara wajar.
- economic consequences
pendekatan ini menghendaki asopsi standar yang memiliki konsekwensi ekonomi
menguntungkan. Pendekatan ini cenderung mengarah penentuan standar yang
meemiliki pengaruh positif.

13.5 INFORMASI REGULATOR ASIMETRI


Baru-baru ini teori regulasi secara formal mengakui bahwa seperti semua orang, regulator
menghadapi asimetri informasi sebagian besar informasi yang dibutuhkan oleh regulator,
seperti informasi keuanga berada di tangan manajer perusahaan yang pada dasarnya bersifat
monopolistik produsen informasi tentang perusahaan mereka. Selain itu, regulator tidak dapat
mengamati upaya manajer. Dengan demikian, regulator menghadapi masalah seleksi
merugikan dan bahaya moral.

13.6 INTEGRASI INTERNASIONAL PASAR MODAL


The Canadian Institute of Chartered Accountants (CICA)
The CICA Handboo merupakan sumber uatama bagi standar akuntansi dan auditing di
Canada. Kewenangan ini adalah yang tertinggi karena memiliki statuslegal yang khusus.
The Ontario Securities Commission (OSC)
OSC bertugas melindungi investor dari praktek yang tidakadil, tidakl ayak, dan kecurangan,
untuk membantu mengembangkan capital market yang fair dan efisien, sertamenjaga
keyakinan publik atas integritas mereka
The Financial Accounting Standar Board (FASB)
Tujuan pembentukannya adalah untuk membentuk dan mengembangkan standar akuntansi
keuangan dan pelaporannya sebagai panduan dan sarana pendidikan bagi publik.
The Securities and Exchange Comission (SEC)
SEC didirikan untuk mengatur perdagangan pada sekuritas perusahaan-perusahaan yang
sekuritasnya diperdagangkan lebih dari satu negara bagian dan memenihi ukuran test tertentu.
Sebagai bagian dari mandatnya.
THE INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS BOARDS (IASB)
Tidak seperti AcSB dan FASB, pemenuhan terhadap standar IASB adalah tidak mandatory.
Pemenuhan tergantung kepada masing-masing negara dan perusahaan. Ada perundang-
undangan pada suatu negara meminta perusahaan untuk menyesuaikan dengan standar IASB,
tetapi ada pula yang tidak.
HUBUNGAN PADA TEORI REGULASI
Pertimbangan ini menganggap bahwa teori kelompok kepentingan regulasi mungkin baik
sebagai prediktor standar baru daripada teori kepentingan publik.
ISTILAH STANDAR AKUNTANSI
Salah satu sarana penunjang yang diperlukan oleh suatu perusahaan atau suatu unit ekonomi
adalah standar akuntansi yang memungkinkan terlaksananya sistem informasi manajemen
dengan baik. Standar akuntansi dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam menyusun
laporan keuangan yang layak serta memiliki daya banding sehingga dapat menyajikan
informasi yang bernilai bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Standar akuntansi merupakan
landasan atau petunjuk bagi mereka untuk melakukan praktek atau kegiatan di bidang
akuntansi, agar laporan keuangan lebih berguna dan tidak menyesatkan. Hal ini diperjelas
oleh Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) sebagai pedoman
pokok penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi perusahaan, dana pensiun dan unit
ekonomi lainnya adalah sangat penting, agar laporan keuangan lebih berguna, dapat
dimengerti dan dapat diperbandingkan serta tidak menyesatkan. Oleh karena itu, maka
standar akuntansi merupakan suatu pedoman yang wajib ditaati bagi mereka yang melakukan
kegiatan di bidang akuntansi, dalam rangka penyusunan laporan keuangan. Tetapi perlu
diingat bahwa Standar Akuntansi Keuangan sebagai suatu pedoman yang diikuti kebiasaan
tentulah bukan merupakan pedoman yang sifatnya universal dan berlaku mutlak sesuai
keadaan, waktu dan tempat. Standar Akuntansi Keuangan dalam perkembangannnya tidak
rterlepas dari pengaruh faktor-faktor lain, misalnya pandangan paraahli di bidang akuntansi,
perkembangan politik dan ekonomi, peraturan pemerintah danfaktor-faktor lainnya.
Dengan demikian, maka yang perlu diketahui dari Standar Akuntansi tersebut adalah
pedoman dan petunjuk apakah yang dapat diberikan oleh Standar Akuntansi tersebut?Standar
Akuntansi dapat memberikan petunjuk tentang bagaimanakah caranya sumber-sumber
ekonomi yang ditimbulkannya dicatat sebagai “harta” dan “kewajiban”. Jika terjadi
perubahan atas harta dan kewajiban itu bagaimanakah cara mencatatnya, kapan
perubahantersebut dicatat serta bagaimanakah cara mengukurnya, informasi apa saja yang
perludiungkapkan dan bagaimana cara mengungkapkannya dan sebagainya. Pedoman serta
petunjuk ini dapat kita jumpai dalam buku “Standar Akuntansi Keuangan”, yang diterbitkan
oleh ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).

13.7 KESIMPULAN
 Ada dua jenis asimetri informasi, yang keduanya menciptakan risiko estimasi, yaitu:
- seleksi merugikan, artinya manajer dan orang dalam lainnya biasanya mengetahui
lebih banyak dibandingkan investor luar tentang keadaan dan prospek perusahaan.
Di sini, tantangan akuntansi adalah menyampaikan informasi dari dalam ke luar
perusahaan, sehingga meningkatkan pengambilan keputusan investor, membatasi
kemampuan orang dalam untuk mengeksploitasi keunggulan informasi mereka,
dan meningkatkan pengoperasian pasar modal.

- moral hazard, artinya upaya yang dilakukan oleh seorang manajer tidak dapat
diamati oleh pemegang saham dan pemberi pinjaman di semua perusahaan kecuali
perusahaan terkecil. Di sini, tantangan akuntansi adalah memberikan ukuran
kinerja manajerial yang informatif. Langkah seperti ini memungkinkan kontrak
insentif yang efisien untuk memotivasi upaya manajer, melindungi pemberi
pinjaman dan pemegang saham dari oportunisme manajer, dan memberikan
informasi kepada pasar tenaga kerja manajerial.
 Sistem akuntansi yang paling mampu menjawab tantangan pertama kemungkinan
besar tidak akan mampu menjawab tantangan kedua, sehingga pelaporan keuangan
aktual mewakili kompromi antara keduanya. Secara khusus, investor memerlukan
informasi yang relevan dengan keputusan untuk membantu mereka memprediksi
kinerja perusahaan di masa depan. Hal ini berarti informasi berbasis nilai saat ini
karena nilai saat ini umumnya merupakan prediktor terbaik untuk nilai masa depan.
Namun, masalah volatilitas dan kemungkinan rendahnya keandalan nilai wajar
mengurangi keinformatifan laba bersih mengenai kinerja manajer. Kemudian dapat
dikatakan bahwa akuntansi yang andal dan konservatif memotivasi kinerja manajer
dengan lebih baik. Akibatnya, meskipun pembuat standar lebih memilih akuntansi
nilai kini, informasi akuntansi berbasis nilai kini dan kontrak efisien harus
dikorbankan.
 Kebutuhan akan pelaporan keuangan untuk memenuhi peran ganda dalam memenuhi
kebutuhan informasi investor dan kebutuhan kontrak yang efisien inilah yang
menciptakan masalah mendasar dalam teori akuntansi keuangan. Investor, termasuk
komisi sekuritas yang bertindak atas nama mereka, mendorong informasi tambahan,
termasuk informasi nilai terkini.
 Meningkatnya globalisasi perdagangan, termasuk pasar sekuritas, kebutuhan akan
standar akuntansi internasional akan terus meningkat. Namun, kesulitan dalam
menetapkan standar juga akan meningkat. Selain konflik investor-manajer, muncul
konstituen baru yang mewakili tingkat pembangunan ekonomi yang berbeda, praktik
bisnis yang berbeda, dan budaya yang berbeda. Badan-badan pembuat standar dan
investor harus beradaptasi untuk mempertimbangkan tantangan-tantangan tambahan
ini.

Anda mungkin juga menyukai