Anda di halaman 1dari 18

Standar Akuntansi

Kelompok 6:
Gisella Aveline Sijabat (192114130)
Cicilia Yossy N.P.S (192114161)
Windi Prastika Ratu (192114139)
1. Prinsip Akuntansi Berterima Umum

Dalam praktik bisnis sering dijumpai


bahwa laporan keuangan harus
disusun dan disajikan sesuai dengan
prinsip akuntansi berterima umum
(generally accepted accounting
principles atau GAAP)
Sejarah perkembangan akuntansi menunjukkan bahwa
berbagai literatur yang berkaitan dengan GAAP makin
berkembang.

Sumber lain dari GAAP adalah:

1. Pedoman akuntansi dan audit industri serta interpretasi


akuntansi yang dikeluarkan AICPA
2. Publikasi FASB lainnya seperti buletin teknis, dan
pernyataan yang dikeluarkan APB
3. Publikasi-publikasi komisi pasar modal seperti
Accounting Series Release
4. Praktik praktik yang diakui seperti yang ditunjukkan
dalam publikasi AICPA tahunan yang dinamakan
Accounting Trends and Techniques
5. Paper yang membahas isu tertentu yang dikeluarkan
AICPA, pernyataan konsep FASB, text book dan artikel
lain
2. Standar Akuntansi
Standar akuntansi dapat dikatakan sebagai pedoman umum penyusunan
laporan keuangan yang merupakan pernyataan resmi tentang masalah
akuntansi tertentu, yang dikeluarkan oleh badan yang berwenang dan berlaku
dalam lingkungan tertentu.

Standar Akuntansi biasanya terdiri dari 3 bagian (Baxter, 1979):

1. Deskripsi tentang masalah yang dihadapi


2. Diskusi logis atau cara-cara memecahkan masalah
3. Dalam kaitannya dengan keputusan/teori, diajukan satu solusi
Beberapa alasan yang menyebabkan penentuan standar memiliki peranan penting
dalam penyajian laporan keuangan:

Memberi data dasar bagi pemerintah


Memberi informasi akuntansi tentang berbagai variabel yang
kepada pemakai tentang dipandang penting dalam mendukung
posisi keuangan, hasil usaha, pengenaan pajak, pembuatan regulasi,
dan hal-hal yang berkaitan perencanaan ekonomi dan peningkatan
dengan perusahaan efisiensi dan tujuan sosial lainnya

1 2 3 4

Memberi pedoman dan Menghasilkan prinsip-prinsip


aturan bagi akuntan publik dan teori bagi mereka yang
untuk melaksanakan tertarik dengan disiplin
kegiatan audit dan menguji akuntansi
validitas laporan keuangan
Standar akuntansi diharapkan menjadi pedoman bagi penyusun laporan keuangan (manajer),
pemakai laporan keuangan dan auditor dalam memahami dan memverifikasi informasi yang
tersaji dalam laporan keuangan.

Pemakai laporan keuangan, dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Pemakai tidak langsung:


Pemakai langsung:
1. Analisis dan konsultan keuangan
1. Pemilik perusahaan
2. Pasar modal
2. Kreditor dan supplier
3. Pengacara
3. Manajemen
4. Badan pembuat
4. Kantor perpajakan
peraturan/Undang-Undang
5. Karyawan perusahaan
5. Agen pelaporan
6. Pelanggan
6. Asosiasi perdagangan
7. Serikat pekerja
8. Pesaing
9. Masyarakat umum
10. Departemen pemerintah
3. Pendekatan dalam penentuan standar
Pada dasarnya, kegagalan pasar atau kebutuhan untuk mencapai tujuan sosial,
akan memaksa dilakukannya regulasi akuntansi. Kegagalan pasar dapat terjadi
karena faktor berikut ini:

1. Keengganan perusahaan untuk mengungkapkan informasi karena


perusahaan tersebut merupakan suplier yang memonopoli informasi

2. Adanya kesalahan/kecurangan yang disengaja (frnuri)

3. lnformasi akuntansi tidak dihasilkan dengan jumlah yang cukup sebagai


barang milik publik.
Pendekatan pasar
Pendekatan regulasi
bebas
Pendukung pendekatan regulasi
Pendekatan pasar bebas
berpendapat bahwa kegagalan
dilandasi asumsi dasar bahwa
pasar atau asimetri informasi,
informasi akuntansi
berkaitan dengan penyajian
merupakan komoditi ekonomi
informasi keuangan bagi pihak
serupa dengan barang atau
berkepentingan, dapat
jasa yang lain
menurunkan kepercayaan investor
Faktor kegagalan pasar

01
Pengendalian monopoli terhadap
informasi oleh manajemen
02
Hipotesis investor naif
03
Fiksasi fungsional

04
Angka angka yang menyesatkan
05
Keragaman prosedur
06
Kurangnya obyektifitas
4. Teori regulasi
Teori regulasi ini muncul karena adanya berbagai
krisis dalam penentuan standar akuntansi. Belkaoui
(1985, p. 48) mengatakan bahwa regulasi umumnya
diasumsikan untuk dirancang dan dioperasikan demi
kepentingan industri yang ada. Menurut Stiglar
(1971) dan Posner (1974), ada dua katagori teori
regulasi dalam industri tersebut, yaitu teori
kepentingan publik (public-interest theories) dan
teori kepentingan kelompok (interest group atau
capture theories).  
Argumen yang mendukung Regulasi sektor swasta:

1. Regulasi sektor swasta berkaitan erat dengan profesi akuntansi. Kondisi ini secara otomatis akan mendorong keterlibatan
pihakpihak yang memiliki pengetahuan dan pengalaman luas dalam proses penentuan standar.  

2. Suatu badan yang dibentuk oleh sektor swasta memiliki "prestis/ kebanggan" tersendiri dan dapat diterima oleh masyarakat
bisnis. Jika badan tersebut dibentuk oleh pemerintah, ada kecenderungan akan mendapat tekanan dari pemerintah untuk
mencapai tujuan sosial ekonomi pemerintah. 

3. Oleh karena badan pemerintah beranggotakan birokrat, ada kecenderungan efektifitas persyaratan pengungkapan
tambahan menjadi tidak sensitif. Biaya untuk memenuhi regulasi pemerintah cenderung lebih tinggi dari pada regulasi swasta.  

4. Ada kecenderungan bahwa pihak pemerintah yang terlibat dalam badan tersebut bertindak untuk melindungi kepentingan
publik atau melakukan tindakan yang merugikan profesi akuntansi. 

5. Proses legislatif dan otoritas pemerintah mudah dipengaruhi oleh lobi dan tekanan politik dari pihak tertentu.  

6. Standar yang dihasilkan pemerintah kemungkinan saling tumpang tindih, dan dapat menimbulkan judgment yang beragam
dari para pemakainya.
Argumen yang mendukung Regulasi sektor publik:

1. Badan regulasi sektor publik memiliki legitimasi dan kekuatan yang lebih kuat dalam
hal pemaksaan standar

2. Badan pemerintah cenderung susah untuk dipengaruhi oleh manajemen


perusahaan dan kantor akuntan publik besar sehingga dapat bekerja untuk
menghasilkan pengungkapan yang lebih baik bagi konsumen.

3. Badan pemerintah dapat menjadi katalisator bagi perubahan

4. Regulasi sektor publik muncul karena adanya motivasi untuk melindungi


kepentingan publik. Regulasi tersebut memberikan mekanisme untuk mengatasi
kemungkinan munculnya bias dari penyaji dan keterbatasan ekonomi investor yang
membutuhkan informasi yang cukup.

5. Sektor swasta harus selalu diawasi dan dikendalikan karena tujuannya seringkali
bertentangan dengan kepentingan publik

6. Standar akuntansi memiliki pengaruh hukum dan melibatkan konflik kepentingan


dari berbagai pihak, sehingga harus ditetapkan sesuai dengan aturan dan prosedur
umum.
5. "OVERLOAD" STANDAR AKUNTANSI
Berikut adalah kondisi yang mencerminkan adanya overload antara lain
(Belkaoui, 1993):

01
Terlalu banyak standar
02
standar yang terlalu rinci
03
Tidak ada standar yang
berjenjang (rigid) sehingga pilihan
sulit dilakukan.

Standar akuntansi berterima

04 05 06
umum gagal membedakan
Standar akuntansi bertujuan Pengungkapan yang berlebihan,
antara:
umum gagal membedakan
entitas publik dan non-publik pengukuran yang rumit, atau
kebutuhan penyusun, laporan keuangan tahunan dan
pemakai dan akuntan publik. keduanya.
interim
perusahaan besar dan kecil
laporan keuangan auditan dan non-
auditan
Ada berbagai faktor yang menyebabkan timbulnya overload
standar akuntansi :

PERTAMA KEDUA KETIGA


Dengan munculnya berbagai Alasan untuk melindungi
Keinginan untuk memuaskan
pertanyaan tentang apa yang harus kepentingan publik dan
kebutuhan berbagai pemakai
diungkapkan dan yang tidak perlu membantu investor
yang memerlukan standar
diungkapkan, akuntan mulai menghasilkan berbagai
yang lebih terinci.
mengeluarkan begitu banyak standar regulasi dan pengungkapan
yang cenderung mengabaikan profesional dan pemerintahan.
pertimbangan (judgment) dan
mengurangi permasalahan yang
melibatkan prinsip akuntansi.
A. Pengaruh "Overload" Standar Akuntansi

Akuntan mungkin kehilangan pandangan tentang


pekerjaan riil mereka karena data yang begitu banyak diperlukan
untuk menyesuaikan dengan standar akuntansi yang ada.
Kegagalan audit mungkin disebabkan kondisi dimana akuntan
kehilangan fokus audit dan melupakan prosedur audit yang
baku.

Manajer mungkin juga mengalami masalah berkaitan


dengan jumlah dan kompleksitas standar yang ada. Manajer
mungkin tergoda untuk meninjau sedemikian kembali kontrak
dan mengubah praktik bisnis sedemikian rupa sehingga
menyimpang dari akuntansi. Alasan utama manajer melakukan
hal tersebut tidak hanya untuk menghindari persyaratan standar
yang terlalu rinci, tetapi juga untuk menghindari biaya penyajian
dan verifikasi informasi yang disajikan.
B. Solusi Terhadap Masalah "Overload" Standar

Komite Khusus yang dibentuk oleh the American Institute of Certified Public
Accountants (AICPA) melakukan evaluasi terhadap berbagai pendekatan
berikut ini berkaitan dengan overload standar:
Tidak ada perubahan (mempertahankan status quo)
Melakukan perubahan terhadap konsep GAAP menjadi dua jenis GAAP,
misalnya GAAP khusus untuk perusahaan kecil dan GAAP khusus untuk
perusahaan besar.
Melakukan perubahan GAAP untuk menyederhanakan penerapannya bagi
semua perusahaan
Menentukan pengungkapan (disclosure) dan pengukuran yang berbeda
Melakukan perubahan terhadap standar akuntan publik untuk pelaporan
informasi keuangan
Memberi alternatif bagi GAAP sebagai basis pilihan (optional) dalam penyajian
laporan keuangan
6. PENGEMBANGAN INTERNASIONAL STANDAR
AKUNTANSI
Berbeda dengan pengembangan standar akuntansi suatu Negara dimana standar akuntansi pada umumnya adalah bagian
dari undang-undang Negara tersebut, maka pengembangan standar akuntansi internasional oleh IASB unik.

D. Standar
A. Due B. Discussion C. Exposure
Akuntansi
Process Paper Draft
Baru

Due process IASB dalam


pengembangan standar akuntansi
internasional dilakukan dengan tahap
sebagai berikut:
TERIMA
CREDITS: This presentation template was created

KASIH!
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai