Analisis Aktivitas Operasi
Analisis Aktivitas Operasi
AKTIVITAS
OPERASI
Pengukuran Laba
2. Laba Permanen
Estimasi laba rata – rata stabil yang diharapkan akan diperoleh dari
bisnis selama seumur hidupnya dengan kondisi bisnis saat ini
2
Pengukuran Laba
Akuntansi
KOMPONEN UTAMA :
Pendapatan dan keuntungan
Arus kas masuk yang diperoleh atau
arus kas masuk prospektif yang diperoleh,
yang timbul dari aktivitas bisnis perusahaan
yang berlangsung.
Beban dan kerugian
Arus kas keluar yang terjadi, arus kas
keluar yang prospektif, atau alokasi arus kas
keluar masa lalu yang timbul dari operasi
bisnis perusahaan yang berlangsung 3
Klasifikasi dan pengukuran
Laba Alternatif
4
Pos tidak berulang
5
Perubahan Akuntansi
• Metode akuntansi diubah karena adanya standar akuntansi baru.
• Metode akuntansi dan/atau asumsi diubah untuk mencerminkan
perubahan aktivitas atau kondisi bisnis yang lebih baik.
• Para manajer kadang-kadang mengubah metode akuntansi dan/atau
asumsi untuk mempercantik laporan keuangan.
• Standar akuntansi membedakan empat jenis perubahan akuntansi :
1) Perubahan prinsip akuntansi
2) Perubahan estimasi akuntansi
3) Perubahan entitas pelaporan
4) Koreksi kesalahan
6
Pelaporan Perubahan Akuntansi
• Perubahan Prinsip Akuntansi • Perubahan Estimasi Akuntansi
• Perubahan prinsip akuntansi terjadi ketika • Akuntansi akrual membutuhkan estimasi
suatu perusahaan berpindah dari suatu prinsip beberapa pos seperti masa manfaat aset, biaya
akuntansi yang berterima umum ke suatu garansi, keusangan persediaan, asumsi
prinsip akuntansi yang berterima umum pensiun, dan piutang tidak tertagih.
lainnya.
• Estimasi akuntansi merupakan perkiraan yang
• Istilah prinsip akuntansi mengacu pada standar didasarkan pada kondisi masa depan yang
dan praktik akuntansi yang digunakan serta belum diketahui.
metode penerapannya. Satu contoh dari
perubahan akuntansi adalah perubahan metode • Ada beberapa persyaratan akuntansi dan
penyusutan dari garis lurus menjadi dipercepat. pengungkapan tertentu saat perubahan terjadi
dalam estimasi akuntansi, antara lain :
• Berdasarkan aturan akuntansi terkini (ACS
250), perubahan prinsip akuntansi seharusnya 1) Penerapan Prospektif (Prospective
tercermin dalam laporan keuangan melalui Application)
penerapan retrospektif dari prinsip yang diubah 2) Pengungkapan Catatan atas Laporan
ke periode berjalan dan semua periode Keuangan (Note Disclosure)
sebelumnya sampai sejauh mana dapat 7
dipraktikkan.
• Analisis Perubahan Akuntansi • Pos Khusus
Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan • Pos khusus mengacu pada transaksi dan peristiwa
dalam menganalisis perubahan akuntansi : yang tidak biasa atau tidak sering terjadi, tetapi
tidak keduanya.
• Pertama, perubahan akuntansi adalah bersifat
“kosmetik” dan tidak menghasilkan konsekuensi • Pos ini biasanya dilaporkan dalam pos terpisah
arus kas, baik sekarang maupun masa depan. pada laporan laba rugi sebagai bagian laba dari
operasi dilanjutkan.
• Kedua, meskipun perubahan bersifat kosmetik,
perubahan tersebut terkadang mencerminkan • Pos khusus juga seringkali merupakan pos
realitas ekonomi dengan lebih baik. nonrutin yang tidak memenuhi kriteria klasifikasi
pos luar biasa.
• Ketiga, analis harus waspada terhadap
manajemen laba. • Pos luar biasa merupakan kelompok pos tidak
berulang yang paling umum dan penting.
• Keempat, seorang analis harus menilai dampak
• Pos khusus memberikan tantangan dalam analisis :
perubahan akuntansi pada perbandingan
antarwaktu. 1) Implikasi ekonomi pos khusus sangat rumit,
seperti beban restrukturisasi.
• Terakhir, analis mungkin akan mengevaluasi
dampak perubahan akuntansi pada laba ekonomi 2) Banyak pos khusus bersifat diskresioner, sehingga
dan laba permanen. dapat membantu tujuan manajemen laba.
8
• Analisis Perubahan Akuntansi • Pos Khusus
Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam • Pos khusus mengacu pada transaksi dan peristiwa yang
menganalisis perubahan akuntansi : tidak biasa atau tidak sering terjadi, tetapi tidak
• Pertama, perubahan akuntansi adalah bersifat keduanya.
“kosmetik” dan tidak menghasilkan konsekuensi arus • Pos ini biasanya dilaporkan dalam pos terpisah pada
kas, baik sekarang maupun masa depan. laporan laba rugi sebagai bagian laba dari operasi
• Kedua, meskipun perubahan bersifat kosmetik, dilanjutkan.
perubahan tersebut terkadang mencerminkan realitas • Pos khusus juga seringkali merupakan pos nonrutin yang
ekonomi dengan lebih baik. tidak memenuhi kriteria klasifikasi pos luar biasa.
• Ketiga, analis harus waspada terhadap manajemen • Pos luar biasa merupakan kelompok pos tidak berulang
laba. yang paling umum dan penting.
• Keempat, seorang analis harus menilai dampak • Pos khusus memberikan tantangan dalam analisis :
perubahan akuntansi pada perbandingan antarwaktu.
1) Implikasi ekonomi pos khusus sangat rumit, seperti
• Terakhir, analis mungkin akan mengevaluasi dampak beban restrukturisasi.
perubahan akuntansi pada laba ekonomi dan laba
2) Banyak pos khusus bersifat diskresioner, sehingga dapat
permanen.
membantu tujuan manajemen laba.
9
• Beban Restrukturisasi • Analisis Pos Khusus
• Berbeda dengan penurunan nilai aset, beban • Menganalisis pos khusus merupakan tugas
restrukturisasi biasanya berkaitan dengan yang menantang dan penting dalam analisis
perubahan besar dalam bisnis dan strategi akuntansi.
perusahaan. • Penggunaan estimasi dapat menciptakan
• Restrukturisasi biasanya melibatkan peluang untuk mengelola laba.
reorganisasi secara ekstensif, termasuk • Tantangan merupakan pemahaman dasar
divestasi unit bisnis, penghentian perjanjian ekonomi mengenai pos khusus, terutama
kontrak, penghentian lini produk, beben restrukturisasi.
pengurangan karyawan, perubahan
manajemen, dan penghapusan aset yang • Pentingnya pos khusus timbul karena
sering kali digabungkan dengan investasi frekuensi dan dampaknya terhadap laba neto
baru dalam pabrik, teknologi, dan tenaga periode saat lalu, saat ini, dan masa depan.
kerja.
• Restrukturisasi akan menimbulkan biaya.
10
Pengakuan Pendapatan
1. Panduan untuk Pengakuan Pendapatan
Dari perspektif analisis, pengakuan pendapatan akrual yang tidak tepat dapat memiliki satu dari dua konsekuensi yang tidak diinginkan :
a. Jika perusahaan mencatat pendapatan lebih awal atau terlambat, maka pendapatan akan dicatat pada periode yang salah.
b. Jika perusahaan mencatat pendapatan sebelum kepastian realisasi yang wajar, maka pendapatan mungkin akan dicatat dalam satu
periode dan kemudian dibatalkan atau dibalik dilain periode, ini akan menimbulkan penyajian laba yang terlalu tinggi pada periode
pertama dan menyajikan laba yang terlalu rendah pada periode berikutnya.
2. Ketidakpastian dalam Penagihan Pendapatan
3. Pendapatan Ketika Terdapat Hak Pengembalian
Jika pembeli memiliki hak pengembalian, pendapatan diakui hanya pada saat penjualan jika kondisi-kondisi berikut terpenuhi :
• Harga secara substansial tetap atau dapat ditentukan saat tanggal penjualan.
• Pembeli membayar kepada penjual atau berkewajiban membayar kepada penjual (tidak tergantung pada penjualan kembali)
• Kewajiban pembeli kepada penjual tidak berubah meskipun terjadi pencurian atau kerusakan produk
• Pembeli memiliki substansi ekonomi terpisah dari penjual
• Penjual tidak memiliki kewajiban signifikan untuk kinerja masa depan terkait dengan penjualan
• Pengembalian dapat diestimasi dengan wajar.
11
Pengakuan Pendapatan
4. Pendapatan Waralaba (Franchise)
a. Pengaturan Pembiayaan Produk
b. Pendapatan berdasarkan Kontrrak
c. Pendapatan yang Belum Diterima
5. Implikasi Analisis Pengakuan Pendapatan
12
BEBAN TANGGUHAN
Beban tangguhan merupakan biaya yang tidak terjadi dan akan
ditangguhkan karena beban tersebut diharapkan akan memberikan
manfaat dimasa depan. Contohna, biaya penelitian dan
pengembangan, serta pengeluaran untuk perangkat lunak
komputer.
13
Beban perangkat
lunak komputer
• Pengembangan perangkat lunak komputer merupakan aktivitas khusus yang tidak sesuai
dengan pengeluaran umum untuk aktivitas R&D.
• pengembangan perangkat lunak untuk tujuan pemasaran merupakan aktivitas berkelanjutan
yang secara langsung mengarah pada pendapatan saat ini atau masa depan.
14
Biaya eksplorasi dan
pengembangan dalam industri
pertambangan
Pencarian cadangan deposit baru atas sumber daya alam merupakan hal
penting bagi perusahaan yang bergerak dalam industri pertambangan. Industri
ini termasuk minya, gas alam, logam, batu bara, dan mineral non-logam.
1. Akuntansi industri pertambangan
2. Implikasi analisis terhadap industri pertambangan
15
IMBALAN KERJA TAMBAHAN
1. Tinjauan Imbalan Kerja Tambahan
• Kontrak kompetensi yang ditangguhkan
• Hak apresiasi perusahaan
2. Opsi saham biasa
• Karakteristik opsi saham karyawan
• Biaya ekonomi dan manfaat ESO
• Akuntansi dan pelaporan ESO
• Dilusi laba per-saham
• Beban kompensasi
• Pengungkapan opsi saham karyawan
• Analisis opsi saham karyawan 16
Biaya Bunga
Bunga (interest) merupakan kompensasi atas penggunaan
uang,. Bunga juga merupakan kelebihan kas yang dibayar
atau dikumpulkan di atas uang (pokok) yang dipinjam atau
dipinjamkan.
1.Perhitungan bunga
2.Kapitalisasi bunga
3.Analisi bunga
17
PAJAK PENGHASILAN
Akuntansi Pajak Penghasilan
• Perbedaan temporer dan permanen
Aturan untuk menentukan penghasilan kena pajak (yaitu untuk tujuan
penentuan pajak terutang) didasarkan pada hukum pajak yang berlaku, dan
aturan ini berbeda dari aturan penentuan laba yang dilaporkan menurut
GAAP, yang membentuk dasar laporan keuangan. Laba yang dilaporkan
dalam laporan keuangan dapat sangat berbeda dari laba kena pajak (taxable
income), yaitu laba yang digunakan untuk menentukan utang pajak sesuai
hukum pajak. Perusahaan harus mengelola dua buku akuntansi, satu untuk
laporan keuangan (“buku GAAP”) dan satu lagi untuk akuntansi pajak
(“buku pajak”).
18
Akuntansi Pajak Penghasilan
Perbedaan antara laba Pajak dan GAAP
19
Akuntansi Pajak Penghasilan
Pajak Tangguhan
Akuntan menggunakan alokasi antar periode yang disebut penyesuaian pajak tangguhan (deferred
tax adjustment). Dasar penyesuaian pajak tangguhan adalah untuk mengaitkan beban pajak periode
tersebut dengan laba sebelum pajak yang dilaporkan menurut GAAP secara lebih baik. Akuntansi atas
pajak tangguhan menciptakan pos laporan posisi keuangan penting yang disebut aset pajak tangguhan
(deferred tax asset) dan liabilitas pajak tangguhan (deferred tax liabilities).