TEORI AKUNTANSI
Dosen: Drs.Pujiono Eddy,M.M.
STANDAR AKUNTANSI
2. STANDAR AKUNTANSI
Pengertian
Standar akutansi merupakan pedoman umum penyusunan laporan keuangan yang merupakan
pernyataan resmi tentang masalah akuntansi tertentu yang dikeluarkan oleh badan yang
berwenang dan berlaku dalam lingkungan tertentu. biasanya berisi tentang definisi,
pengukuran/penilaian, pengakuan, dan pengungkapan elemen laporan keuangan.
Standar akuntansi biasanya terdiri atas 3 bagian (Baxter, 1979)
1. deskripsi tentang masalah yang dihadapi
2. diskusi logis cara pemecahan masalah
3. dalam kaitannya dengan keputusan teori, diajukan suatu solusi
Edey (1977) membagi standar dalam 4 tipe
1. tipe 1 = akuntan harus memberitahukan kepada pemakai tentang apa yang mereka kerjakan
dengan cara mengungkapkan metode dan asumsi yang dianut
2. tipe 2 = membantu pencapaian beberapa keseragaman penyajian tentang pernyataan
akuntansi tertentu
3. tipe 3 = menghendaki pengungkapan hal-hal khusus yang mempengaruhi pertimbangan
pemakai
4. tipe 4 = menghendaki keputusan eksplisit/implisit yang harus dibuat tentang penilaian aktiva
dan penentuan laba yang disetujui
Arti Penting Standar Akuntansi
Beberapa alasan yang menyebabkan penentuan standar memiliki peranan penting dalam
penyajian laporan keuangan :
1. memberi informasi kepada pemakai tentang posisi keuangan, hasil usaha, dan hal-hal yang
berkaitan dengan perusahaan. informasi tersebut diasumsikan jelas, konsisten, dapat
dipercaya, dan dapat diperbandingkan
2. memberi pedoman dn aturan bagi akuntan public untuk melaksanakan kegiatan audit dan
menguji validitas laporan keuangan
3. memberi data dasar bagi pemerintah tentang berbagai variable yang dipandang penting dalam
mendukung pengenaan pajak, pembuatan regulasi, perencanaan ekonomi, dan peningkatan
efisiensi dan tujuan social lainnya
4. menghasilkan prinsip-prinsip dan teori bagi mereka yang tertarik dengan disiplin akuntansi
Pemakai Laporan Keuangan :
Pemakai Langsung :
1. pemilik perusahaan
2. kreditor dan supplier
3. manajemen
4. kantor perpajakan
5. karyawan perusahaan
6. pelanggan
Pemakai Tidak Langsung :
1. analis dan konsultan keuangan
2. pasar modal
3. pengacara
4. badan pembuat peraturan perundang-undangan
5. agen pelaporan
6. asosiasi pedagang
7. serikat pekerja
8. pesaing
9. masyarakat umum
10. departemen pemerintah
4. TEORY REGULASI
Teori-Teori Regulasi. Regulasi pada umumnya diasumsikan harus diperoleh oleh suatu
industri tertentu dan dirancang serta dioperasikan terutama untuk kepentingannya sendiri.
Terdapat dua kategori utama dalam regulasi suatu industri tertentu:
1. Teori-teori kepentingan publik, berpendapat bahwa regulasi diberikan sebagai suatu jawaban
atas permintaan publik akan perbaikan dari harga-harga pasar yang tidak efisien dan tidak
adil. Terutama dibuat untuk memberikan perlindungan dan kebaikan bagi masyarakat umum.
2. Kelompok yang berkepentingan atau teori-teori tangkapan, berpendapat bahwa regulasi
diberikan sebagai jawaban atas permintaan dari kelompok dengan kepentingan khusus,
dengan maksud untuk memaksimalkan laba dari para anggotanya. Versi utama dari teori ini
adalah:
1. Teori regulasi kaum elit yang menguasai politik: penggunaan kekuatan politik untuk
memperoleh kendali regulatoris.
2. Teori regulasi ekonomi: kekuatan ekonomi.