Anda di halaman 1dari 19

PENDEKATAN REGULATORIS UNTUK PERUMUSAN TEORI

AKUNTANSI

DisusunOleh :
Kelompok 5
Anggulia Sandra Eni (206602013)
Robertus Sandyawan (206602016)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM ENAM KENDARI

2022
Kata Pengantar

Pujisyukur kami ucapkankepadaTuhan YME, karenaatasrahmatdanhidayah-


Nya kami dapatmenyelesaikantugas Makalah Pendekatan Regulatoris untuk Perumusan
Teori Akuntansi. Tugasinidibuatdalamrangkamemenuhitugasdari matakuliahTeori
Akuntansi,
Selainitujuga kami inginmemberikanpengetahuankepadapembacamengenai bagimanaEtik
adalamberbisnisdanProfesiAkuntan.

Dalamkesempatanini kami inginmengucapkanterimakasihkepadadosen matakuliahTeori


akuntansi yang telahbanyakmemberikanpengetahuankepada kami
dalammenyusuntugasinisertakepadasemuapihak yang telahmembantu.

Kami menyadaribahwa makalah inimasihjauhdarikesempurnaan, penulismengaharapkan


saran dankritik yang bersifatmembangundaripembaca, khususnyadariteman-
temanmahasiswadandosen matakuliah.

Kendari, 17 Mei 2022

Penulis,

2
Daftar Isi

Kata Pengantar.............................................................................2
Daftar Isi......................................................................................3
BAB I............................................................................................5
PENDAHULUAN............................................................................5
1.1 Latar Belakang..................................................................5
1.2 Rumusan Masalah..............................................................6
1.3 Tujuan Pembahasan..........................................................7
BAB II...........................................................................................8
PEMBAHASAN..............................................................................8
2.1 Hakikat Standar Akuntansi.................................................8
2.2 Tujuan Penetapan Standar Akuntansi..................................9
1.2 Entitas-Entitas Yang Berkepentingan dengan Standar.....10
Akuntansi................................................................................10
1.4 Siapa yang Berwenang Menetapkan Standar.....................13
1.5 Legitimasi Proses Penetapan Standar.................................14
1.6 Standar Akuntansi Yang Berlebihan...................................16
1.7 Pilihan Dalam Akuntansi.................................................17
1.8 Strategi Penetapan Standar Bagi Negara-negara
berkembang.............................................................................18
BAB III........................................................................................19
PENUTUP...................................................................................19
3.1 Kesimpulan.....................................................................19
3.2 Saran..............................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...................................................................20

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada dasarnya akuntansi memiliki kerangka teori konseptual
yang menjadi dasar pelaksanaan teknik- tekniknya, kerangka
dasar konseptual ini terdiri dari standar ( teknik, prinsip ) dan
praktik yang sudah diterima oleh umum karena kegunaannya
dan kelogisannya. Standar akuntansi ini merupakan masalah
penting dalam propesi dan semua pemakai laporan yang
memiliki kepentingan terhadapnya. Oleh karena itu,
mekanisme penyusunan standar standar akuntansi harus
diatur sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kepuasan
kepada semua pihak yang berkepentingan terhadap laporan
keuangan.

Standar akuntansi ini akan terus – menerus berubah dan


berkembang sesuai perkembangan dan tuntutan masyarakat.
Belkaoui (1985) mengemukakan alasan pentingnya standar
akuntansi yang baku sebagai berikut:

1. Dapat menyajikan informasi tentang informasi


keuangan, prestasi, dan kegiatan perusahaan. Informasi
yang disusun berdasarkan standar akuntansi yang
lazim diharapkan mempunyai sifat yang jelas, konsisten,
terpercaya dan dapat diperbandingkan.
2. Memberi pedoman dan peraturan bekerja bagi akuntan
agar mereka dapat melaksanakan tugas dengan hati –
hati, independen, dan dapat mengapdikan keahliannya

4
dan kejujurannya melalui penyusunan laporan
akuntansi setelah melalui pemeriksaan akuntan.
3. Memberikan data base kepada pemerintah tentang
berbagai informasi yang dianggap penting dalam
perhitungan pajak, peraturan tentang perusahaan,
perencanaan dan peraturan ekonomi, dan peningkatan
efesiensi ekonomi dan tujuan – tujuan makro lainnya.
4. Dapat menarik parah ahli dan praktisi di bidang teori
dan standar akuntansi. Semakin banyak standar yang
dikeluarkan, semakin banyak kontroversi dan semakin
bergairah untuk berdebat, berpolemik dan melakukan
penelitian.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana hakikat standar akuntansi?
2. Apa tujuan penetapan standar?
3. Entitas apa saja yang berkepentingan dengan standar
akuntansi?
4. Siapa yang berwenang menetapkan standar?
5. Bagaimana legimasi proses penetapan standar?
6. Apa itu standar akuntansi yang berlebihan?
7. Apa itu pilihan dalam akuntansi?
8. Bagaimana strategi penetapan standar bagi negara-negara
berkembang?

5
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui hakekat dan tujuan standar akuntansi.
2. Mengetahui entitas yang berkepentingan serta pihak yang
berwenang menetapkan standar.
3. Mengetahui legitimasi proses penetapan standar.
4. Mengetahui standar akuntansi yang berlebihan serta
pilihan dalam akuntansi.
5. Mengetahui strategi penetapan standar bagi negara-negara
berkembang.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Standar Akuntansi


Standar memberikan aturan-aturan praktis dan bermanfaat
bagi pekerjaan seorang akuntan. Standar secara umum dapat
diterima sebagai akuntan baku, yang didukung oleh sanksi-
sanksi untuk setiap ketidakpatuhan. Standar akuntansi
biasanya terdiri dari tiga bagian :

1. Deskripsi masalah yang harus dipecahkan,


2. Diskusi dengan pertimbangan yang sehat atau cara-cara
untuk menyelesaikan masalah,
3. Selanjutnya sejalan dengan keputusan atau teori yang
ada, solusi yang disarankan.

Secara umum standar, terutama standar audit, dibatasi


hanya untuk butir nomor 3, yang telah menimbulkan banyak
kontroversi dengan tidak adanya teori-teori yang mendukung
dan digunakannya pendekatan perumusan ad hoc. Edey
membagi persyaratan standar menjadi emapa tipe utama:

1. Tipe 1 menyatakan bahwa para akuntan harus


memberitahukan kepada masyarakat apa yang mereka
lakukan dengan mengungkapkan berbagai metode dan
asumsi (kebijakan akuntansi) yang mereka gunakan.
2. Tipe 2 ditujukan pada tercapainya suatu keseragaman
dalam penyajian laporan-laporan akuntansi.
3. Tipe 3 meminta adanya pengungkapan atas masalah-
masalah spesifik di mana pengguna mungkin diminta
untuk menerapkan pertimbangan sendiri.

7
4. Tipe 4 mensyaratkan dibuatnya keputusan implisit atau
eksplisit mengenai valuasi (penilaian) aktiva dan penetuan
laba yang telah disetujui.

Alasan mengapa standar akuntansi itu dibuat adalah:


1. Standar memberikan informasi mengenai posisi
keuangan, kinerja dan penyelenggaraan sebuah
perusahaan kepada para pengguna informasi
akuntansi.
2. Standar memberikan pedoman dan aturan tindakan
bagi para akuntan publik yang memungkinkan mereka
untuk menerapkan kehati-hatian dan kebebasan dalam
menjual keahlian dan integritas mereka dalam
mengaudit laporan-laporan perusahaan dan
membuktikan validitas dari laporan-laporan tersebut.
3. Standar memberikan database kepada pemerintah
mengenai berbagai variabel yang diangap sangat
penting dalam pelaksanaan perpajakan, regulasi
perusahaan, perencanaan dan regulasi ekonomi serta
peningkatan efisiensi ekonomi dan sasaran-sasaran
sosial lainnya.
4. Standar menumbuhkan minat dalam prinsip-prinsip
teori-teori bagi mereka yang memiliki perhatian dalam
disiplin ilmu akuntansi.

2.2 Tujuan Penetapan Standar Akuntansi


Pendekatan standar mungkin memberikan keuntungan dan
kerugian bagi beberapa pihak. Ada tiga pendekatan yang
dapat dilakukan:

8
1. Pendekatan ketepatan penyajian. Pendekatan pertama
mendukung pelaporan secara netral dan pencarian
ketepatan penyajian melalui proses penetapan standar.
Akuntansi dibandingkan dengan pembuatan peta
keuangan, dimana peta-peta harus dibuat dengan kaurat
dan tepat.
2. Pendekatan konsekuensi ekonomi. Pendekatan kedua
mendukung pengadopsian standar yang akan memberikan
konsekuensi ekonomi yang baik daripada konsekuensi
ekonomi yang buruk. Dengan pendekatan ini, standar
yang diberlakukan adalah standar yang memiliki dampak
positif, atau paling tidak non-negatif bagi kesejahteraan
sosial.
3. Pendekatan Kritikal-interpretatif. Pendekatan terakhir ini
berpendapat bahwa pelaporan keuangan hendaknya
digunakan sebagai suatu instrumen perubahan sosial dan
bahkan suatu perubahan sosial yang radikal.

Perbedaan antara ketiga pendekatan tadi, pendekatan


ketepatan penyajian, pendekatan konsekuensi ekonomi dan
pendekatan kritikal-interpretatif timbul dari komitmen-
komitmen normatif terhadap sasaran pelaporan keuangan
yang saling bertentangan.

1.2 Entitas-Entitas Yang Berkepentingan dengan Standar


Akuntansi
A. Individual dan kantor akuntan publik
Individual dan kantor akuntan publik bertanggung jawab
melalui auditor-auditor mereka untuk secara independen
mensertifikasi laporan keuangan perusahaan telah

9
menyajikan hasil-hasil dari aktivitas bisnis dengan wajar
dan akurat.
B. AICPA (American Institur of Certified Public Accountan)
Adalah organisasi pengoordinir profesional bagi para
praktisi Certified Public Accountant (CPA) di AS. Terdiri
dari dua komite teknis seniornya yang penting adalah
Accounting Standards Executive Committee (AcSEC) dan
Auditting Standards Executive Committee (AdSEC).
C. AAA (American Accounting Association)
Adalah organisasi para akademisi akuntansi dan setiap
individu yang tertarik dalam peningkatan praktik dan teori
akuntansi. Jurnal kuartalannya, Accounting Review,
diginakan sebagai media untuk saling bertukar pikiran
dan hasil-hasil penelitian periset di bidang akuntansi.
D. FASB (Financial Accounting Standards Board)
Adalah badan independen yang berwenang dan ditugaskan
untuk menetapkan dan meningkatkan standar pelaporan
dan akuntansi keuangan yaitu standar-standar yang
berhubungan dengan pencatatan informasi yang
bermakna mengenai peristiwa-peristiwa dan transaksi-
transaksi ekonomi dalam cara yang berguna dalam
pelaporan keuangan. FASB menggantikan APB di tahun
1973 sebagai badan yang bertanggung jawab untuk
membuat standar akuntansi.
E. SEC (Securities and Exchange Commission)
Dibentuk oleh Undang-Undang Kongres pada tahun 1934,
bertanggung jawab untuk menyelenggarakan administrasi
berbagai hukum yang dimaksudkan untuk mengatur
sekuritas dan untuk memastikan ketepatan dari pelaporan

10
keuangan dan pengungkapan perusahaan-perusahaan
Amerika.
F. Organisasi profesional lainnya
Organisasi ini secara aktif terlibat dalam pembuatatan
standar akuntansi di negaranya masing-masing.
G. Para pengguna laporan keuangan
Ada dua pengguna laporan keuangan:
a. Pengguna langsung:
1. pemilik perusahaan dan pemegang saham
2. kreditor
3. manajemen perusahaan
4. otoritas perpajakan
5. para pelanggan
6. para pelanggan
b. Pengguna tidak langsung meliputi:
1. analis dan penasihat keuangan
2. bursa saham
3. pengacara
4. pihak yang berwenang
5. asosiasi perdagangan
6. serikat pekerja
7. Konstituen dari lingkungan pelaporan keuangan
terdiri atas:
a) Para inventoris:
1. terdiversifikasi vs tidak terdiversifikasi
aktif vs pasif
2. profesional dan non prevesional
b) Perantara informasi:
1. Analis Keuangan
2. Agen Pemeringkat Obligasi

11
3. Agen Pemeringkat Saham
4. Layan Penasihat Investasi
5. Perusahaan Pialang
c) Para Regulator:
1. FASB
2. SEC
3. kongres
d) Manajemen:
1. Perusahaan besar vs perusahaan kecil
2. Perusahaan besar vs perusahaan kecil
e) Auditor:
1. Nasional vs Lokal
2. Praktik SEC vs Praktik non SEC

1.4 Siapa yang Berwenang Menetapkan Standar


A. Teori tentang regulasi
Regulasi pada umumnya diasumsikan harus diperoleh
oleh suatu industri tertentu dan dirancang serta
dioperasikan terutama untuk kepentingannya sendiri.
Terdapat dua kategori utama dalam regulasi suatu
industri tertentu:

1. Teori-teori kepentingan publik, berpendapat bahwa


regulasi diberikan sebagai suatu jawaban atas permintaan
publik akan perbaikan dari harga-harga pasar yang tidak
efisien dan tidak adil. Terutama dibuat untuk memberikan
perlindungan dan kebaikan bagi masyarakat umum.
2. Kelompok yang berkepentingan atau teori-teori tangkapan,
berpendapat bahwa regulasi diberikan sebagai jawaban
atas permintaan dari kelompok dengan kepentingan
khusus, dengan maksud untuk memaksimalkan laba dari
para anggotanya. Versi utama dari teori ini adalah:

12
1. Teori regulasi kaum elit yang menguasai politik:
penggunaan kekuatan politik untuk memperoleh kendali
regulatoris.
2. Teori regulasi ekonomi: kekuatan ekonomi.

1.5 Legitimasi Proses Penetapan Standar


1. Prognosis pesimistik
Legitimasi proses penyusunan standar kadang-kadang
dihubungkan dengan kemampuannya untuk menghasilkan
sistem akuntansi optimal yakni “sebuah sistem dimana
keuntungan yang diharapkan oleh pemakai strategi
keputusan optimal, dapat lebih besar atau paling tidak sama
dengan keuntungan yang diperoleh dari sistem lain “.
Implikasinya adalah tidak ada alternatif penyajian pelaporan
keuangan yang didasarkan pada aturan akuntannsi lain
yang dapat menyajikan manfaat lebih baik. Peningkatan
perdebatan dalam literature akuntansi menekankan pada
pencapaian optial sebuah sistem akuntansi . Perdebatan
diperpanas oleh penggunaan teorema yang mustahil oleh
Demski untuk pendapat bahwa:
Proses penyusunan standar akuntansi harus memuaskan
kondisi arrow agar dapat disahkan.
1. Tidak aka nada sekumpulan standar yang selalu mencari
aternatif sesuai preferensi dan keyakinan.
Ia menyimpulkan sebagai berikut:
Kami telah menginterpretasikan teori akuntansi sebagai
penyaji suatu peringkat yang lengkap dan transitif dari
alternatif-alternatif akuntansi pada tingkat individual.
Dengan demikian terbukti bahwa tidak ada sekumpulan
standar (yang diterapkan pada setiap alternatif) yang ada

13
akan merangking alternatif akuntansi dalam hubungannya
dengan konsisten preferensi dan keyakinan individual.
Prognosis pesimistik ini diperluas untuk menunjukkan:

1. Bahwa pemilihan alternatif laporan keuangan “pada


akhirnya memerlukan pertukaran antara keuntungan
seseorang di satu sisi dengan yang lainnya.”
2. Bahwa resolusi alternatif laporan keuangan akan
mensyaratan “kebijakan nilai atau etika yang akan
dipertukarkann dengan kesejahteraan seseorang dan
dalam dimensi apa terhadap kesejahteraan siapa”

B. Prognosis optimistik
Cushing telah memberikan prognosis optimistic tentang
tanggung jawab prinsip akuntansi optimal, dengan catatan
bahwa asumsi heterogenitas pengguna ditinggalkan dan
asumsi yang mendasari Arrow Paradox menghadapi
tantangan, yaitu asumsi:

1. Definisi Arrow tentang fungsi kesejahteraan sosial


mensyaratkan piihan sosial yang bersifat transitif.
2. Bahwa kondisi Arrow tentang “indenpendensi atau alternatif-
alternatif yang tidak relevan” merupakan pertanyaan yang
patut diajukan.

Prognosis optimistic lainnya ditawarkan oleh Bromwich tentang


kemungkinan standar-standar auntansi yang bersifat parsial :
yaitu standar-standar untu satu atau ebih masalah akuntansi
lainnya.

14
1.6 Standar Akuntansi Yang Berlebihan
Accounting Standard Overload umumnya berhubungan
standar akuntansi. Situasi berikut ini diidentifikasikan
sebagai Accounting Standards Overload:
1. Standar yang terlalu banyak.
2. Standar yang terlalu rumit.
3. Tidak ada standar yang kaku, membuat pemilihan
aplikasi menjadi sulit.
4. Standar bertujuan umum (general-purpose standards)
yang gagal menyajikan perbedaan diantaranya:
a. Entitas publik dan non publik.
b. Laporan keuangan tahunan dan interim.
c. Perusahaan besar dan kecil.
d. Laporan keuangan auditan dan non-auditan.
5. Standar bertujuan umum yang gagal menyajikan
perbedaan kebutuhan di antara para penyaji, pengguna
dan CPA.
6. Pengungkapan yang berlebihan, pengukuran yang
terlalu kompleks atau kedua-duanya.
A. Dampak dari standar akuntansi yang berlebihan
Standar akuntansi yang jumlahnya banyak, terlalu
sempit, dan kaku dapat berpengaruh serius dala pekerjaan
akuntan, nilai informasi yang disajikan untuk para
pengguna, dan keputusan yang dibuat oleh
manajer.Akuntan dapat kehilangan orientasiya terhadap
tugas yang sesungguhnya akibat bayaknya data yang
diperlukan saat memenuhi ketentuan suatu standar. Audit
dapat menemui kegagalan , karena akuntan dapat
kehilangan fokus audit dan meninggalkan beberapa
prosedur audit yang penting.

15
B. Solusi bagi masalah akuntansi yang berlebihan
Komite khusus AICPA tentang standar akuntansi
mengevaluasi berbagai kemungkinan pendekatan berikut
ini yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah
tersebut:
Tidak ada perubahan, mempertahankan apa yang sudah
ada (status quo).
Perubahan dari konsep yang ada sekarang yang berupa
PABU tunggal dan seragam untuk seluruh bisnis menjadi
dua kelompok PABU, sehingga ada PABU tersendiri untuk
entitas tertentu, seperti untuk perusahaan kecil nonpublik.
Perubahan dalam PABU untuk mempermudah
penerapannya dalam setiap usaha bisnis.
Menentukan alternative pengungkapan dan pengukukuran
yang berbeda.
Perubahan dla standar pelaporan CPA atas laporan
keuangan.
Alternative terhadap PABU sebagai dasar yang sifatna
pilihan dalam peyajian laporan keuangan.

1.7 Pilihan Dalam Akuntansi


Motivasi (kategori sasaran) dilakukannya pilihan dalam
akuntansi:

1. pembuatan kontrak (perspektif pembuatan kontrak yang


efektif).
2. pemberian harga atas aktiva.
3. mempengaruhi pihak-pihak eksternal.

16
1.8 Strategi Penetapan Standar Bagi Negara-negara berkembang
Ada empat jenis strategi yaitu pendekatan evolusioner,
pendekatan transfer teknologi, penggunaan standar
akuntansi internasional dan strategi situasional.
A. Pendekatan evolusioner
Diasumsikan para mitra asing akan menyesuaikan aturan-
aturannya sendi mereka ingin tetap terus membina
perdagangan dengan negara tersebut dan/atau
mempertahankan operasinya.
B. Pendekatan transfer teknologi
Pengembangan melalui transfer teknologi berasal dari
operasi dan aktivitas kantor akuntan internasional,
perusahan multinasional dan para akademisi yang
berpraktik di negara berkembang, atau berbagai perjanjian
internasional dan kesepakatan kerja sama yang meminta
dilakukannya pertukaran informasi dan teknologi.
C. Penggunaan standar akuntansi internasional
Adalah bergabung dengan Internasional Accounting
Standards Committee (IASC) atau badan standar
internasional lainnya.
D. Strategi situasional
Atau dikenal sebagai ”pengembangan standar akuntansi
dengan didasarkan atas analisis dari prinsip-prinsip dan
praktik-praktik akuntansi di negara- negara maju terhadap
latar belakang lingkungan yang mendasarinya”. Faktor
faktor tersebut adalah linguistik kultural, politik dan hak-
hak sipil, ekonomi dan karakteristik demografis, serta
lingkungan hukum dan perpajakan negara yang
bersangkutan.

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penyusunan dari standar akuntansi muncul sebagai suatu
masalah yang kompleks. Pertama, terlihat bahwa standar
didasarkan pada pinsip-prinsip debatan yang luas dan
perbandingan antara pendukung dan penentang teori-teori
yang relevan, dan kemudian dipilih oleh badan penyusun
standar. Kedua, terdapat pertentangan yang jelas dalam
kepentingan dan kebutuhan diantara entitas-entitas yang
terkait dengan prinsip akuntansi. Ketiga, pengembangan
prinsip-prinsip akuntansi merupakan sebuah perjalanan
panjang, pertama didominasi oleh manajemen , diregulasi oleh
profesi dan kemudian benar-benar menjadi sesuatu yang
bersifat politis. Keempat, setiap bentuk penyusunan standar
dalam pasar bebas, sector swasta, atau sector publik lainnya,
memiliki keunggulan dan keterbatasanya masing-masing; tidak
ada konsep atau praktik yang dapat dijadikan ukuran.Kelima,
masalah accounting standard overload memerlukan perbaikan.

3.2 Saran
Demikianlah makalah tentang Pendekatan Regulatoris
untuk Perumusan Teori Akuntansi ini,Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan. Karenanya, penulis sangat menghargai
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca yang
dapat kami pergunakan untuk menyempurnakan makalah
kami kedepannya agar lebih baik.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://riskymahira.blogspot.com/2013/05/pendekatan-regulasi-dalam-perumusan.html

https://nabilarachmas.wordpress.com/2014/10/24/pendekatan-regulatoris-untuk-
perumusan-teori-akuntansi/

19

Anda mungkin juga menyukai