Di susun oleh :
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat, nikmat dan kesehatan sehingga kami dapat menyusun tugas makalah ini dengan sebaik-
baiknya.
Makalah ini membahas mengenai Kerangka Regulasi Teori Akuntansi. Tak lupa juga saya
ucapkan terimakasih kepada Bapak Memed Sueb sebagai dosen mata kuliah Teori Akuntansi yang
telah memberikan kesempatan untuk kami dapat menyusun makalah ini.
Walaupun makalah ini sudah kami susun sebaik mungkin, namun kami menyadari masih
terdapat beberapa kesalahan. Maka dari itu kami meminta maaf dan akan sangat menerima apabila
terdapat kritik dan saran yang ingin disampaikan pembaca.
Kami harap makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Demikian yang
dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Perusahaan akan menyiapkan laporan keuangan dan diaudit oleh auditor tiap akhir
periode. Laporan keuangan dapat digunakan oleh pihak internal maupun pihak eksternal.
Laporan keuangan berfungsi sebagai alat untuk mengetahui kinerja dari sebuah perusahaan,
dasar pembuatan keputusan, dan pertimbangan bagi para investor dan kreditor. Perusahaan
mempublish rangka laporan keuangan yang sudah diaudit dan diterbitkan di bursa
efek. Dikarenakan adanya kepentingan konsumen dari kegagalan potensial dalam pasar,
seperti monopoli, oligopoli, halangan masuk pasar, barang publik, serta informasi yang
berbeda antara penjual dan pembeli dan terdapat kewenangannya untuk
mentransfer pendapatan dari mereka yang tidak memiliki kekuatan politik kepada mereka
yang memiliki kekuatan politik maka Godfrey mengemukakan sejumlah teori yang relevan
terhadap praktik akuntansi dan audit, antara lain teori Efficient Market dan Teori Keagenan
untuk memahami penentuan dimana laporan keuangan terjadi. Ada tiga teori khusus untuk
regulasinya, khususnya peraturan dalam Pasar Modal. Teori itu adalah Public Interest,
Regulatory Capture dan Private Interest.
Standar Akuntansi dapat dilihat sebagai kunci dari regulatory framework. Standar
akuntansi adalah suatu metode dan format baku yang mengatur penyajian informasi laporan
keuangan suatu kegiatan usaha. Standar akuntansi dibuat, disusun dan disahkan oleh lembaga
resmi . Sebagaimana dapat mempengaruhi sikap si pembuat dan auditor demikian infomasi
yang dihasilkan untuk pengguna laporan keuangan. Karena standar akuntansi terlibat dengan
transfer kekayaan. banyak pihak yang terfokus pada isinya dan akhirnya terlibat dengan
pembuatan laporan keuangan.
4
1.2 Tinjauan Pustaka
1.2.1 Definisi Regulasi
Regulasi adalah suatu peraturan yang dibuat untuk membantu mengendalikan suatu
kelompok, lembaga/ organisasi, dan masyarakat demi mencapai tujuan tertentu dalam
kehidupan bersama, bermasyarakat, dan bersosialisasi. Tujuan dibuatnya regulasi atau aturan
adalah untuk mengendalikan manusia atau masyarakat dengan batasan-batasan tertentu.
Regulasi diberlakukan pada berbagai lembaga masyarakat, baik untuk keperluan masyarakat
umum maupun untuk bisnis.
Regulasi dalam lingkup akuntansi adalah standar yang telah ditetapkan oleh badan
yang berwenang. Akuntan bekerja berdasarkan standar akuntansi. Standar tersebut secara
terus menerus mengalami perkembangan. Karena standar menyajikan petunjuk praktis dan
memudahkan tugas akuntan, maka standar secara umum diterima sebagai aturan
perusahaan.Standar biasanya terdiri atas tiga bagian yaitu:
5
• Standar menghasilkan prinsip dan teori dalam akuntansi
6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Learning Objectives 1 Teori dari Peraturan yang Relevan untuk Akuntansi dan Audit.
1. Teori Efficient Markets
2. Teori Keagenan
7
dibuat dan hasil sudah terlihat. Teori agen fokus pada dampak alternatif yang akan
memberikan efek ketidakpastian ex post.
3. Teori Regulasi
Kerangka teori ini adalah untuk melindungi kepentingan konsumen dari adanya
kegagalan potensial dalam pasar. Teori ini berdasarkan asumsi bahwa Pasar Ekonomi
adalah subjek dari beberapa kegagalan pasar yang mana jika dilupakan, akan
menghasilkan hasil yang tidak efisien. Berdasarkan tiga asumsi yaitu : kepentingan
konsumen dalam bentuk legislatif melalui kegiatan pasar internal, terdapat agen yang
akan memantau regulasi yang mengatas namakan “public interest”, dan pemerintah tidak
memilikiperan independen dalam perkembangan regulasi.
Secara garis besar, teori ini menyatakan bahwa regulasi memiliki peran yang
sangat penting dalam pasar dan mempengaruhi posisi keuangan industri yang
merupakan bagian dari pasar tersebut. Teori ini menyarankan agar lembaga akuntansi
profesional atau sektor swasta berperan secara aktif dalam menetapkan suatu standar
yang akan digunakan dalam sistem pelaporan industri dalam pasar itu sendiri.
8
c. Teori Kepentingan Pribadi
Teori ini muncul karena tanggapan pemerintah atas permintaan publik untuk
mengoreksi praktik inefisien yang dilakukan oleh individu atau organisasi, Pemerintah
memiliki sumber daya yang tidak akan dibagikan kepada masyarakat yaitu kekuatan
Paksaan. Kekuatan Paksaan ini adalah sumber daya potensial atau ancaman untuk semua
perusahaan, dan dengan kekuatannya pemerintah dapat melarang dan/atau untuk
memberikan kebijakan. Teori ini percaya bahwa peraturan bukan merupakan jawaban
dari pemerintah atas permintaan pasar, melainkan dibuat untuk mereka yang
mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi pemerintah dan memperoleh keuntungan
optimal dari dibuatnya peraturan itu. Teori ini memprediksi bahwa pembuat regulasi
akan menggunakan kewenangannya untuk mentransfer pendapatan dari mereka yang
tidak memiliki kekuatan politik kepada mereka yang memiliki kekuatan politik.
2.2 Learning Objectives 2 Aplikasi Teori Regulasi terhadap Praktik Akuntansi dan Audit
1. Aplikasi Teori Kepentingan Publik
9
2. Aplikasi Capture Theory
10
yang baik mungkin menentang standar tersebut karena hal tersebut menyebabkan kenaikan
profit, dan penurunan nilai resiko. Dengan adanya berbagai macam perbedaan dan konflik
kepentingan yang kerap terjadi , badan pengambil keputusan dan pihak pembuat peraturan
harus mampu mencapai keseimbangan dalam membuat keputusan politik.
11
• Auditor and oversight (Auditor dan pengawasan)
Auditor memiliki peranan dalam memastikan kualitas laporan keuangan
perusahaan. Maka dari itu sangat penting untuk memberikan regulasi kepada profesi
auditor. Salah satu bentuk regulasinya adalah membatasi profesi auditor hanya untuk
mereka yang sudah memenuhi kualifikasi tertentu serta pengalaman. Bentuk regulasi
lainnya adalah terdapat badan profesional yang mengatur kode etik profesi auditor.
Beberapa bentuk dari regulasi tersebut bersifat memaksa diri. Banyak lembaga nasional
yang mewakili auditor mengadopsi International Standards of Auditing (ISA) sebagai
indikasi komitmen mereka untuk menyediakan pelayanan yang berkualitas tinggi. Tidak
jarang regulasi berawal dari tanggung jawab otoritas negara. Seperti, Prancis dan Italia
tanggung jawab peraturan auditor merupakan tanggung jawab badan pelaksana independen
masing-masing.
• Independent enforcement bodies (Badan penegak independen)
Peran dari badan penegak independen adalah untuk mendukung regulasi sistem
hukum dan standar akuntansi. Ketika banyak negara telah memiliki sebuah badan yang
bertanggung jawab untuk pengajuan pengawasan, membentuk sebuah pelaksana independen
merupakan peristiwa yang kerap kali dihubungkan dengan pengadopsian IFRS di tahun
2015. The Committee of European Securities Regulators (CESR) melaporkan bahwa pada
tahun 2006, 20 dari 27 negara anggota Uni Eropa telah mendirikan mekanisme penegakan
hukum yang memenuhi, paling tidak sebagian, persyaratan yang ditetapkan oleh standar
CESR untuk persyaratan hukum. Seorang regulator pasar sekuritas adala bentuk yang
paling sering di amati untuk sebuah badan pelaksana independen. Contohnya adalah
terdapat The Securities Exchange Commission in the United States and ASIC di Australia.
2.4 Learning Objectives 4 Struktur Organisasi yang Mengatur Standar Akuntansi dan
Audit
Sebuah laporan keuangan harus dapat memberikan informasi yang jelas dan mudah
dipahami, oleh karena itu dibutuhkan suatu standar untuk mengatur laporan keuangan yang
baik dan benar. Namun dikarenakan adanya perbedaan kultur, budaya, dan situasi politik
menyebabkan penerapan standar di tiap negaranya berbeda juga. Oleh kerena itu dibuat sebuah
12
standar akuntansi internasional yang dapat diterapkan oleh tiap Negara. Standar akuntansi
internasional dimulai dari didirikannya International Accounting Standards Committee (IASC)
tahun 1973 di London dan diwakilkan 9 negara. Standar IAS ini diikuti oleh banyak Negara
terutama di wilayah Asia dan Afrika. Penggunaan IAS ini membuat laporan keuangan lebih
transparan dan menjadi mudah dibandingkan. Awalnya penggunaan IAS ini dapat
dikombinasikan dengan ketetapan dari tiap negaranya namun pada tahun 1980an, IASC
melakukan pengembangan lebih lanjut untuk mengurangi perlakuan opsional pada Negara-
negara tertentu. Namun IASC ini bukan lembaga yang independen, oleh karena itu IASC
diubah menjadi International Accounting Standard Board (IASB) yang merupakan lembaga
independen berdasarkan Financial Accounting standard Board (FASB) yang didirikan di
Amerika. IASB bertanggung jawab untuk memperbarui peraturan IAS dan membuat
International Financial Reporting Standards (IFRS).
13
antar keduanya, kemudian dicarikan solusi untuk dapat diadopsi oleh keduanya.
Pengadopsian IFRS juga mulai dilakukan di Indonesia pada tahun 2008, konvergensi antara
IFRS dan PSAK dilakukan secara bertahap oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntansi Indonesia (DSAK IAI). Konvergensi dilakukan dengan beberapa tahap.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penetapan dan pelaksanaan standar akuntansi telah menjelma menjadi suatu masalah yang
rumit.
1. Standar yang ada ternyata sepertinya didasarkan atas prinsip-prinsip yang luas dan dapat
dipertentangkan dengan perbandingan antara pro dan kontra dari teori-teori yang relevan,
dan kemudian dipilih atas dasar oleh badan penyusun standar.
2. Terdapat konflik kepentingan dan kebutuhan yang pasti diantara entitas-entitas yang
berkepentingan dengan prinsip-prinsip akuntansi.
3. Pengembangan prinsip-prinsip akuntansi benar-benar menjadi suatu kekacauan pertama
didominasi oleh manajemen, kemudian diatur oleh profesi dan akirnya menjadi sebuah
pelaksanaan politik yang nyata.
4. Setiap bentuk pembuatan standar dalam pasar bebas, sektor swasta, atau sektor publik
memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing tidak terdapat konseptual yang
jelas atau adanya pemenang di sini.
5. Masalah standar akuntansi yang berlebihan membutuhkan solusi untuk memperbaikinya.
Teori Efisiensi Pasar menjelaskan kekuatan pasar bebas dapat menentukan jenis
informasi keuangan apa yang harus disajikan dan standar penting yang digunakan sebagai
dasar kegiatan tersebut. Contohnya, analis keuangan dan investor yang potensial. Regulasi
dapat membuat perusahaan memberikan informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi
permintaan yang sebenarnya dan meyakinkan pasar modal yang efisien.
15
Teori Kepentingan Pribadi ini percaya bahwa peraturan bukan merupakan
jawaban dari pemerintah atas permintaan pasar, melainkan dibuat untuk mereka yang
mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi pemerintah dan memperoleh keuntungan optimal
dari dibuatnya peraturan itu. Teori ini memprediksi bahwa pembuat regulasi akan
menggunakan kewenangannya untuk mentransfer pendapatan dari mereka yang tidak memiliki
kekuatan politik kepada mereka yang memiliki kekuatan politik.
3.2 Saran
Sebuah laporan keuangan harus dapat memberikan informasi yang jelas dan mudah
dipahami, oleh karena itu dibutuhkan suatu standar untuk mengatur laporan keuangan yang
baik dan benar. Namun dikarenakan adanya perbedaan kultur, budaya, dan situasi politik
menyebabkan penerapan standar di tiap negaranya berbeda juga. Oleh kerena itu dibuat sebuah
standar akuntansi internasional yang dapat diterapkan oleh tiap Negara.
16
DAFTAR PUSTAKA
17