Anda di halaman 1dari 17

TEORI AKUNTANSI

MAKALAH TEORI AKUNTANSI

APPLYING THEORY TO ACCOUNTING REGULATION

Di susun oleh :

Fatimah Azzahra (120110180044)

Titan Belinda (120110180051)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat, nikmat dan kesehatan sehingga kami dapat menyusun tugas makalah ini dengan sebaik-
baiknya.

Makalah ini membahas mengenai Kerangka Regulasi Teori Akuntansi. Tak lupa juga saya
ucapkan terimakasih kepada Bapak Memed Sueb sebagai dosen mata kuliah Teori Akuntansi yang
telah memberikan kesempatan untuk kami dapat menyusun makalah ini.

Walaupun makalah ini sudah kami susun sebaik mungkin, namun kami menyadari masih
terdapat beberapa kesalahan. Maka dari itu kami meminta maaf dan akan sangat menerima apabila
terdapat kritik dan saran yang ingin disampaikan pembaca.

Kami harap makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Demikian yang
dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

Jatinangor, 9 Maret 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. 2


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 3
BAB I ..................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................... 4
1.2 Tinjauan Pustaka............................................................................................................................ 5
1.2.1 Definisi Regulasi ..................................................................................................................... 5
1.2.2 Definisi Standar Akuntansi ...................................................................................................... 5
1.2.3 Entitas yang terkait dengan standar akuntansi .......................................................................... 6
BAB II .................................................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 7
2.1 Learning Objectives 1 Teori dari Peraturan yang Relevan untuk Akuntansi dan Audit. ................... 7
2.2 Learning Objectives 2 Aplikasi Teori Regulasi terhadap Praktik Akuntansi dan Audit .................... 9
2.3 Learning Objectives 3 Kerangka Regulasi untuk Laporan Keuangan ............................................ 11
2.4 Learning Objectives 4 Struktur Organisasi yang Mengatur Standar Akuntansi dan Audit .............. 12
BAB III ................................................................................................................................................. 15
PENUTUP ............................................................................................................................................ 15
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................. 15
3.2 Saran ........................................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 17

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan akan menyiapkan laporan keuangan dan diaudit oleh auditor tiap akhir
periode. Laporan keuangan dapat digunakan oleh pihak internal maupun pihak eksternal.
Laporan keuangan berfungsi sebagai alat untuk mengetahui kinerja dari sebuah perusahaan,
dasar pembuatan keputusan, dan pertimbangan bagi para investor dan kreditor. Perusahaan
mempublish rangka laporan keuangan yang sudah diaudit dan diterbitkan di bursa
efek. Dikarenakan adanya kepentingan konsumen dari kegagalan potensial dalam pasar,
seperti monopoli, oligopoli, halangan masuk pasar, barang publik, serta informasi yang
berbeda antara penjual dan pembeli dan terdapat kewenangannya untuk
mentransfer pendapatan dari mereka yang tidak memiliki kekuatan politik kepada mereka
yang memiliki kekuatan politik maka Godfrey mengemukakan sejumlah teori yang relevan
terhadap praktik akuntansi dan audit, antara lain teori Efficient Market dan Teori Keagenan
untuk memahami penentuan dimana laporan keuangan terjadi. Ada tiga teori khusus untuk
regulasinya, khususnya peraturan dalam Pasar Modal. Teori itu adalah Public Interest,
Regulatory Capture dan Private Interest.
Standar Akuntansi dapat dilihat sebagai kunci dari regulatory framework. Standar
akuntansi adalah suatu metode dan format baku yang mengatur penyajian informasi laporan
keuangan suatu kegiatan usaha. Standar akuntansi dibuat, disusun dan disahkan oleh lembaga
resmi . Sebagaimana dapat mempengaruhi sikap si pembuat dan auditor demikian infomasi
yang dihasilkan untuk pengguna laporan keuangan. Karena standar akuntansi terlibat dengan
transfer kekayaan. banyak pihak yang terfokus pada isinya dan akhirnya terlibat dengan
pembuatan laporan keuangan.

4
1.2 Tinjauan Pustaka
1.2.1 Definisi Regulasi

Regulasi adalah suatu peraturan yang dibuat untuk membantu mengendalikan suatu
kelompok, lembaga/ organisasi, dan masyarakat demi mencapai tujuan tertentu dalam
kehidupan bersama, bermasyarakat, dan bersosialisasi. Tujuan dibuatnya regulasi atau aturan
adalah untuk mengendalikan manusia atau masyarakat dengan batasan-batasan tertentu.
Regulasi diberlakukan pada berbagai lembaga masyarakat, baik untuk keperluan masyarakat
umum maupun untuk bisnis.

1.2.2 Definisi Standar Akuntansi

Standar merupakan ukuran yang ditetapkan dan disepakati bersama, merupakan


tingkat kinerja yang diharapkan, batasan yang dapat diterima akan adanya variasi terhadap
norma/criteria. Sedangkan Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah
memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan
ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi
sebagai dasar memilih diantara beberapa alternatif (Harahap, 2005:4).

Regulasi dalam lingkup akuntansi adalah standar yang telah ditetapkan oleh badan
yang berwenang. Akuntan bekerja berdasarkan standar akuntansi. Standar tersebut secara
terus menerus mengalami perkembangan. Karena standar menyajikan petunjuk praktis dan
memudahkan tugas akuntan, maka standar secara umum diterima sebagai aturan
perusahaan.Standar biasanya terdiri atas tiga bagian yaitu:

• Uraian masalah yang harus dihadapi


• Pembahasan dengan penalaran atau cara-cara pemecahan masalah.
• Sejalan dengan keputusan atau teori, solusi yang ditetapkan
• Terdapat beberapa pertimbangan dalam penetapan standar yaitu:
• General purpose finacial statement
• Due audit care dan independensi bagi auditor
• Standar menyajikan kumpulan data bagi pemerintah

5
• Standar menghasilkan prinsip dan teori dalam akuntansi

Tujuan Penyusunan Standar Penetapan suatu standar mempunyai konsekuensi yaitu


terdapat pihak yang diuntungkan dan sebaliknya terdapat pihak yang dirugikan. Kondisi
tersebut menjadikan penyusunan standar mengadopsi proses politik, dan bila kesejahteraan
sosial yang dijadikan kriteria dalam penerimaan suatu standar maka muncul pertanyaan yang
berhubungan dengan legitimasi keanggotaan dewan penyusun standar. Saat ini terdapat dua
pendekatan yang muncul yaitu:

1. Pendekatan penyajian kebenaran


2. Pendekatan ini menginginkan laporan yang netral dan berusaha mencapai penyajian
yang benar melalui proses penyusunan standar.
3. Pendekatan konsekuensi politik
4. Pendekatan ini menekankan pada penggunaan standar dengan konsekuensi ekonomi
yang baik dan konsekuensi ekonomi yang buruk.

1.2.3 Entitas yang terkait dengan standar akuntansi

• Kantor akuntan publik dan para individu


• American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)
• The American Accounting Association (AAA)
• The Financial Accounting Standard Board (FASB)
• Securities and Exchange Commission (SEC)
• Organisasi profesi lainnya
• Pengguna Laporan Keuangan yaitu Pihak internal perusahaan merupakan pihak yang
secara langsung berkaitan dengan aktivitas operasional perusahaan seperti manajer.
Sedangkan Pihak Eksternal perusahaan merupakan pihak yang membutuhkan laporan
keuangan tersebut, seperti investor, karyawan, kreditur, dan pemerintah.

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Learning Objectives 1 Teori dari Peraturan yang Relevan untuk Akuntansi dan Audit.
1. Teori Efficient Markets

Akuntansi dapat memberikan informasi perusahaan. Advokat dari pendekatan


pasar modal membantah bahwa informasi akuntansi seperti produk lain, ada Demand dan
Supply. Demand untuk informasi akuntansi oleh user dan Supply informasi tersebut
diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Dapat disimpulkan equilibriumnya adalah
informasi akuntansi.

Karena perusahaan sebagai Supplier bagi informasi akuntansi, jadi keseimbangan


akan berada dititik dimana perusahaan akan tetap menghasilkan informasi yang sudah
dimanipulasi sedemikan rupa, dan user yang merasa informasi tersebut lebih bermanfaat
daripada biaya yang ia keluarkan. Apabila salah satu dari kedua itu tidak terpenuhi maka
informasi akuntansi tidak akan diperoleh. Dengan kata lain, kekuatan pasar bebas dapat
menentukan jenis informasi keuangan apa yang harus disajikan dan standar penting yang
digunakan sebagai dasar kegiatan tersebut. Contohnya, analis keuangan dan investor yang
potensial. Regulasi dapat membuat perusahaan memberikan informasi yang dibutuhkan
untuk memenuhi permintaan yang sebenarnya dan meyakinkan pasar modal yang efisien.

2. Teori Keagenan

Teori ini menekankan pada hubungan dimana kesejahteraan satu orang


dipercayakan ke satu yang lain (Cth: Manajer). Permintaan informasi untuk kepentingan
decision-making berhubungan dengan peran informasi dalam statistical decision theory.
Informasi akan berharga apabila informasi dapat meningkatkan alokasi sumberdaya dan
resiko dalam perekonomian. Atau paling tidak mengurangi ketidakpastian.

Ketidakpastian dalam teori agen diklasifikasikan menjadi ex ante dan ex post. Ex


ante disebut juga sebelum kejadian, ketidakpastian muncul pada saat keputusan dibuat.
Sedangkan Ex post disebut juga setelah kejadian, ketidakpastian muncul setelah keputusan

7
dibuat dan hasil sudah terlihat. Teori agen fokus pada dampak alternatif yang akan
memberikan efek ketidakpastian ex post.

3. Teori Regulasi

a. Teori Kepentingan Publik

Kerangka teori ini adalah untuk melindungi kepentingan konsumen dari adanya
kegagalan potensial dalam pasar. Teori ini berdasarkan asumsi bahwa Pasar Ekonomi
adalah subjek dari beberapa kegagalan pasar yang mana jika dilupakan, akan
menghasilkan hasil yang tidak efisien. Berdasarkan tiga asumsi yaitu : kepentingan
konsumen dalam bentuk legislatif melalui kegiatan pasar internal, terdapat agen yang
akan memantau regulasi yang mengatas namakan “public interest”, dan pemerintah tidak
memilikiperan independen dalam perkembangan regulasi.

b. Regulatory Capture Theory

Capture Theory mengasumsikan bahwa semua anggota economically rational,


setiap orang mengejar kepentingannya masing-masing. Regulasi memiliki potensi untuk
distribusi kemakmuran. Oleh karena itu, masyarakat pasti akan melobi sebuah peraturan
demi kepentingannya. Capture muncul dalam salah satu dari empat situasi, jika entitas :

• Mengontrol regulasi dan agen pembuat regulasi.


• Mengambilalih aktivitas pembuat regulasi agar kepentingan pribadi
terpenuhi.
• Menetralisasi dengan memberikan peraturan dewan.
• Dalam proses yang tidak dapat dipisahkan, interaksi dengan regulator, dapat
memilih regulator sehingga memiliki tujuan yang sama, dengan memberikan
regulasi yang mereka inginkan.

Secara garis besar, teori ini menyatakan bahwa regulasi memiliki peran yang
sangat penting dalam pasar dan mempengaruhi posisi keuangan industri yang
merupakan bagian dari pasar tersebut. Teori ini menyarankan agar lembaga akuntansi
profesional atau sektor swasta berperan secara aktif dalam menetapkan suatu standar
yang akan digunakan dalam sistem pelaporan industri dalam pasar itu sendiri.

8
c. Teori Kepentingan Pribadi

Teori ini muncul karena tanggapan pemerintah atas permintaan publik untuk
mengoreksi praktik inefisien yang dilakukan oleh individu atau organisasi, Pemerintah
memiliki sumber daya yang tidak akan dibagikan kepada masyarakat yaitu kekuatan
Paksaan. Kekuatan Paksaan ini adalah sumber daya potensial atau ancaman untuk semua
perusahaan, dan dengan kekuatannya pemerintah dapat melarang dan/atau untuk
memberikan kebijakan. Teori ini percaya bahwa peraturan bukan merupakan jawaban
dari pemerintah atas permintaan pasar, melainkan dibuat untuk mereka yang
mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi pemerintah dan memperoleh keuntungan
optimal dari dibuatnya peraturan itu. Teori ini memprediksi bahwa pembuat regulasi
akan menggunakan kewenangannya untuk mentransfer pendapatan dari mereka yang
tidak memiliki kekuatan politik kepada mereka yang memiliki kekuatan politik.

2.2 Learning Objectives 2 Aplikasi Teori Regulasi terhadap Praktik Akuntansi dan Audit
1. Aplikasi Teori Kepentingan Publik

Dalam Teori Kepentingan Publik , pemerintah melakukan campur tangan dalam


pembuatan peraturan pada pelaporan keuangan sebagi respon dari kegagalan pasar dalam
memenuhi kepentingan publik. Tindakan dari Sarbanes-Oxley pada tahun 2002 dalam
menangani bangkrutnya Enron Corp dan perusahaan audit Arthur Anderson dapat
dipandang sebagai suatu implementasi dari Teori Kepentingan Publik. Contoh yang lebih
awal adalah diciptakannya Accounting Standards Review Board (ASRB) oleh pemerintah
Australia pada tahun 1984. Banyaknya perusahaan yang mengalami kebangkrutan
merupakan sebuah indikasi adanya pelanggaran. Pelanggaran–pelanggaran tersebut
disebabkan oleh informasi yang asimetris antara penawaran (Manajemen dan Akuntan)
dengan pihak eksternal (investor) yang tidak mengerti mengenai informasi akuntansi yang
mereka butuhkan dan/atau tidak mampu untuk menentukan nilai dari informasi akuntansi
yang mereka terima. Oleh karena itu, teori ini menyarankan agar pemerintah turut ikut
campur tangan dalam mengatur standar akutansi untuk memperbaiki kegagalan pasar.

9
2. Aplikasi Capture Theory

Seorang ahli, Walker menyimpulkan bahwa para akuntan perlu untuk


mengesahkan standar keuangan (untuk menjamin keabsahan dari standar tersebut) yang
mana dapat diperoleh ketika standar tersebut memiliki kekuatan hukum karena telah di
dukung oleh badan legislative seperti ASRB. Namun, ASRB telah gagal menciptakan
standar keuangan yang mewakili kepentingan publik, melainkan hanya mewakili
kepentingan pihak pihak tertentu untuk memperoleh keuntungan yang lebih. Contoh yang
lain dari Capture Theory ini adalah IFRS yang merupakan konvergensi antara IASB
(Internatioal Accounting Standar Boards) dan FASB (Financial Accounting Standards
Boards).

3. Aplikasi Teori Kepentingan Pribadi

Teori Kepentingan Pribadi memberikan pendekatan lain dalam memahami


dorongan– dorangan apa saja yang mempengaruhi suatu pihak dalam proses penetapan
peraturan standar laporan keuangan. Rahman berpendapat bahwa ASRB tersebut tidak
dapat dengan mudah terbebas dari pengaruh pihak–pihak lain yang berkepentingan. Peran
para auditor dan akuntan turut serta secara aktif dalam keseluruhan proses persiapan hingga
pengesahan dari standar laporan keuangan, maka sungguh dapat disimpulkan bahwa para
eksekutif perusahaan akan menetapkan standar yang mana akan berpihak pada keuntungan
perusahaannya. Keterbatasan dari teori-teori tersebut adalah bahwa ketidakmampuannya
untuk berdiri sendiri. Hal ini berarti bahwa teori-teori yang lain mungkin mampu
menjelaskan secara lebih baik mengenai isu-isu tersebut. Penjelasan dari satu teori belum
tentu lebih jelas dan dapat terus di pertahankan.

4. Penentuan Standar sebagai Proses Politik

Peraturan standar dilihat sebagai sebuah proses politik karena memberikan


dampak yang potensial terhadap perlakuan dari berbagai macam pihak. Oleh karena itu ,
pihak–pihak terkait berusaha untuk memberikan pengaruh pada saat diperkenalkannya
regulasi tersebut. Konsep politik yang seperti ini disebut sebagai „Public Choice’. Sebagai
contoh, standar larangan untuk pengakuan biaya utang tak tertagih mungkin disambut baik
oleh perusahaan yang memiliki banyak hutang. Di sisi lain, bank– bank besar dengan image

10
yang baik mungkin menentang standar tersebut karena hal tersebut menyebabkan kenaikan
profit, dan penurunan nilai resiko. Dengan adanya berbagai macam perbedaan dan konflik
kepentingan yang kerap terjadi , badan pengambil keputusan dan pihak pembuat peraturan
harus mampu mencapai keseimbangan dalam membuat keputusan politik.

2.3 Learning Objectives 3 Kerangka Regulasi untuk Laporan Keuangan


Terdapat banyak sekali pihak yang berperan aktif dalam pelaporan keuangan. Aktifitas
dari pihak-pihak tersebut dipengaruhi oleh lingkungan dimana laporan keuangan tersebut
berada, seperti legal, ekonomi, politik, dan sosial. Dalam pembuatan kerangka peraturan untuk
penyajian laporan keuangan terdapat beberapa elemen penting, antara lain;

• Statutory requirements (Persyaratan hukum)


Peran utama dalam pembuatan laporan keuangan adalah direktur perusahaan, para
eksekutif, manajer, dan auditor. Para manajer memiliki motivasi tersendiri dalam
penyediaan laporan keuangan yang akan diaudit. Dalam penyajian laporan keuangan juga
dibutuhkan persyaratan hukum tersendiri agar nantinya laporan keuanga yan disajikan
dapat dipercaya dan handal. Peraturan tersebut tidak hanya diatur secara umum, namun
juga beberapa internal perusahaan membuat peraturan khusus dalam penyajian laporan
keuangan. Persyaratan tersebut mengatur laporan apa yang harus disiapkan, frekuensi
penyimpanan, dan informasi apa saja yang harus dilaporkan. Sebagai contoh, Penyajian
laporan keuangan perusahaan yang terdapat di Indonesia diatur dalam PSAK.
• Corporate governance (Tata kelola perusahaan)
Tata kelola perusahaan juga memberikan suatu sistem yang membagi hak dan
kewajiban dari pihak-pihak yang berkepentingan. Contohnya adalah pengungkapan
informasi penting tentang perusahaan merupakan salah satu tata kelola perusahaan yang
memiliki kekuatan hukum. dalam kerangka peraturan penyajian laporan keuangan juga
harus berpedoman kepada tata kelola dari suatu perusahaan.

11
• Auditor and oversight (Auditor dan pengawasan)
Auditor memiliki peranan dalam memastikan kualitas laporan keuangan
perusahaan. Maka dari itu sangat penting untuk memberikan regulasi kepada profesi
auditor. Salah satu bentuk regulasinya adalah membatasi profesi auditor hanya untuk
mereka yang sudah memenuhi kualifikasi tertentu serta pengalaman. Bentuk regulasi
lainnya adalah terdapat badan profesional yang mengatur kode etik profesi auditor.
Beberapa bentuk dari regulasi tersebut bersifat memaksa diri. Banyak lembaga nasional
yang mewakili auditor mengadopsi International Standards of Auditing (ISA) sebagai
indikasi komitmen mereka untuk menyediakan pelayanan yang berkualitas tinggi. Tidak
jarang regulasi berawal dari tanggung jawab otoritas negara. Seperti, Prancis dan Italia
tanggung jawab peraturan auditor merupakan tanggung jawab badan pelaksana independen
masing-masing.
• Independent enforcement bodies (Badan penegak independen)
Peran dari badan penegak independen adalah untuk mendukung regulasi sistem
hukum dan standar akuntansi. Ketika banyak negara telah memiliki sebuah badan yang
bertanggung jawab untuk pengajuan pengawasan, membentuk sebuah pelaksana independen
merupakan peristiwa yang kerap kali dihubungkan dengan pengadopsian IFRS di tahun
2015. The Committee of European Securities Regulators (CESR) melaporkan bahwa pada
tahun 2006, 20 dari 27 negara anggota Uni Eropa telah mendirikan mekanisme penegakan
hukum yang memenuhi, paling tidak sebagian, persyaratan yang ditetapkan oleh standar
CESR untuk persyaratan hukum. Seorang regulator pasar sekuritas adala bentuk yang
paling sering di amati untuk sebuah badan pelaksana independen. Contohnya adalah
terdapat The Securities Exchange Commission in the United States and ASIC di Australia.

2.4 Learning Objectives 4 Struktur Organisasi yang Mengatur Standar Akuntansi dan
Audit

Sebuah laporan keuangan harus dapat memberikan informasi yang jelas dan mudah
dipahami, oleh karena itu dibutuhkan suatu standar untuk mengatur laporan keuangan yang
baik dan benar. Namun dikarenakan adanya perbedaan kultur, budaya, dan situasi politik
menyebabkan penerapan standar di tiap negaranya berbeda juga. Oleh kerena itu dibuat sebuah

12
standar akuntansi internasional yang dapat diterapkan oleh tiap Negara. Standar akuntansi
internasional dimulai dari didirikannya International Accounting Standards Committee (IASC)
tahun 1973 di London dan diwakilkan 9 negara. Standar IAS ini diikuti oleh banyak Negara
terutama di wilayah Asia dan Afrika. Penggunaan IAS ini membuat laporan keuangan lebih
transparan dan menjadi mudah dibandingkan. Awalnya penggunaan IAS ini dapat
dikombinasikan dengan ketetapan dari tiap negaranya namun pada tahun 1980an, IASC
melakukan pengembangan lebih lanjut untuk mengurangi perlakuan opsional pada Negara-
negara tertentu. Namun IASC ini bukan lembaga yang independen, oleh karena itu IASC
diubah menjadi International Accounting Standard Board (IASB) yang merupakan lembaga
independen berdasarkan Financial Accounting standard Board (FASB) yang didirikan di
Amerika. IASB bertanggung jawab untuk memperbarui peraturan IAS dan membuat
International Financial Reporting Standards (IFRS).

Pada tahun 2002 European Commission (EC) memutuskan untuk menggunakan


IASB mulai pada tahun 2005. Semua perusahaan di uni eropa wajib mengadopsi IASB. Hal
ini menjadi sebuah langkah dalam mempromosikan laporan keuangan yang lebih transparan
dan dapat dibandingkan oleh perusahaan-perusahaan Eropa. Keputusan tersebut membuat
kebingungan massal di negara-negara Uni Eropa. Oleh karena itu dibutuhkan langkah-langkah
strategis. Pertama, standar IASB sudah harus stabil peraturannya pada 1 Maret 2004, untuk
kemudian ditinjau ulang oleh Accounting Regulatory Committee apakah IASB dapat
digunakan di Uni Eropa. Kedua, Setiap anggota Uni Eropa harus bersiap mengadopsi IASB
dengan pertimbangan apakah IFRS dapat diintegrasikan dengan standar pelaporan keuangan
nasional. Ketiga, profesi akuntansi harus bersiap mengadopsi IFRS sehingga dibutuhkan
pelatihan-pelatihan teknis. Setiap karyawan harus memahami IFRS dan Perusahaan harus
merevisi sistem pencatatannya dengan IFRS. Mereka juga harus mengkomunikasikan adopsi
IFRS tersebut kepada para investor dan pemegang saham.

Konvergensi IASB dan FASB


Pada tahun 2005 terjadi konvergensi IASB/FASB. Hal ini karena IASB ingin
menerapkan suatu standar yang dapat digunakan oleh semua negara, dimana
secara bersamaan mempertimbangkan sejauh mana standar tersebut dapat dipahami dan
disesuaikan terhadap US GAAP. Dibutuhkan suatu identifikasi untuk mencari perbedaan

13
antar keduanya, kemudian dicarikan solusi untuk dapat diadopsi oleh keduanya.
Pengadopsian IFRS juga mulai dilakukan di Indonesia pada tahun 2008, konvergensi antara
IFRS dan PSAK dilakukan secara bertahap oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntansi Indonesia (DSAK IAI). Konvergensi dilakukan dengan beberapa tahap.

1.Tahap adopsi yang dilakukan pada tahun 2008 -2010


2.Tahap kedua yaitu tahap persiapan akhir yang dimulai pada tahun 2011.
3.Tahap terakhir yaitu tahap peresmian dimulai pada 1 Januari 2012, Indonesia mulai
menerapkan IFRS.

Standar Akuntansi Untuk Sektor Publik


IASB diperuntukkan untuk sektor swasta sedangkan sektor publik, diperlukan
suatu pendekatan yang berbeda dikarenakan tujuan dari lembaga publik berbeda dengan
tujuan perusahaan swasta yang mengedepankan profit. Di Indonesia, PSAK 45 yang mengatur
tentang organisasi nirlaba berdasarkan pada International Public Sector Accounting Standard
(IPSAS). Pencatatan dilakukan dengan basis akrual dengan mengacu kepada IFRS, sepanjang
ketentuan–ketentuan yang ada di IFRS dapat diaplikasikan pada sektor publik.

Standar Audit Internasional


Penerapan standar auditing pertama yang tercatat terdapat di Amerika Serikat yang
dilakukan oleh American Institute of Accountants pada tahun 1939. Tujuannya adalah
bertanggung jawab dalam mempertahankan standar etis, termasuk dalam mendisiplinkan
anggota yang tidak mengikuti standar akuntansi dan audit. standar audit mulai diatur oleh
pemerintah yang hanya berfokus kepada pembuatan kembali standar - standar lama untuk
dimasukkan ke dalam undang-undang. Standar Audit Internasional dikembangkan yang
namanya International Standards on Auditing (ISA) oleh International Auditing and
Assurance Standards Board (IAASB). IAASB beroperasi dibawah International Federation of
Accountant (IFAC). Selain itu IFAC juga mendirikan Public Interest Oversight Board (PIOB)
untuk meningkatkan kepercayaan terhadap standar yang dikeluarkan oleh IAASB dan IFAC.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penetapan dan pelaksanaan standar akuntansi telah menjelma menjadi suatu masalah yang
rumit.

1. Standar yang ada ternyata sepertinya didasarkan atas prinsip-prinsip yang luas dan dapat
dipertentangkan dengan perbandingan antara pro dan kontra dari teori-teori yang relevan,
dan kemudian dipilih atas dasar oleh badan penyusun standar.
2. Terdapat konflik kepentingan dan kebutuhan yang pasti diantara entitas-entitas yang
berkepentingan dengan prinsip-prinsip akuntansi.
3. Pengembangan prinsip-prinsip akuntansi benar-benar menjadi suatu kekacauan pertama
didominasi oleh manajemen, kemudian diatur oleh profesi dan akirnya menjadi sebuah
pelaksanaan politik yang nyata.
4. Setiap bentuk pembuatan standar dalam pasar bebas, sektor swasta, atau sektor publik
memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing tidak terdapat konseptual yang
jelas atau adanya pemenang di sini.
5. Masalah standar akuntansi yang berlebihan membutuhkan solusi untuk memperbaikinya.

Teori Efisiensi Pasar menjelaskan kekuatan pasar bebas dapat menentukan jenis
informasi keuangan apa yang harus disajikan dan standar penting yang digunakan sebagai
dasar kegiatan tersebut. Contohnya, analis keuangan dan investor yang potensial. Regulasi
dapat membuat perusahaan memberikan informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi
permintaan yang sebenarnya dan meyakinkan pasar modal yang efisien.

Teori Kepentingan Publik untuk melindungi kepentingan konsumen dari adanya


kegagalan potensial dalam pasar. Teori ini berdasarkan asumsi bahwa Pasar Ekonomi adalah
subjek dari beberapa kegagalan pasar yang mana jika dilupakan, akan menghasilkan hasil yang
tidak efisien.

15
Teori Kepentingan Pribadi ini percaya bahwa peraturan bukan merupakan
jawaban dari pemerintah atas permintaan pasar, melainkan dibuat untuk mereka yang
mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi pemerintah dan memperoleh keuntungan optimal
dari dibuatnya peraturan itu. Teori ini memprediksi bahwa pembuat regulasi akan
menggunakan kewenangannya untuk mentransfer pendapatan dari mereka yang tidak memiliki
kekuatan politik kepada mereka yang memiliki kekuatan politik.

3.2 Saran
Sebuah laporan keuangan harus dapat memberikan informasi yang jelas dan mudah
dipahami, oleh karena itu dibutuhkan suatu standar untuk mengatur laporan keuangan yang
baik dan benar. Namun dikarenakan adanya perbedaan kultur, budaya, dan situasi politik
menyebabkan penerapan standar di tiap negaranya berbeda juga. Oleh kerena itu dibuat sebuah
standar akuntansi internasional yang dapat diterapkan oleh tiap Negara.

16
DAFTAR PUSTAKA

Jayne Godfrey. Acconting Theory 7th Edition.

17

Anda mungkin juga menyukai