Anda di halaman 1dari 4

LAB I

OVERVIEW AUDIT: INITIAL AUDIT PLANNING AND


UNDERSTANDING CLIENT’S BUSINESS INDUSTRY

I. Tujuan
1. Mengetahui definisi jasa assurance dan non-assurance
2. Mengetahui definisi audit dan tipe audit
3. Memahami initial audit planning
4. Memahami industri dan bisnis klien
5. Mengetahui tahapan-tahapan proses audit
6. Memahami asersi manajemen serta tipe-tipe bukti audit

II. Tinjauan Teori


1. Jasa Assurance dan Non-Assurance
Jasa assurance adalah jasa profesional independen yang bertugas meningkatkan kualitas
informasi bagi para pengambil keputusan. Salah satu dari jenis jasa assurance adalah jasa
atestasi. Jasa atestasi adalah jasa yang diberikan oleh KAP berupa laporan tentang reabilitas
suatu asersi yang telah dibuat dan dipertanggungjawabkan dari pihak lain.
Terdapat empat jenis jasa atestasi yang dapat diberikan oleh KAP :
1. Audit atas laporan keuangan historis
2. Audit terhadap pengendalian internal atas laporan keuangan
3. Review laporan keuangan historis
4. Jasa atestasi mengenai teknologi informasi
5. Jasa atestasi lain yang dapat diterapkan pada berbagai permasalahan
Sedangkan jasa non-assurance yang dapat diberikan oleh KAP adalah :
1. Accounting dan bookkeeping
2. Tax consulting
3. Management consulting

ANISA-MARVEL-SARAH-ZIDNA ATA 2020


2. Audit dan Tipe Audit
Audit adalah proses sistematis dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti untuk
menentukan tingkat kesesuaian informasi terhadap standar yang berlaku serta dilakukan oleh
pihak yang independen dan kompeten.
Secara umum, audit dapat dibagi ke dalam tiga jenis :
1. Audit laporan keuangan: menilai kesesuaian antara informasi pada laporan keuangan dengan
standar yang berlaku.
2. Audit operasional: mengevaluasi efisiensi dan efektivitas setiap bagian dari prosedur dan
metode operasi perusahaan.
3. Audit ketaatan : menilai kepatuhan perusahaan dalam menjalankan suatu aturan atau
ketentuan hukum.

3. Initial Audit Planning


Terdapat beberapa hal yang harus dilakukan oleh auditor dalam melaksanakan initial audit
planning, di antaranya:
1. Auditor memutuskan apakah akan menerima klien baru atau melanjutkan untuk mengaudit
klien lama. Keputusan ini dipengaruhi oleh pertimbangan kemampuan pengalaman auditor,
kemampuan auditor, dan audit cost.
2. Auditor mengidentifikasi alasan mengapa klien membutuhkan jasa audit.
3. Auditor menganalisis kemampuannya dalam memenuhi kode etik dan kebutuhan
kompetensi spesifik.
4. Auditor membuat kesepakatan dengan klien melalui engagement letter.
Engagement letter berisi tujuan dilakukan perikatan, tanggung jawab manajemen dan auditor,
identifikasi kerangka laporan keuangan yang digunakan oleh klien, konten dari audit report,
batasan perikatan, audit fee, dan hal-hal lain yang menjadi kesepakatan antara auditor dengan
klien.
5. Auditor menyusun overall audit strategy, termasuk menentukan dan merekrut anggota tim
audit.

ANISA-MARVEL-SARAH-ZIDNA ATA 2020


4. Memahami Industri Klien
Setelah melakukan initial audit planning, auditor bertanggung jawab untuk memahami hal-hal
yang berkaitan dengan industri dan bisnis klien yaitu:
 Memahami industri dan lingkungan eksternal
 Memahami bisnis dan operasi perusahaan
 Manajemen dan tata kelola
 Tujuan dan strategi klien
 Pengukuran dan kinerja
Auditor harus memahami industri klien karena :
 Risiko-risiko yang berkaitan dengan industri tertentu bisa mempengaruhi
penilaian auditor terhadap risiko bisnis dan acceptable audit risk.
 Setiap industri memiliki inherent risk yang berbeda-beda dan setiap perusahaan
yang ada di dalam suatu industri memiliki inherent risk yang sama.
 Accounting treatment yang diterapkan di suatu industri akan mempengaruhi
evaluasi auditor mengenai laporan keuangan klien.

5. Tahapan Proses Audit:


1. Melakukan perencanaan dan merancang pendekatan audit apa yang akan digunakan
merupakan proses awal audit. Mulai dari penerimaan klien sampai pengembangan
strategi audit secara keseluruhan dan program audit.
2. Melakukan test of control dan substantive test of transaction merupakan proses yang
digunakan untuk menguji efektivitas pengendalian internal klien dan proses untuk
menentukan apakah keenam transaction related audit objective klien sudah terpenuhi.
3. Melakukan analytical procedures dan test of detail balance merupakan proses
pembandingan atas jumlah yang tercatat dengan jumlah yang diharapkan dan proses
untuk menguji apakah kedelapan balance related audit objective terpenuhi dalam
ending balance buku besar dan laporan laba rugi.
4. Penyelesaian audit dan penerbitan opini audit merupakan tahapan akhir yang dilakukan
auditor dalam melakukan audit. Berupa review terakhir yang dilakukan atas kertas kerja
sebelum menerbitkan opini audit.

ANISA-MARVEL-SARAH-ZIDNA ATA 2020


Hal-hal tersebut harus dilakukan dengan baik oleh auditor untuk:
 Menghindari kesalahpahaman yang mungkin timbul antara auditor dan klien
 Menjamin audit yang dilakukan efektif, efisien, dan ekonomis
 Mendapatkan bukti-bukti audit yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi klien
6. Asersi Manajemen dan Bukti Audit
Asersi manajemen adalah representasi pernyataan yang tersirat atau diekspresikan oleh
manajemen yang dibagi ke dalam tiga kelompok :
1. Management assertions 2. Management assertions 3. Management assertions
about classes of about account balances about presentation and
transactions and events disclosure
Asersi ini berkaitan Asersi ini berkaitan Asersi ini berkaitan dengan
dengan setiap transaksi dengan saldo akun di akhir pengungkapan dalam
dan kejadian yang dicatat tahun. laporan keuangan.
dalam accounting records.
Asersi manajemen terkait Asersi manajemen terkait Asersi manajemen terkait
transactions and events: account balances: presentation and disclosure:
 Occurrence  Existence  Occurrence and
 Completeness  Completeness rights and
 Accuracy  Valuation and obligation
 Classification allocation  Completeness
Cutoff  Rights and  Accuracy and
obligations Valuation
 Classification and
understandability

Dalam memenuhi tujuan asersi audit di atas, auditor akan mengumpulkan dan
mengevaluasi bukti audit yang terbagi ke dalam delapan tipe bukti audit yaitu :
1. Physical examination 5. Reperformance
2. Confirmation 6. Recalculation
3. Observation 7. Analytical Procedure
4. Inquiry 8. Inspection/ Documentation

ANISA-MARVEL-SARAH-ZIDNA ATA 2020

Anda mungkin juga menyukai