Anda di halaman 1dari 10

Perpajakan - Contoh Soal dan Jawaban Perpajakan

SOAL I

Sigit Harianto seorang eksekutif muda berencana mendirikan suatu entitas usaha yang bergerak
di bidang Industri mebel perkantoran, dengan investasi kurang lebih Rp 15 Milyar berdasarkan
rencana dia ingin memilih bentuk usaha yang paling efisien dalam pembayaran pajaknya (bisa
perorangan, CV atau PT). dalam perencanannya pada awal maret 2012 dia akan membeli mesin
dan sarana produksi senilai 10 Milyar. Di tahun 2012 dia menargetkan penjualan sebesar 20
Milyar dengan rata-rata net margin sebesar 10 %, unttuk mencapai target tersebut dalam strategi
pemasarannya dia menggunakan bebarapa pilihan yaitu dengan memberi potongan penjualan dan
strategi beli satu produk dapat bonus satu produk lainnya.
Dengan asumsi bahwa semua rencana tersebut bisa dicapai di tahun 2012, sebagai seorang
konsultan pajak anda diminta:
1. Memberikan saran berkaitan dengan perencanaan pajak yang menghasilkan pembayaran pajak
paling efisien (anda boleh menambahkan beberapa asumsi lainnya).
2. Kewajiban pajak apa saja yang harus dipenuhi oleh entitas usaha tersebut di atas.
JAWABAN
Dik :
Investasi Rp. 15 Milyar
Membeli mesin dan sarana produksi Rp. 10 Milyar
Penjualan Rp. 20 Milyar
Margin 10 %
Strategi mencapai margin Beli produk bonus satu produk lainnya
Asumsi :
Penjualan dicapai Rp. 20 Milyar
Penghasilan Sigit Harianto hanya dari usahanya.
Memiliki karyawan dalam melakukan usahanya
Pengurangan / Beban yang diakui ( diperbolehkan ) Pajak Rp. 16 Milyar
PTKP TK (0) Rp. 15.840.000
Tarif Norma Perhitungan 30%
Tidak ada kredit pajak

1. Pembayaran pajak yang paling efisien :


Perorangan (pembukuan)
Penjualan (Pasal 4 UU PPh) 20.000.000.000
Pengurangan (Pasal 6/9 UU PPh) 18.000.000.000
Penghasilan 2.000.000.000
PTKP 15.840.000
Penghasilan Kena Pajak 1.984.160.000
Tarif (Pasal 17 UU PPh)
5% x 50.000.000 = 2.500.000
15% x 200.000.000 = 30.000.000
25% x 250.000.000 = 62.500.000
30% x 1.484.160.000 = 445.248.000
Jumlah Pajak Penghasilan terutang = 540.248.000

Perorangan (tidak melakukan pembukuan / norma perhitungan )


Penjualan (Pasal 4 UU PPh) 20.000.000.000
Pengurangan 70% 14.000.000.000
Penghasilan 30% 6.000.000.000
PTKP 15.840.000
Penghasilan Kena Pajak 5.984.160.000
Tarif (Pasal 17 UU PPh)
5% x 50.000.000 = 2.500.000
15% x 200.000.000 = 30.000.000
25% x 250.000.000 = 62.500.000
30% x 5.484.160.000 = 1.645.248.000
Jumlah Pajak Penghasilan terutang = 1.740.248.000

CV atau PT
Penjualan (Pasal 4 UU PPh) 20.000.000.000
Pengurangan (Pasal 6/9 UU PPh) 18.000.000.000
Penghasilan (laba) 2.000.000.000
Penghasilan Kena Pajak 2.000.000.000
Tarif (Pasal 17 UU PPh)
25% x 2.000.000.000 = 500.000.000
Jumlah Pajak Penghasilan terutang = 500.000.000

Menurut saya, paling menguntungkan dan paling efisien apabila bapak sigit haryanto membentuk
badan usaha CV atau PT. hal ini dapat dilihat dari jumlah pajak terhutangnya yakni lebih kecil
pajak terhutangnya apabila membentuk CV atau PT dibandingkan dengan perorangan

2. Apabila bapak sigit pada akhirnya mendirikan PT atau CV maka kewajiban pajaknya akan
meliputi :
PPhPasal 21
Pasal 23
Pasal 25
PPh Pasal 29
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

SOAL II
PT Genta Buwana adalah perusahaan jasa konstruksi sudah dikukuhkan sebagai PKP sejak 5
Mei 2008. Dalam catatan selama bulan Mei 2011, dapat dikutip transaksi sebagai berikut :
1. Membayar kepada PT Dirada Meta dengan NPWP No. 01.234.233.2.651.000, PKP toko bahan
bangunan atas penyerahan berbagai macam bahan bangunan pada tanggal 1 April 2011 dengan
Harga Jual Rp 20 juta. Fakyur pajak No. Seri 010.000.11.00000524 tanggal 1 April 2011. Sudah
dikreditkan bulan lalu.
2. Menerima bahan bangunan (semen dan baja) dari PT Dirada Meta dengan NPWP No.
01.234.233.2.651.000, atas PO yang diterbitkan bulan April senilai Rp. 55Juta termasuk PPN
dan Faktur yang diterima No. Seri 010.000.11.00000621 tanggal 10 Mei 2011
3. Mentransfer fee Rp 60.000.000 melalui Bank BNI ke rekening Doku Takada Ltd. Jepang atas
jasa konsultasi pembuatan konstruksi tahan gempa.
4. Membayar royalti sebesar Rp 38.000.000 kepada PT Prabawa Sejati dg NPWP .
01.235.234.2.600.000. dan Faktur yang diterima No. Seri 010.000.11.00000032 tanggal 12 Mei
2011 selaku pemegang hak cipta formula bahan kimia pembuat kayu tahan api.
5. Biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan membangun sendiri sebuah gedung untuk kantor
cabang seluas 450 m2 untuk bulan Mei adalah Rp 55.000.000 yang direncanakan selesai bulan
Desember 2011.
6. Pada tanggal 30 Mei 2011 menerima pembayaran dari PT Agni Mangobar atas penyerahan satu
unit villa milik perusahaan yang dilakukan pada tanggal 1 Mei 2011 dengan Harga Jual Rp
1.200.000.000. Villa ini dibangun menggunakan jasa PKP Pemborong pada akhir tahun 2000
dengan biaya Rp 250.000.000 dan Pajak Masukan sebesar Rp 25.000.000
7. Menerima pembayaran dari PT Pinasti Pramono selaku kontraktor utama, berkenaan dengan
telah selesai pembangunan jaringan instalasi listrik tegangan tinggi yang merupakan bagian dari
proyek milik Pemerintah yang dananya berasal dari pinjaman luar negeri. PT Genta Buwana
merupakan salah satu subkontraktor dan jumlah pembayaran yang diterima Rp 380.000.000
sesuai jumlah nilai penggantian dalam surat perjanjian. Atas transaksi ini diterbitkan Faktur
Pajak dengan No. 010.000.11.00000033. tanggal 20 Mei 2011
8. Menerima pembayaran dari PT Purbawisesa, sebuah perusahaan industri di sebuah Kawasan
Berikat sehubungan dengan telah selesai merenovasi bangunan sebuah gedung pabrik pada
tanggal 1 Mei 2011. Penggantian yang diterima pada tanggal 29 Mei 2011 sesuai dengan
surat perjanjian adalah Rp 670.000.000.
9. Membuat tagihan atas penyelesaian jasa konstruksi untuk Bangunan Sekolah Dasar Negeri
kepada Dinas Pendidikan Kota Malang Senilai 220 Juta termasuk PPN (kewajiban pajak
dipenuhi menurut ketentuan)
Diminta:
1. Identifikasikan dan Hitung pajak apa saja yang yang menjadi kewajiban PT. Genta Buwana
terkait dengan transaksi di atas!
2. Buat Jurnal atas transaksi di atas!
3. Hitung berapa PPN kurang (lebih) bayar untuk masa Mei 2011
4. Buat SPT Masa PPN Masa Mei 2011
(anda bisa memberikan asumsi tertentu untuk memperjelas jawaban anda)
JAWABAN
1. Pajak yang menjadi kewajiban PT. Genta Buawa
Pajak Pertambahan Nilai PPN
Pajak Penghasilan Pasal 23 (royalty 15%)
15% x 38.000.000 = 5.700.000
Pajak Penghasilan Pasal 23 ( Jasa Kontruksi 2%)
2. Jurnal

1. 1 April 2011
Pembelihan Material Bahan Baku (PT DM) 20.000.000
PPn Masukan 2.000.000
Kas 22.000.000
2. 10 Mei 2011
Pembelihan Bahan Bangunan (PT.DM) 50.000.000
PPn Masukan 5.000.000
Kas 55.000.000
3. 10 Mei 2011
Beban Fee atas jasa konsultasi DT 60.000.000
PPn Masukan 6.000.000
Kas 66.000.000
4. 12 Mei 2011
Beban royalty PT. PS 38.000.000
PPn Masukan 3.800.000
Kas 41.800.000

5. Mei
Beban membangun gedung sendiri (450 m2) 55.000.000
PPn Keluaran 10% x 40% x 55.000.000 2.200.000
Kas 57.200.000
6. 30 Mei 2011
Kas 1.320.000.000
Penjualan Villa 1.200.000.000
PPn Keluaran 120.000.000

Beban jasa Pemborong 250.000.000


PPn Masukan 25.000.000
Kas 275.000.000

7. 20 Mei 2011
Kas 418.000.000
Pembayaran PT PP 380.000.000
PPn Keluaran 38.000.000
8. 29 Mei 2011 (Kawasan Berikat)
Kas 670.000.000
Penjualan jasa renovasi 670.000.000

9. Tagihan penyelesaian konstruksi


Kas 220.000.000
Penjualan jasa kontruksi 200.000.000
PPn Keluaran 20.000.000

3. PPN Masukan =
PPn Masukan 5.000.000
PPn Masukan 3.800.000
PPn Keluaran 120.000.000
PPn Keluaran 38.000.000
Total PPN Masukan 8.800.000
Total PPN Keluaran 158.000.000
PPN kurang bayar bulan Mei 149.200.000
SOAL III
Beyond International Ltd (BI) berkedudukan di Singapura adalah perusahaan yang
mengkhususkan dalam sistem komputer desain. Pada tahun 2011 BI memperoleh kontrak dari
PT Jaya Selalu untuk mengembangkan sistem distribusi jaringan. Durasi kontrak adalah 150 hari,
dari jangka waktu 150 hari 100 hari yang dihabiskan di Indonesia.Total fee kontrak Rp 10 miliar.
Biaya berikut ini dikeluarkan oleh GE:
Di Singapura yang dikeluarkan biaya: Desain, pekerjaan persiapan & overhead : sebesar Rp. 2,5
miliar di Indonesia yang dikeluarkan biaya: Gaji, akomodasi, rumah sewa: sebesar Rp. 3,5
miliar.
Diminta:
1. Identifikasikan dan hitung pajak apa saja yang harus dipenuhi BI terkait dengan transaksi di
atas?
2. Kewajiban pajak apa saja yang harus dipenuhi oleh PT. Jaya Selalu terkait dengan transaksi di
atas?
JAWABAN
Dik :
Geyond Internasional Ltd (BI) Perusahaan di singapura melakukan kontrak kerja dgn PT. Jaya
Selalu dlm mengembangkan sistem distribusi jaringan di Indonesia.
Total Fee Kontak 10 milliar
Biaya di singapura : 2,5 milliar
Biaya di Indonesia : 3,5 milliar
100 hari diselesaikan di Indonesia

Pajak yang ditanggung di Indonesia :


Sesuai pasal 5 ayat 2 huruf ( I )
pemberian jasa-jasa termasuk jasa-jasa konsultan oleh suatu perusahaan melalui seorang
pegawai atau pegawai-pegawai lain (selain daripada seorang agen yang bertindak bebas
sebagaimana dimaksud dalam ayat 7) dimana kegiatan-kegiatan tersebut berlangsung di suatu
Negara pihak pada Persetujuan dalam suatu masa yang melebihi 90 hari dalam dua belas
bulan.
Maka penghasilan tersebut dikenakan pajak di Indonesia berdasarkan tax treaty Indonesia -
singapura
Pasal 7
LABA USAHA
(1) Laba suatu perusahaan dari Negara pihak pada Persetujuan hanya akan dikenakan pajak di
Negara itu kecuali jika perusahaan itu menjalankan usaha di Negara pihak lainnya pada
Persetujuan melalui suatu bentuk usaha tetap. Apabila perusahaan tersebut menjalankan
usahanya sebagaimana dimaksud di atas, maka laba perusahaan itu dapat dikenakan pajak
di negara lainnya tetapi hanya atas bagian laba yang berasal dari bentuk usaha tetap
tersebut.
(2) Jika suatu perusahaan dari suatu Negara pihak pada Persetujuan menjalankan usaha di
Negara pihak lainnya pada Persetujuan melalui suatu bentuk usaha tetap yang berada di
sana, maka yang akan diperhitungkan sebagai laba bentuk usaha tetap itu oleh masing-
masing negara ialah laba yang diperolehnya seandainya bentuk usaha tetap tersebut
merupakan suatu perusahaan yang terpisah dan bertindak bebas yang melakukan kegiatan-
kegiatan yang sama atau serupa, dalam keadaan yang sama atau serupa, dan mengadakan
hubungan yang sepenuhnya bebas dengan perusahaan yang memiliki bentuk usaha tetap
itu.
(3) Dalam menentukan besarnya laba suatu bentuk usaha tetap, dapat dikurangkan biaya-biaya
yang dikeluarkan untuk kepentingan usaha dari bentuk usaha tetap itu termasuk biaya-biaya
pimpinan dan biaya-biaya administrasi umum, yang dapat dikurangkan seandainya bentuk
usaha tetap adalah perusahaan yang berdiri sendiri, sepanjang biaya-biaya tersebut
dialokasikan secara wajar terhadap bentuk usaha usaha tetap, baik yang dikeluarkan di
Negara di mana bentuk usaha tetap tersebut berada atau dimanapun.
(4) Seandainya informasi yang tersedia pada pihak yang berwenang tidak mencukupi untuk
menentukan keuntungan-keuntungan yang diperoleh bentuk usaha tetap atau perusahaan,
Pasal ini tidak akan mempengaruhi berbagai ketentuan dari negara tersebut sehubungan
penentuan pajak yang terhutang terhadap orang atau badan dengan suatu kebijaksanaan
atau berdasarkan suatu taksiran oleh pejabat berwenang, sepanjang undang-undang
memungkinkannya dan informasi yang tersedia memungkinkannya, asalkan sesuai dengan
prinsip yang dianut oleh Pasal ini.
(5) Demi penerapan ayat-ayat terdahulu, besarnya laba bentuk usaha tetap harus ditentukan
dengan cara yang sama dari tahun ke tahun, kecuali jika terdapat alasan yang kuat dan
cukup untuk melakukan penyimpangan.
(6) Jika dalam jumlah laba termasuk bagian-bagian penghasilan yang diatur secara tersendiri
pada pasal- pasal lain dalam Persetujuan ini, maka ketentuan pasal-pasal tersebut tidak akan
terpengaruh oleh ketentuan-ketentuan Pasal ini.
(7) Laba yang semata-mata berasal dari pembelian barang atau barang dagangan yang
dilakukan oleh suatu bentuk usaha tetap untuk perusahaan, tidak dihitung sebagai laba dari
bentuk usaha tetap.

Maka pajak yang dikenakan oleh pemerintah Indonesia :


10.000.000.000 3.500.000.000 = 6.500.000.000
Pajak penghasilan badan (2011) 25% x 6.500.000.000 = 1.625.000.000
Penghasilan kena pajak setelah pajak = 4.875.000.000
Pajak penghasilan pasal 26 atas penghasilan setelah pajak tersebut tidak di tanamkan kembali di
Indonesia sebesar. 15% x 4.875.000.000 = 731.250.000

SOAL IV
Pak Sabar adalah seorang pengusaha tanaman hias. Pada 29 Maret 2010, membeli tanah dan
bangunan dari Pak Subur seharga Rp 240.000.000. Akta Jual Beli (AJB) ditandatangani pada 30
Maret 2010 , melalui Notaris/PPAT Abdurrahman Saleh, SH. Letak tanah dan bangunan di Jl.
Manggis 20 Kepanjen, Kab. Malang. Luas tanah 150 m2 dan luas bangunan 80 m2. NJOP PBB
pada tahun 2010 ditetapkan sebesar Rp 230.000.000. Apabila NPOPTKP tahun pajak 2010
ditetapkan Rp 300.000.000 untuk waris dan hibah wasiat, dan Rp 60.000.000 untuk selain waris
dan hibah wasiat.
Tentukan :

a. BPHTB terutang dan siapakah Wajib Pajak BPHTB atas transaksi tersebut.
b. PPh Pasal 4 ayat (2) terutang dan siapakah Wajib Pajak PPh Pasal 4 ayat (2) atas
transaksi tersebut. (Nilai 15)
JAWABAN
a. BPHTB Terhutang dan siapa yang wajib membayar
Dik : Pak sabar membeli tanahnya pak subur
Akta notaris Rp. 240.000.000
NJOP Rp. 230.000.000
NPOPTKP Rp. 60.000.000
Jawab : Wajib pajak yang memiliki hak atas tanah dan bangunan adalah pak sabar
BPHTB = ( NPOP NPOPTKP ) x Tarif
= ( Rp 240.000.000 Rp 60.000.000 ) x 5%
= Rp 9.000.000
b. PPh Pasal 4 ayat (2) terutang dan siapakah Wajib Pajak PPh Pasal 4 ayat (2) atas transaksi
tersebut?
PPh terutang : 5 % x Bruto
: 5% x Rp 240.000.000,00
: Rp 12.000.000,00
Disetor oleh pak subur
Dasar hukum PP 71/2008 pengalihan hak tanah dan bangunan

) (Latihan Soal perpajakan kelas PPAK - FEB Universitas Brawijaya 2012)

Anda mungkin juga menyukai