Desain Sampul
Rantivianto Kendenan
DOA
Passambayangan
BERSATULAH
Tontongkomi sanguyun
OKB
Tosugi’ Ba’ru
Lebih tinggi dari langit, lebih dalam dari lautan, lebih luas dari
samudera itulah kasih Tuhanku.... kalimat di atas adalah penggalan
sebuah syair lagu rohani. Di dalamnya mengisahkan tentang kuasa
dan kasih Tuhan yang tak terukur. Langit, laut dan samudera
melambangkan hal yang sulit dijangkau, dan lagu itu mengatakan
kasih Tuhan lebih lagi dari hal yang sulit dijangkau itu.
Dalam perikop saat ini Daud mengakui bahwa banyak yang
telah dilakukan oleh Tuhan sehingga tak ada satu pun yang dapat
dipergunakan untuk mensejajarkannya karena terlalu besar
jumlahnya untuk dihitung (ay.6), karena sungguh amat banyak.
Ungkapan Daud ini lahir dari hatinya saat ia menyaksikan
pertolongan Tuhan yang sungguh amat banyak. Ketika menanti ia
dijenguk Tuhan, dan teriakannya didengar dan dijawab oleh Tuhan
(ay.2), dilepaskan dan dibangkitkan dari masalah atau pergumulan
(ay.3), Tuhan memampukannya untuk melakukan hal yang baik
(ay.4). Semuanya ini bukan hanya bagi Daud, tetapi juga terhadap
setiap orang yang melihatnya menjadi takut terhadap Tuhan
hingga menjadi percaya. Karena kuasa Tuhan yang luar biasa itu,
Daud menegaskan bahwa setiap orang yang menaruh percayanya
pada Tuhan dan tidak mengandalkan kuasa lain maka ia akan
berbahagia.
Kita menyadari adanya kuasa Tuhan. Tetapi bagaimanakah
kita menjadikannya sebagai satu-satunya kuasa yang sempurnah
dalam kehidupan kita? Yakinlah bahwa kuasa Tuhan tidak
tertandingi oleh kuasa manapun. Kuasa itulah yang akan sanggup
melepaskan atau menguatkan kita menghadapi persoalan hidup.
Kalau sudah ada kuasa yang sempurnah, buat apa mencari kuasa
yang lain? Tetaplah percaya kepada kuasa Kristus. Amin
RESPONSKU
Pebalingku
KORBAN
Pemala’
KARENA ANUGERAH-NYA
Belanna Pa’kamaseanNa
UNDANGAN
Petamba
Kerja! Kerja! Kerja!, Kata ini tentu sangat akrab di telinga kita
selaku orang Indonesia, sebuah slogan yang diusung dalam masa
kepemimpinan presiden republik Indonesia khususnya pada
periode 2014-2019. Kata “Kerja” menurut KBBI berarti kegiatan
melakukan sesuatu. Bekerja atau kerja dapat berarti melakukan
sesuatu untuk menghasilkan sesuatu. Jika sesuatu yang kita
kerjakan itu baik, maka tentu kita berharap akan menghasilkan hal
yang baik pula. Bagaimana dengan mengerjakan keselamatan?
Rasul Paulus menekankan supaya jemaat Tuhan
mengerjakan keselamatannya dengan takut. Kata ‘kerjakanlah’
mengandung pikiran tentang penyempurnaan. Pada hakikatnya
yang dimaksudkannya adalah, jalanlah terus sampai karya
penyelamatan sepenuhnya dan sempurnanya dikerjakan di dalam
kamu. Ini tidak berarti bahwa kita dapat dan harus melaksanakan
keselamatan kita sendiri, kata keselamatan menyatakan bahwa
mustahil menyelamatkan diri kita sendiri, sebagaiamana di ayat 13
menekankan pekerjaan Allah yang hakiki. Kita dapat dan harus
menjalani hidup yang mengalami dan memancarkan karya
penyelamatan Allah yang dijadikan milik kita sendiri.
Penyerahan diri yang sungguh kepada Tuhan haruslah nyata
dalam kehidupan kita sehari-hari. Itulah cara kita menggenapi
rencana-Nya bagi kehidupan kita. Biarkanlah Tuhan bekerja
menurut cara-Nya dalam hati kita maka terang sinar-Nya dapat
terpancar melalui kita. Karena kitalah yang ditempatkan didalam
dunia menerangi yang gelap sambil menyatakan Firman yang
hidup bagi dunia yang telah mati karena pengaruh dosa. Karena
itu, marilah kita tetap bekerja meneruskan pekerjaan Kristus
melalui cara hidup kita. Amin
OTORITAS
Ma’kada misa
Iri hati! adalah hal yang enggan kita akui, namun memiliki
daya yang dapat mempengaruhi hari-hari kita. Kita perlu waspada,
karena walaupun ia muncul dengan cara perlahan, namun dengan
cepat ia akan menjebak kita kedalam berbagai persaingan,
ataupun ketidakpuasan.
Hal diatas menjadi sorotan Daud. Ia memperingatkan agar
kita menghindari panas hati yang disebabkan oleh perasaan iri hati
terhadap mereka yang berbuat jahat, namun berhasil dalam
hidupnya (ay. 17). Panas hati yang tidak terkendali sangat
berbahaya karena akan menggiring seseorang pada kejahatan
demi pemuasan kemarahannya (ay.8). Bukankah sesuatu yang
menakjubkan jikalau kita menjadi iri hati bahkan terhadap mereka
yang memperoleh keuntungan dengan cara yang fasik? Daud
didalam hikmatnya menyoroti perasaan ini sebagai gambaran dari
orientasi hidup yang menyimpang dari Tuhan, dan untuk
mengikisnya ia mengajak kita untuk: menatap kedepan dan
melihat akhir hidup mereka (ay.2,10); serta memusatkan orientasi
hidup kepada Tuhan, percaya kepada-Nya (ay.3), bergembira
karena-Nya (ay.4), menyerahkan hidup kepada-Nya (ay. 5), dan
berdiam diri serta menantikan-Nya (ay.7). Maka Ia akan bertindak,
memberikan apa yang kita inginkan (ay. 4-5), dan memunculkan
kebenaran serta hak kita (ay.6), sehingga kita dapat menikmati
kegembiraan dan kesejahteraan yang berlimpah-limpah (ay.11).
Mata dan hati yang penuh iri hati akan terjebak oleh
keberhasilan orang lain, tetapi pandangan mata dan hati yang
terpusat kepada Allah akan mengikis keirihatian. Karena itu,
Janganlah iri hati tetapi pusatkanlah hidup kita kepada Allah. Amin
JANGAN MUNAFIK
Da’ ammi belo puduk
SUMBER KEBAHAGIAAN
Oto’na Kamauparan
KASIH KARUNIA
Kamaturu-turuan
INJIL KEKUATANKU
Kareba Kaparannuan iamo Kamatotoranku
BEBASKANLAH DIRIMU
Lendokanko Kalemu
TETAP TEGUH
Tontong tumanan
WASPADALAH!
Matangkinkomi !
HATI-HATI BERNAZAR
Pemarangai tu mangallonan
PENGORBANAN TERINDAH
Pemala’ mandun maballo
Tidak ada berkat terbesar yang telah kita terima dari Allah
selain pengampunan dosa dan keselamatan didalam Yesus
Kristus. Kita adalah orang-orang yang telah ditebus dari dosa dan
telah diselamatkan dari kuasa kegelapan menjadi anak-anak
tebusan Allah.
Setelah dinasihati oleh Natan maka raja Daud pun
mengakui dosanya dan meminta belas kasihan dari Allah. Daud
memohon supaya Allah membasuh dia dari segala dosanya (ay.9).
Ayat ini hendak memperlihatkan bahwa Daud akan hidup dalam
kesucian setelah dosanya diampuni oleh Allah. Daud juga meminta
supaya batinnya ditahirkan dan batinnya diperbaharui dengan Roh
yang teguh. Perkataan raja Daud agar Allah tidak mengambil Roh-
Nya yang kudus dari dirinya merupakan permohonannya agar
Allah tidak menolak dia menjadi Raja seperti yang Allah telah
lakukan kepada Saul. Selain Daud meminta pengampunan dosa
kepada Allah iapun meminta agar diperlengkapi dengan Roh yang
rela untuk mengajarkan jalan Tuhan kepada orang-orang lain yang
tela melakukan pelanggaran.
Sebagai orang-orang yang telah diselamatkan di dalam
Yesus Kristus, kita pun tidak luput dari kesalahan dan
pelanggaran-pelanggaran yang membuat kita jatuh kedalam
penyesalan. Karena itu penting bagi kita untuk terus
mengusahakan kehidupan dalam kekudusan dihadapan Tuhan
sambil memohon agar kita diperlengkapi menjadi saksi-Nya di
dunia ini sebagai penyampai pengajaran-Nya. Dalam keberdosaan
kita, Yesus datang memulihkan kita, dan itulah anugerah Allah
yang akan kita teruskan kepada semua orang tentang Kristus.
TELADAN IMAN
Pa’tuladanan Kapatonganan
MENSYUKURI PENGAMPUNAN
Ungkurresumanga’ Kadipagarrisan
TONGKAT KASIH
Tekken Pa’kaboro’
BERKAT
Passakke
ALLAH BERKUASA
Puang Makuasa
PERSATUAN
Kamisaran
EMPATI YESUS
Tanan Pa’inaanna Kristus
Hidup ini seperti mata uang yang memiliki dua sisi yang
tidak bisa terpisah dari sisi yang satu dengan yang lain. Ada suka
duka, senang sedih, bahagia dan penderitaan. Persoalannya
adalah apakah kita sudah berjumpa dengan Yesus dan bercakap-
cakap dengan Dia tentang kehidupan kita.
Perjumpaan Yesus dengan perempuan Samaria adalah hal
yang tidak biasa dalam tradisi Yahudi jika seorang lelaki Yahudi
berbicara dengan perempuan-perempuan Samaria yang dianggap
rendah. Namun saat perempuan itu keluar untuk menimba air
disiang hari Yesus menemuinya dan bercakap-cakap dengannya.
Yesus tau masalah yang sedang dihadapi oleh perempuan Samaria
tersebut karena itu ia dengan sengaja melewati daerah Samaria
(ay.4), lalu berhenti di sebuah sumur (ay.6), berkomunikasi
dengan perempuan Samaria tersebut (ay.7). Memang wanita ini
bermasalah dengan seksualitas, namun ia juga bermasalah
sebagai perempuan yang telah 5 kali diceraikan suaminya dan
sekarang ia tinggal dengan laki-laki yang bukan suaminya. Yesus
menawarkan inisiatif kesembuhan dan solusi akan masalah
dengan cuma-cuma (ay.10,13-14). Dari perjumpaan ini perempuan
Samaria berubah dan ia menjadi saksi tentang Yesus dan
keselamatan bagi orang-orang Samaria.
Banyak orang yang memiliki masalah dalam kehidupan
pribadi dan keluarga, namun apakah kita sudah berjumpa dan
bercakap-cakap dengan Yesus tentang masalah kita? Karena itu,
ubahlah arah hati dan kehidupan kita dihadapan Yesus. Jika
selama ini kita hidup diluar Kristus, beranikanlah diri untuk keluar
dari masalahmu dan jangan terhimpit oleh masalah yang mungkin
menarik tetapi terbungkus dengan kuasa dosa. Amin
KOMPAS KEHIDUPAN
Peturona katuoan
TUHAN ANDALANKU
Puangmo tu kusattuan
ALLAH MENYERTAI
Puangmo to patunduan
KEMATIAN-NYA MENYELAMATKANKU
KamateanNa Umpasalama’na’
TETAPLAH PERCAYA
Bantangkomi ma’patongan
MENSYUKURI KETERBEBASAN
Ma’kurresumanga’ moi lan a’gan ma’angge
MENJAGA KEKUDUSAN
Umparakai melo kamaseroan
Entah apa yang terlintas dalam hati dan pikiran kita di saat
kita mengalami kekecewaan yang beruntun? Mungkin kita akan
merasa letih, lelah, lesu dan tergoda untuk berputus asa karena kita
merasa bahwa semua yang dilakukan telah menjadi sia-sia?
Petrus dan kawan-kawan dapat kita yakini mengalami “rasa
kecewa” yang sangat dalam. Betapa tidak, mereka telah kecewa
dengan peristiwa kematian Yesus yang membuat mereka harus
bersembunyi dan kembali ke masa lalu sebagai nelayan. Dan kini,
ketika mereka kembali menekuni keahlian mereka sebagai nelayan
ternyata mereka tidak mendapatkan apa-apa. Jalan pintas yang
dapat mereka ambil atas kekecewaan itu ialah putus asa dengan
tidak lagi peduli pada apa pun pekerjaan mereka. Dalam kondisi
seperti itu, Yesus hadir dengan sapaan, dengan perintah, dengan
kuasa dan dengan kehangatan kasih persaudaraan. Kesediaan
Petrus dan kawan-kawan mendengar, melakukan yang
diperintahkan dan mengalami kehangatan persekutuan dengan-Nya
dengan meninggalkan rasa kecewa, ketelanjangan diri telah
menghadirkan semangat baru karena hasil yang menakjubkan.
Pesan penting bagi kita ialah ternyata Allah itu peduli dengan
apa yang kita kerjakan dan apa yang sedang kita alami. Kasih-Nya
memberi kehangatan persekutuan, sabda-Nya menuntun pada jalan
yang mendatangkan buah-buah kebaikan dan kelimpahan hidup.
Karena itu jangan pernah menyerah walaupun sepertinya yang kita
jalani, kerjakan dan hidupi seolah-olah tidak memberi hasil.
Percayalah bahwa ketika Tuhan hadir dan kita sungguh mau datang
dan percaya pada-Nya, kita akan mengalami sukacita yang
melimpah. Amin