100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
1K tayangan2 halaman
Majelis Gereja bertugas memberitakan firman Allah, memimpin dan melayani jemaat. Anggotanya harus memiliki spiritualitas yang baik dan memahami tanggung jawab sebagai panggilan. Fungsi jabatan gerejawi adalah mewakili Kristus dalam jemaat dengan menyampaikan firman Allah, menjadi teladan bagi umat, dan bertujuan melayani jemaat serta menyebarkan gerakan Kristus ke dunia.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
MATERI PEMBINAAN MAJELIS GEREJA TORAJA JEMAAT IMANUEL TERPEDO
Majelis Gereja bertugas memberitakan firman Allah, memimpin dan melayani jemaat. Anggotanya harus memiliki spiritualitas yang baik dan memahami tanggung jawab sebagai panggilan. Fungsi jabatan gerejawi adalah mewakili Kristus dalam jemaat dengan menyampaikan firman Allah, menjadi teladan bagi umat, dan bertujuan melayani jemaat serta menyebarkan gerakan Kristus ke dunia.
Majelis Gereja bertugas memberitakan firman Allah, memimpin dan melayani jemaat. Anggotanya harus memiliki spiritualitas yang baik dan memahami tanggung jawab sebagai panggilan. Fungsi jabatan gerejawi adalah mewakili Kristus dalam jemaat dengan menyampaikan firman Allah, menjadi teladan bagi umat, dan bertujuan melayani jemaat serta menyebarkan gerakan Kristus ke dunia.
MATERI PEMBINAAN MAJELIS GEREJA TORAJA JEMAAT IMANUEL TERPEDO
Sabtu, 01 Agustus 2020
PANGGILAN DAN TANGGUNGJAWAB MAJELIS GEREJA
Majelis Gereja adalah sebuah badan tetap, yang memiliki tugas dan tanggungjawab memberitakan firman, memimpin, memelihara dan melayani jemaat Yesus Kristus. Dua istilah yang dikenal dalam melaksanakan tugasnya yaitu: Sidang Majelis Gereja dan Rapat Majelis Gereja. Artinya dalam tubuh Majelis Gereja sebagai satu badan.
Anggota Majelis Gereja terdiri atas orang-orang yang memiliki spiritualitas yang baik, sungguh memahami tugas dan tanggungjawab Majelis Gereja sebagai panggilan. Karena itu dalam melaksanakan tugasnya selalu berpedoman pada kehendak dan keinginan Dia yang memanggil kita.
I Petrus 2:9 Dipanggil dari dalam gelap ke dalam terang Markus 2:17, Lukas 5:2, 32. Dpanggil untuk melayani orang berdosa. I Petrus 5: 10 Allah yang telah memanggil kamu dalam Kristus Lukas 9: 1-6 Yesus memanggil 12 murid
Fungsi Jabatan Gerejawi
I. Wakil Kristus dalam jemaat (Lukas 10:16; II Kor.5:20) 1. Bukan pertama-tama mewakili Jemaat 2. Berdiri berhadapan jemaat sebagai penyambung lidah Kristus 3. Tidak tergantung kepada jemaat. 4. Menyampaikan Firman Allah dan bukan keinginan Jemaat 5. Tidak boleh dibatasi oleh jemaat 6. Menjadi Alat dari Roh kudus dan berpihak kepada Allah
II. Representasi Kristus tidak berlaku secara otomatis 1. Perbuatan dan tutur kata tidak dengan sendirinya mewakili Kristus 2. Ada batasannya yaitu sepanjang pemegang jabatan berlaku dan bertindak sesuai dengan Firman Allah (Amanat Kristus). 3. Apabila seorang pemegang jabatan tunduk pada F.A. maka jemaat bertanggungjawab untuk mendengarkan mereka 4. Jika tidak taat pada Firman Kristus maka sesungguhnya ia telah tidak menjadi taat dan bahkan menodai nama Kristus.
III. Pemegang Jabatan sebagai teladan ( Matius 20:28, I Tim. 3:1-13; Titus 1:5-9) 1. Meneladani Kristus 2. Tak bercacat 3. Satu orang istri 4. Anaknya hidup beriman 5. Tertib 6. Tdk angkuh dan tdk pemberang 7. Tdk serakah 8. Suka memberi tumpangan, suka yg baik, bijaksana, adil, saleh, menguasai diri. 9. Berkata benar 10. Dapat memberi nasihat 11. Sanggup meyakinkan penentang-penentangnya. IV. Tujuan Jabatan Gerejawi 1. Merupakan sebuah mata rantai Gerakan Kristus ke dalam dunia 2. Jabatan hadir melayani jemaat dalam ibadah (Roma 12:1) dan melayani Sakramen. 3. Melalui jabatan tersebut Kristus memasukkan jemaat kedalam persekutuannya dan memeliharanya. Maka terjadilah Gerakan Kristus masuk ke dalam jemaat (Gereja sebagai Tubuh Kristus) 4. Gereja (jemaat) bukan saja hadir untuk memuliakan Allah tetapi juga menjadi saksinya. Gereja (jemaat) menjadi alat Tuhan untuk bekerja di dalam dunia (Gereja untuk dunia) I Petr. 2:9; Ef 1:10; Matius 5:14. 5. Pejabat gerejawi adalah pelayan, sebagaimana Kristus datang untuk melayani dan bukan untuk dilayani. 6. Tidak mencari kehormatan (Fil. 2: 6-8) 7. Menjadi seorang Hamba ( Markus 9:35; 10: 43-45;Mat. 20: 26-28; Yoh.12:25 dsb. 8. Corak kepemimpinan dalam Gereja berbeda dengan corak kepemimpinan di luar gereja (Mark. 10 : 42-44)
Kesimpulan: ketinggian jabatan dalam gereja adalah kerendahan hati dan jabatan adalah pelayanan. Siapa yang mencari, kedudukan, kehormatan dan martabat melalui jabatan maka ia tidak lagi setia kepada Tuhannya.