Anda di halaman 1dari 11

BERKAT ALLAH

DALAM DUKA CITA


Kejadian 25: 7- 11

Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus


Kematian bukanlah peristiwa yang baru dan
asing bagi kita. Bagi banyak orang, kematian
adalah sesuatu yang menakutkan dan
karena itu, segala usaha dan upaya manusia
berusaha menghindari apa yang disebut
kematian. Tetapi kita mengetahui, kematian
tidaklah memandang umur dan keadaan
manusia.
Kematian bisa saja datang kapan saja dan
dalam situasi hidup yang bagaimanapun dan
sangat luarbiasa rancangan Allah terhadap
manusia karena manusia tidak dapat dengan
persis mengetahui kapan kematian terjadi

Oleh itu, sewajarnyalah manusia mengucap


syukur atas umur panjang yang Tuhan
berikan, akan tetapi walau demikian maka
setua apapun seseorang, apabila ia
meninggal, keluarga yang ditinggalkan
pastilah akan berduka, akan ada ratap tangis
dan rasa sedih karena ditinggalkan untuk
selamanya.
Kenapa perasaan kehilangan itu
mendatangkan duka ?
Karena memori kita mengundang untuk
mengingat seluruh kehidupan orang yang
meningglkan kita, memori kita mengenang
segala perbuatan perbuatannya semasa
hidupnya, pada saat itulah kesedihan itu

Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus


Dalam bacaan kita Kej 25 : 7 11 dikisahkan
tentang kematian Abraham, sedikit yang saya
ingin sampaikan tentang Abraham :
Ia dikenal sebagai bapa dari segala orang
percaya, bahkan disebut dengan bapak segala
orang beriman.
Meninggal ketika rambutnya telah memutih
dan pada umur yang sangat tua yaitu pada
umur 175 thn, yang didahului oleh istrinya
Sara pada umur 127 Thn.
Namun Kendatipun peristiwa kematian
Abraham dalam usia yang sangat tua,
peristiwa kematiannya tetap membuat

Mengingat dan mengenang perbuatan


Abraham yang demikian, anaknya, sanak
saudaranya dan para sahabatnya pastilah
berduka dan kendatipun kisah ini tidak tertulis
dalam Alkitab, tapi kita tau, bahwa mereka
sama seperti kita yang adalah manusia biasa,
mereka juga pasti berdukacita.
Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus
Jika saat ini, di tengah ibadah penghiburan ini,
kita teringat akan sosok almarhum dan
membuat kita bersedih hal itu sangat wajar
namun demikian kita juga harus mengingat
khabar suka cita yang menyapa kita bahwa
orang yang telah mati akan berada di sisi
Tuhan kita, terlebih jika kematian itu adalah

Alkitab berkata, bahwa setelah Abraham


meninggal, Tuhan Allah tetap memberkati
Ishak. Seorang anak yang taat kepada ayahnya
dan sangat mengashi ayahnya dan ternyata
Ishak tidak sangat terlarut dalam duka yang
berkepanjangan, oleh karena ia tau Allah
mengasihi ayahnya Abraham.
Tuhan Allah, memberkati Ishak sepeninggal
Abraham. Oleh itu dalam dukacita saat inipun,
Firman Tuhan ini yang kita telah baca kita
aminkan karena firman ini juga berlaku dalam
hidup kita dan juga didalam kehidupan
keluarga di rumah ini. Amin ?
Saudara ang dikasihi Tuhan Yesus
Kristus

Sebagai penutup dalam renungan ini saya ingin


menyampaikan kepada kita sekalian, Sekalipun
kita harus merasa sangat kehilangan atas
meninggalnya orang tua atau siapa saja dari
keluarga yang sangat kita sayangi. Ada satu hal
yang harus kita ingat bahwa kematian bukanlah
akhir dari kasih karunia Tuhan.
Jika orang tua yang kita kasihi telah meninggal
dalam usia yg sudah lanjut maka hal itu adalah
juga kasih karunia Tuhan, dan jikalaupun dia tlh
pergi unk selamanya & meninggalkan kita, maka
itu bukanlah akhir dari berkat Tuhan.
Tuhan yang maha baik, adalah Tuhan yang
penuh dengan kasih setia dan kasihNya tidak
pernah berobah, dahulu, kini dan untuk

INIPUN AKAN BERLALU

Ada seorang petani kaya mati meninggalkan


kedua putranya. Sepeninggal ayahnya, kedua
orang ini hidup dalam satu rumah, sampai
suatu hari mereka bertengkar dan
memutuskan untuk berpisah dan membagi
dua harta warisan ayahnya. Setelah harta
terbagi, ternyata masih ada 1 kotak yg selama
ini disembunyikan oleh ayah mereka.
Mereka kemudian membuka kotak itu dan
menemukan dua buah cincin didalamnya,
yang satu terbuat dari emas bertahtakan
berlian, dan yang satu terbuat dari perunggu
murah. Melihat cincin berlian itu,timbulah
keserakahan sang kakak. Dia
menjelaskan,kurasa cincin ini bukanlah milik
ayah, namun warisan turun-temurun dari

Sang adik tersenyum dan berkata baiklah,


ambil saja yang emas, aku ambil yang
perunggu. Keduanya mengenakan cincin
tersebut di jari masing-masing dan berpisah.
Sang adik merenung, Tidak aneh kalau ayah
menyimpan cincin berlian yang mahal itu, tetapi
mengapa ayah menyimpan cincin perunggu
murahan ini juga? Dia mencermati cincinnya
dan menemukan sebuah kalimat terukir dicincin
itu INIPUN AKAN BERLALU .Sang adik tersebut
berpikir, oh.. rupaya ini mantra ayah,
sambil memasukkan kembali cincin itu kembali
ke jarinya.
Kakak-beradik tersebut mengalami jatuh
bangunnya kehidupan. Ketika panen berhasil,
sang kakak berpesta-pora, mabuk-mabukan,

Demikian terjadi dari waktu ke waktu sampai


kemudian dia kehilangan keseimbangan
batin, sulit tidur dan mulai mengkonsumsi
obat-obat penenang. Akhirnya dia terpaksa
menjual cincin berliannya untuk membeli
obat-obatan yang membuat dia ketagihan.
Sementara itu, ketika panen berhasil, sang
adik mensyukurinya, dan dia selalu teringat
akan tulisan yang ada dicincinnya INIPUN
AKAN BERLALU. Jadi diapun tidak menjadi
sombong dan lupa daratan. Sebaliknya ketika
panen gagal, diapun ingat bahwa INIPUN
AKAN BERLALU sehingga iapun tidak larut
dalam kesedihan. Hidupnya tetap saja naikturun, kadang berhasil, kadang gagal dalam
segala hal,namun dia tahu bahwa tiada yang

Inilah hidup sebagai manusia seperti rumput


dipadang yang mati dan berganti setiap hari.
Relasi bisa datang dan pergi tanpa pernah
bisa berhenti. Kemanusiaan yang terbatasi
oleh banyak hal. Semua pasti akan berlalu,
ada waktu untuk mencintai,ada waktunya
untuk dicintai. Untuk segala sesuatu ada
waktunya.
Semua ada waktunya.
Pengkh 3:1-2 mencatat Untuk segala
sesuatu ada masanya,untuk apapun dibawah
langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir
dan ada waktu untuk mati.. . Menyadari
bahwa tidak ada yang kekal diduna ini, maka
kita harus selalu rindu untuk dekat dengan
Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai