KEBIJAKAN AKUNTANSI
Disusun Oleh :
2024
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmatnya, kami sebagai penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Kebijakan Akuntansi” dengan tepat waktu. Makalah ini kami susun
demi untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah. Untuk
itu kami tidak lupa untuk mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen
pengampu, atas materi yang sudah diberikan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................4
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................5
A. Latar Belakang..........................................................................................................5
B. Rumusan Masalah....................................................................................................6
C. Tujuan Masalah........................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................7
A. Kesimpulan...................................................................................................................21
Daftar Pustaka....................................................................................................................22
4
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan keuangan merupakan penyajian terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan dari penyajian laporan
keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja
keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar
pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomik. Dalam
menghasilkan suatu laporan keuangan yang bermanfaat bagi sebagian besar
pengguna maka terdapat hal yang harus diperhatikan oleh manajemen seperti
prinsip-prinsip, dasar, peraturan serta praktik dilaksanakan dalam penyusunan
laporan keuangan yang semuanya tercakup dalam kebijakan akuntansi,
kebijakan akuntansi itu sendiri telah diatur dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan.
Menurut PSAK No. 25, kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar,
konvensi, peraturan dan praktik tertentu yang diterapkan entitas dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang
digunakan oleh perusahan merupakan hasil keputusan manajemen yang
berguna sebagai alat penghubung antara teori akuntansi yang sifatnya luas
dengan praktiknya yang spesifik dalam perusahaan. Pihak manajemen
diperbolehkan untuk memilih salah satu dari beberapa kebijakan akuntansi
yang telah diatur dalam standar akuntansi keuangan. Landasan manajemen
dalam menentukan kebijakan akuntansi mana yang akan diterapkan dalam
perusahaan tergantung kepada situasi, kondisi dan karakteristik perusahaan
tersebut. Saat manajemen memilih kebijakan akuntansi yang tidak sesuai
dengan situasi, kondisi, dan karakteristrik dalam perusahaan, maka
dikhawatirkan kebijakan akuntansi yang dipilih dapat menimbulkan masalah
dalam proses penyediaan informasi keuangan kepada para pemakai informasi
laporan keuangan tersebut. Pemilihan kebijakan akuntansi yang tepat akan
menggambarkan realitas ekonomi perusahaan secara tepat dalam bentuk
5
keadaan keuangan dan hasil operasi. Secara umum kebijakan akuntansi diatur
dalam sebuah standar yakni Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 25.
Standar ini mengatur mengenai pemilihan dan penerapan kebijakan
akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan koreksi kesalahan periode
sebelumnya. Kebijakan yang lebih spesifik berkaitan dengan teknis
pelaksanaan diatur dalam standar masing-masing pos yang ada dalam laporan
keuangan.
B. Rumusan Masalah
Adapula permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah ini antara lain :
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan permasalahan yang dibahas dalam makalah ini :
a. Untuk mengetahui apa itu kebijakan akuntansi
b. Untuk mengetahui apa saja pertimbangan dalam kebijakan akuntansi
c. Untuk mengetahui apa saja tujuan kebijakan akuntansi
d. Untuk mengetahui bagaimana ketentuan penyusunan kebijakan
akuntansi?
e. Untuk mengetahui apa saja kesalahan proses akuntansi yang sering
terjadi?
f. Untuk mengetahui bagaimana pemilihan dan perubahan kebijakan
akuntansi?
g. Untuk mengetahui apa saja keanekaragaman kebijakan akuntansi dan
pengungkapannya
h. Untuk mengetahui lembaga yang terkait dalam penerapan kebijakan
akuntansi
6
BAB II PEMBAHASAN
a. Pertimbangan Sehat
Ketidakpastian melingkupi banyak transaksi. Hal tersebut harusnya
diakui dalam penyusunan laporan keuangan. Sikap hati-hati tidak
membenarkan penciptaan cadangan rahasia atau disembunyikan.
b. Substansi Mengungguli Bentuk
Transaksi dan kejadian lain harus dipertanggungjawabkan dan
disajikan sesuai dengan hakekat transaksi dan realitas kejadian, tidak
semata-mata mengacu bentuk hukum transaksi atau kejadian.
c. Materialitas
Laporan keuangan harus mengungkapkan semua komponen yang
cukup material yang mempengaruhi evaluasi atau keputusan-
keputusan.
Laporan keuangan harus jelas dan dapat dimengerti, berdasar pada
kebijakan akuntansi yang berbeda di antara suatu perusahaan dengan
perusahaan lain, dalam satu negara maupun antar negara.
Pengungkapan kebijakan akuntansi dalam laporan keuangan
dimaksudkan agar laporan keuangan tersebut dapat dimengerti.
Pengungkapan kebijakan tersebut merupakan bagian yang tidak
8
terpisahkan dari laporan keuangan. Pengungkapan hal ini sangat
membantu pemakai laporan keuangan, karena kadang-kadang
perlakuan yang tidak tepat atau salah digunakan untuk suatu
komponen neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, atau laporan
lainnya terbias dari pengungkapan kebijakan terpilih.
10
Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian
pemegang saham minoritas, harus dibebankan kepada pemegang
11
saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat
pemegang saham minoritas untuk menutupi kerugian tersebut dan
pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila
pada periode selanjutnya, anak perusahaan melaporkan laba, maka
laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang
saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham
minoritas yang dibebankan pada pemegang saham mayoritas dapat
ditutup.
Pada saat akuisisi, aktiva dan kewajiban anak perusahaan diukur
sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Jika biaya perolehan
lebih rendah dari bagian perusahaan atas nilai wajar aktiva dan
kewajiban yang dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal
transaksi, maka nilai wajar aktiva non moneter yang diakuisisi harus
diturunkan secara proporsional, sampai seluruh selisih tersebut
tereliminasi. Sisa selisih lebih setelah penurunan nilai wajar aktiva dan
kewajiban nonmoneter tersebut diakui sebagai goodwill negative, dan
diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai
pendapatan dengan menggunakan garis lurus selama 20 tahun.
12
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan
atau dikendalikan oleh atau berada dibawah pengendalian bersama,
dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries, dan
fellow subsidiaries;
Perusahaan asosiasi;
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak
langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang
berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari
perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan keluarga dekat
adalah mereka yang dapat diharapaka mempengaruhi atau
dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan
perusahaan pelapor);
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempengaruhi
wewenang dan tanggungjawab untuk merencanakan, memimpin,
dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota
dewan komisaris, direksi dan manager dari Perusahaan serta
anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara
dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap
orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang
tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut.
e. Pajak Penghasilan
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku
atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak
tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi,
kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung
ke ekuitas.
16
dengan pedoman yang telah ada sebelumnya. Disebabkan oleh
relatif terbatasnya pedoman yang otoritatif di bawah IFRS, yang
dipandang memiliki kualitas relevansi lebih tinggi bagi
penganut standar yang berbasis prinsip, dibanding standar yang
berbasis aturan sebagaimana yang sering dikonotasikan sebagai
US GAAP, maka pemilihan metode sangat mengandalkan pada
alasan-alasan analogis berdasarkan standar yang telah ada dan
juga berdasarkan alasan-alasan yang diperoleh dari berbagai
sumber yang tidak otoritatif
Berdasarkan IAS 8, pada saat memilih kebijakan
akuntansi terhadap elemen tertentu dalam laporan keuangan,
sumber otoritatif dari kebijakan akuntansi hanya IFRS, yaitu
yang terdiri dari IFRS itu sendiri, IAS, dan interpretasi yang
dikembangkan oleh IFRIC atau komite yang ada sebelumnya,
17
Netral, tidak bias atau memihak pada kepentingan tertentu.
Hati-hati (prudent)
Lengkap dalam menyajikan semua hal yang bersifat material.
Dalam membuat pertimbangan pemilihan kebijakan akuntansi, manajemen
harus mempertimbangkan dua hal sebagai berikut:
Ketentuan dalam IFRS dan interpretasinya, yang berhubungan
dengan hal yang sama atau berhubungan dengan isu-isu yang
memiliki keterkaitan.
Definisi, kriteria konsep pengakuan dan pengukuran untuk aset,
utang, pendapatan, dan beban sesuai dengan framework akuntansi
keuangan.
18
untuk dua hal sebagai berikut:
20
H. Lembaga-Lembaga Normal yang Terkait Tehadap Kebijakan
Akuntansi
21
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam penjelasan makalah diatas dapat kami simpulkan bahwa kebijakan
akuntansi adalah suatu kebijakan yang berupa prinsip, dasar, peraturan,
konvensi, dan tindakan atau praktik tertentu yang diterapkan untuk menyusun
dan menyajikan sebuah laporan keuangan.
Saat manajemen memilih kebijakan akuntansi yang tidak sesuai dengan
situasi, kondisi, dan karakteristrik dalam perusahaan, maka dikhawatirkan
kebijakan akuntansi yang dipilih dapat menimbulkan masalah dalam proses
penyediaan informasi keuangan kepada para pemakai informasi laporan
keuangan tersebut. Pemilihan kebijakan akuntansi yang tepat akan
menggambarkan realitas ekonomi perusahaan secara tepat dalam bentuk
keadaan keuangan dan hasil operasi.
22
Daftar Pustaka
Ahmed Riahi Belakoi, Accounting Theory buku satu Edisi 5. Salemba Empat: Jakarta.
2011.
https://www.slideshare.net/ijupwah/kebijakan-akuntansi-9588995
kledo.com/blog/kebijakan-akuntnasi/
#contoh_kebijakan_akuntansi_yang_umum_pada_perusahaan
https://www.researchgate.net/publication/
378043153_LEMBAGA_YANG_TERKAIT_DENGAN_LEMBAGA_KEUANGAN/
link/65c4c63c1bed776ae337854b/download?
_tp=eyJjb250ZXh0Ijp7ImZpcnN0UGFnZSI6InB1YmxpY2F0aW9uIiwicGFnZSI6InB1Y
mxpY2F0aW9uIn19
23