Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

SOSIOLOGI EKONOMI
MOBILITAS SOSIAL DAN PENDUDUK

Dosen Pengampu: Ibu. Santi Octavianti, S.HUT.,M.M.

Disusun oleh kelompok 5 :

Robby Alwan Fauzi (201010550373)

Royanul Umar Hamdzan (201010550676)

Satria Bangkit Pambiantu (201010550837)

Sepya Ananda Safa (201010551171)

Shegita Banafsya Safa (201010550996)

Sheila Alisyah (201010550638)

Sri Wahyuningsih (201010550604)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS PAMULANG

2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah-SWT yang Maha-Pengasih lagi


Maha-Panyayang, segala puji bagi Allah Tuhan semesta-alam. Sehingga
makalah Sosiologi Ekonomi yang kami buat ini dapat selesai tanpa
halangan yang berarti. Makalah ini berjudul “Mobilitas Sosial dan
Penduduk”.

Makalah ini kami buat dan susun dengan usaha maksimal juga atas
bantuan dari berbagai pihak yang berkenan meluangkan waktu, tenaga
dan fikirannya untuk menyelesaikan makalah ini. Oleh karenanya kami
sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada segenap pihak yang
telah ikut serta dalam menyelesaikan makalah ini.

Terlepas dari itu semua kami menyadari masih banyak kekurangan


dalam makalah yang kami buat. Mungkin dari segi bahasa, susunan
kalimat atau hal lain yang tidak kami sadari. Oleh karenanya kami sangat
mengharapkan kritik dan saran sebagai sarana perbaikan makalah yang
lebih baik.

Dan semoga makalah Sosiologi Ekonomi ini dapat memberikan


manfaat bagi pembacanya. Akhir kata kami ucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya atas perhatiannya.

Pamulang, September 2022

Penulis

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................2
BAB II............................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................3
2.1 Pengertian Mobilitas Sosial...................................................................3
2.2 Karakteristik Mobilitas Sosial...............................................................4
2.3 Bentuk Mobilitas Sosial.........................................................................4
2.4 Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial.........................6
2.5 Dampak Mobilitas Sosial.......................................................................8
2.6 Mobilitas Penduduk.............................................................................10
2.7 Jenis-Jenis Mobilitas Penduduk..........................................................10
2.8 Teori Mobilitasi Penduduk..................................................................12
2.9 Faktor Migrasi Penduduk...................................................................13
BAB III........................................................................................................14
PENUTUP...................................................................................................14
A. Kesimpulan...............................................................................................14
B. Saran.........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Indera Ratna Irawati dalam bukunya Stratifikasi dan
Mobilitas Sosial (2016) mobilitas sosial merupakan perubahan status
sosial dari suatu lapisan ke lapisan lain, baik menjadi lebih tinggi atau
lebih rendah. Bisa juga individu tersebut hanya berpindah peran saja
tanpa mengalami perubahan kedudukan atau status sosialnya. Dalam
kehidupan sosial, Biasanya mobilitas sosial digambarkan sebagai suatu
perpindahan baik dari satu tempat ke tempat lain, atau perpindahan
lainnya, misalnya dari jabatan satu ke jabatan lain. Mobilitas sosial juga
dipengaruhi oleh adanya interaksi sosial antar masyarakat. Jika tidak
ada interaksi sosial maka tidak akan terjadi mobilitas sosial.
Sering kita lihat aktivitas perpindahan penduduk dari suatu
wilayah geografis ke wilayah lain dalam kurun waktu tertentu ini
disebut “Mobilitas Penduduk”. Dilansir dari buku Mobilitas Penduduk
dan Bonus Demografi (2017) karya Sri Djoko, mobilitas penduduk
dapat dilihat dari sisi fisik maupun ekonomi, sosial, dan budaya.
Mobilitas penduduk muncul sebagai akibat dari perkembangan
fenomena sosial ekonomi nasional maupun regional. Dengan kata lain,
penduduk melakukan mobilias untuk mendapatkan sesuatu yang tidak
tersedia di daerah sebelumnya atau asalnya. Pada dasarnya mobilitas
penduduk merupakan respons manusia terhadap situasi dan kondisi
yang sedang terjadi. Seperti desakan ekonomi, situasi politik, kebutuhan
pendidikan, gangguan keamanan, atau terjadinya bencana alam di
daerah asal.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Mobilitas Sosial ?
2. Bagaimana Karakteristik Mobilitas Sosial ?
3. Apa Saja Bentuk-Bentuk Dari Mobilitas Sosial?
4. Apa Saja Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial ?
5. Bagaimana Dampak Dari Adanya Mobilitas Sosial ?
6. Apa Itu Mobilitas Penduduk ?
7. Apa Saja Jenis-jenis Mobilitas Penduduk?
8. Apa Saja Teori Mobilitas Penduduk?
9. Apa Faktor Migrasi Penduduk ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui Pengertian Mobilitas Sosial ?
2. Mengetahui Konsep Mobilitas Sosial ?
3. Mengetahui Apa Saja Bentuk-Bentuk Dari Mobilitas Sosial ?
4. Mengetahui Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial ?
5. Mengetahui Dampak Dari Adanya Mobilitas Sosial ?
6. Mengetahui Pengertian Penduduk ?
7. Mengetahui Apa Saja Jenis-jenis Mobilitas Penduduk ?
8. Mengetahui Apa Saja Teori Mobilitas Penduduk ?
9. Mengetahui Faktor Migrasi Penduduk ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mobilitas Sosial


Mobilitas sosial adalah perpindahan status seseorang atau
kelompok sosial dari kedudukan yang satu ke kedudukan yang lain.
Berikut merupakan beberapa pengertian mobilitas sosial menurut para
ahli:
 Horton & Hunt
Mobilitas sosial adalah tindakan berpindah dari satu kelas sosial, ke
kelas sosial lainnya.
 Paul B. Horton
Mobilitas sosial adalah sebuah gerak perpindahan dari satu kelas
sosial, ke kelas sosial lainnya atau dari strata ke satu ke strata
lainnya.
 Kimball Young dan Raymond W. Mack
Mobilitas sosial merupakan suatu gerak dalam struktur sosial yang
mencakup sifat hubungan antar individu maupun kelompok,
dengan pola-pola tertentu yang mengatur organisasi di suatu
kelompok sosial.
Secara umum, pengertian mobilitas sosial merupakan adanya
perubahan kedudukan warga masyarakat di dalam sebuah kelas sosial
yang satu ke kelas sosial yang lainnya. Pengertian mobilitas sosial
berarti perpindahan individu, keluarga, atau kelompok melalui sistem
hierarki atau stratifikasi sosial. Pengertian mobilitas sosial juga
disebut sebagai gerak sosial yang didefinisikan tentang perpindahan
orang atau kelompok dari strata sosial yang satu ke strata sosial yang
lain.

3
2.2 Karakteristik Mobilitas Sosial
Mobilitas Sosial dapat terjadi secara berkesinambungan. Berikut
ini adalah beberapa karakteristiknya:
1. Gerakan sosial melibatkan individu atau kelompok orang
dalam masyarakat.
2. Gerakan sosial dapat dilakukan secara individual tetapi
seringkali melibatkan banyak pihak. Misalnya perkembangan
suatu negara secara umum yang mempengaruhi standar hidup
banyak warganya.
3. Struktur sosial suatu masyarakat akan memengaruhi apakah
sulit bagi seseorang atau sekelompok orang untuk
mempraktikkan mobilitas sosial atau tidak.
4. Gerakan sosial dapat memicu ketegangan dan ketakutan di
antara individu atau kelompok orang yang kehilangan haknya
ketika statusnya menurun.
5. Mobilitas sosial ditandai oleh perubahan struktur sosial yang
sering memengaruhi hubungan antara individu dan kelompok

2.3 Bentuk Mobilitas Sosial


Mengutip dari jurnal yang berjudul Mobilitas Sosial Nelayan di
Kawasan Pariwisata Pantai, karya Wiluk Kurniawati dan Puji Lestari,
mobilitas sosial dibagi menjadi tiga bentuk, yakni:
a. Mobilitas sosial vertikal
Terjadi karena adanya perubahan kedudukan sosial dalam posisi
yang tidak sederajat. Jenis mobilitas ini dibagi menjadi dua, yakni:
1. Social sinking atau gerak mobilitas sosial ke bawah
Adanya perubahan kedudukan sosial dari kedudukan tinggi ke
yang lebih rendah. Contohnya pegawai kantor yang melakukan
korupsi, lalu dipecat. Contoh lainnya seorang kapten sepak bola
menjadi pemain sepak bola biasa.
2. Social climbing atau gerak mobilitas sosial ke atas

4
Adanya perubahan kedudukan sosial dari posisi rendah ke posisi
tinggi. Contoh yang tepat tentang social climbing, yaitu seorang
warga biasa diangkat menjadi ketua RT, seorang guru diangkat
menjadi kepala sekolah, dan sebagainya.
3. Mobilitas sosial horizontal
Mobilitas sosial yang terjadi karena adanya perubahan kedudukan
sosial, tetapi masih dalam posisi yang sederajat. Contohnya
perpindahan warga negara, adanya pertukaran pelajar,
perpindahan lokasi pekerjaan tanpa mengubah jabatan, dan lain-
lain.
4. Mobilitas antargenerasi
Mobilitas sosial yang terjadi karena adanya perubahan kedudukan
sosial yang berbeda dengan keluarganya. Jenis mobilitas ini
dibagi menjadi dua, yakni:
 Mobilitas intergenerasi
Perubahan status sosial yang terjadi di antara beberapa
generasi, mulai dari kakek nenek hingga cucu. Contohnya
kakek bekerja sebagai dokter, anaknya bekerja sebagai guru,
cucunya bekerja sebagai dosen. Contoh lainnya nenek
bekerja sebagai pegawai swasta, anaknya bekerja sebagai ibu
rumah tangga, cucunya bekerja sebagai pengusaha sukses.
 Mobilitas intragenerasi
Perubahan status sosial yang terjadi di dalam satu generasi
yang sama, mulai dari ayah ibu hingga anaknya. Contohnya
ayah bekerja sebagai karyawan swasta, anaknya bekerja
sebagai guru. Contoh lainnya ibu bekerja sebagai ibu rumah
tangga, anaknya bekerja sebagai dokter.

5
2.4 Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial
Bagi seseorang atau suatu kelompok dalam usaha meningkatkan
status sosialnya dalam masyarakat tidak selalu sesuai dengan harapan.
Terkadang ada yang berhasil dalam meningkatkan status sosialnya, dan
ada juga yang gagal. hal tersebut dapat disebabkan oleh berbagai
macam faktor. Pada mobilitas sosial terdapat faktor pendorong dan
faktor penghambat mobilitas sosial, antara lain:
A. Faktor-Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
1. Status Sosial
Seseorang ketika lahir telah memiliki status sosial tertentu dan
ia berhak memilih atau mengubah status sosial yang telah
diterimanya. Pada masyarakat dengan sistem terbuka,
seseorang memiliki peluang untuk melakukan mobilitas antar
kelas, misalnya seorang petani merubah status sosialnya
menjadi pengusaha sukses sehingga ia berada pada kelas sosial
atas dalam masyarakat.
2. Keadaan Ekonomi
Setiap orang memiliki latar belakang ekonomi yang berbeda.
Meski demikian, tiap individu akan berusaha memperbaiki dan
meningkatkan keadaan ekonominya menjadi lebih baik. Dan
juga keadaan ekonomi di wilayah sekitar yang kurang baik
juga dapat mendorong terjadinya perpindahan individu atau
kelompok ke wilayah lain yang dianggap lebih baik secara
ekonomi.
3. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk yang tinggi dan tidak diimbangi
dengan penyediaan kebutuhan maka akan menimbulkan
masalah bagi masyarakat. Banyak yang tidak bekerja karena
tidak ada lapangan pekerjaan, hal tersebut akan mengakibatkan
berkurangnya kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut dapat
mendorong mobilitas horizontal dan mobilitas sosial geografis,

6
ketika penduduk melakukan mobilitas ke wilayah lain yang
dianggap lebih menguntungkan.
4. Situasi Politik
Jika situasi politik suatu negara yang stabil akan
memungkinkan penduduknya untuk melakukan mobilitas
sosial vertikal maupun horizontal. Namun jika kondisi politik
suatu negara tidak stabil, maka kemungkinan akan merosotnya
strata sosial penduduk. Contohnya, jika suatu negara dalam
keadaan berperang maka akan banyak penduduk yang
mengungsi atau pindah sementara ke negara lain yang lain
aman.
B. Faktor-faktor penghambat Mobilitas Sosial
Proses perpindahan dari satu kelas ke kelas lainnya bukanlah
sesuatu hal yang mudah. Ada hal-hal yang bahkan dapat
menghambat perpindahan tersebut. Berikut ini beberapa faktor
yang dapat menghambat mobilitas sosial:
1. Diskriminasi Ras dan Agama
Suatu negara dengan keberagaman kebudayaan sering
mengalami diskriminasi, baik ras maupun agama. Ada ras-ras
tertentu ataupun agama-agama tertentu menganggap
kebudayaan mereka lebih baik daripada kebudayaan kelompok
lain. Diskriminasi ini akan menghambat mobilitas sosial akibat
akses suatu kelompok masyarakat dalam berbagai bidang
cenderung dibatasi. Sebagai contoh, diskriminasi ras yang
pernah ada di Afrika.
2. Diskriminasi Kelas
Diskriminasi kelas juga dapat menghambat terjadinya
mobilitas sosial. Contohnya, pada masa penjajahan Belanda,
sekolah formal tidak dapat diikuti oleh anak-anak dari rakyat
biasa. Mereka yang boleh bersekolah hanya keturunan
belanda, warga asing, dan kaum bangsawan pribumi yang
didukung pemerintah kolonial.

7
3. Pengaruh Sosialisasi Kelas Sosial
Sosialisasi adalah proses ketika seorang anak belajar
berpartisipasi menjadi anggota masyarakat. Kelas sosial
seseorang dapat menjadi tempat individu berkembang dan
mengalami proses sosialisasi. Misalnya, anak-anak dari kelas
ekonomi rendah cenderung hidup dalam lingkungan, nilai, dan
pola piker yang umumnya ada dalam masyarakat kelas bawah.
pengaruh sosialisasi yang kuat dari lingkungan tersebut
cenderung mengukuhkan sang anak untuk hidup dengan pola
pikir masyarakat di lingkungannya.
4. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan suatu keadaan yang dapat membatasi
kesempatan seseorang untuk berkembang dan mencapai status
sosial tertentu. Sebagai contoh seseorang yang tidak dapat
melanjutkan sekolahnya karena orang tua tidak memiliki uang
untuk membiayai sekolahnya. Keadaan tersebut membuat
seseorang sulit untuk melakukan mobilitas vertikal ke atas.
5. Perbedaan Jenis Kelamin
Dalam masyarakat, jenis kelamin juga berpengaruh terhadap
mobilitas seseorang. Prestasi, kekuasaan, status sosial, dan
kesempatan untuk maju biasanya pria cenderung dipandang
lebih tinggi derajatnya dan lebih mudah mengalami mobilitas
sosial daripada Wanita.

2.5 Dampak Mobilitas Sosial


Dampak mobilitas sosial di tengah kehidupan masyarakat ini
sangat bisa dirasakan. Terlebih, fenomena sosial ini seolah sangat dekat
dengan kita dan berkaitan dengan kehidupan masyarakat. Tapi tak
banyak yang memahami bila dirinya menjadi dampak sosial yang
tinggi. Terjadinya mobilitas sosial tentu memberi dampak yang positif
dan negatif. Berikut ini adalah mobilitas sosial yang memberikan
dampak positif bagi masyarakat secara luas atau individu:

8
1. Mendorong kemajuan seseorang
Dampak positif yang pertama adalah mendorong kemajuan
seseorang. Hal ini karena mobilitas sosial bisa berdampak pada
status sosial seseorang yang tadinya rendah menuju status sosial
yang lebih tinggi. Misalnya yang dirasakan banyak orang adalah
saat Indonesia dijajah dan Indonesia merdeka seperti saat ini.
2. Mempercepat perubahan sosial
Dampak positif yang kedua adalah adanya perubahan yang terjadi
di masyarakat dan memiliki pengaruh bagi sistem sosial. Contoh
perubahan sosial yang terjadi adalah perubahan sosial akibat
adanya mobilitas sosial karena globalisasi. Masyarakat menjadi
lebih memahami teknologi, dan lain sebagainya.
3. Meningkatkan integrasi sosial
Dampak positif yang terakhir adalah meningkatnya integrasi sosial.
Artinya, dampak mobilitas sosial ini dapat memengaruhi dan
meningkatkan integrasi masyarakat. Misalnya keluarga yang
pindah ke lingkungan yang baru maka akan mengalami perubahan
sosial dengan menyesuaikan gaya hidup, dan lain-lain
Selain dampak yang positif, mobilitas sosial juga memiliki
dampak yang negatif juga bisa terjadi. Berikut ini akan dijelaskan
beberapa dampak negatif mobilitas sosial:
1. Terjadinya konflik
Salah satu dampak yang kurang baik adalah memicu terjadinya
konflik. Konflik memang tidak bisa dihindari oleh masyarakat yang
melakukan interaksi sosial, begitu pula ketika terjadi mobilitas
sosial. Bisa jadi karena adanya persaingan atau rasa ketidakadilan,
maka muncul konflik tersebut.
2. Memengaruhi kesehatan
Dampak yang negatif selanjutnya adalah dapat memengaruhi
kesehatan seseorang. Biasanya ini terjadi saat seseorang mengalami
dampak sosial vertikal ke bawah atau mengalami penurunan status
sosial. Tak bisa dipungkiri, orang akan merasa tertekan, tidak

9
nyaman, dan lain sebagainya yang kemudian memicu terjadinya
penyakit, khususnya psikologis.

2.6 Mobilitas Penduduk


Moblitas penduduk merupakan gerak keruangan penduduk
dengan melewati batas administrasi daerah tingkat II. Orang yang
melakukan mobilitas penduduk disebut migran. Dilansir dari buku
Mobilitas Penduduk dan Bonus Demografi (2017) karya Sri Djoko,
mobilitas penduduk daoat dilihat dari sisi fisik maupun ekonomi, sosial,
dan budaya. Dalam arti fisik, mobilitas penduduk yaitu perpindahan
penduduk untuk memperoleh peluang dan kesempatan di tempat lain
(mobilitas horizontal).
Sedangkan dalam arti ekonomi, sosial, dan budaya, mobilitas
penduduk sebagai upaya meningkatkan status kesejahteraan (mobilitas
vertikal). Mobilitas penduduk muncul sebagai akibat dari
perkembangan fenomena sosial ekonomi nasional maupun regional.
Dengan kata lain, penduduk melakukan mobilias untuk mendapatkan
sesuatu yang tidak tersedia di daerah sebelumnya atau asalnya.

2.7 Jenis-Jenis Mobilitas Penduduk


Mobilitas pendudu terbagi menjadi dua jenis, yakni:
1. Mobilitas Permanen
Mobilitas permanen adalah perpindahan penduduk dari suatu
wilayah ke wilayah lain dengan tujuan untuk menetap. Dikutip situs
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), mobilitas
permanen yang terjadi di Indonesia, seperti berikut:
 Migrasi internasional
Migrasi internasional merupakan perpindahan penduduk dari
satu negara ke negara lain. Migrasi internasional dibedakan
menjadi tiga macam, penjelasannya:
1) Imigrasi, adalah perpindahan penduduk negara lain ke negara
tertentu untuk menetap.

10
2) Emigrasi, adalah perpindahan penduduk dari tanah air sendiri
ke negara lain untuk tinggal menetap di sana.
3) Remigrasi, adalah perpindahan penduduk yang kembali ke
tanah airnya (negara asal).
 Migrasi internal
Migrasi internal adalah perpindahan penduduk dari suatu
wilayah ke wilayah lain dalam satu negara. Macam-macam
migrasi internal adalah:
1) Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk secara
berduyun-duyun dari satu desa (kota kecil, daerah) ke kota
besar.
2) Transmigrasi yaitu perpindahan penduduk dari satu daerah
yang berpenduduk padat ke daerah lain yang penduduknya
masih jarang. Transmigrasi maish terbagi menjadi beberapa
macam, yaitu transmigrasi umum, transmigrasi spontan, dan
transmigrasi bedol desa.
2. Mobilitas non permanen
Mobilitas non permanen adalah perpindahan penduduk dari suatu
tempat ke tempat lain dengan tujuan tidak menetap atau bersifat
sementara waktu. Mobilitas non permanen dibedakan menjadi dua
macam, yakni:
 Komutasi
Komutasi merupakan bentuk mobilitas penduduk non permanen
secara ulak-alik (pergi- pulang) tanpa menginap ke tempat yang
dituju. Orang yang melakukan proses komutasi dinamakan
komuter atau penglaju.
 Sirkulasi
Sirkulasi merupakan mobilitas penduduk non permanen tetapi
sempat menginap di tempat yang dituju. Itu disebut juga
mobilitas penduduk non permanen musiman. Orang yang
melakukan sirkulasi disebut sirkuler. Waktu yang dibutuhkan

11
untuk sirkulasi berbeda-beda. Ada yang hanya beberapa hari,
ada juga yang memakan waktu lama.

2.8 Teori Mobilitasi Penduduk


Ravenstein, seorang ahli kependudukan dari Inggris,
mengemukakan pemikiran-pemikiran tentang mobilitas penduduk yang
dikenal dengan Hukum Migrasi (The Law of Migration) pada tahun
1889. Inti dari konsep pemikiran Ravenstein adalah sebagai berikut.
1. Migrasi dan jarak
 Para migran banyak yang hanya menempuh jarak dekat dan
jumlah migran di daerah asal makin menurun karena makin
jauhnya jarak yang ditempuh.
 Migran yang menempuh jarak jauh pada umumnya cenderung
menuju ke pusat-pusat perdagangan dan industri yang penting.
2. Migrasi bertahap
 Pada umumnya terjadi suatu perpindahan penduduk berupa arus
migrasi terarah ke pusat-pusat industri dan perdagangan penting
yang dapat menyerap para migran sebagai tenaga kerja.
 Penduduk daerah pedesaan yang berbatasan langsung dengan kota
yang tumbuh cepat, cenderung berbondong-bondong menuju ke
kota tersebut. Sedangkan jumlah penduduk yang pergi sebagai
akibat migrasi di pedesaan yang berbatasan tersebut akan
digantikan oleh para migran dari daerah-daerah yang jauh
terpencil.
3. Arus dan arus balik
Setiap arus migrasi utama menimbulkan arus balik sebagai
penggantinya.
4. Terdapat berbagai perbedaan antara desa dan kota
Adanya kecenderungan penduduk untuk migrasi, artinya bahwa
penduduk kota lebih sedikit bermigrasi jika dibandingkan dengan
penduduk daerah-daerah perdesaan.

12
5. Kebanyakan wanita lebih suka bermigrasi ke daerah-daerah yang
dekat
Ternyata para wanita melakukan perpindahan ke daerah yang dekat
ternyata lebih besar jumlahnya jika dibandingkan kaum laki-laki,
sedangkan jumlah migran ke wilayah yang jaraknya jauh cenderung
dilakukan oleh laki-laki.
6. Teknologi dan migrasi
Semakin meningkatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi terutama dalam sektor transportasi serta perkembangan
industri dan perdagangan, berpengaruh terhadap peningkatan arus
migrasi.
7. Motif ekonomi
Keinginan untuk memperbaiki kehidupannya dalam bidang ekonomi
(kebutuhan material) menjadi dorongan utama dan yang paling
banyak para migran melakukan perpindahan.

2.9 Faktor Migrasi Penduduk


Migrasi penduduk dipengaruhi oleh dua faktor utama yang
dikenal dengan istilah faktor pendorong (push factors) dan faktor
penarik (pull factors).
1. Faktor pendorong
Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang timbulnya atau berasal
dari daerah asal. Misalnya perpindahan dari desa ke kota karena di
desa lapangan pekerjaannya sedikit. Beberapa faktor pendorong
antara lain:
• Kurangnya lapangan pekerjaan di daerah asal.
• Sumber-sumber alam semakin berkurang (pertanian, tambang, dll).
• Alasan pekerjaan atau perkawinan.
• Bencana alam (Gempa Bumi, Banjir, Wabah Penyakit, dll).
• Tidak cocok lagi dengan adat, budaya atau kepercayaan di tempat
asal.
• Terdapat tekanan-tekanan atau diskriminasi politik, agama, suku.

13
2. Faktor penarik
Faktor penarik adalah faktor-faktor yang timbulnya atau berasal dari
daerah tujuan. Misalnya perpindahan dari desa ke kota karena di
kota memiliki fasilitas sarana dan prasarana yang lebih baik atau
memiliki kesempatan pekerjaan yang lebih baik dengan upah tinggi.
Beberapa faktor penarik antara lain:
• Kesempatan mendapatkan pendapatan yang lebih baik.
• Kesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih baik atau tinggi.
• Rasa bangga di tempat baru.
• Pekerjaan yang lebih baik atau cocok.
• Keadaan lingkungan lebih menyenangkan (banyak hiburan,
fasilitas sekolah, perumahan. dll).
• Terdapat kerabat atau saudara di tempat tujuan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Mobilitas sosial adalah perpindahan status seseorang atau
kelompok sosial dari kedudukan yang satu ke kedudukan yang
lain.
2. Ada 2 bentuk mobilitas sosial yaitu mobilitas sosial vertikal,
mobilitas sosial horizontal dan mobilitas sosial antargenerasi.
3. Status sosial, keadaan ekonomi, pertumbuhan penduduk, situasi
politik merupakan hal yang menadi faktor pendorong mobilitas
sosial sedangkan diskriminasi ras dan agama, diskriminasi kelas
serta pengaruh sosialisasi kelas sosial adalah hal yang
menghambat faktor mobilitas sosial.

14
4. Adanya mobilitas sosial, akan melahirkan banyak jenis konflik,
seperti konflik antar kelas, antar kelompok sosial, dan antar
generasi. Tumbuhnya integrasi sosial. Perubahan nasional yang
positif menjadi lebih cepat. Menumbuhkan motivasi untuk
menjadi lebih baik dan maju.
5. Mobilitas penduduk adalah gerak perpindahan penduduk dari satu
wilayah ke wilayah lainnya.
6. Pada umumnya mobilitas penduduk karena seseorang ingin
merubah taraf hidup menjadi lebih baik. Faktor ekonomi
merupakan faktor terbesar pendorong untuk melakukan mobilitas
penduduk untuk bermigrasi meningalkan tempat tinggal mereka.
7. Dampak positif mobilitas penduduk bagi daerah asal di antaranya
dapat meningkatkan pendapatan, meningkatkan pengetahuan, dan
gaya hidup; sedangkan dampak negatif di antaranya berkurangnya
tenaga kerja yang mengolah lahan pertanian, dan membawa
perilaku negatif dari kota, misalnya membawa, memakai, dan
mengedarkan.
8. Mobilitas penduduk di Indonesia memiliki dampak atau peran
dalam pembangunan di Indonesia, diantaranya mobilitas mampu
memberikan ketersedian tenaga kerja seperti transmigrasi dan
urbanisasi, meningkatkan kesejahteraan seperti menjadi pekerja
migran Indonesia, membuka kesempatan atau peluang usaha
seperti usaha rumah.

B. Saran
1. Salah satu dampak yang kurang baik dari mobilitas sosial adalah
memicu terjadinya konflik di masyarakat. Hal ini harus di hilangkan
dengan cara tidak menyudutkan salah satu pihak yang terkena
konflik, selalu mengambil keputusan bersama, serta melakukan
evaluasi atau komunikasi yang baik.
2. Mobilitas sosial dapat mempengaruhi kesehatan seseorang ini terjadi
saat seseorang mengalami dampak sosial vertikal ke bawah atau

15
mengalami penurunan status sosial. Untuk mengatasinya, maka
diperlukan solusi antara lain: Bekerja dan bersosialisasi sebaik
mungkin agar tidak mengalami dampak mobilitas sosial vertikal ke
bawah atau penurunan status sosial, menyesuaikan diri dan tidak
ambil pusing dengan dampak mobilitas sosial, dan berusaha
melakukan yang terbaik setiap saat.
3. Untuk mengatasi mobilitas penduduk lakukanlah perealisasian
pemerataan pembangunan sehingga kesenjangan pembangunan
dapat dikurangi.
4. Melaksanakan program-program pembangunan desa, seperti
pelaksanaan IDT (Inpres Desa Tertinggal) sehingga leboh
mengoptimalkan pembangunan desa hal ini juga dapat mengatasi
mobilitas penduduk.
5. Makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber bacaan kepada
siapapun untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai
Mobilitas Sosial dan Penduduk dan dapat menjadi.
6. Dengan makalah ini mudah – mudahan bisa memberikan referensi
baik pada penulis selanjutnya dan mata kuliah yang ada
hubungannya dengan makalah ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

17

Anda mungkin juga menyukai