Anda di halaman 1dari 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) LURING

IPK 3.2.1/IPK: 4.2.1/

Sekolah : SMPN Satu Atap Tala Kelas/Semester : VIII (Delapan )/Ganjil


Mata Pelajaran : IPS Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x Pertemuan)
Sub Materi Pokok:
Mobilitas Sosial

1. Tujuan Pembelajaran
Melalui model Problem Based Learning peserta didik diharapkan mampu: menjelaskan, mengklasifikasi,
menganalisis materi pengertian, bentuk-bentuk, faktor pendorong dan faktor penghambat, saluran-
saluran, serta dampak dari mobilitas sosial dengan kerja keras, penuh tanggung jawab, dan rasa syukur;
menyajikan hasil analisis tentang mobilitas sosial dengan percaya diri dan santun.

2. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran


2.1 Alat dan Bahan
2.1.1 Alat dan Media : Komputer, Proyektor. Buku Siswa, internet, sumber belajar Lain yang
Relevan.

2.1.2 Bahan
LKPD, Gambar terkait materi:
- Definisi mobilitas sosial
- Bentuk-bentuk mobilitas sosial
- Faktor pendorong dan penghambat mobilitas
sosial
- Saluran-saluran dan dampak mobilitas sosial

2.1.3 Pertanyaan (4Cs: Creativity Thinking an Innovation)


Memotivasi peserta didik mengajukan pertanyaan terkait mobilitas sosial di atas. Misalnya:
1) Apa yang dimaksud dengan mobilitas sosial?
2) Apa saja bentuk-bentuk mobilitas sosial?
3) Faktor-faktor apa yang mendorong dan menghambat terjadinya mobilitas sosial?
4) Apa saja saluran-saluran mobilitas sosial?
5) Apa dampak mobilitas sosial terhadap kehidupan masyarakat?

2.2 Peserta didik berlatih, praktik,dan atau mengerjakan pokok permasalahan yang telah dirumuskan:
2.2.1 Guru menjelaskan, menayangkan Gambar, dan membagikan Lembar Kerja kepada peserta
didik.
2.2.2 Peserta didik berdiskusi di dalam kelompoknya dalam kegiatan pengumpulan dan analisis data
untuk menyelesaikan permasalahan yang telah dirumuskan. Setiap kelompok membuat
laporan hasil diskusi. (4Cs: Critical Thinking and Problem Solving; Collaboration)

2.3 Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok/individu


Peserta didik melalui kelompoknya mempresentasikan hasil kerja ke depan kelas dan kelompok lain
menanggapi. (4Cs: Communication)

2.4 Menyimpulkan dan Penilaian Pembelajaran


2.4.1 Kesimpulan Pembelajaran
Peserta didik bersama-sama dengan guru menyimpulkan materi yang telah dibahas.

2.4.2 Penilaian Pembelajaran


 Sikap : Observasi/Jurnal;
 Pengetahuan : Tes Tulis, Penugasan;
 Keterampilan : Unjuk Kerja Kegiatan diskusi dan presentasi;

Kepala Sekolah Tala, 1 Oktober 2020


Guru Mata Pelajaran

Stephania M. Nahak, S.Pd Maria Aplorida P. Meak, S.Pd

1
NIP. 19711226 200904 2 001 NIP. 19820406 201001 2 022

Materi/Prolog.
Pengertian Mobilitas Sosial, Status, Bentuk, Jenis, Faktor Pendorong dan Arah Saluran
: adalah perubahan susunan status orang-orang dalam masyarakat baik secara vertikal maupun secara
horizontal. Mobilitas sosial menggambarkan gerakan perubahan kedudukan
Pengertian Mobilitas Sosial

Mobilitas sosial pada dasarnya adalah perubahan susunan status orang-orang dalam masyarakat baik
secara vertikal maupun secara horizontal. Mobilitas sosial menggambarkan gerakan perubahan
kedudukan dan peran dari orang-orang yang ada dalam masyarakat dari waktu ke waktu.
Secara epistomologis kata mobilitas sosial berasal dari kata mobilis (bahasa Latin) yang berarti
bergerak dan social (bahasa Inggris) yang berarti masyarakat. Jadi mobilitas sosial berarti gerakan
masyarakat.
Pada umumnya mobilitas sering diartikan sebagai suatu proses perpindahan, atau juga suatu
pergerakan lapisan atau strata sosial seseorang maupun kelompok. Mobilitas sendiri ialah sebuah
istilah yang memiliki asal dari bahasa latin, mobilis yang artinya mudah dipindahkan dari satu tempat
ke tempat yang lainnya. Sedangkan sosial melibatkan seseorang ataupun kelompok warga.
Sedangkan secara harfiah pengertian dari mobilitas sosial yaitu sebagai suatu gerakan yang terjadi
karena berpindah ataupun berubah posisi seseorang atau juga sekelompok orang pada saat yang
berbeda-beda. Tetapi tidak hanya pengertian mobilitas sosial secara umum saja melainkan masih
banyak pengertian mobilitas sosial menurut para ahli.
Status yang lebih baik senatiasa diharapkan setiap orang, termasuk kita yang sekarang sedang giat
belajar untuk mencapai kondisi yang lebih baik di masa datang, secara sederhannya inilah yang
dimaksud dengan proses mobilitas sosial atau perpindahan status sosial.
Pada masyarakat modern sering kita jumpai fenomena-fenomena keinginan untuk pencapaian status
sosial yang lebih tinggi maupun pencapaian penghasilan yang lebih tinggi. Hal tersebut merupakan
pendorong masyarakat untuk melakukan mobilitas sosial demi tercapainya kesejahterahan hidup.
Tentu saja kita sebagai manusia selalu menginginkan yang terbaik seperta halnya status sosial.
Dari definisi-definisi di atas, dapat diambil 3 hal pokok menyangkut mobilitas sosial yaitu :

1. Perubahan kelas sosial, baik ke atas maupun ke bawah


2. Dialami oleh manusia baik sebagai individu maupun kelompok
3. Terjadi dampak sosial atas kelas sosial baru yang diperoleh
Mobilitas Sosial Menurut Para Ahli
Beberapa pengertian mobilitas sosial menurut para ahli:

2
1. Henry Clay Smith (1968)
mengatakan mobilitas sosial adalah gerakan dalam struktur sosial (gerakan antarindividu
dengan kelompoknya).
2. Haditono (1991)
mengatakan mobilitas sosial adalah perpindahan seseorang atau kelompok dari kedudukan
yang satu ke kedudukan yang lain, tetapi sejajar.
3. Paul B. Horton dan Chester L. Hunt (1992)
mengatakan mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas
sosial lain.
4. David Jary dan Julia Jary (1991)
mendefinisikan mobilitas sosial yakni: dapat dijelaskan bahwa pergerakan individu, kadang-
kadang kelompok antara posisi berbeda dalam hierarki stratifikasi sosial pada masyarakat.
5. Soerjono Soekanto
Menurut Soerjono Soekanto menyatakan bahwa mobilitas sosial ialah suatu gerak dalam
struktur sosial yakni pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial
6. H. Edward Ransford
Menurut H. Edward Ransford menyatakan bahwa mobilitas sosial ialah suatu perpindahan ke
atas atau kebawah dalam lingkungan sosial secara hirarki
7. Robert M.Z. Lawang
Menurut Robert .M.Z. Lawang menyatakan bahwa mobilitas sosial ialah perpindahan posisi
dari lapisan yang satu ke lapisan yang lainnya atau dari satu dimensi ke dimensi yang lainnya
8. Horton Dan Hunt
Menurut Horton dan Hunt menyatakan bahwa mobilitas sosial yaitu suatu gerak perpindahan
dari suatu kelas sosial ke kelas sosial yang lainnya
9. Kimball Young Dan Raymond W. Mack
Menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack menyatakan bahwa mobilitas sosial ialah
suatu mobilitas dalam struktur sosial, diantaranya pola-pola tertentu yang mengatur organisasi
suatu kelompok
10. Wiliam Kornblum
Menurut Wiliam Kornblum menyatakan bahwa mobilitas sosial ialah sebuah perpindahan
individu-individu, keluarga-keluarga, dan kelompok sosial serta satu lapisan ke lapisan sosial
lainnya
Jenis Mobilitas Sosial
 Mobilitas Sosial Vertikal
Yaitu perpindahan individu atau obyek dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial
lainnya yang tidak sederajad.
Mobilitas sosial vertikal dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Mobilitas sosial vertikal naik = social climbing mobility = upward mobility


Mobilitas sosial vertikal naik terjadi apabila seseorang mengalami peningkatan kedudukan
menuju tingkatan yang lebih tinggi.
2. Mobilitas sosial vertikal turun = social sinking
Mobilitas sosial vertikal naik terjadi apabila seseorang mengalami penurunan kedudukan
 Mobilitas Sosial Horisontal
Yaitu perpindahan individu atau obyek dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial
lainnya yang sederajad.
 Mobilitas Sosial Lateral
Mobilitas Geografis Yaitu perpindahan individu atau obyek dari suatu tempat ke tempat lain
yang berpengaruh pada kedudukan sosialnya
 Mobilitas Sosial Struktural
Meliputi kesatuan yang luas dan kompleks yang disebabkan oleh hal-hal yang positif maupun
negatif.
Berdasarkan Ruang Lingkupnya
 Mobilitas Sosial Intragenerasi
Mobilitas sosial intragenerasi adalah perpindahan kedudukan sosial seseorang atau anggota
masyarakat yang terjadi dalam satu generasi yang sama. Mobilitas intragenerasi terbagi
menjadi dua bentuk umum, yaitu mobilitas intragenerasi naik dan intragenerasi turun.
 Mobilitas Sosial Antar generasi
Mobilitas sosial intergenerasi adalah perpindahan kedudukan sosial yang terjadi di antara
beberapa generasi dalam satu garis keturunan. Mobilitas ini dibedakan menjadi dua, yaitu
mobilitas sosial intergenerasi naik dan mobilitas sosial intergenerasi turun.
Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
Faktor Penyebab Mobilitas Sosial

3
Faktor penyebab mobilitas sosial dibedakan dalam dua hal, pertama faktor struktur, yaitu
faktor yang menentukan jumlah refatif dari kedudukan tinggi yang harus diisi dan kemudahan
untuk memperolehnya. Faktor struktur ini meliputi, struktur pekerjaan, ekonomi ganda, dan
faktor penunjang dan penghambat mobilitas itu sendiri. Kedua. Kedua, faktor individu, dalam
hal ini termasuk di dalamnya adalah perbedaan kemampuan, orientasi sikap terhadap
mobilitas, dan faktor kemujuran.

 Faktor Struktur

1. Struktur Pekerjaan
Secara kasar aktivitas ekonomi dibedakan dalam dua sektor, yaitu sektor formal dan sektor
informal.Perbedaan aktivitas ekonomi ini jelas akan mempengaruhi tingkat mobilitas
masyarakat yang terlibat di dalamnya. Demikian halnya pada masyarakat yang aktivitas
ekonominya didominasi oleh sektor pertanian dan penghasilan bahan baku (pertambangan,
kehutanan) lebih banyak memiliki status kedudukan rendah, dan sedikit kedudukan yang
berstatus tinggi, sehingga tingkat mobilitasnya rendah.
2. Ekonomi Ganda
Di negara-negara berkembang ternyata perkembangan ekonomi menimbulkan beberapa jenis
dualisme. Pertama, adalah kegiatan-kegiatan atau keadaan ekonomi yang masih dikuasai oleh
unsur-unsur yang bersifat tradisional, dan yang kedua adalah berbagai kegiatan-kegiatan atau
keadaan ekonomi yang masih dikuasai oleh unsur-unsur modern.
Dualisme ekonomi itu dapat kita lihat antara sektor pertanian tradisional, yang dicirikan oleh
tingkat produktivitas yang rendah dan menyebabkan tingkat pendapatan masyarakat berada
pada tingkat yang lazim disebut dengan istilah tingkat pendapatan subsiten. Sedangkan pada
sektor ekonomi modern, dicirikan dengan tipe ekonomi pasar, dimana kegiatan masyarakat
dalam memproduksi sebagian besar ditujukan untuk pasar.

3. Penunjang dan Pengambat Mobilitas


Anak-anak yang berasal dari kelas sosial menengah pada umumnya memiliki pengalaman
belajar yang lebih menunjang mobilitas naik daripada pengalaman anak-anak kelas sosial
rendah. Para sarjana teori konflik berpandangan bahwa ijazah, tes, rekomendasi, “jaringan
hubungan antar teman (merupakan jaringan hubungan antara teman-teman dekat dalam suatu
jenis profesi atau dunia usaha.
Mereka saling tukar-menukar informasi dan rekomendasi menyangkut kesempatan kerja,
sehingga menyulitkan bagi orang-orang luar” untuk dapat menerobosnya), dan deskriminasi
terang-terangan terhadap kelompok ras maupun kelompok etnik minoritas, serta orang-orang
dari kelas sosial rendah untuk melakukan mobilitas naik. Di lain pihak, fakor penghambat
tersebut juga menutup kemungkinan terjadinya mobilitas menurun bagi kelompok orang dari
kelas sosial atas.
Di samping faktor penghambat, terdapat pula faktor penunjang mobilitas yang bersifat
struktural, sebagai misal adanya undang-undang anti deskriminasi, munculnya lembaga-
lembaga latihan kerja baik yang dibiayai oleh pemerintah atau LSM, merupakan faktor
penunjang penting untuk terjadinya mobilitas naik bagi banyak orang dari status sosial
rendah.
 Faktor Individu

1. Perbedaan Kemampuan
2. Perbedaan Perilaku
a) Pendidikan
b) Kebiasaan Kerja
c) Pola Penundaan Kesenangan
d) Kemampuan “Cara Bermain”
e) Pola Kesenjangan Nilai
f) Faktor Keberuntungan/Kemujuran
Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
 Faktor Perubahan Situasi Politik
Situasi politik pada dasarnya adalah kondisi stabilitas pemerintahan termasuk bagaimana
dukungan rakyat pada umumnya terhadap struktur pemerintahan yang baru dalam masyarakat
tersebut. Melalui dorongandorongan politik seorang individu ingin menduduki posisi-posisi
tertentu dalam rangka mengembangkan organisasi politik mereka, biasanya aktivitas ini
didukung oleh orang-orang yang mempunyai kesamaan kepentingan politik.
Dalam struktur pemerintahan biasanya didukung oleh orang-orang parpol yang duduk di
dewan perwakilan rakyat misalnya kedudukan sebagai gubernur, bupati atau walikota, camat,

4
lurah, dan lain-lain. Inilah contoh faktor- faktor yang mendorong terjadinya mobilitas sosial
secara vertikal dari sisi politik.

 Faktor Perubahan Sosial Budaya


Dalam masyarakat senantiasa terjadi perubahan baik dalam struktur sosial, interaksi sosial,
maupun dalam sistem tata nilai. Perubahanperubahan ini dapat memberikan dorongan kepada
individu dalam masyarakat untuk melakukan penyesuaian terhadap tuntutan perubahan,
sehingga mengakibatkan keinginan yang kuat bagi seorang individu untuk melakukan social
climbing. Kemajuan teknologi misalnya, dapat membuka kemungkinan timbulnya mobilitas
ke atas dan perubahan ideologi dapat menimbulkan stratifikasi baru.
 Faktor Perubahan Ekonomi
Situasi ekonomi dalam masyarakat dapat memberikan dorongan bagi individu ataupun
kelompok individu untuk meningkatkan kedudukan mereka masing-masing. Kondisi ekonomi
yang membaik dapat memberikan dorongan untuk melakukan ekspansi dalam berbagai
macam usaha. Kondisi ekonomi yang buruk juga dapat memengaruhi orang untuk melakukan
berbagai macam tindakan antisipatif dalam mencegah kejadian-kejadian yang tidak mereka
inginkan.
 Pertambahan penduduk
Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

1. Adanya perbedaan ideologi


2. Adanya perbedaan kepentingan
3. Adanya perbedaan suku dan asal daerah
4. Adanya diskriminasi jenis kelamin
5. Adanya perbedaan ras

5
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
MOBILITAS SOSIAL

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)


Kelas/Semester : VIIII …. /Ganjil
Subtema : Konsep Mobilitas Sosial
Alokasi Waktu : 40 menit / 1 x pertemuan

Nama Kelompok/Individu : ……………………………..


Nama Anggota Kelompok :
1. ……………………………..
2. ……………………………..
3. ……………………………..
4. ……………………………..
5. ……………………………..

A. Petunjuk Belajar
1. Cermati materi dalam buku paket, rangkuman materi, atau pada sumber informasi pendukung lainnya
2. Kerjakan soal secara berkelompok

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


3.2 Menganalisis pengaruh interaksi sosial dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan sosial budaya serta
pengembangan kehidupan kebangsaan.
3.2.1 Menjelaskan pengertian mobilitas sosial

4.2 Menyajikan hasil analisis tentang pengaruh interaksi sosial dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan sosial
dan budaya serta pengembangan kehidupan kebangsaan.
4.2.1 Keterampilan melaksanakan diskusi dan presentasi tentang pengertian mobilitas sosial.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik diharapkan dapat menemukan ciri-ciri mobilitas sosial dengan benar;
2. Peserta didik diharapkan dapat menyebutkan contoh-contoh mobilitas sosial dengan tepat;
3. Peserta didik dapat mendefinisikan konsep mobilitas sosial dengan benar.

D. Langkah-langkah Kegiatan
I. Bacalah kisah singkat yang ada di dalam buku paket IPS kelas 8 revisi 2017 hal. 81!.
II. Kemudian cobalah kalian definisikan sendiri pengertian mobilitas sosial berdasarkan kisah di atas dengan
mengisi peta konsep berikut!

MOBILITAS SOSIAL

Contoh: Ciri-ciri:

Definisi:

III. Jelaskan pengertian mobilitas sosial menurut para ahli!

6
Lembar Kerja
1. Cobalah kalian definisikan sendiri pengertian mobilitas sosial berdasarkan kisah di atas dengan mengisi peta konsep
berikut!

MOBILITAS SOSIAL

Contoh: Ciri-ciri:
……………………………………… ………………………………………
……………………………………… ………………………………………
……………………………………… ………………………………………
……………………………………… ………………………………………

Definisi:
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

2. Jelaskan pengertian mobilitas sosial menurut para ahli:


Paul B. Horton:
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..…………
……………………………………………………………………………………………………..
Kimball Young dan Raymond W. Mack:
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
Anthony Giddens:
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
Horton & Hunt:
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..

7
Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Sikap : Observasi/Jurnal
b. Pengetahuan : Tes Tulis, Penugasan
c. Keterampilan : Non Tes yaitu menggunakan observasi pada kegiatan diskusi dan presentasi.
2. Instrumen penilaian
a. Sikap

1) Sikap Spiritual
Aspek sikap yang diamati pada pembahasan materi Konsep Mobilitas Sosial dan Pemukiman IPS Kelas 8 ini adalah
pada sikap spiritual mengamati aspek ketaqwaan sedangkan pada sikap sosial mengamati aspek disiplin, tanggung
jawab, dan percaya diri.

Petunjuk:
1. Kegiatan pengamatan dilakukan selama proses (jam) pembelajaran dan/atau di luar jam pembelajaran
2. Pencatatan hanya pada perilaku ekstrim yang ditunjukkan oleh seorang Peserta Didik
3. Bubuhkan tanda centang () pada kolom yang sesuai dengan sikap yang ditunjukkan peserta didik

Rubrik Penilaian Sikap Spiritual dan Sikap Sosial


Indikator aspek ketaqwaan.
 Sangat baik dalam sikap berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, bersyukur ketika berhasil mengerjakan
tugas kelompok, dan bersyukur kepada TYME sebagai bangsa Indonesia.
 Baik dalam sikap berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, bersyukur ketika berhasil mengerjakan tugas
kelompok, dan bersyukur kepada TYME sebagai bangsa Indonesia.
 Kurang baik dalam sikap berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, bersyukur ketika berhasil mengerjakan
tugas kelompok, dan bersyukur kepada TYME sebagai bangsa Indonesia.
Indikator aspek disiplin
 Sangat baik dalam sikap patuh pada tata tertib atau aturan dan mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan
waktu yang ditentukan, mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar.
 Baik dalam sikap patuh pada tata tertib atau aturan dan mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu
yang ditentukan, mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar.
 Kurang baik dalam sikap patuh pada tata tertib atau aturan dan mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan
waktu yang ditentukan, mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar.
Indikator aspek tanggung jawab
 Sangat baik dalam sikap melaksanakan tugas kelompok dengan baik serta melaksanakan apa yang pernah
dikatakan tanpa disuruh/diminta.
 Baik dalam sikap melaksanakan tugas kelompok dengan baik serta melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa
disuruh/diminta.
 Kurang baik dalam sikap melaksanakan tugas kelompok dengan baik serta melaksanakan apa yang pernah
dikatakan tanpa disuruh/diminta.
Indikator aspek percaya diri
 Sangat baikdalam sikap berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa raguragu dan berani berpendapat, bertanya,
atau menjawab pertanyaan.
 Baikdalam sikap berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa raguragu dan berani berpendapat, bertanya, atau
menjawab pertanyaan.
 Kurangt baikdalam sikap berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa raguragu dan berani berpendapat, bertanya,
atau menjawab pertanyaan.

Keterangan Skor : Skor perolehan Kriteria Nilai


Nilai = ---------------------------- X A : > 87.5 – 100 : Sanagt Baik
2 = Sangat baik 100 B : = 75– 87.5 : Baik
1 = Baik Skor maksimal C : > 62,5 – 74 : Cukup
0 = Kurang baik D : ≤ 62,5 : Kurang

8
Lembar Observasi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial

Kelas/Semester : VIII …/Ganjil


Materi : Konsep Mobilitas Sosial
Aspek Penilaian Juml
Sikap Spiritual Sikap Sosial ah Nilai
Ketaqwaan Disiplin Tanggung Jawab Percaya Diri Skor
No. Nama Peserta Didik
N=
2 1 0 2 1 0 2 1 0 2 1 0 a (a/6)*1
00
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

b. Pengetahuan
Kunci Jawaban
1. Cobalah kalian definisikan sendiri pengertian mobilitas sosial berdasarkan kisah di atas dengan mengisi peta konsep berikut!

MOBILITAS SOSIAL

Contoh: Ciri-ciri:
Seorang petani miskin berubah Berpindah kedudukan/kelas/strata
menjadi pengusaha sukses
Seorang pegawai dipecat karena Perpindahan yang dialami dapat ke atas,
korupsi bawah, atau sederajat
Seorang sekretaris pada suatu Terjadi pada individu atau kelompok
perusahaan mendapat tugas baru masyarakat
menjadi bendahara
Suatu partai yang menang dalam
pemilihan sehingga anggota partai
mendapat banyak kursi di parlemen

Definisi:
Mobilitas sosial adalah proses perpindahan kedudukan/kelas/strata seseorang atau sekolompok masyarakat dari
suatu lapisan ke lapisan yang lebih tinggi atau dari suatu lapisan ke lapisan yang lebih rendah, ataupun dari suatu
lapisan ke lapisan lain yang sederajat.

2. Jelaskan pengertian mobilitas sosial menurut para ahli:

Paul B. Horton:
Mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata
yang satu ke strata yang lainnya.

Kimball Young dan Raymond W. Mack:


Mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok
sosial. Struktur sosial mencakup sifat hubungan antar individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dan
kelompoknya.

Anthony Giddens:
Mobilitas sosial menunjuk pada gerakan dari orang per orang dan kelompok-kelompok di antara kedudukan-kedudukan
sosial ekonomi yang berbeda.

Horton & Hunt:


Mobilitas sosial merupakan tindakan berpindah dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya.

c. Keterampilan

9
Penilaian Kinerja Diskusi
Dilaksanakan pada saat proses pembelajaran mendefinisikan konsep mobilitas sosial.

Indikator aspek bekerjasama dalam kegiatan kelompok.


1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum
ajeg/konsisten.
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum
ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus menerus dan
ajeg/konsisten.

Indikator aspek inisiatif dalam pembelajaran:


1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ada inisiatif dalam pembelajaran
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit inisiatif dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada inisiatif dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada inisiatif dalam menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus
dan ajeg/konsisten

Indikator aspek gagasan dalam kegiatan kelompok:


1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ada gagasan dalam kegiatan kelompok.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha memberikan gagasan dalam kegiatan kelompok tetapi belum
ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha memberikan gagasan dalam kegiatan kelompok tetapi belum
ajeg/konsisten
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha memberikan gagasan dalam menyelesaikan tugas kelompok
secara terus menerus dan ajeg/konsisten

Indikator aspek keaktifan dalam pembelajaran:


1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus
dan ajeg/konsisten

Keterangan Skor : Skor perolehan


Nilai = ---------------------------- X 100
Baik sekali = 4 Skor maksimal
Baik = 3
Cukup = 2 Kriteria Nilai
Kurang = 1 A = 86 – 100 : Baik Sekali
B = 71– 85 : Baik
C = 56 – 70 : Cukup
D = ≤ 55 : Kurang

LEMBAR OBSERVASI KINERJA DISKUSI

Kelas/Semester : VIII …/Ganjil


Materi : Konsep Mobilitas Sosial
Jumla Nilai
Aspek Penilaian
h Skor
No. Nama Peserta Didik
Kerjasama Inisiatif Gagasan Keaktifan
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 a (a/16)*100
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Kepala Sekolah Tala, 1 Oktober 2020


Guru Mata Pelajran.

Stephania M. Nahak, S.Pd Maria Aplorida P. Meak, S.Pd


NIP. 19711226 200904 2 001 NIP. 19820406 201001 2 022

10
11

Anda mungkin juga menyukai