Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENDIDIKAN DAN MOBILITAS SOSIAL


(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Pendidikan)
Pengampu: Bpk. Ida Anshori, M.Pd.

Oleh :
M.Satibi Al Afiata
M.Rif’an Amirudin

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM FAQIH ASY’ARI
KEDIRI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PENDIDIKAN DAN
MOBILITAS SOSIAL ”dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang iman bagi para pembaca dan
juga penulis

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ida Anshori, M.Pd selaku guru
Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Kediri, 15 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................
i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
LATAR BELAKANG ...................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah .............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 3

A. Pengertian Pendidikan dan Mobilitas Sosial . .......................................................... 3


B. Jenis Jenis Mobilitas Sosial ....................................................................................... 4
C. Saluran Saluran Mobilitas Sosial ................................................................................6
D.Determinan Mobilitas.............................................................................................. ....7
E.konsekwensi Mobilitas Sosial...................................................................................... 9
F.Tingkat Pendidikan dan Mobilitas Sosial.....................................................................11

BAB III PENUTUP .......................................................................................... 11

A. Kesimpulan ................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar belakang
Eksistensi Pendidikan pada hakekatnya merupakan tali untuk mengantarkan peserta didik
menuju pada kesadaran sosial yang lebih tinggi dari sebelum ia mengenyam pendidikan.
Namun, kadang dalam perjalanannya pendidikan kerap malah memisahkan peserta didik dari
kehidupan sosialnya.

Melihat realitas tersebut perlu kiranya merubah akan orientasi dari pendidikan tersebut.
Agar pendidikan dapat memainkan perananya sebagai motor penggerak mobilitas sosial.
Sebab, pendidikan sebagai pembentuk intelektual peserta didiknya merupakan faktor yang
.sangat penting dalam peruabahan yang terjadi di masyarakat

Mobilitas sosial adalah sebuah gerakan masyarakat dalam kegiatan menuju perubahan
yang lebih baik. Sebab, tanpa adanya mobilitas sosial, masyarakat tidak mungkin untuk
.mencapai kemajuan dan kesejahteraan

Dengan demikian pemakalah akan mengupas tentang pendidikan dan mobilitas sosial
dengan membagi kan sub-sub tertentu yang berkaitan dengan pendidikan dan mobilitas
.sosial

B.Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pengertian Pendidikan dan Mobilitas Soisial?

2. Bagaimana jenis Mobilitas Sosial?

3. Bagaimana saluran-saluran Mobilitas Sosial?


4. Bagaimana Determinan Mobilitas?

5. Bagaimana konsekwensi Mobilitas Sosial?

6. Bagaimana Tigkat Pendidikan dan Mobilitas Sosial?


BAB II
PEMBAHASAN
A.pengertian pendidikan dan mobilitas sosial
Pendidikan, secara sederhana, dapat merujuk pada kamus besar bahasa Indonesia (KBBI).
Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, merupakan proses pengubahan sikap
dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusal melalui
.upaya pengajaran dan pelatihan.[1]

Lanveld memberikan definisi pendidikan dengan mengemukakan aspek tujuan yang singkat
namun bermakna padat, yaitu: Dewasa. Tentang hal ini ia menjelaskan bahwa "Pendidikan
.atau mendidik adalah mempengaruhi anak dalam membimbingnya supaya menjadi dewasa

Berdasarkan definisi di atas, dapat dijelaskan bahwa pendidikan atau mendidik ialah
membantu anak atau peserta didik dengan sengaja yaitu membimbing agar menjadi manusia
yang bertanggung jawab. Dalam proses pendidikan itu bisa terjadi di mana saja, di lembaga
pendidikan formal dan non formal (di sekolah atau luar. Sekolah ).(2).
.
Mobilitas berasal dari kata mobilis (bahasa latin) yang berarti "mudah dipindahkan" atau
yang "banyak bergerak dari suatu tempat ketempat ketempat yang lain". Dan juga berasal dari
kata mobile ( bahasa Inggris)yang berarti "aktif", giat, gesit, maka mobility berarti "gerakan".
Secara harfiah, social mobility berarti gerakan dalam masyarakat. Sehingga mobilitas sosial
diartikan sebagai suatu gerakan perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau
.gerakan pindahan dari strata satu kestrata yang lain.[3]

: Beberapa pakar berpendapat tentang Mobilitas Sosial yaitu sebagai berikut

a. Menurut Henry Clay Smith, Mobilitas Sosial (gerakan sosial) ialah gerakan dalam suatu
struktur sosial (hubungan antara individu dengan kelompok )
b. Menurut Haditono, yang dimaksud dengan Mobilitas Sosial ialah perpindahan seorang
atau sekelompok orang dari dari kedudukannya yang satu ke kedudukan lain. Kedudukan bisa
berarti situasi tempat, dapat pula berarti status.[4]

.B. Jenis Mobilitas Sosial1

.Jenis Mobilitas Sosial berdasarkan tipenyaa


A.Mobilitas horizontal
Mobilitas horizontal adalah perahian individu, kelompok,atau obyek-obyek sosial dalam
lapisan sosial yang sama. Dalam perubahan ini hanya bersifat perpindahan yaitu dari suatu
kelompok sosial menuju kelompok sosial lainnya yang sederajat

Contoh mobilita sosial horizontal menyangkut peralihan individu, kelompok, objek-objek


: sosial antara lain sebagai berikut

David berpindah kewarganegaraan dari warga Negara Indonesia menjadi warga negara )1
.Amerika Serikat

Romi memutuskan pindah pekerjaan ke perusahaan lain dengan harapan akan memperoleh )2
.gaji yang lebih tinggi. Namun, ternyata gaji yang ia peroleh sama saja dengan yang dahulu

b. Mobilitas Vertikal
Mobilitas vertical adalah perpindahan individu atau kelompok dari suatu kedudukan tertentu
ke kedudukan sosial yang lainnya yang tidak sederajat. Jadi, pergerakannya bersifat vertical
.yaitu dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah

:Terdapat dua jenis mobilitas vertical berdasarkan arahnya yaitu sebagai berikut

Mobilitas vertical naik (Social Climbing/ Upward Mobility) Mobilitas vertical naik adalah )1
mobilitas yang terjadi karena adanya peningkatan status atau kedudukan seseorang. Hal
tersebut terjadi karena setiap orang terdorong nalurinya untuk memperoleh sesuatu yang lebih
baik dan mencapai kedudukan setinggi mungkin, sehingga anggota masyarakat akan berusaha
.keras untuk mengubah nasibnya ke arah yang lebih baik

Terdapat dua betuk utama social climbing menurut Michael S. Bassis yaitu sebagai berikut:
b) Pembentukan kelompok baru yang ditempatkan pada derajat yang lebih tinggi dari
kedudukan individu pembentukan kelompok tersebut. Misalnya, pengangkatan seseorang
menjadi direkturutama sebuah perusahan melalui rapat umum pemegang.saham
Mobilitas vertical turun (Sosial Sinking/ Downward Mobility) )2

Mobilitas vertical turun adalah mobilitas yang terjadi karena adanya proses penutunan status
sosial atau kedudukan seseorang. Proses tersebut dapat menyebabkan gejolak psikis karena
.terdapat perubahan hak dan perubahan pada diri seseorang

Dua bentuk utama social sinking adalah yang di paparkan sebagai, berikut

a.) Turunnya kedudukan individu ke kedudukan yang lehih rendah dari sebelumnya.
Misalnya, seorang manajer diperhentikan dari jabatannya menjadi staf biasa karena suatu
kasus

b.) . Turunnya derajat kelompok individu yang berupa disintegrasi kelompok dalam kesatuan.
Misalnya, penurunan penghargaan warga masyarakat terhadap bangsawan seing dengan
.modernisasi yang berkembang di masyarakat

c. Mobilitas Lateral
Mobilitas lateral adalah perpindahan individu atau kelompok dari unit-unit wilayah (ruang)
satu ke unit lain. Mobilitas lateral disebut juga mobilitas geografis. Kadang mobilitas lateral
dikategorikan sebagai mobilitas horizontal karena mobilitas dilakukan secara horizontal
: Terdapat dua jenis mobilitas lateral yaitu yang dipaparkan cara sebagai berikut

a. Jarak jauh, suatu pergerakan dari dua arah atau lebih kelompok pekerjaan yang telah
.diklasifikasi

b. Jarak dekat, suatu pergerakan dari satu kelompok pekerjaan saja

C. Rekrutmen sendiri, suatu situasi ketika anak-anak berada dalam kelompok pekerjaan yang
dengan orang tua mereka

:Adapun jenis-jemis mobilitas sosial berdasarkan ruang lingkupnya adalah sebagai berikut

a . Mobilitas intragenerasi merujuk pada mobilitas sosial yang dialami seseorang dalam masa
hidupnya. Mobilitras intragenerasi merupakan mobilitas vertical dalam generasi itu sendiri.
. Dengan kata lain, mobilitas intragenerasi terjadi pada diri seseorang

Dalam tipe mobilitas intragenerasi terjadi pula mobilitas ke atas dan ke bawah. Oleh karena
:itu, mobilitas tipe ini dapat terjadi ini dapat terjadi dalam dua bentuk yaitu sebagai berikut
Mobilitas intragenerasi ke atas. Misalnya, seorang prajurit menerima kenaikan pangkat )1
karena prestasinya yang gemilang

Mobilitas intragenerasi ke bawah. Misalnya, seorang manajer diturunkan posisinya )2


menjadi pegawai biasa karena terbukti menyelewengkan dana milik perusahaan

b).mobilitas Antargenererasi

Mobilitas antargenerasi merupakan perbedaan status yang dicapai individu dari status
orang tuanya. Mobilitas antargenerasi merupakan mobilitas vertical yang tidak hanya
melibatkan dari individu, tetapi terjadi dalam dua generasi

Dalam tipe mobilitas antargenerasi, terjadi pula mobilitas yang naik dan turun sehingga
mobilitas antargenerasi dapat terjadi dalam bentuk sebagai berikut.

1) Mobilitas antargenerasi ke atas. Misalnya, seoranganak berhasil menjadi wirausahawan


sukses padahal orang tuanya dahulu hanya hanya pedagang asongan.

2) Mobilitas antargenerasi ke bawah. Misalnya, seorang anak terpaksa kehilangan segalanya


dan menjadi pengamen, karena gagal mengelola harta peninggalan orang tuanya yang dahulu
pengusaha sukses dan kaya raya.[5]

C. Saluran-Saluran Mobilitas Sosial


Seseorang yang berada pada status sosial yang lebih tinggi tidak terjadi secara otomatis.
Seseorang memerlukan saluran untuk mencapai kedudukan sosial yang baru dalam
melakukan mobilitas. Saluran tersebut disebut dengan saluran mobilitas sosial. Dengan
demikian, saluran mobilitas sosial merupakan sarana yang menjadi jalan bagi seseorang
untuk mencapai status baru yang lebih tinggi.

Menurut Pitirim A. Sorokin, mobilitas vertical mempunyai saluran-saluran tertentu di


dalam masyarakat. Proses gerak sosial vertical melalui salueran tersebut disebut social
circulation (sirkulasi sosial). Secara rinci, saluran-saluran tersebuta adalah sebagai berikut:

a. Angkatan bersenjata
Angkatan bersenjata merupakan saluran mobilitas sosial yang berperan penting dan
masyarakat dengan sistem militerisme atau yang berada dalam keadaan perang.
Seorang prajurit yang berjasa pada Negara, baik dalam keadaan perang ataupun damai
akan sangat dihargai tinggi tanpa memperhatikan status atau kedudukan sosialnya.
b. Lembaga keagamaan
Agama menjadi saluran mobilitas sosial melalui dua cara. Pertama, ajaran agama
apapun pasti mewajibkan pemeluknya agar membela kaum lemah atau dengan kata
lain meningkatkan kedudukan orang-orang dari lapisan terendah dalam masyarakat.
Kedua, para pemimpin agama umumnya menduduki kedudukan sosisal yang cukup
terhormat dimasyarakat.
Meskipun kedudukan manusia sama dihadapan Tuhan, tetapi yang membedakan
adalah keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan. Oleh karna itu, pemuka-pemuka
agama berusaha untuk menaikkan status orang-orang dari lapisan rendah dalam
dimasyarakat.
c. lembaga pendidikan
Pendidikan sebagai anak tangga mobilitas yang penting dan utama. Lembaga
pendidikan seperti sekolah, perguruan tinggi. lembaga kursus, dan pelatihan tertentu
memainkan peran penting dalam menyiapkan warga masyarakat menapaki jenjang
pelapisan sosial yang ada. Sekolah-sekolah pun dianggap sebagai social elevator yang
bergerak dari kedudukan-kedudukan yang paling rendah ke kedudukan yang paling
tinggi.
d. Organisasi Politik
Pada Negara-negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia, organisasi
politik mempunyai peranan yang penting. Organisasi politik dapat menyalurkan
seseorang untuk memperoleh atau menaikkan kedudukan sosial yang lebih tinggi.
Organisasi yang berperan dalam menjalankan fungsi-fungsi politik memberikan
peluang bagi seseorang dalam melakukan mobilitas sosial
e. Organisasi ekonomi
Organisasi ekonomi memiliki peranan penting sebagai mobilitas vertical naik
karena memberikan peluang untuk memperoleh pekerjaan, meningkatkan pendapatan,
mengubah pola hidup, dan juga memberikan status symbol sebagai orang kaya
(seperti pemilikan rumah mewah, mobil mewah dan lain-lain)
f. Organisasi keahlian
Organisasi keahlian sebagai wadah bagi orang-orang yang mempunyai keahlian
tertentu. Seseorang yang berkiprah dalam organisasi keahlian memiliki prestise yang
tinggi dalam masyarakat karena tersebut dapat menaiki jenjang lapisan sosial dapat
dikenal oleh masyarakat dan menjadi popular. Bahkan para pemimpinnya akan
memperoleh status sosial yang lebih tinggi.
g. Lapisan pernikahan
Pernikahan dapat menjadi saluran mobilitas vertical naik dan mobilitas vertical
turun. Orang dari lapisan menengah atau bawah yang menikah dengan anggota
keluarga dari lapisan atas masyarakat dapat naik kedudukan sosialnya. Sebaliknya
orang dari lapisan atas menengah yang menikah dengan anggota keluarga dari lapisan
bawah masyarakat dapat turun kedudukan sosialnya.[6]

D. Determinan Mobilitas
Determinan atau faktor dalam mobilitas sosial dalam masyarakat umumnya dibagi
menjadi dua hal, diantaranya adalah faktor pendukung terjadinya mobilitas sosial dan faktor
penghambat terjadinya mobilitas sosial. Faktor pendukung mobilitas sosial menurut
(Amin:2011) diantaranya adalah:

1. Faktor Struktural

2. Faktor Individu

3. Faktor status sosial

4. Faktor Keadaan Ekonomi

5. Faktor Situasi Politik

6. Faktor Kependudukan (demografi)

7. Faktor Keinginan Melihat Daerah Lain.

Selain faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial, ada juga faktor yang menghambat
terjadinya mobilitas sosial. Faktor-faktor penghambat tersebut diantaranya

1. Faktor Kemiskinan
2. Faktor Diskriminasi Kelas.

3. Faktor Perbedaan Ras dan Agama.

4. Faktor Perbedaan Jenis Kelamin.

5. Faktor Pengaruh Sosial yang Sangat Kuat.[7]


E. Konsekwensi Mobilitas Sosial
a. Terjadi konflik

Mobilitas sosial dapat mengakibatkan terjadinya konflik. Suatu konflik dapat terjadi
apabila dalam suatu kelompok sosial baru tidak bisa menerima kehadiran anggota baru yang
masuk dalam kelompok tersebut. Bentuk-bentuk konflik akibat mobilitas sosial Ini adalah
sebagai berikut

1) Konflik antarkelas sosial

2) Konflik antarkelompok sosial

3) Konflik antargenerasi

b. Kurangnya solidaritas kelompok

Mobilitas sosial menyebabkan seseorang atau kelompok mengalami perpindahan ke


lapisan sosial yang baru dan mengadakan penyesuaiaan-penyesuaian terhadap nilai dan
norma dalam kelas sosial yang baru. Penyesuan tersebut dilakukan dengan harapan agar
seseorang kelompok diterima sebagai bagian dalam kelas sosial yang baru.

c.Timbulnya gangguan psikologis

Mobilitas sosial juga berdampak negative pada psikologi seseorang antar lain sebagai
berikut:
1) Timbulnya ketakutan, kegelisahan, atau kecemasam pada seseorang yang mengalami
mobilitas sosial menurun.

2) Timbulnya gangguan psikologi apabila seseorang turun dari jabatannya yang disebut
dengan post power syndrome.

3) Timbulnya frustasi atau putus asa dab malu bagi orang- orang yang ingin naik ke lapisan
atas.(8)

F. Tingkat Pendidikan dan Mobilitas Sosial


Pendidikan membuka kemungkinan adanya mobilitas sosial. Berkat pendidikan seorang
dapat meningkat dalam status sosialnya. Pendidikan secara merata memberi kesamaan dasar
pendidikan dan mengurangi perbedaan antara golongan tinggi dan rendah.[9] Peran
pendidikan terhadap mobilitas sosial melalui pendidikan yaitu orang dapat mengetahui apa
yang sebelumnya tidak diketahui, yang pada kenyataannya ini adalah perubahan yang
membawa masyarakat pada satu gerak kemajuan positif. Pendidikan membuka peluang yang
memungkinkan orang memiliki kesempatan dasar yang sama dengan menghilangkan
perbedaan status dan kesempatan. Keberagaman dan desakan kepentingan membentuk
kesadaran untuk merubah posisi seseorang pada keadaan yang telah dicapai saat ini.

. Dengan pola yang beragam ini, pendidikan menawarkan harapan dengan hasil yang dapat
dirasakan lebih mudah mencapai perubahan sosial dengan meningkatkan fungsi fungsi
sekolah yang ada. Apapun fungsi sekolah nampaknya dukungan terhadap mobilitas sosial
sebagaimana disampaikan Abdullah Idi, Perubahan kondisi sosial dimana kemajuan
teknologi, misalnya memberi peluang kemungkinan timbulnya mobilitas sosial.

. Walau tidak selalu komponen pendukung dapat mengantarkan mobilitas sosial sesuai
harapan dalam mendukung pendidikan bagi masyarakat. Hambatan yang ada bisa memicu
kesadaran sosial pada seseorang yang berkaitan dengan kelompoknnya, yang berorientasi
pada kelompoknya sehingga mobilitas sosial tidak dapat dihindari Termasuk juga
kesenjanagan kelas sosial dengan perbedaan. perbedaan yang kompleks. Perbedaan adalah
sesuatu yang tidak dapat dihindari. Namun keadilan masih dapat diwujudkan sehingga
kesempatan pendidikan dapat diraih oleh orang orang miskin dan dimungkinkan masyarakat
ini dapat mengisi kursai jabatan sampai. menjadi orang yang paling ahli dalam mencapai
tujuan hidupnya.[10]

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1 Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan dan
Mobilitas Sosial diartikan sebagai suatu gerakan perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas
sosial lainnya atau gerakan pindahan dari strata satu kestrata yang lain.

2 Jenis Mobilitas Sosial berdasarkan tipenya yaitu mobilitas horizontal, mobilitas vertikal,
mobilitas lateral. Jenis mobilitas sosial berdasarkan ruang lingkupnya: mobilitas intragenerasi
dan mobilitas antargenerasi

3. saluran-saluran mobilitas sosial yaitu: Angkatan bersenjata, Lembaga keagamaan,


Lembaga pendidikan, Organisasi politik, Organisasi Ekonomi, Organisasi keahlian, Lapisan
pernikahan.

4. Determinan atau faktor dalam mobilitas sosial dalam masyarakat umumnya dibagi menjadi
dua hal, diantaranya adalah faktor pendukung terjadinya mobilitas sosial dan faktor
penghambat terjadinya mobilitas sosial.

5. Konsekwensi mobilitas sosial yaitu: Terjadi konflik, Kurangnya solidaritas kelompok,


Timbulnya gangguan psikologis

6. Pendidikan membuka kemungkinan adanya mobilitas sosial. Berkat pendidikan seorang


dapat meningkat dalam status sosialnya. Pendidikan secara merata memberi kesamaan dasar
pendidikan dan mengurangi perbedaan antara golongan tinggi dan rendah
DAFTAR PUSTAKA

Damsar. 2012. Pengantar Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Kencana.

Gunawan, H. Ary. 2010. Sosiologi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta.

Nasution, S.. 2016. Sosiologi Pendidikan, Jakarta: PT. Buni Aksara.

Saleh, Fauzi. 2005. Konsep Pendidikan Dalam Islam, Banda Aceh Yayasan Pena

Wulandari, Fitri 2009. Sosiologi SMA/MA kelas XI Semester Gasal, (Klaten: cv Viva
Pakarindu.

Anda mungkin juga menyukai