Anda di halaman 1dari 20

Mobilitas Sosial

Mobilitas Sosial

Pengertian Bentuk – bentuk Faktor Pendorong


Mobilitas Sosial Mobilitas Sosial dan Penghambat

Horizontal Vertikal

Social Climbing

Social Sinking
Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

1. Pengertian Mobilitas Sosial.


2. Bentuk-bentuk Mobilitas Sosial.
3. Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial
Daftar Isi

1. Pengertian Mobilitas sosial…………………………………………………………………………………


2. Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial……………………………………………………………………………
3. Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial…………………………………………………….
Pengartian Mobilitas Sosial

Paul B. Horton dan Chester L. Hunt menyatakan mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan
dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang
lainnya baik itu berupa peningkatan atau penurunan dalam segi status sosial dan (biasanya)
termasuk pula segi penghasilan, yang dapat dialami oleh beberapa individu atau oleh
keseluruhan anggota kelompok.
Ransford mobilitas sosial berarti perpindahan status dalam stratifikasi sosial.

Adapun menurut Komblum mobilitas sosial adalah perpindahan individu, keluarga atau
kelompok sosial dari lapisan ke lapisan sosial lainnya. Dalam perpindahan yang dilakukan dapat
mempengaruhi status sosial yang dimiliki yaitu bisa naik atau turun, atau bahkan tetap pada
tingkat yang sama tetapi dalam pekerjaan yang berbeda.
Pengartian Mobilitas Sosial

Dalam kehidupan nyata kita sering melihat contoh-contoh dari seseorang yang sukses dalam
merintis karirnya seperti seorang pedagang kaki lima yang berhasil membuka tempat usaha dan
membuka banyak cabang,
Pengartian Mobilitas Sosial

atau justru sebaliknya tak jarang juga ada orang sukses yang mengalami penurunan karir seperti
seorang pengusaha yangbmengalami kebangkrutan.
Bentuk – bentuk Mobilitas Sosial

Menurut Gitter dalam Susanto (1992: 65) stratifikasi sosial merupakan hasil kebiasaan
hubungan antar manusia secara teratur dan tersusun di mana setiap orang pada setiap
saatnya mempunyai situasi yang menentukan hubungannya dengan orang lain baik secara
vertikal maupun horizontal dalam masyarakatnya.

1. Mobilitas Sosial Vertikal

Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan seorang atau kelompok dari suatu kedudukan
sosial ke dudukan sosial lain yang tidak sederajat.
Bentuk – bentuk Mobilitas Sosial

a. Mobilitas Sosial Vertikal ke atas

Social climbing adalah mobilitas yang terjadi karena adanya peningkatan status atau
kedudukan seseorang atau naiknya orang-orang berstatus sosial rendah ke status sosial
yang lebih tinggi.
b. Mobilitas Sosial Vertikal ke bawah

Social sinking merupakan proses penurunan status atau kedudukan seseorang. Proses
social sinking sering kali menimbulkan gejolak kejiwaan bagi seseorang karena ada
perubahan pada hak dan kewajibannya.
2. Mobilitas Sosial Horizontal

Mobilitas horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang
dalam lapisan sosial yang sama.
Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial

Menurut Horton dan Hunt ukuran yang menentukan seseorang berada pada suatu kelas
tertentu dapat dilihat dari pekerjaan, kekayaan, penghasilan dan pendidikan. Terdapat
beragam faktor yang mendorong dan terjadinya mobilitas sosial, yaitu:
1. Faktor Struktural
Faktor struktural adalah jumlah relatif dari posisi tertentu yang bisa diisi. Ketika status
sosial yang dituju oleh individu memang ada tempatnya untuk diisi, maka kondisi
tersebut dapat mendorong terjadinya mobilisasi sosial.

Struktur masyarakat Indonesia sangat terbuka. Orang miskin dapat mengalami mobilitas
sosial setinggi-tingginya, bahkan menjadi presiden. Apabila kalian merupakan anak dari
keluarga kurang mampu, jangan berkecil hati. Banyak contoh tokoh Indonesia yang
berasal dari keluarga miskin. Kalian tetap dapat mengejar cita-cita setinggi-tingginya
karena mobilitas sosial masyarakat Indonesia bukan berdasarkan keturunan melainkan
prestasi
Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial

2. Faktor Individu
Faktor individu merujuk pada kualitas seseorang, baik dari pendidikan, penampilan,
keterampilan, dan lain sebagai nya. Adapun yang termasuk dalam cakupan individu yakni
perbedaan kemampuan , orientasi, sikap terhadap mobilitas, dan keberuntungan

Setiap individu memiliki perbedaan dalam hal sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dua
orang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang relatif setara belum tentu menjadi
berhasil dalam melaksanakan mobilitas sosial ke atas. Hal ini disebabkan keberhasilan
individu sangat ditentukan sikap dan perilaku individu tersebut
Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial

3. Faktor Sosial

Sejak manusia lahir, ia telah berada di status sosial tertentu mengikuti orang tuanya .
Apabila seorang individu tidak puas dengan status sosial yang diwariskan oleh orang
tuanya, ia dapat mencari kedudukan sendiri dan melakukan mobilisasi sosial. Hal ini
hanya mungkin terjadi di struktur sosial masyarakat terbuka.

Setiap manusia dilahirkan dalam status sosial yang dimiliki oleh orangtuanya. Saat ia
dilahirkan, tidak ada satu manusia pun yang dapat memilih status. Apabila ia tidak puas
dengan kedudukan yang diwariskan oleh orangtuanya, ia dapat mencari kedudukannya
sendiri di lapisan sosial yang lebih tinggi
4. Faktor Ekonomi
Keadaan ekonomi dapat menjadi pendorong terjadinya mobilitas sosial. Kenyataannya
hidup yang serba kekurangan dapat mendorong manusia untuk giat bekerja dan merubah
status sosialnya.

Masyarakat yang kondisi ekonominya baik, cenderung lebih mudah melakukan mobilitas
sosial. Dengan kondisi ekonomi yang baik mereka mudah untuk memperoleh modal,
pendidikan, dan kesempatan lainnya
5. Situasi Politik
Situasi politik dapat menyebabkan terjadinya mobilitas suqatu masyarakat dalam sebuah
negara. Keadaan negara yang tidak menentu berpengaruh ke situasi keamanan yang bias
mengakibatkan terjadinya mobilitas masyarakat ke daerah yang lebih aman.

Bangsa Indonesia patut bersyukur karena memiliki stabilitas politik yang baik. Kondisi
negara aman dan damai sehingga para pemimpin dapat menjalankan roda pembangunan
dengan baik. Semua rakyat berperan aktif dalam pembangunan
6. Faktor kemudahan dalam aspek pendidikan
Jika pendidikan berkualitas mudah didapat, tentu mudah juga bagi orang untuk melakukan
pergerakan/mobilitas dengan berbekal ilmu yang diperolehnya. Sebaliknya, kesulitan
dalam mengakses pendidikan yang bermutu menjadikan orang tak menjalani pendidikan
yang bagus, serta sulit untuk mengubah status karena kurangnya penguasaan ilmu
pengetahuan.

Jika pendidikan berkualitas mudah didapat, tentu mudah juga bagi orang untuk
melakukan pergerakan/mobilitas dengan berbekal ilmu yang diperolehnya. Sebaliknya,
kesulitan dalam mengakses pendidikan yang bermutu menjadikan orang tak menjalani
pendidikan yang bagus, serta sulit untuk mengubah status karena kurangnya penguasaan
ilmu pengetahuan
Sedangkan faktor penghambat mobilitas sosial yaitu:
1. Kemiskinan
Faktor ekonomi dapat membatasi mobilitas sosial. Bagi masyarakat miskin,
mencapai status sosial tertentu merupakan hal sangat sulit. Salah satu
penyebab kemiskinan adalah pelhcsalndidikan yang rendah. Masyarakat yang
berpendidikan rendah berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia.

Faktor ekonomi dapat membatasi mobilitas sosial. Bagi masyarakat miskin,


mencapai status sosial tertentu merupakan hal sangat sulit. Salah satu
penyebab kemiskinan adalah pendidikan yang rendah.
2. Diskriminasi
Diskriminasi berarti pembedaan perlakuan karena alasan perbedaan bang,
suku, ras, agama, golongan. Pada masa penjajahan, terjadi diskriminasi
pemerintah Hindia Belanda terhadap masyarakat keturunan Eropa dan
masyarakat Indonesia. Dalam memperoleh pendidikan, masyarakat
Indonesia disediakan sekolah yang kualitasnya berbeda dengan sekolah-
sekolah untuk orang-orang Eropa. Hal ini tentu mempersulit mobilitas
sosial rakyat Indonesia.

Diskriminasi berarti pembedaan perlakuan karena alasan perbedaan bang,


suku, ras, agama, golongan. Pada masa penjajahan, terjadi diskriminasi
pemerintah Hindia Belanda terhadap masyarakat keturunan Eropa dan
masyarakat Indonesia. Dalam memperoleh pendidikan, masyarakat
Indonesia disediakan sekolah yang kualitasnya berbeda dengan sekolah-
sekolah untuk orang-orang Eropa. Hal ini tentu mempersulit mobilitas
sosial rakyat Indonesia.
Kesimpulan

Mobilitas merupakan proses perpindahan status sosial seseorang dari suatu lapisan sosial
masyarakat ke lapisan sosial masyarakat yang berbeda baik itu berupa lapisan sosial
yang lebih tinggi, yang lebih rendah maupun yang setara

Anda mungkin juga menyukai