Anda di halaman 1dari 10

KLIPING

MOBILITAS SOSIAL

Di

Oleh

Nama: Bunga shofi salsabila


Kelas: VIIIA/8A

SMP NEGERI 04
TANJUNG REDEB
A. MOBILITAS SOSIAL
Mobilitas sosial berasal dari bahasa
latin, yaitu mobilis yang artinya mudah di
pindahkan / bergerak dari satu tempat ke
lain. Adapun mobilitas sosial diartikan se-
bagai proses individu atau kelompok untk
melakukan perpindahan kedudukan dari
kelas sosial satu ke kelas sosial lain.
Perpindahan tersebut memengaruhi
kehidupan individu dan kelompok.

1. Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial


Mobilias sosial dibedakan menjadi
mobilitas sosial vertikal, mobilitas
sosial horizontal, dan mobilitas sosial
lateral
a. Mobilitas sosial vertikal
Mobilitas sosial vertikal adalah
gerak perpindahan status atau
kedudukan sesorang menuju status
atau kedudukan baru yang tidak
sederajat atau tidak setara.
Mobilitas sosial vertikal dibedakan
menjadi dua bentuk berikut.

1) Mobilitas Sosial Vertikal Naik


(Social Climbing)
Mobilitas sosial vertikal naik
adalah gerak perpindahan status
atau kedudukan seseorang menuju
status atau kedudukan lebih tinggi.

2) Mobilitas Sosial Vertikal Turun


(Social Sinking)
Mobilitas sosial vertikal turun
adalah gerak perpindahan status
atau kedudukan seseorang menuju
status / kedudukan lebih rendah.

b. Mobilitas Sosial Horizontal


Mobilitas sosial horizontal merupa-
kan perpindahan individu dari satu
kedudukan ke kedudukan yang lain
yang sifatnya sederajat atau dalam
strata sama (Setiadi dan Kolip, 2015:
508). Perpindahan ini dapat terjadi
karena suatu keadaan.

c. Mobilitas Sosial Lateral


Mobilitas sosial lateral adalah per-
pindahan atau pergerakan penduduk dari
satu wilayah ke wilayah lain (Giddens,
2009: 463). Mobilitas sosial lateral dibeda-
kan dua bentuk berikut.
1) Mobilitas sosial lateral permanen
adalah perpindahan individu atau
kelompok dari satu wolayah ke
wilayah lain yang bersifat menetap.
2) Mobilitas sosial lateral tidak
permanen adalah perpindahan
individu atau kelompok dari satu
wilayah ke wilayah lain yang bersifat
tidak menetap atau sementara

2. Faktor Pendorong dan Penghambat


Mobilitas Sosial
Dalam kehidupan masyarakat, proses
mobilitas sosial antar individu/kelompok
tidak berjalan bersamaan. Terdapat
kelompok masyarakat yang mengalami
mobilitas sosial cepat dan ada yang
mengalaminya secara lambat. Cepat atau
lambatnya proses mobilitas sosial dipenga-
ruhi beberapa faktor penghambat dan
pendorong

a) Faktor Pendorong Mobilitas Sosial


Faktor pendorong mobilitas sosial
Merupakan faktor pendukung
Keberhasilan mobilitas sosial yang
Dilakukan individu atau kelompok.
Adapun faktor-faktor pendorong
Mobilitas sosial sebagai berikut.
1) Individu
2) Struktural
3) Ekonomi
4) Politik
5) Pertumbuhan penduduk
6) Keinginan mengunjungi daerah
lain
7) Pekerjaan yang beragam
8) Kemduhan dalam akses
pendidikan

b) Faktor Penghambat Mobilitas Sosial


Mobilitas sosial dilakukan seseora-
ang, kdang tidak terlaksana sesuai
harapan. Kondisi tersebut disebabkan
adanya hambatan dalam mobilitas
sosial.
1) Kemiskinan
2) Situasi politik yang tidak kondusif
3) Faktor kebudayaan
4) Faktor diskriminasi
5) Jumlah keluarga yang banyak

3. Saluran-Saluran Mobilitas Sosial


Saluran mobilitas sosial merupakan
sarana yang digunakan individu atau kelom-
pok untuk melakukan perpindahan status
sosial, terutama perpindahan status sosial
vertikal naik.
a) Lembaga politik atau organisasi sosial.
Melalui lembaga politik, seseorang
Direkrut untuk menduduki jabatan
Tertentu dalam struktur organisasi
b) Organisasi politik. Seseorang yang
bergabung dengan organisasi profesi
dapat meningkatkan kedudukan atau
status sosial masyarakat.
c) Lembaga pendidikan. Lembaga
pendidikan dapat mengantarkan
seseorang berpindah dari status sosial
yang rendah ke status sosial lebih tinggi.
Lembaga pendidikan dapat disebut
senagai social elevator
d) Lembaga keagamaan atau organisasi
keagamaan. Tokoh-tokoh agama
cenderung disegani, dihormati, dan
dipercaya masyarakat. Mereka bertugas
mmbrri bimbingan dan petunjuk ajaran
agama
e) Lembaga ekonomi. Lembaga ekonomi
memberi kesempatan bagi setiap orang
yang kompeten meraih posisi tinggi.
f) Lembaga keluarga. Seseorang dapat
menaikkan kedudukan atau status
sosial setelah menikah dengan orang
yang memiliki kelas sosial tinggi
g) Lembaga militer dan kepolisian.
Seseorang yang berhasil menjadi bagian
dari lembaga militer dan kepolisian
akan mengalami peningkatan
kedudukan sosial, yaitu dari masyarakat
biasa menjadi abdi negara

4. Dampak Mobilitas Sosial


a. Dampak Positif Mobilitas Sosial
Dampak positif merupakan dampak
Menguntungkan dan bermanfaat bagi
Masyarakat.
1) Mendorong Seseorang Lebih Maju
Kedudukan atau status sosial
Tinggi dalam masyarakat dapat
Dicapai melalui kemauan dan
Keterampilan. Selain itu,
Kemampuan berkompetisi men-
Dorong seseorang menduduki
status sosial lebih tinggi.
2) Mempercepat Perubahan Sosial
Mobilitas sosial vertikal naik di
Alami individu/kelompok mendo-
rong perubahan sosial lebih cepat.
3) Meningkatkan Intergrasi Sosial
Mobilitas sosial dalam
masyarakat meningkatkan
integrasi sosial. Ketika seseorang
melakukan mobilitas sosial, orang
tersebut akan memasuki kelompok
sosial baru. Dalam kelompok sosial
baru, seseorang menyesuaikan diri
dengan nilai dan norma yang
berlaku di kelompoknya.
Penyesuaian diri tersebut
meningkatkan inegrasi sosial
dalam kelompok
4) Meningkatkan Kesejahteraan
Hidup
Peningkatan kesejahteraan
hidup berkaitan dengan kedudu-
kan yang diperoleh melalu
mobilitas sosial, terutama
mobilitas sosial atas.
5) Meningkatkan Kualitas Hidup
Meningkatkan kualitas hidup
Merupakan lanjutan dari pening-
katan kesejahteraan hidup. Jika
kesejahteraan hidup meningkat,
seseorang berusaha memenuhi
kebutuhannya dengan kualitas
terbaik.
b. Dampak Negatif Mobilitas Sosial
1) Munculnya Berbagai Konflik
Mobilitas sosial dapat menim-
bulkan konflik, baik antarindividu,
antarkelas, antarkelompok, maupun
antargenerasi.
2)Timbulnya Gangguan Psikologis
Mobilitas sosial dapat menim-
bulkan kecemasan dan ketegangan.
Rasa cemas dan tegang cenderung
dialami orang yang tidak memiliki
kemampuan melakukan mobilitas
sosial
3)Munculnya Keretakan dalam Suatu
Hubungan
Beberapa orang berhasil meraih
Kedudukan tinggi dalam kelompok,
dapat mengalami keretakan
hubungan.

Masyarakat senantiasa mengalami


mobilitas sosial. Masyarakat yang
memiliki sikap terbuka terhadap
perubahan, relatif lebih cepat mengalami
mobilitas sosial

Anda mungkin juga menyukai