Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL DAN KEBANGSAAN

A. Mobilitas sosial

Mobilitas sosial adalah gerakan atau perpindahan individu dari suatu kedudukan lainnya dalam
masyarakat. Kedudukannya yang baru dapat menjadi lebih tinggi atau lebih rendah.

1. Pengertian mobilitas sosial

Secara etimologis, kata mobilitas merupakan terjemahan dari kata mobility yang berkata dasar mobile
(bahasa inggrisnya).Kata mobile berarti aktif, giat, gesit, sehingga mobility adalah gerakan. Secara
harfiah, mobilitas social berarti gerakan dalam masyarakat.

Mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola pola tertentu yang mengatur
organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat-sifat hubungan antara individu dalam
kelompok dan hubungan antara individu dengan kelompoknya.

Beberapa pengertian mobilitas sosial menurut para ahli yaitu sebagai berikut.

a. Henry Clay Smith

Mobilitas sosial adalah gerakan dalam struktur sosial (gerakan antarindividu dengan kelompoknya)

b. Haditono

Mobilitas sosial adalah perpindahan seseorang atau kelompok dari kedudukan yang satu ke kedudukan
yang lain, tetapi sejajar.

c. Paul B. Hartono Chester L. Hunt

Mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindah dari satu kelas sosial ke kelas sosial lain

d. Kimball Young dan Raymond W. Mark

Mobilitas sosial merupakan suatu mobilitas dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang
mengatur organisasi dalam suatu kelompok sosial.

2. Bentuk-bentuk Mobilitas Sosial

Dilihat dari arah pergerakannya, terdapat dua bentuk mobilitas sosial, sebagai berikut.

a. Mobilitas Vertikal

Mobilitas vertikal adalah perpindahan status sosial yang dialami seseorang atau kelompok orang pada
lapisan yang berbeda. Dalam mobilitas vertikal terjadi perpindahan status yang tidak sederajat, yaitu
bergerak naik atau pun turun dari strata ke strata yang lain.
1) Social climbing

Social climbing adalah mobilitas yang terjadi karena adanya peningkatan status atau kedudukan
seseorang. Social climbing memilik dua bentuk , yaitu sebagai berikut.

a) Naiknya orang-orang berstatus sosial rendah kestatus sosial yang lebih tinggi, di mana
status itu telah tersedia. Misalnya,seorang camat diangkat menjadi bupati.
b) Terbentuknya suatu kelompok baru yang lebih tinggi dari lapisan sosial yang sudah ada.

Adapun penyebab social climbing adalah sebagai berikut.

1. Melakukan peningkatan perestasi kerja, misalnya, seorang karyawan memiliki reputasi


yang dipromosikan untuk menduduki suatu jabatan.
2. Menggantikan kedudukan yang kosong akibat adanya proses pengalihan generasi.
2) Social sinking
Social sinking merupakan proses penurunan status atau kedudukan seseorang. Proses social
sinking sering kali menimbulkan gejolak psikis bagi seseorang karena ada perubahan pada hak
dan kewajiban.
Social sinking juga mempunyai dua bentuk sebagai berikut.
a) Turunnya kedudukan seseorang ke kedudukan lebih rendah, misalnya seorang prajurit yang
dipecat karena melakukan desersi.
b) Tidak dihargainya lagi suatu kedudukan sebagai lapisan sosial atas, misalnya, seorang yang
menjabat direktur bank, karena bank yang dipimpinnya bermasalah makai a diturunkan
menjadi staf direksi.
Penyebab social sinking adalah antara lain berikut.
a) Berhalangan tetap atau sementara, misalnya, sakit atau cacat tubuh.
b) Memasuki masa pensiun.
c) Berbuat kesalahan yang menyebabkan diturunkan atau dipecat dari jabatan.
b. Mobilitas horizontal

Mobilitas horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan
orang sosial yang sama. Dalam mobilitas horizontal terjadi perpindahan yang sederajat tidak terjadi
perubahan derajat kedudukan seseorang atau sekelompok orang lain. Ciri utama mobilitas horizontal
adalah lapisan sosial yang ditempati tidak mengalami perubahan.

c. Mobilitas antargenerasi

Mobilitas antargenerasi adalah perpindahan antara dua generasi atau lebih. Pada mobilitas ini yang
menjadi landasan adalah status ekonomi dan terjadi di Lembaga keluarga. Jenismobilitas ini yang
mempunyai kecerdasan maupun kepintaran, maka orang tersebut dapat naik statusnya dan sebaliknya.
Mobilitas antar generasi di bagi mejadi dua, yaitu sebagai berikut.

 MOBILITAS INTRAGENERASI

Mobilitas intragenerasi merupakan perpindahan status sosial yang terjadi diantara beberapa generasi.
 MOBILITAS INTRAGENERASI

Mobilatas intragenerasi adalah mobilitas yang terjadi dalam satu kelompok generasi yang sama.

 MOBILITAS GEOGRAFIS

Mobilitas geografis adalah perpindahan individua tau kelompok dari satu daerah ke daerah lain seperti
transmigrasi, urbanisasi, dan migrasi. Mobilitas geografis terjadi akibat keadaan daerah tempat tinggal
suatu masyarakat tidak kondusif untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

3. Faktor-Faktor Pemdorong dan Penghambat Mobilitas Sosial

Adanya mobilitas sosial vertikal akan memungkinkan seseorang lebih semangat untuk menaikkan
statusnya. Guna menaikan status tersebut, tehadapat dua faktor yang memengaruhinya, yaitu faktor
pendorong dan penghambat mobilitas sosial yang bisa dialami individu maupun kelompok.

a) Faktor Pendorong mobilitas sosial

Faktor pendorong mobilitas sosial adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perpindahan posisi
individu dari lapisan sosial yang satu ke lapisan sosial yang lebih baik.

Berikut faktor-faktor pendorong mobilitas sosial.

 STATUS SOSIAL.
 KEADAAN EKONOMI.
 STABILITAS POLITIK DAN KEAMANAN.
 MOTIF-MOTIF KEAGAMAAN.
 KONDISI KEPENDUDUKAN (DEMOGRAFI).
 KEINGINAN MELIHAT DAERAH LAIN.
 PERUBAHAN KONDISI SOSIAL.
 EKPANSI TERITORIAL.
 KEBEBASAN BERKOMUNIKASI.
 KEMUDAHAN MENCARI PEKERJAAN.
 KEMUDAHAN AKSES PENDIDIKAN.
b) Faktor penghambat mobilitas sosial

Faktor penghambat mobilitas sosial adalah faktor -faktor yang menyebabkan tidak terjadinya
perpindahan posisi individu dari lapisan sosial yang satu ke lapisan sosial yang lain.

1) FAKTOR EKONOMI (KEMISKINAN)


2) DISKRIMINASI KELAS SOSIAL
3) PERBEDAAN RAS DAN AGAMA
4) PERBEDAAN JENIS KELAMIN
4. Saluran-Saluran Mobilitas Sosial
Menurut P. A. Sorokin mengatakan ada sejumlah saluran mobilitas sosial, sebagai berikut.

a. Angkatan bersenjata

Angkatan bersenjata merupakan organisasi yang dapat digunakan untuk saluran mobilitas vertikal ke
atas melalui tahapan yang di sebut kenaikan pangkat.

b. Lembanga keagamaan

Lembaga keagamaan dapat meningkatkan status sosial seseorang, misalnya seorang yang berjasa dalam
perkembangan agama seperti ustaz, pendeta, dan biksu.

c. Lembaga Pendidikan

Lembaga pendidikan umunya merupakan saluran yang konkret dari mobilitas vertikal ke atas, bahkan
dianggap sebagai social elevator (perangkat) yang bergerak dari kedudukan yang rendah kedudukan
yang lebih tinggi.

d. Organisasi politik

Seperti angkatan bersenjata, organisasi politik memungkinkan anggotanya yang loyal dan berdedikasi
tinggi untuk menepati jabatan yang lebih tinggi sehingga, status sosialnya meningkat

e. Ekonomi

Organisasi ekonomi, seperti perusahaan, koprasi, BUMN, dapat meningkatkan tingkat pendapatan
seseorang. Makin besar prestasinya, makin besar jabatannya.

f. Keahlian

Seperti situs-situs karya ilmiah, orang yang rajin menulis dan menyumbangkan
pengetahuan/keahliannya kepada kelompok pasti statusnya akan dianggap lebih tinggi dari pengguna
biasa

g. Perkawinan

Melalui perkawinan, seorang bisa berubah kedudukan atau status sosial.

5. Dampak mobilitas sosial

Setiap mobilitas sosial akan menimbulkan peluang terjadinya penyesuaian-penyesuaian atau sebaliknya
akan menimbulkan konflik. Pada masyarakat terbuka, mobilitas mungkin banyak menguntungkan karena
ada kesempatan bagi seseorang untuk mencapai jenjang status yang lebih tinggi.

Adapun dampak mobilitas sosial bagi masyarakat, baik yang bersifat positif mau pun negatif antara
lain sebagai berikut.

1. Dampak positif
 Mendorong seseorang untuk lebih maju.
 Mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik.
 Meningkatkan interaksi sosial
2. Dampak negatif
1) Timbul konflik
 Konflik antarkelas.
 Konflik antarkelompok sosial.
 Konflik anatarkelompok tradisional dan modern.
 Proses suatu kelompok sosial yang memiliki wewengan.
 Konflik antargenerasi.
2) Berkurang solidaritas kelompok.
3) Timbulnya gangguan psikologis.
 Menimbulkan ketakutan dan kegelisahan pada seseorang yang mengalami mobilitas menurun
 Adanya gangguan psikologis bila seseorang turun dari jabatan.
 Mengalami frustasi atau purus asa dan malu bagi orang-orang yang ingin naik ke lapisan atas,
tetapi tidak dapat mencapai.
6. Sifat Dasar Mobilitas Sosial

Masyarakat yang berkelas sosial terbuka adalah masyarakat yang memiliki tingkat mobilitas yang tinggi.
Adapun masyarakat yang berkelas sosial tertutup adalah masyarakat yang memiliki tingkat mobilitas
yang rendah. Dalam sitem lapisan terbuka, kedudukan yang hendak dicapai tergantung pada usaha dan
kemampuan individu. Bila tingkat mobilitas sosial tinggi, meskipun latar belakang sosial para individu
berbeda, maka mereka tetap dapat merasa mempunyai hak yang sama dalam mencapai kedudukan
sosial yang lebih tinggi. Bila tingkat mobilitas sosial rendah, maka tentu saja kebanyakan orang akan
terkungkung dalam status para nenek moyang mereka.

7. Konsekuensi Mobilitas Sosial

Terjadinya mobilitas sosial di dalam masyarakat menimbulkan berbagai konsekuensi, baik positif
maupun negatif. Beberapa studi mengemukakan bahwa mobilitas-menurun berkaitan dengan banyak
hal yang mencemaskan, seperti misalnya gangguan kesehatan, keretakaan keluarga, perasaan terasing
(alienasi) dan keterpencilan sosial (social distance).

Apabila individu mengalami mobilitas sosial mampu menyesuaikan darinya dengan situasi yang baru
maka akan memperoleh hal-hal positif sebagai konsekuensi mobilitas sosial, antara lain:

 Mengelami kepuasan, kebahagiaan, dan kebanggan.


 Peluang mobilitas sosial yang luas akan mendorong orang orang untuk mau bekerjakeras,untuk
mengejar prestasi, dan cita cita.
 Peluang mobilitas sosial juga berarti kesempatan bagi indivdu atau kelompok individu untuk
lebih maju.
Apabila individua tau kelompok individu tidak mampu menyesuaikan dirinya dengan situasi baru, maka
akan terjadi konsekuensi-konsekuensi sebagai berikut

 Konflik antarkelas
 Konflik antarkelompok
 Konflik antarindividu
 Konflik antargenerasi
 Konflik status konflik peran

Anda mungkin juga menyukai