A. Mobilitas sosial
Mobilitas sosial adalah gerakan atau perpindahan individu dari suatu kedudukan lainnya dalam
masyarakat. Kedudukannya yang baru dapat menjadi lebih tinggi atau lebih rendah.
Secara etimologis, kata mobilitas merupakan terjemahan dari kata mobility yang berkata dasar mobile
(bahasa inggrisnya).Kata mobile berarti aktif, giat, gesit, sehingga mobility adalah gerakan. Secara
harfiah, mobilitas social berarti gerakan dalam masyarakat.
Mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola pola tertentu yang mengatur
organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat-sifat hubungan antara individu dalam
kelompok dan hubungan antara individu dengan kelompoknya.
Beberapa pengertian mobilitas sosial menurut para ahli yaitu sebagai berikut.
Mobilitas sosial adalah gerakan dalam struktur sosial (gerakan antarindividu dengan kelompoknya)
b. Haditono
Mobilitas sosial adalah perpindahan seseorang atau kelompok dari kedudukan yang satu ke kedudukan
yang lain, tetapi sejajar.
Mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindah dari satu kelas sosial ke kelas sosial lain
Mobilitas sosial merupakan suatu mobilitas dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang
mengatur organisasi dalam suatu kelompok sosial.
Dilihat dari arah pergerakannya, terdapat dua bentuk mobilitas sosial, sebagai berikut.
a. Mobilitas Vertikal
Mobilitas vertikal adalah perpindahan status sosial yang dialami seseorang atau kelompok orang pada
lapisan yang berbeda. Dalam mobilitas vertikal terjadi perpindahan status yang tidak sederajat, yaitu
bergerak naik atau pun turun dari strata ke strata yang lain.
1) Social climbing
Social climbing adalah mobilitas yang terjadi karena adanya peningkatan status atau kedudukan
seseorang. Social climbing memilik dua bentuk , yaitu sebagai berikut.
a) Naiknya orang-orang berstatus sosial rendah kestatus sosial yang lebih tinggi, di mana
status itu telah tersedia. Misalnya,seorang camat diangkat menjadi bupati.
b) Terbentuknya suatu kelompok baru yang lebih tinggi dari lapisan sosial yang sudah ada.
Mobilitas horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan
orang sosial yang sama. Dalam mobilitas horizontal terjadi perpindahan yang sederajat tidak terjadi
perubahan derajat kedudukan seseorang atau sekelompok orang lain. Ciri utama mobilitas horizontal
adalah lapisan sosial yang ditempati tidak mengalami perubahan.
c. Mobilitas antargenerasi
Mobilitas antargenerasi adalah perpindahan antara dua generasi atau lebih. Pada mobilitas ini yang
menjadi landasan adalah status ekonomi dan terjadi di Lembaga keluarga. Jenismobilitas ini yang
mempunyai kecerdasan maupun kepintaran, maka orang tersebut dapat naik statusnya dan sebaliknya.
Mobilitas antar generasi di bagi mejadi dua, yaitu sebagai berikut.
MOBILITAS INTRAGENERASI
Mobilitas intragenerasi merupakan perpindahan status sosial yang terjadi diantara beberapa generasi.
MOBILITAS INTRAGENERASI
Mobilatas intragenerasi adalah mobilitas yang terjadi dalam satu kelompok generasi yang sama.
MOBILITAS GEOGRAFIS
Mobilitas geografis adalah perpindahan individua tau kelompok dari satu daerah ke daerah lain seperti
transmigrasi, urbanisasi, dan migrasi. Mobilitas geografis terjadi akibat keadaan daerah tempat tinggal
suatu masyarakat tidak kondusif untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Adanya mobilitas sosial vertikal akan memungkinkan seseorang lebih semangat untuk menaikkan
statusnya. Guna menaikan status tersebut, tehadapat dua faktor yang memengaruhinya, yaitu faktor
pendorong dan penghambat mobilitas sosial yang bisa dialami individu maupun kelompok.
Faktor pendorong mobilitas sosial adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perpindahan posisi
individu dari lapisan sosial yang satu ke lapisan sosial yang lebih baik.
STATUS SOSIAL.
KEADAAN EKONOMI.
STABILITAS POLITIK DAN KEAMANAN.
MOTIF-MOTIF KEAGAMAAN.
KONDISI KEPENDUDUKAN (DEMOGRAFI).
KEINGINAN MELIHAT DAERAH LAIN.
PERUBAHAN KONDISI SOSIAL.
EKPANSI TERITORIAL.
KEBEBASAN BERKOMUNIKASI.
KEMUDAHAN MENCARI PEKERJAAN.
KEMUDAHAN AKSES PENDIDIKAN.
b) Faktor penghambat mobilitas sosial
Faktor penghambat mobilitas sosial adalah faktor -faktor yang menyebabkan tidak terjadinya
perpindahan posisi individu dari lapisan sosial yang satu ke lapisan sosial yang lain.
a. Angkatan bersenjata
Angkatan bersenjata merupakan organisasi yang dapat digunakan untuk saluran mobilitas vertikal ke
atas melalui tahapan yang di sebut kenaikan pangkat.
b. Lembanga keagamaan
Lembaga keagamaan dapat meningkatkan status sosial seseorang, misalnya seorang yang berjasa dalam
perkembangan agama seperti ustaz, pendeta, dan biksu.
c. Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan umunya merupakan saluran yang konkret dari mobilitas vertikal ke atas, bahkan
dianggap sebagai social elevator (perangkat) yang bergerak dari kedudukan yang rendah kedudukan
yang lebih tinggi.
d. Organisasi politik
Seperti angkatan bersenjata, organisasi politik memungkinkan anggotanya yang loyal dan berdedikasi
tinggi untuk menepati jabatan yang lebih tinggi sehingga, status sosialnya meningkat
e. Ekonomi
Organisasi ekonomi, seperti perusahaan, koprasi, BUMN, dapat meningkatkan tingkat pendapatan
seseorang. Makin besar prestasinya, makin besar jabatannya.
f. Keahlian
Seperti situs-situs karya ilmiah, orang yang rajin menulis dan menyumbangkan
pengetahuan/keahliannya kepada kelompok pasti statusnya akan dianggap lebih tinggi dari pengguna
biasa
g. Perkawinan
Setiap mobilitas sosial akan menimbulkan peluang terjadinya penyesuaian-penyesuaian atau sebaliknya
akan menimbulkan konflik. Pada masyarakat terbuka, mobilitas mungkin banyak menguntungkan karena
ada kesempatan bagi seseorang untuk mencapai jenjang status yang lebih tinggi.
Adapun dampak mobilitas sosial bagi masyarakat, baik yang bersifat positif mau pun negatif antara
lain sebagai berikut.
1. Dampak positif
Mendorong seseorang untuk lebih maju.
Mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik.
Meningkatkan interaksi sosial
2. Dampak negatif
1) Timbul konflik
Konflik antarkelas.
Konflik antarkelompok sosial.
Konflik anatarkelompok tradisional dan modern.
Proses suatu kelompok sosial yang memiliki wewengan.
Konflik antargenerasi.
2) Berkurang solidaritas kelompok.
3) Timbulnya gangguan psikologis.
Menimbulkan ketakutan dan kegelisahan pada seseorang yang mengalami mobilitas menurun
Adanya gangguan psikologis bila seseorang turun dari jabatan.
Mengalami frustasi atau purus asa dan malu bagi orang-orang yang ingin naik ke lapisan atas,
tetapi tidak dapat mencapai.
6. Sifat Dasar Mobilitas Sosial
Masyarakat yang berkelas sosial terbuka adalah masyarakat yang memiliki tingkat mobilitas yang tinggi.
Adapun masyarakat yang berkelas sosial tertutup adalah masyarakat yang memiliki tingkat mobilitas
yang rendah. Dalam sitem lapisan terbuka, kedudukan yang hendak dicapai tergantung pada usaha dan
kemampuan individu. Bila tingkat mobilitas sosial tinggi, meskipun latar belakang sosial para individu
berbeda, maka mereka tetap dapat merasa mempunyai hak yang sama dalam mencapai kedudukan
sosial yang lebih tinggi. Bila tingkat mobilitas sosial rendah, maka tentu saja kebanyakan orang akan
terkungkung dalam status para nenek moyang mereka.
Terjadinya mobilitas sosial di dalam masyarakat menimbulkan berbagai konsekuensi, baik positif
maupun negatif. Beberapa studi mengemukakan bahwa mobilitas-menurun berkaitan dengan banyak
hal yang mencemaskan, seperti misalnya gangguan kesehatan, keretakaan keluarga, perasaan terasing
(alienasi) dan keterpencilan sosial (social distance).
Apabila individu mengalami mobilitas sosial mampu menyesuaikan darinya dengan situasi yang baru
maka akan memperoleh hal-hal positif sebagai konsekuensi mobilitas sosial, antara lain:
Konflik antarkelas
Konflik antarkelompok
Konflik antarindividu
Konflik antargenerasi
Konflik status konflik peran