Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL DAN


KEBANGSAAN

A. Mobilitas Sosial
1. Pengertian Mobilitas
Setiap manusia pasti ingin merubah statusnya ke status yang lebih baik. Kalau anda
masih meragukan, silahkan coba melakukan eksperimen yaitu dengan bertanya pada anak
kecil. Apa cita-citamu kalau sudah besar? Dia akan menjawab A. Dan setelah ia sudah
remaja, coba Tanya kembali, maka ia akan menjawab B. Kemungkinan besar cita-cita “B”
adalah cita-cita yang lebih tinggi statusnya dibandingkan cita-cita sebelumnya. Perubahan
status inilah yang sering dikatakan orang sebagai bagian dari mobilitas. Kalau dilihat
secara bahasa, kata mobilitas berasal dari bahasa latin yaitu “mobilis” yang berarti mudah
dipindahkan atau banyak gerak. Artinya mobilitas adalah pergerakan atau perpindahan
status satu ke status yang lain, baik itu perubahan ke status yang lebih baik (naik) maupun
ke status yang lebih rendah (turun) dan ada juga tidak terjadi perubahan status namun 
hanya perpindahan aktivitas atau tempat saja. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan
bahwa mobilitas sosial merupakan perpindahan status dalam lapisan sosial di masyarakat.

Berikut pengertian mobilitas sosial menurut para ahli :


a. Horton dan Hunt
Menurut Horton dan Hunt, mobilitas sosial adalah sebagai tindakan berpindah
dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya. Mobilitas sosial bisa merupakan
peningkatan atau penurunan dalam segi status sosial dan biasanya termasuk dalam segi
penghasilan yang dapat dialami oleh beberapa individu atau keseluruhan anggota
kelompok.
b. Robert M.Z. Lawang
Menurut Robet M.Z. Lawang, mobilitas sosial adalah perpindahan posisi dari
lapisan yang satu ke lapisan yang lain atau dari dimensi ke dimensi yang lainnya.
c. Ransford
Menurut Ransford, mobilitas sosial merupakan suatu gerak naik atau turun dari
individu atau kelompok dalam suatu heararki sosial (Jeffries dan Ransford, 1980:491).
d. Kimball Young dan Raymond W. Mark
Sedangkan menurut Kimball Young dan Raymond W. Mark bahwa mobilitas
sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur
orgainsasi suatu kelompok sosial.

2. Bantuk-Bentuk Mobilitas Sosial


Setelah membaca penjelasan di atas bahwa mobilitas sosial memiliki bentuk-bentuk
yang berbeda yaitu:
a. Mobilitas horizontal
Mobilitas horizontal adalah perpindahan individu atau objek sosial lainnya dari
suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. Dengan demikian
seseorang hanya mengalami perpindahan semata akan tetapi tidak menambah tingkatan
atau mengurangi tingkatan status yang lama. Contohnya murid SMPN 1 Tuban pindah
sekolah ke MTsN 1 Tuban. Disini terlihat bahwa, murid tersebut hanya berpindah
sekolah namun statusnya masih sama yakni siswa (murid).
b. Mobilitas vertikal
Mobilitas vertikal merupakan perpindahan individu atau objek sosial dari suatu
kedudukan sosial yang satu ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat. Artinya
terjadi perubahan derajat seseorang dari yang rendah menjadi yang tinggi atau
sebaliknya. Ciri khas dalam mobilitas sosial vertikal adalah terjadinya perubahan
derajat pada individu dalam mobilitas sosial tersebut. Mobilitas vertikal terbagi
menjadi dua yaitu:
1).      Social climbing
Social climbing atau disebut mobilitas vertikal naik adalah mobilitas sosial
yang di dalamnya terjadi kenaikan derajat. Social climbing memiliki dua bentuk
utama yaitu:  1). Masuknya individu-individu yang mempunyai kedudukan
rendah ke dalam kedudukan yang lebih tinggi. 2). Pembentukan suatu kelompok
baru yang kemudian ditempatkan pada derajat yang lebih tinggi dari kedudukan
individu-individu pembentuk kelompok tersebut. Contohnya, seorang guru yang
berprestasi diangkat menjadi kepala sekolah.
2).      Social sinking
Social sinking atau disebut juga mobilitas vertikal turun adalah mobilitas
sosial yang di dalamnya terjadi penurunan derajat. Social sinking memiliki dua
bentuk utama, yaitu: 1). Turunnya kedudukan individu-individu ke kedudukan
yang lebih rendah derajatnya.  2). Turunnya derajat sekelompok individu yang
dapat berupa disintegrasi kelompok sebagai kesatuan. Contohnya, seorang ketua
partai politik diturunkan atau dikeluarkan karena terdakwa sebagai koruptor.

3. Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial


A. Faktor Pendorong
1). Faktor Struktural
Struktur masyarakat Indonesia sangat terbuka. Orang miskin dapat mengalami
mobilitas sosial setinggi-tingginya, bahkan menjadi presiden Dengan sistem
demokrasi, setiap warga negara Indonesia dapat mencapai status sosial berupa jabatan
politik yang tinggi. Kedudukan yang tinggi bukan lagi didasarkan pada keturunan,
tetapi pada kemampuan hingga kemudian dipercaya menjadi pemimpin
2). Faktor Individu
 Perbedaan Kemampuan dan pendidikan
 Faktor Kebiasaan Kerja
 Orientasi sikap terhadap Mobilitas
 Faktor keberuntungan
3). Faktor Status Sosial
Ada dua jenis status sosial, yaitu status sosial yang didapatkan sejak lahir yang
berasal dari orang tuanya, dan status sosial yang didapatkan karena usaha dan tingkah
laku seseorang. Dengan usaha yang di lakukan oleh orang ini, maka mobilitas sosial
sangat mungkin untuk bisa dialaminya. Biasanya semakin keras seseorang berusaha
maka akan semakin tinggi status nya dalam suatu lingkungan masyarakat.
4). Faktor Keadaan Ekonomi
Kekayaan materil atau kondisi ekonomi seseorang dalam suatu kelompok masyarakat
tentunya akan mempengaruhi kedudukan orang tersebut. Umumnya semakin keras
seseorang berusaha, maka semakin banyak imbalan yang dia terima sehingga semakin
baik dan stabil kondisi ekonominya. Dengan ini dia bisa naik ke tingkatan sosial
dengan kondisi ekonomi yang lebih tinggi. Oleh karena itu keadaa ekonomi
seseorang akan sangat mempengaruhi mobilitas sosial yang terjadi.
5). Faktor Politik
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang
berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam suatu hal yang berhubungan
dengan pertumbuhan dan perkembangan negara. Politik adalah seni dan ilmu untuk
meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional. Karena
berhubungan erat dengan kekuasaan maka sangat masuk akal jika politik dikaitkan
dengan mobilitas sosial dalam suatu lingkungan masyarakat.
6). Faktor Keinginan
Seperti yang telah banyak kami singgung di atas, seseorang dapat mengubah status
sosial yang dimilikinya dengan usaha dan kerja keras. Jadi faktor keinginan untuk
mengubah nasibnya sangat berhubungan dengan mobilitas sosial yang mungkin
terjadi.

B. Faktor penghambat mobilitas social


1. Diskriminasi kelas
Adanya sistem kelas yang tertutup dalam suatu masyarakat, akan dapat
manghalangi mobilitas keatas yang membatasi keanggotaan suatu organisasi tertentu
dengan berbagai macam syarat dan ketentuan yang ada. Sehingga sangat terbatas
orang yang dapat masuk ke dalam organisasi tersebut dan hal inilah yang akan
menghambat terjadinya perpindahan status seseorang dalam masyarakat.
2. Kemiskinan
Bagi masyarakat yang miskin akan sangat sulit untuk mengerakkan statusnya ke
atas. Karena keadaan ekonomi yang serba kekurangan. Sehingga kemiskinan adalah
termasuk faktor penghambat dari mobilitas sosial.
3. Perbedaan jenis kelamin
Perbedaan jenis kelamin dalam suatu masyarakat akan sangat berpengaruh dalam
meningkatkan statusnya. Seorang pria kedudukannya akan lebih tinggi daripada
seorang wanita. Seorang wanita terkadang selalu terpinggirkan, karena wanita sebagai
kaum marjinal.
4. Kebudayaan
Kebudayaan yang bersifat tradisional akan menjadi penghambat terjadinya
mobilitas sosial. Berbeda dengan masyarakat modern yang cenderung memberikan
peluang terjadinya mobilitas social dalam masyarakat. Karena telah didukung dengan
kemajuan IPTEK.
5. Pengaruh sosialisasi yang kuat
Sosialisasi yang sangat kuat dalam masyarakat akan menghambat proses
mobilitas sosial dalam masyarakat tersebut, terutama berkaitan dengan nilai – nilai
dan adat yang berlaku dalam masyarakat.

Mobilitas sosial merupakan upaya untuk menaikkan status seseorang menjadi lebih baik.
Namun dalam upaya untuk menaikkan statusnya, seseorang terdapat kendala atau
penghambatnya sehingga ia sangat sulit untuk menaikkan statusnya tersebut. Tetapi jika ia
akan berusaha secara gigih ia akan bias mencapainya walau terdapat kendala seperti di atas.

LEMBAR KERJA SISWA

Petunjuk: Lengkapilah tabel dibawah ini


Bentuk
No. Contoh Kasus Mobilitas Alasan
Sosial
1 Bapak Adi yang berkewarganegaraan
Indonesia pindah ke Amerika dan
mengubah kewarganegaraannya
sehingga menjadi warga negara
Amerika.
2 Seorang siswa lulus dari SMP dan
melanjutkan pendidikan ke tingkat
SMA.
3 Keluarga yang tadinya hanya memiliki
sepeda motor untuk pergi kemana-mana
akhirnya membeli mobil agar lebih
nyaman dalam berkendara.
4 Karena terjebak perjudian seorang
pengusaha harus kehilangan harta dan
martabatnya sebagai orang terpandang.
5 Seorang siswa dikeluarkan dari sekolah
(dropout) karena tingkah laku dan
nilainya yang buruk.
6 Seorang masyarakat biasa diangkat
menjadi pejabat penting karena
kemampuannya dalam bidang akademik
tertentu.
7 Seorang tukang tukang ojek
konvensional beralih provesi menjadi
tukang ojek online karena lebih banyak
pelanggan.
8 Seorang siswa terpilih menjadi Ketua
OSIS karena memiliki sikap yang baik
dan dipercaya oleh teman-temannya.
UJI KOMPETENSI
(Mobilitas Sosial I)

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!


1. Mobilitas merupakan kata dari bahasa latin yaitu "mobiles" yang mempunyai arti....
a. mudah dipindahkan c.  tetap di tempat
b. Sulit dipindahkan d.  sedang berhenti
2. individu atau kelompok individu yang melakukan  perpindahan posisi sosial dari satu
lapisan ke lapisan yang lain disebut...
a. Status sosial c. Mobilitas sosial
b.  interaksi sosial d. sosialisasi
3. mobilitas sosial merupakan tindakan berpindah dari satu kelas sosial ke kelas sosial yang
lainnya.  Pengertian tersebut diungkapkan oleh ahli yang bernama...
a. Paul B. Horton c. Anthony Giddens
b. Kimball Youn d. Horton & Hunt
4. Pak Saleh Dia adalah seorang guru yang rajin dan berprestasi,  pada suatu saat dia diangkat
menjadi kepala sekolah yang ditugaskan di sekolah yang lain.  Maka Pak Saleh mengalami
mobilitas sosial...
a.  horizontal c. stagnan
b.  vertikal d.  fungsional
5. dalam bahasa Inggris mobilitas sosial  vertikal ke atas  disebut...
a. social interaction c.  socialization
b.  social Sinking d.  social climbing
6. Pak Lutfi harus pindah dari jabatan kepala cabang BRI Kabupaten Jember ke kepala cabang
BRI di Kabupaten Banyuwangi.  kejadian yang dialami Pak Lutfi merupakan jenis
mobilitas sosial...
a.  vertikal c.  fungsional
b.  horizontal d.  struktural
7. Yang bukan termasuk faktor pendorong terjadinya terjadinya mobilitas sosial adalah...
a. faktor struktural c. Faktor ekonomi
b. Faktor politik d. Faktor budaya
8. Yang merupakan contoh teori faktor individu yang mempengaruhi terjadinya mobilitas
sosial adalah...
a.  Budi diterima masuk kerja karena mempunyai keinginan kuat dan etos kerja yang baik
b. Pak Ridwan bisa mengembangkan usahanya karena situasi ekonomi sedang keadaan
baik dan banyak permintaan ekspor dari luar negeri
c.  Ali bisa menjadi anggota legislatif di daerahnya karena memenangkan pemilu dan
dipilih oleh rakyat
d.  Raisa menjadi direktur utama perusahaan yang dimiliki oleh ayahnya
9. Pada zaman penjajahan pemerintah Hindia Belanda membangun sekolah-sekolah yang
berbeda kepada keturunan Belanda dan kaum pribumi.  Hal itu merupakan penghambat
terjadinya mobilitas sosial karena faktor...
a.  kemiskinan c.  ekonomi
b.  diskriminasi d.  edukasi
10. Iwan memutuskan tidak melanjutkan sekolah karena orang tuanya tidak mampu
membiayai. Hal ini adalah contoh dari faktor penghambat mobilitas sosial...
a.    Diskriminasi Kelas c.     Kebudayaan
b.    Kemiskinan d.    Perbedaan Jenis Kelamin

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini


1. Sebutkan dan jelaskan bentuk-bentuk mobilitas sosial!
2. Jelaskan penyebab seseorang bisa mengalami mobilitas vertikal ke bawah!
3. Sebutkan dan jelaskan 5 faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial!

Nilai Catatan
Paraf Guru
4. Saluran-Saluran Mobilitas Sosial
Menurut Pitirim A. Sorikin, gerakan sosial vertikal memiliki saluran-saluran dalam
masyarakat. Proses gerakan sosial vertikal melalui saluran tersebut dinamakan social
circulation (Soekarto, 1990:278). Saluran-saluran itu sebagai berikut:
a)  Angkatan bersenjata
Dalam sistem militer angkatan bersenjata atau kepolisian memiliki aturan sendiri.
Bagi prajurit yang memiliki kemampuan lebih akan memperoleh kenaikkan pangkat,
begitu juga sebaliknya bagi prajurit yang melanggar maka akan diturunkan
pangkatnya. Berarti dalam angkatan bersenjata juga akan terjadi mobilitas sosial, baik
vertikal naik maupun vertikal turun.
b)  Lembaga-lembaga keagamaan
Pada umumnya, agama mengajarkan bahwa setiap manusia memiliki derajat yang
sama di mata Tuhan. Ajaran ini pada hakikatnya untuk permasalahan keyakinan dan
ketaatan namun dalam kehidupan bermasyarakat tujuannya adalah untuk  mengajak
orang-orang yang  berada pada lapisan bawah untuk termotivasi untuk menaikkan
derajatnya dalam stratifikasi di masyarakat.  Contohnya Ajaran Nabi Besar
Muhammad SAW yang mengajarkan umat Muslim untuk berusaha karena Allah SWT
tidak akan mengubah nasib seseorang apabila orang tersebut tidak berusaha untuk
mengubah nasibnya sendiri. Jelaslah sudah bahwa agama juga mengajarkan untuk
melakukan mobilitas sosial di masyarakat.
c)   Lembaga-lembaga pendidikan
Lembaga pendidikanlah yang paling sering digunakan untuk melakukan mobilitas
vertikal naik. Di Indonesia khususnya selalu mempertanyakan ijazah untuk
mendapatkan suatu pekerjaan. Dengan ijazah dan kemampuan dalam ilmu pengetahuan
juga biasanya seseorang diangkat menjadi pejabat-pejabat penting dalam masyarakat.
Hal ini karena masyarakat sangat menghargai seseorang yang mempunyai pendidikan
tinggi karena dianggap memiliki kemampuan bekerja, contohnya pegawai negeri,
dokter, guru dan profesi lainnya.
d)  Organisasi-organisasi politik, ekonomi, dan keahlian/profesi
Organisasi politik, ekonomi, atau organisasi dengan keahlian tertentu terkadang
menjadi jembatan seseorang untuk meraih prestise tertentu di masyarakat. Contohnya,
Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tentu memiliki prestise yang berbeda
dibandingkan dengan dokter biasa.
e)   Perkawinan
Tidak bisa dipungkiri kata-kata matrek tidaklah asing ditelinga kita. Hal ini
sangat berkaitan dengan mobilitas sosial pada seseorang. Orang yang menikahi pria
atau wanita yang kaya dianggap akan mengubah statusnya mejadi lebih tinggi lagi.
Sehingga melalaui perkawinan, mobilitas sosial vertikal naik sering terjadi meski
terkadang juga tejadi mobilitas sosial turun karena sesorang yang menikah dengan
orang yang berasal dari lapisan sosial di bawahnya akan mengalami mobilitas vertikal
turun. Contohnya seseorang  yang memiliki kasta brahmana menikah dengan kasta
sudra maka ia akan kehilangan kasta asalanya.

5. Dampak Mobilitas Sosial


a. Dampak Positif (Manfaat) Mobilitas Sosial
1). Mendorong Seseorang untuk Lebih Maju
Kesempatan untuk pindah dari dan ke strata yang lain dapat menimbulkan motivasi
yang tinggi pada diri seseorang
2). Mempercepat Tingkat Perubahan Sosial
Tingginya tingkat pendidikan secara langsung mendorong terjadinya perubahan sosial
budaya dalam masyarakat.
3). Meningkatkan Integrasi Sosial
Sikap mau menerima pengaruh yang diakibatkan mobilitas sosial tentu merupakan
salah satu contoh terjadinya integrasi dalam masyarakat.

b. Dampak Negatif (Kerugian) Mobilitas Sosial


Pada dasarnya dampak negatif dari mobilitas sosial muncul karena rasa ingin menguasai
atau mengalahkan lawan antar kelompok, hal ini lah yang akan memicu terjadinya
konflik, beberapa konflik tersebut antara lain :

1). Konflik Antar Kelas


Adanya perbedaan kekuasaan, kekayaan dan pendidikan antar kelas akan
menimbulkan perbedaan kepentingan. Nah perbedaan kepentingan ini dapat
merangsang pergerakan yang memicu konflik antar kelas. Biasanya kelas yang lebih
rendah menuntut kelas yang lebih tinggi dengan mangatasnamakan keadilan.
Contohnya adalah pekerja yang menuntut kenaikan upah dalam sebuah perusahaan.
2). Konflik Antar Kelompok Sosial
Kelompok sosial dapat terbentuk berdasarkan ideologi, profesi, agama, suku atau ras.
Apabila salah satu kelompok berusaha menguasai kelompok lain atau tindak dari
suatu kelompok dianggap mengganggu, maka akan timbul konflik. Contohnya
tawuran.
3). Konflik Antar Generasi
Konflik antar generasi biasanya terjadi karena generasi yang lebih tua ingin
mempertahankan nilai – nilai lama, sedangkan generasi muda ingin mengadakan
suatu perubahan. 
4).Gangguan Psikologis
Banyak orang yang setelah kehilangan jabatan, baik karena diganti maupun karena
sudah selesai masa tugasnya (pensiun), menjadi mudah gelisah.

LEMBAR KERJA SISWA


Petunjuk:
1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 siswa/siswi!
2. Berikan contoh kasus mobilitas sosial yang ada di sekitar tempat tinggalmu, berdasarkan
saluran mobilitas sosialnya!

No Contoh Kasus
Saluran Mobilitas Sosial
.

1. Angkatan Bersenjata

2. Lembaga Keagamaan

3. Lembaga Pendidikan

4. Organisasi Politik

5. Organisasi Ekonomi

6. Organisasi Keahlian/Profesi

7. Perkawinan

UJI KOMPETENSI
(Mobilitas Sosial II)

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Partai-partai yang ikut dalam pemilu merupakan saluran mobilitas sosial dalam bentuk....
a.  organisasi  ekonomi c.  organisasi politik
b.  organisasi budaya d.  organisasi profesi
2.  Yang bukan termasuk saluran mobilitas sosial organisasi profesi adalah...
a.  Persatuan Guru Republik Indonesia c. Himpunan Pengusaha Muda Indonesia
b.  Persatuan Dokter Indonesia d. Organisasi Siswa Intra Sekolah
3. Lembaga keagamaan dapat merupakan saluran mobilitas sosial karena …
a. mendorong orang berpindah pekerjaan
b. berusaha menaikkan derajat seseorang agar memperoleh derajat yang sama
c. mempermudah seseorang naik derajat yang tinggi
d. menjamin seseorang menduduki lapisan tinggi
4. Saluran-saluran mobilitas sosial vertikal khususnya ke atas yang paling efektif dan banyak
dipergunakan masyarakat adalah …
a. angkatan bersenjata c. lembaga pendidikan
b. lembaga keagamaan d. organisasi profesi
5. Lembaga dalam masyarakat yang dianggap sebagai social elevator adalah ....
a.  organisasi politik c.  lembaga pendidikan
b.  lembaga keagamaan d.  angkatan bersenjata
6. Yang bukan dampak positif dari terjadinya mobilitas sosial adalah...
a.  mendorong seseorang agar bisa lebih maju
b.  mempercepat terjadinya perubahan sosial  
c.  menimbulkan gangguan psikologis
d.  memunculkan integrasi sosial

7. Di bawah ini contoh dari Konflik antar kelompok sosial....


a.    Musyawarah c.     Gotong royong
b.     Tawuran antar warga d.    Saling berbagi
8. Salah satu dampak positif dari mobilitas sosial adalah …
a. menimbulkan konflik
b. terjadinya disintegrasi sosial
c. mencegah orang-orang untuk bersaing
d. mempercepat perubahan sosial ke arah yang lebih baik
9. Salah satu konsekuensi dari mobilitas sosial adalah terjadinya konflik antar kelas seperti …
a. perkelahian antar geng di perkampungan
b. tawuran pelajar antar sekolah
c. buruh pabrik mogok kerja karena menuntut kenaikan upah
d. demontrasi mahasiswa dalam rangka reformasi di segala bidang
10. Mobilitas sosial di kota sangat tinggi sebagai akibat dari …
a. Penduduknya heterogen dengan beraneka ragam pekerjaan
b. Penduduknya homogen dengan tidak banyak jenis pekerjaan
c. Penduduknya terdiri atas berbagai macam suku bangsa dan ras
d. Penduduknya berinteraksi secara tidak kontinyu dan mendalam

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini


1. Sebutkan saluran-saluran mobilitas sosial!
2. Mengapa mobilitas sosial dapat menyebabkan terjadinya konflik sosial?
3. Jelaskan mengenai perkawinan sebagai saluran mobilitas sosial?

Paraf Guru Nilai Catatan

Anda mungkin juga menyukai