Anda di halaman 1dari 6

ARTIKEL SOSIOLOGI

"Mobilitas Sosial"

Diajukan untuk memenuhi tugas kuliah Pengantar Ilmu Sosiologi


yang diampu oleh :
Dosen Mastina Maksin, S. AP, M.AP

Disusun oleh :
1. Irma Nur Cahya Setyowati 213410040
2. M. Rizky Hidayatullah 213410051
3. Muhammad Eko Danianto 213410025
4. Tri Nanda Indra K 213410043

ADMINISTRASI PUBLIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PANCA MARGA
2021
ARTIKEL
Mobilitas Sosial

www.pinh
ome.com

Latar Belakang
Objek Ilmu sosial adalah masyarakat. fenomena sosial yang disebut dengan istilah mobilitas
kini telah menjadi sasaran penelitian sosial yang semakin menarik. Keinginan untuk menilai
status dan penghasilan yang lebih tinggi dari apa yang pernah diraih oleh orang tua seseorang
merupakan impian setiap orang. keinginan-keinginan itu adalah normal karena pada dasarnya
manusia mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas. Pada masyarakat modern sering kita
jumpai fenomena-fenomena keinginan untuk penilaian status sosial maupun penghasilan
yang lebih tinggi. Hal tersebut merupakan pendorong masyarakat untuk melakukan mobilitas
sosial demi tercapainya kesejahteraan hidup. Namun pada kenyataannya mobilitas sosial
yang terjadi pada masyarakat tidak hanya bersifat naik ke tingkat yang lebih tinggi akan tetap
banyak mobilitas sosial turun tanpa direncanakan. Pada kesempatan kali ini penulis akan
membahas dan menjabarkan tentang mobilitas sosial.

1
Pengertian Mobilitas Sosial
Mobilitas Sosial berasal dari bahasa latin mobilis yang berarti mudah dipindahkan atau
banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Kata sosial yang ada pada istilah
tersebut mengandung makna gerak yang melibatkan seseorang atau sekelompok orang dalam
kelompok sosial. Mobilitas Sosial (Gerakan sosial) adalah perubahan pergeseran peningkatan
ataupun penurunan status dan peran anggotanya ada beberapa pendapat para ahli tentang
pengertian mobilitas sosial diantaranya.

1. Menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack, mobilitas sosial adalah suatu gerak
dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu
kelompok sosial. (struktur sosial yang mengatur sifat hubungan antara individu dalam
kelompok dan hubungan antara individu dengan kelompoknya.

2. William kornblum (1918:172), mobilitas sosial adalah perpindahan individu-individu


keluarga-keluarga dan kelompok sosialnya dari satu lapisan ke lapisan sosial lainnya.

3. Michael S. Bassist (1988:276), mobilitas sosial adalah perpindahan ke atas atau ke


bawah lingkungan sosial ekonomi yang mengubah status sosial seseorang dalam
masyarakat.

4. H. Edward Ransford (Sunarto, 2001:108), mobilitas sosial adalah perpindahan ke atas


atau ke bawah dalam lingkungan sosial secara hirarki.

5. Paul B. Horton, mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial
ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya

Jadi mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari
insan yang satu ke lapisan yang lain. misalnya seorang guru yang tidak puas dengan
pendapatannya beralih pekerjaan menjadi seorang pengusaha properti dan berhasil
dengan gemilang.

Arah/Bentuk Mobilitas Sosial


Dilihat dari arah pergerakannya, terdapat bentuk mobilitas sosial, yaitu mobilitas. sosial
vertikal dan mobilitas sosial horizontal.
A. Mobilitas Vertikal

2
Mobilitas sosial vertikal merupakan perpindahan dari suatu kedudukan ke kedudukan sosial
lain yang tidak sederajat. Perpindahan tersebut bisa menjadi ke tingkat yang lebih tinggi
(social climbing), maupun sebaliknya ke tingkat lebih rendah (social sinking).
1. Social Climbing
Mobilitas ini terjadi ditandai dengan naiknya status seseorang ke kedudukan yang lebih tinggi
lagi atau terbentuknya suatu kelompok baru yang lebih tinggi, daripada lapisan sosial yang
sudah ada sebelumnya.
Contoh: Seorang karyawan yang memiliki kinerja yang sangat bagus, kemudian ia berhasil
naik pangkat menjadi manajer di kantornya.
2. Social Sinking
Social sinking adalah proses penurunan status atau kedudukan seseorang, dari atas ke bawah.
Adapun alasan dari adanya social sinking adalah masa pensiun, turun jabatan, maupun
dipecat, berhalangan melaksanakan tugas, memasuki masa pensiun, turun jabatan, atau
dipecat.
Contoh: Polisi yang diturunkan pangkat jabatannya, karena melakukan pelanggaran dalam
menjalankan tugas.

B. Mobilitas Horizontal
Mobilitas sosial horizontal merupakan perpindahan status dalam lapisan yang sama. Pada
mobilitas ini, tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang.
Contoh: Seorang kepala sekolah yang dipindahkan bertugas ke sekolah lain karena masa
kerja di sekolah lamanya sudah habis. Walaupun ia dipindahkan ke sekolah yang baru,
namun jabatannya masih tetap sebagai kepala sekolah.

C. Mobilitas Antargenerasi
Mobilitas antargenerasi yaitu peralihan status sosial yang terjadi di antara dua generasi atau
lebih dalam satu keturunan.
Contoh: Kakek dan neneknya seorang petani, kemudian ayah dan ibunya juga seorang petani,
sedangkan anaknya berprofesi sebagai guru.

D. Mobilitas Intragenerasi
Mobilitas intragenerasi yaitu peralihan status sosial yang terjadi dalam satu generasi yang
sama. Peralihan mobilitasnya dapat naik dan turun.

Contoh mobilitas yang turun: Deri dan Doni kakak adik yang bekerja pada perusahaan yang
sama. Deri sebagai direksi, sedangkan Doni sebagai karyawan biasa.

E. Mobilitas Geografis
Mobilitas geografis yaitu perpindahan individu atau kelompok dari satu daerah ke daerah
yang lain, seperti transmigrasi, urbanisasi, dan migrasi. Di daerah asalnya seseorang sebagai
warga biasa, tetapi setelah di tempat tinggal yang baru menjadi kepala desa.
Contoh: Sekelompok orang yang bertransmigrasi dari daerah Ponorogo ke daerah Lampung,
kemudian di antara orang tersebut satu di antaranya berhasil menjadi kepala desa.

3
Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
1. Faktor Struktural
Faktor struktural adalah keadaan struktur sosial di negara Indonesia yang terbuka dan tidak
menganut sistem kasta. Di Indonesia, orang dengan struktur sosial menengah ke bawah dapat
memiliki cita-cita dan mengusahakan diri untuk menuju struktur sosial menengah ke atas.
Sebab, warga Indonesia terbuka akan adanya perubahan dan kemajuan yang bersifat positif.
Sehingga tidak jarang kita temukan, seseorang yang berasal dari lingkungan pendidikan yang
rendah dapat mencapai cita-cita yang tinggi.

2. Faktor Individu
Faktor individu atau diri sendiri juga menjadi pendorong terjadi perubahan mobilitas sosial.
Setiap orang memiliki tekad dan semangat yang berbeda untuk menggapai cita-citanya.
Walaupun dari latar belakang pendidikan yang sama, keduanya belum tentu berhasil
melaksanakan mobilitas sosial ke atas. Sebab, semangat, tekad, dan niat setiap orang yang
dapat mendorong hal itu terwujud.
● Perbedaan Kemampuan
● Perbedaan Perilaku
a) Pendidikan
b) Kebiasaan Kerja
c) Pola Penundaan Kesenangan
d) Kemampuan "cara bermain"
e) Pola Kesenjangan
f) Faktor Keberuntungan/Kemujuran

3. Faktor Sosial
Setiap orang dilahirkan dalam status sosial yang beragam, ada yang menengah ke bawah dan
menengah ke atas. Namun, ketika dewasa, seseorang dapat berusaha mengubah status sosial
ke arah yang lebih baik. Oleh sebab itu, perubahan seseorang terjadi lebih banyak ketika
umur dewasa.

4. Faktor Ekonomi
Keadaan ekonomi juga dapat mendorong terjadinya mobilitas sosial di masyarakat. Misalnya
keadaan ekonomi sebuah keluarga termasuk menengah ke atas karena usaha perdagangan
sembako yang dimilikinya. Namun, setelah beberapa tahun usaha tersebut mengalami gulung
tikar. Ini menyebabkan terjadinya mobilitas sosial vertikal ke bawah.

5. Kemudahan Akses Pendidikan


Akses pendidikan juga mendorong terjadinya mobilitas sosial di masyarakat. Pendidikan
yang mudah dijangkau dengan biaya yang ramah untuk masyarakat memudahkan banyak
warga negara mengakses pendidikan. Ini dapat mendorong terjadinya kemajuan pendidikan
bagi masyarakat, sehingga semakin banyak orang yang berusaha mengubah mobilitas sosial
ke atas. Semakin tinggi pendidikan yang ditempuh, semakin terbukanya kesempatan untuk
terjadinya mobilitas sosial.

4
Konsekuensi Mobilitas Sosial
Konsekuensi Positif Mobilitas Sosial
a. Menjadi pendorong sekaligus mempercepat tingkat perubahan sosial ke arah yang lebih
baik. Perubahan positif ini terjadi, apabila didukung dengan sumber daya manusia yang
berkualitas. Salah satu caranya adalah dengan memperbaiki kualitas pendidikan.
b. Meningkatkan integritas sosial
Perubahan sosial yang terjadi tentunya akan mendapatkan respon yang berbeda-beda. Ada
yang meresponnya sebagai sebuah tantangan, ada juga yang meresponnya sebagai bentuk
penerimaan. Penerimaan pengaruh yang ditimbulkan dari adanya mobilitas sosial menjadi
salah satu contoh terjadinya integrasi dalam masyarakat.
c. Individu atau kelompok akan berusaha untuk mewujudkan harapan atau cita-citanya Hal
ini karena adanya kesempatan terbuka untuk pindah dari lapisan bawah ke lapisan atas
d. Tidak tertutup kemungkinan bagi warga kelas sosial tertentu akan lebih maju daripada
warga kelas sosial di atasnya
e. Individu atau kelompok dapat merasakan kepuasan apabila dapat mencapai kedudukan
yang diinginkannya atau dapat meningkatkan kedudukan sosialnya dalam masyarakat

Konsekuensi Negatif
a. Timbulnya konflik-konflik sosial
Mobilitas sosial bisa dikatakan sebagai salah satu perjuangan seseorang atau kelompok sosial,
untuk dapat mencapai posisi sosial yang lebih tinggi. Adanya persaingan yang ada, tidak
heran jika biasanya akan berujung dengan sebuah konflik.

b. Beresiko terkena gangguan psikologis


Tidak sedikit orang, yang mengalami kegelisahan setelah kehilangan jabatan atau
kedudukannya. Hal tersebut tentunya akan mengganggu psikologis, bahkan bisa
membahayakan dirinya sendiri akibat stres berkepanjangan yang dapat menimbulkan
berbagai penyakit psikis, hingga fisik. Gangguan psikologis dapat terjadi apabila individu
atau kelompok sosial tidak mempunyai tekad untuk berubah ke arah yang lebih baik dan tidak
bisa menerima keadaan dengan ikhlas.

Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial adalah gerakan atau perpindahan individu dari
suatu kedudukan ke kedudukan lainnya dalam masyarakat. Kedudukannya yang baru dapat
lebih tinggi atau lebih rendah. Untuk menganalisa perubahan mobilitas sosial disekitar maka
dibutuhkannya pemahaman yang baik mengenai mobilitas sosial.

Anda mungkin juga menyukai