Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SOSIOLOGI PENDIDIKAN

TENTANG

"PENDIDIKAN DAN MOBILITAS SOSIAL”

Di Ajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

1. Wahyu Nur Aini


2. Elis Handayani
3. Putri Purwanti
4. Mila Rosyidah

DOSEN PEMBIMBING :

Fathul Fauzi, S.Sos.I, M.Pd.I

SEKOLAH TINGGI ILMU AGAMA ISLAM AN NAJAH INDONESIA MANDIRI

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

2019/2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan pada hakekatnya merupakan tali untuk menghantarkan peserta didik


menuju pada kesadaran sosial yang lebih tinggi dari sebelum iya mengenyam pendidikan.
Namun, kadang dalam perjalananya pendidikan malah kerapmemisahkan peserta didik
dari kehidupan sosisalnya. Hal ini terjadi karena pendidikan yang diberikan bukan lagi
berbasis akan realitas masyarakat. akan tetapi lebih berorientasi pada pemenuhan
kebutuhan pasar. Sehingga peserta didik setelah selesai mendapatkan pendidikan bukan
peka akan realitas sosial malah hilang dari realitas sosial.

Melihat realitas tersebut perlu kiranya merubah akan orientasi dari pendidikan
tersebut. Agar pendidikan dapat memainkan perananya sebagai motor penggerak
mobilitas sosisl. Sebab, pendidikan sebagai pembentuk intlektual peserta didiknya
merupakan faktoryang sangat penting dalam perubahan yang terjadi di
masyarakat.bahkan boleh dikatakan, perubahan dalam masyarakat tergantung akan
pendidikan apa yang diterima oleh peserta didiknya. Sebagai contoh, apabila pendidikan
mengerjakan bahwa komunis, kapitalisme, dan anakirme tidak baik maka peserta didik
tidak akan melakukan hal tersebut.

Mobilitas sebagai salah satu indikator bahwa masyarakat kita mengalami kemajuan
atau tidak cukup pantas kiranya dijadikan sebuah orientasi dari pendidikan.Sebab, tanpa
adanya mobilitas sosial masyarakat tidak mungkin untuk mencapai kemajuan dan
kesejahteraan.dari gambaran diatas maka dalam makalah ini saya akan mencoba
membahas sedikit perubahan orientasi pendidikan, mobilitas sosial dan peranan
pendidikan dalam upaya melakukan mobilitas sosial.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan dan mobilitas sosial ?
2. Menurut para ahli ada beberapakah pengertian mobilitas sosial?
3. Apa Sajakah faktor-faktor pendorong mobilitas sosial ?
4. Bagaimanakah proses terjadinya mobilitas sosial ?
5. Bagaimanakah peran pendidikan dalam mobilitas solsial ?
6. Bagaimana strategi pembaruan pendidikan demi tercapainya mobilitas sosial?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui perbedaan antara pendidikan dan mobilitas sosial.
2. Untuk mengetahui bahwasannya ada beberapa perbedaan menurut para ahli.
3. Untuk mengetahui ada beberapa banyak faktor pendorong mobilitas sosial.
4. Untuk mengetahui proses akan terjadinya mobilitas sosial.
5. Untuk mengetahui bagaimanakah peran pendidikan dalam mobilitas sosial.
6. Untuk mengetahui strategi pembaruan pendidikan demi tercapainya suatu mobilitas
sosial.

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN DAN MOBILITAS SOSIAL

1.Pengertian pendidikan
Istilah pendidikan berasal dari Bahasa yunani ‘’paedagogie’’ yang berarti bimbingan
yang diberikan kepada anak, istilah ini kemudian diterjemahkan kedalam Bahasa
inggris dengan ‘’education’’ yang berarti pengembangan dan bimbingan. Istilah
pendidikan dalam islam adalah ‘’tarbiyah’’ yang jika diterjemahkan menjadi
pendidikan. Secara istilah pendidikan dapat diartikan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya dan masyarakat. pendidikan meliputi pengajaran keaklian khusus,
dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai
kegiatan seseorang dalam membimbing dam memimpin anak menuju kepertumbuhan
dan perkembangan secara optimal agar dapat berdiri sendiri dan bertanggung jawab

2. Pengertian mobilitas sosial


Mobilitas berasal dari katra latinmobilis yang berarti mudah dipindahkan atau banyak
bergerak dari suatu tempat ketempat yang lain. Kata sosial yang ada pada istilah
mobilitas sosial untuk untuk menekankan bahwa istilah tersebut mengandung makna
gerak yang melibatkan seseorang atau kelompok warga dalam kelompok sosial.jadi,
mobilitas sosial adalah sesuatu yang dilakukan masyarakat dalam kegiatan mengalami
perubahan yang lebih baik.

B. Ada beberapa pendapat para ahli tentang pengertian mobilitas sosial, diantaranya:
1. Menurut Kimball young dan Raymond w. mack
Mobilitas sosial adalah suatu gerak stuktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang
mengatur organisasi suatu kelompok sosial.Stuktur sosial mecakup sifat dan
hubungan antara individu dalam kempok dan hubungan antara individu dan
kelompoknya.
2. Menurut William kornblum(1918:172)
Mobilitas sosial adalah perpindahan individu-individu, kluarga-keluarga, dan
kelompok sosialnya dari satu lapisan ke lapisan sosial lainnya
3. Michael s. bassis (1988:276)
Mobilitas sosial adalah perpindahan ke atas atau kebawah dalam lingkungan sosial
secara hirarki.
4. Paul B. Horton,
mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial
lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu kestrata lainnya. Jadi mobilitas sosial
adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke
lainnya .misalnya, seorang guru yang tidak puas dengan pendapatannya berahli
pekerjaan menjadi seorang pengusaha property dan berhasil dengan gemilang.

C. Faktor-faktor pendorong mobilitas sosial


1. Status sosial
setiap manusia berhak untuk memilih atau mengubah status sosial yang mereka
terima sejak lahir. akan tetapi hal ini sangat tergantung pada sistem statifikasi
sosial yang terdapat dalam masyarakat. pada dasrnya sistem pelapisan yang
terbuka individu memiliki peluang besar untuk melakukan mobilitas antar kelas
sedangkan pada dasarnya sistem tertutup mobilitas sosial individu juga dapat
terjadi meskipun sama halnya sangat terbatas dan berjalan sangat lambat. Pada
sistem pelapisan tertutup ini status yang ada dipaksakan oleh keadaan untuk
diterima maupun tidak.meskipun perubahan yang terjadi dalm seiringnya waktu
yang lama setelah melewati beberapa generasi kedepan.
2. Keadaan ekonomi
Terdapat perbedaan latar belakang dalam ekonomi keluarga dari setiap individu.
Akan tetapi, masing-masing individu berusaha untuk meningkatkan beserta
memperbaiki keadaan ekonominya jadi, mobilitas sosial disebabkan oleh suatu
sikap yang tidak menerima keadaan ekonomi yang sudah dimiliki sebelumnya.
3. Situasi politik
Situasi politik dalam suatu masyarakat sangat mempengaruhi espek-espek
sehingga perubahan dan kebijakan politik memberikan suatu peluang untuk
melakukan mobilitas vertikal maupun horizontal.
4. Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan penyediaan atau
pengembangan kebutuhan dapat menjadi beban pada suatu keluarga.Karena
jumlah kebutuhan harus dibagi-bagi untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang
semakin meningkat setiap tahun atas kesejahteraanya kurang dan mengarahkan
kepada kemiskinan.

D. Proses terjadinya mobilitas sosial


Gerak sosial atau sosial mobility adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola-
pola tertentu untuk mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial
mencakup sifat-sifat antara individu dan kelompok dan hubungannya adalah suatu
gerak struktur sosial yaitu pola-pola yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial.
Tipe-tipe gerak sosial yang prinsipnya ada 2 macam yakni
1. Gerak horizontal
Merupakan peralihan individu atau objek-objek lainnya dari suatu kelompok sosial
kekelompok sosial lainnya misalnya yang sederajat.Misalnya, seseorang yang
beralih kewarganegaraan, pekerjaan yang sederajat atau mungkin juga peralihan
lainnya dengan adanya gerak sosial yang horizontal, tidak terjadi perubahan dalam
derajat seseorang.
2. Gerak vertikal
Sebagai perpindahan individu atau objek sosial dari suatu kedudukan sosial dan
kedudukan lainnya, yang tidak sederajat maka terdapat dua jenis gerak sosial
vertikal yaitu yang naik (social-climbing) dan turun (social-singking) dalam
pelapisan masyarakat yang seimbang kesempatan untuk mendapatkan kedudukan
akan semakin besar gerak sosial.
Dalam sistem lapisan terbuka kedudukan apa yang hendak dicapai semua terserah
kepada individunya.
Adapun cara melakukan mobilitas sosial diantaranya itu:
a. Perubahan standar hidup melalui perkawinan
Berpindah tempat tinggal yang lama ketempat yang baru, mengubah nama
untuk menunjukan posisi sosial yang lebih tinggi.
b. Perubahan tingkah laku
Manusia memerlukan kedudukan dan peranan didalam masyarakat, maka tidak
dapat dihindarkan bahwa masyarakat harus menyediakan beberapa macam
sistem pembalasan jasa sebagai pendorong individu mau melaksanakan
kewajiban-kewajibannya yang sesuai dengan posisi masyarakatnya, mobilitas
sosial tersebut sekaligus memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat, yaitu
penempatan individu dalam tempat yang tersedia dalam struktur sosial dan
mendorongnya supaya melaksanakan kewajiban yang sesuai dengan kedudukan
dan peranannya

E. Peran pendidikan dalam mobilitas solsial


Pendidikan dalam kaitannya dengan mobilitas sosial harus mampu untuk mengubah
mainstrem pesrta didik akan realitas sosialnya. Pendidikan yang tepat untuk mengubah
paradigma ini adalah pendidikan kritis yang pernah digulirkan oleh Paulo Freire.
Sebab, pendidikan kritis mengajarkan kita selalu memperhatikan kepada kelas-kelas
yang terdapat di dalam masyakarakat danberupaya memberi kesempatan yang sama
bagi kelas-kelas sosial tersebut untuk memperoleh pendidikan.
Disini fungsi pendidikan bukan lagi hanya sekedar usaha sadar yang berkelanjutan.
Akan tetapi sudah merupakan sebuah alat untuk melakukan peruabahan dalam
masyarakat. Pendidikan harus bisa memberikan pemahaman kepada peserta didik
tentang realitas sosial, analisa sosial dan cara melakukan mobilitas sosial.
Orang bisa mendebat balik, dengan pendidikan seseorang bisa mengalami mobilitas
sosial. Mereka tak harus terus menjadi petani dan orang miskin jika bisa mengenyam
pendidikan. Itulah masalahnya. Di banyak negara berkembang lain mobilitas sosial
tidak selalu dimungkinkan. Di India kasta adalah salah satu hambatan mobilitas sosial,
selain banyak hambatan lain. Di negara seperti Indonesia, korupsi yang sudah
mengakar hingga ke tingkat penerimaan pegawai bisa jadi alasan lain mengapa
mobilitas sosial relatif sulit terjadi.
Cengkeraman kapitalisme nampaknya begitu kental dalam dunia pendidikan di
Indonesia. Didorong oleh misi untuk meningkatkan akumulasi kapital sebesar-
besarnya, lembaga pendidikan akan lebih banyak menerima pelajar-pelajar gedongan
meski memiliki IQ pas-pasan. Pelajar yang berprestasi tetapi miskin, tidak dapat
sekolah atau melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Mobilitas sosial vertikal hanya
akan menjadi milik orang kaya yang mampu sekolah tinggi, meskipun secara
intelektual diragukan.
Berbarengan dengan meningkatnya gejala privatisasi pendidikan dan aspirasi atas
pendidikan yang berkualitas memang juga terjadi peningkatan kecenderungan dalam
masyarakat untuk mendirikan pendidikan yang mahal tetapi menjanjikan mutu:
Buktinya sekolah/madrasah -baik swasta maupun negeri semakin meningkat jumlahnya
dalam kurun hampir dua dasawarsa terakhir.
Jelas, hanya terdapat segelintir kalangan masyarakat biasa disebut sebagai “kelas
menengah” – yang mampu membeli pendidikan yang mahal tersebut. Tetapi lembaga
lembaga pendidikan yang mahal itu sudah telanjur eksis di mana-mana. dan tersebar
dimana-mana dan kalangan publik yang inisk. sekalipun beranak anak mereka ke sana.
Dan ini jelas dan perlu dihargai dan didukung.
Disinilah terletak dilema klasik. Pendidikan merupakan akses yang sangat penting –
jika tidak satu satunya – untuk mencapai mobilitas sosial; tetapi kaum miskin tidak
dapat menjangkau akses tersebut, karena mahalnya biaya. Akhirnyal terciptalah vicious
circle (lingkaran setan); kerniskinan menciptakan keterbelakangan pendidikan, dan
sosial ekonomi, dan keterbelakangan terakhir ini menghasilkan keterbelakangan
pendidikan.
Dalam konteks terakhir inilah kebutuhan pada filantrofi (kedermawanan) secara khusus
untuk pendidikan terasa semakin dibutuhkan dan mendesak. Jika tidak,
sekolah/madrasah yang berkualitas hanya bisa dimasuki anak anak dari keluarga kaya.
Padahal, kita juga tahu, terdapat cukup banyak anak dari kalangan miskin yang cerdas,
borbakat, rajin, mau bekerja keras dan dengan demikian, cukup menjanjikan.
Memang tradisi filantropi untuk pendidikan bukanlah sesuatu hal baru di Indonesia.
Kita tahu sangat banyak lembaga pendidikan, seperti madrasah/sekolah, pesantren, dan
perguruan tinggi yang didirikan dan dikembangkan dengan dana filantropi. Agaknya,
hampir bisa dipastikan, lembaga lembaga pendidikan yang dibangun dengan dana
filantropi swasta dan masyarakat jauh lebih banyak, dibandingkan dana pemerintah.
F. Strategi pembaharuan pendidikan demi tercapainya mobilitas sosial
Strategi pembaharuan pendidikan merupakan perspektif baru dalam dunia pendidikan
yang mulai dirintis sebaga ialternatif untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan
yang belum diatasi secara tuntas. Jadi pembaharuan pendidikan dilakukan untuk
memecahkan masalah-masalah yang ada dalam dunia pendidikan dan menyongsong
arah perkembangan dunia pendidikan yang lebih memberikan harapan kemajuan
kedepan.

Dalam proses perubahan pendidikan paling tidak memiliki dua peran yang harus
diperhatikan, yaitu:

1) Pendidikan akan berpengaruh terhadap perubahan masyarakat, dan

2) Pendidikan harus memberikan sumbangan optimal terhadap proses trnasformasi


menuju terwujudnya masyakat madani.

Proses perubahan sistem pendidikan harus dilakukan secara terencana dengan


langkah-langkah yang strategis, yaitu “mengidentifikasi berbagai problem yang
menghambat terlaksansya pendidikan dan merumuskan langkah-langkah pembaharuan
yang lebih bersifat strategis dan prakti ssehingga dapat diimplementasikan dilapangan”
langkah-langkah tersebut harusdilakukan secara terencana, sistemnatis, dan menyentuh
semua aspek, mengantisipasi perubahan yang terjadi, mampu merekayasa terbentuknya
sumber daya manusia yang cerdas, yang memiliki kemampuan inovatif dan mampu
meningkatkan kualitas manusia. Oleh karena itu, pendidikan betul-betu lakan
berpengaruh terhadap perubahan kehidupan masyarakat dan dapat memberikan
sumbangan optimasi terhadap proses transformasi ilmu pengetahuan dan pelatihan dan
dapat di implementasikan dalam kehidupan manusia.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Mobilitas sosial adalah gerak dalam suatu struktur sosial atau perpindahan
seseorang atau kelompok dari kedudukannya yang satu ke kedudukan lainnya. Mobilitas
sosial ada dua macam :

Mobilitas horisontal
Mobilitas vertikal, meliputi:

1) Sosial climbing

2) Sosial sinking

Ada beberapa saluran mobilitas sosial :

1) Angkatan bersenjata

2) Lembagakeagamaan

3) Lembaga pendidikan

4) Organisasi politik

5) Ekonomi

6) Keahlian

Untuk mencapai mobilitas social ini maka pendidikan merupakan anak tangga
mobilitas yang penting. Oelh karena itu kita harus mengupa-yakan supaya semua masyarakat
memperoleh kesempatan pendidkan yang sama,

Saran

Dalam pembahasan makalah ini pemakalah menyadari bahwa masih banyak


kekurangan, oleh sebab itu pemakalah mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca,
terutam bapakdosen yang ber-sangkutan atas kritikan dan sarannyapemakalah ucapkan
banyak-banyak terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai