PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terhadap semua kemamampuan dan potensi manusia. Pendidikan juga dapat diartikan
sebagai suatu ikhtiyar manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-
dipengaruhi oleh berbagai aspek, salah satunya yaitu golongan sosial. Dalam tiap
masayarakat modern terdapat mobilitas sosial atau perpindahan golongan yang cukup
banyak. Orang naik atau turun statusnya dalam berbagai sistem dalam msayarakat itu
Mobilitas sosial ini berarti bahwa individu itu memasuki lingkungan sosial yang
Proses terjadinya mobilitas sosial melalui tipe-tipe gerak sosial yang terdiri dari
dua macam, yaitu Gerak social horizontal yang merupakan peralihan individu atau
objek-objek social lainnya dari suatu kelompok social ke kelompok social lainnya
yang sederajat, dan gerak sosial vertikal adalah perpindahan individu dari objek sosial
1
Moh. Roqib, Ilmu Pendidikan Islam:Pengembangan Pendidikan Integratif di Sekolah,
Keluarga, dan Masyarakat, (Yogyakarta: LKiS, 2009), h. 15.
2
Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Bandung: Bumi Aksara, 1983), h.35.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Secara bahasa mobilitas berasal dari bahasa latin “mobilis” yang berarti mudah
dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Asal kata
sosial mulanya berasal dari bahasa latin ”socius” yang mempunyai arti segala sesuatu
yang lahir, tumbuh, serta berkembang dalam kehidupan bersama. Itu artinya seorang
individu memang sudah ditentukan tidak bisa hidup terlepas dari bantuan orang lain
karena dia tetap membutuhkan bantuan dan perhatian dari orang lain.
Secara istilah Mobilitas social adalah sebuah gerakan masyarakat dalam kegiatan
menuju perubahan yang lebih baik. Henry Clay Smith mengatakan mobilitas social
adalah gerakan dalam struktur social (gerakan antar individu dengan kelompoknya).3
Pauul B Horton dan Chester L Hunt mengatakan mobilitas social adalah suatau gerak
perpindahan dari satu kelas social ke kelas social lainnya. 4 Jadi yang dikatakan
dan peran anggotanya. Proses keberhasilan ataupun kegagalan setiap orang dalam
3
Ary H Gunawan, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 36.
4
Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), h. 195.
3
melakukan gerak social seperti inilah yang dikatakan mobilitas social (social
mobility).5
Pendidikan merupakan anak tangga paling penting pada banyak dunia usaha
perusahaan industri. Yang pertama berakhir pada jabatan mandor, dan yang lainya
pimpinan. Menaiki tangga mobilitas kedua tanpa ijazah pendidikan tinggi adalah
sesuatu hal yang jarang terjadi. Hal ini diduga karena bertambah tingginya taraf
pendidikan maka makin besar kemungkinan mobilitas bagi anak golongan rendah
menengah. Hal ini tidak selalu benar bila pemdidikan terbatas pada tingkat
mobilitas akan meningkat dengan sendirinya. Akan tetapi perguruan tinggi masih
dapat memberi perluasan mobilitas, walau jaminan ijazah belum tentu meningkat
Pada dasarnya pendidikan itu hanya salah satu standar pendidikan dari tiga
“jenis” yaitu pendidikan informal, formal, dan nonformal. Tampaknya dua jenis
terakhir lebih diandalkan, karena kepemilikan tanda lulus seseorang untuk naik
jabatan. Pada pendidikan formal dunia kerja dan dunia status kebih mempercayai
kepemilikan ijazah tanda lulus untuk naik jabatan atau status. Akan tetapi seiring
5
Tim Dosen Unimed, Dasar-Dasar Antropologi/Sosiologi, (Medan , 2011), h. 118.
4
dengan perkembangan mereka kemudian mempercayai skill atau kemampuan yang
bersifat praktis dari pada harus menghormati pemegang ijazah yang tidak sesuai
berpendidikan lebih tinggi derajat sosialnya dalam masyarakat dan biasanya lebih
terfokus pada jenjang-jenjang hasil belajar dari pendidikan formal tersebut. Makin
tinggi pendidikannya maka makin tinggi pula tingkat penguasaan ilmunya sehingga
dalam mobilitas social sekalipun tidak tertuju pada penempatan pekerjaan teertentu.
Berkaitan dengan peranan pendidikan dalam mobilitas social, kita mengetahui bahwa
semakin baik, dan hasil pendidikan sesuai dengan kebutuhan lapangan pekerjaan.
5
C. Pendidikan Menurut Perbedaan Sosial
sekolah sendiri tidak mampu meniadakan batas-batas tingkatan social itu, karena
mempertajamnya.
Pendidikan selalu merupakan bagian dari sistem social, dan jika demikian halnya
bahagia menurut golongan masing-masing. Berhubung dengan itu juga dipilih guru-
guru yang sesuai dengan golongan social murid yang bersangkutan. Pendirian ini
berdiri atas anggapan bahwa sekolah bagaimana pun juga tak dapat mengubah
struktur social dan karena itu menerimanya saja sebagai kenyataan serta
dan norma-norma kesamaan dan mobilitas secara verbal disamping adanya daya-daya
stratifikasi yang berlangsung terus dalam masyarakat. Ini berarti bahwa usaha untuk
mengerjakan kesamaan dna mobiitas akan mengahdapi kesulitan dalam dunia nyata.6
6
Nasution, Sosiologi Pendidikan……, h.41- 42.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan
secara otodidak. Itu artinya seorang individu memang sudah ditentukan tidak bisa
hidup terlepas dari bantuan orang lain karena dia tetap membutuhkan bantuan dan
Proses terjadinya mobilitas sosial melalui tipe-tipe gerak sosial yang dua
macam, yaitu Gerak social horizontal yang merupakan peralihan individu atau
objek-objek social lainnya dari suatu kelompok social ke kelompok social lainnya
yang sederajat dan gerak sosial vertikal adalah perpindahan individu dari objek sosial
stratifikasi yang berlangsung terus dalam masyarakat. Ini berarti bahwa usaha untuk
mengerjakan kesamaan dna mobiitas akan mengahdapi kesulitan dalam dunia nyata.
7
DAFTAR PUSTAKA