Anda di halaman 1dari 17

Pengeloaan pendidikan dikaitkan dengan Mobilitas Sosial.

OLEH :
Hamdan Batubara
Dessy Noornia
Yulia Elfrida Yanty Siregar
 
DOSEN PENGAMPU
Prof. Dr. Syarif Sumantri, M.Pd
Dr. Arita Marini, ME

PROGRAM STUDI DOKTORAL PENDIDIKAN DASAR


UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018
Sebagian besar masyarakat modern memandang
lembaga-lembaga pendidikan sebagai peranan
kunci dalam mencapai tujuan sosial.

Melihat realitas dari mobalitas sosial perlu


kiranya juga berorientasi dari pendidikan. Agar
pendidikan dapat memainkan perananya sebagai
motor penggerak mobilitas sosial.

Pendidikan sebagai pembentuk intelektual


peserta didiknya merupakan faktor yang sangat
penting dalam perubahan yang terjadi di
masyarakat.
Esensi Pendidikan

 Istilah pendidikan berasal dari bahasa Yunani, yaitu “ paedagogie” yang


berarti bimbingan yang diberikan kepada anak.

 Secara istilah Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan,


keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari
satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau
penelitian. otodidak.(Susanto, 2016).

 Pendidikan merupakan bagian dari sistem sosial (Dewey, 1944).

 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan


suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat
(Mudyahardjo,2001).
Mobalitas Sosial

 Bahasa latin “mobilis” yang berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari
satu tempat ke tempat yang lain. Asal kata sosial mulanya berasal dari bahasa
latin ”socius” yang mempunyai arti segala sesuatu yang lahir, tumbuh, serta
berkembang dalam kehidupan bersama. Itu artinya seorang individu memang
sudah ditentukan tidak bisa hidup terlepas dari bantuan orang lain karena dia tetap
membutuhkan bantuan dan perhatian dari orang lain.

 Secara istilah  Mobilitas social adalah sebuah gerakan masyarakat dalam kegiatan
menuju perubahan yang lebih baik. Mobilitas social adalah gerakan dalam struktur
social (gerakan antar individu dengan kelompoknya) (Johnson, & Smith, 1953).

 Mobilitas sosial adalah suatau gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas
sosial lainnya.  Jadi dapat disimpulkan mobilitas sosial jika dikaitkan dengan
pendidikan adalah perubahan, pergeseran, peningkatan, status individu yang
dibentuk dari proses pendidikan.
 Hubungan dengan mobilitas sosial
dipengaruhi kesempatan memperoleh
pekerjaan sesuai dengan kualifikasi
pendidikannya.

 Pendidikan merupakan anak tangga


mobilitas. Pendidikan dapat menjadi
penyandar bagi mobilitas.
 Pendidikan selalu merupakan bagian dari
sistem sosial, dan jika demikian halnya timbul
pertanyaan apakah sekolah harus
mempertimbangkan perbedaan dan
didalam  kurikulumnya, artinya memberikan
pendidikan bagi setiap golongan social yang
sesuai dengan kebutuhan golongan masing-
masing, sehingga dapat hidup bahagia
menurut golongan masing-masing.

 Berhubung dengan itu juga dipilih guru-guru


yang sesuai dengan golongan sosial murid
yang bersangkutan.
 Sistem kualifikasi ketenagakerjaan yang dapat dipahami
bersama, yang disebut kerangka kualifikasi. Kerangka
kualifikasi merupakan suatu instrumen yang
mengklasifikasikan kualifikasi seseorang berdasarkan
seperangkat kriteria yang dikaitkan dengan jenjang capaian
pembelajaran1 (learning outcomes) yang telah diperolehnya

 Keberadaan kerangka kualifikasi secara nasional diharapkan


akan mendorong pengembangan keterampilan para pekerja,
memfasilitasi mobilitas peserta didik dan tenaga kerja, dan
akan meningkatkan akses seseorang untuk mengikuti
jenjang pendidikan serta pelatihan lebih tinggi sepanjang
hidupnya (Tuck , 2007: 2-3)
 KKNI menyediakan sembilan jenjang kualifikasi, dimulai dari
Kualifikasi jenjang 1 sebagai kualifikasi terendah dan kualifikasi
jenjang 9 sebagai kualifikasi tertinggi. Penetapan jenjang 1
sampai 9 dilakukan melalui pemetaan komprehensif kondisi
ketenagakerjaan di Indonesia ditinjau dari sisi penghasil (supply
push) maupun pengguna (demand pull) tenaga kerja.
 Diskripsi setiap jenjang kualifikasi juga disesuaikan dengan

mempertimbangkan kondisi negara secara menyeluruh, termasuk


perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni,
perkembangan sektor-sektor pendukung perekonomian dan
kesejahteraan rakyat seperti perindustrian, pertanian, kesehatan,
hukum, dan lain-lain, serta aspek-aspek pembangun jati diri
bangsa yang tercermin dalam Bhineka Tunggal Ika, yaitu
komitmen untuk tetap mengakui keragaman agama, suku,
budaya, bahasa dan seni sebagai ciri khas bangsa Indonesia.
mobilitas
sosial
horizontal

mobilitas
sosial
terdiri dari

mobilitas mobilitas
sosial sosial
vertikal, lateral
 Mobilitas sosial vertikal, yaitu suatu perpindahan status yang dialami
seseorang atau sekelompok pada lapisan sosial yang berbeda.
Contohnya: Pak Ari yang berkedudukan sebagai Office Boy (OB)
diangakat pangkatnya menjadi ketua HRD di kantor tempat Ia bekerja.

 Mobilitas sosial horizontal, yaitu suatu perpindahan status sosial


seseorang atau kelompok dalam lapisan sosial yang sederajat. Dalam
mobilitas sosial horizontal tidak terjadi suatu perubahan derajat
kedudukan seseorang atau sekelompok orang. Contohnya: Pak deni
seorang penjual mie ayam, suatu ketika Ia memutuskan untuk berganti
profesi menjadi seorang penjual soto. Pekerjaan Pak deni berubah tapi
status sosialnya tetap pada derajat yang sama.

 Mobilitas sosial lateral, yaitu suatu perpindahan orang-orang dari unit


wilayah satu ke unit wilayah yang lainnya. Dalam mobilitas sosial
lateral disebut dengan mobilitas geografis (Gurupendidikan, 2018).
faktor penyebab timbulnya
mobilitas sosial dalam
kehidupan
Perubahan kondisi sosial

Ras atau kesukuan

Ekspansi teritorial dan gerak populasi

Komunikasi yang bebas

Pendidikan.

Pembagian kerja.
Oleh karena itu, pengelolaan pendidikan di Sekolah Dasar dikaitkan
dengan mobilitas sosial perlu memperhatikan beberapa hal berikut :

 Pengelolaan sekolah harus melestarikan nilai-nilai sosial budaya


masyarakat setempat dan menjunjung tinggi prinsip keadilan
sosial.

 Kurikulum sekolah mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan


masyarakat setempat dan jenis pekerjaan yang diperlukan di masa
depan

 Guru harus menyadari peran pentingnya dalam menentukan


tingkat perkembangan mobilitas sosial anak didiknya

 Peningkatan mobilitas sosial dapat dicapai melalui peningkatan


akses masyarakat dan pemerataan kualitas pendidikan di seluruh
daerah Indonesia.
Di antara kebijakan pendidikan terkaitkan dengan mobilitas sosial
adalah sebagai berikut:
 Sistem Zonasi untuk mempercepat pelaksanaan pemerataan kualitas

pendidikan di seluruh Tanah Air.


 
 Pendidikan yang demokratis memberikan pelajaran bagi semua

lapisan masyarakat bahwa akses terhadap pendidikan merupakan


salah satu hak asasi setiap manusia.

 Pendidikan multikultural mengajarkan pentingnya prinsip-prinsip


keadilan dalam menghargai kemajemukan dalam suatu organisasi.

 Program bantuan pendidikan bagi siswa miskin dan keluarga harapan


menjadi salah satu cara untuk meminimalisir faktor kesenjangan
sosial dalam bidang perluasan akses terhadap pendidikan.

 Program-program peningkatkan kualitas guru di daerah 3T juga perlu


dievaluasi apakah signifikan dalam memajukan pendidikan di daerah
setempat.
Pertanyaan
Pengelolaan di sekolah dasar tidak terlalu
kelihatan.
1. Karena mobilitas sosial apa sekarang
paradigma pendidikan sudah kapitalisme?
a. Membayar rasa nyaman, aman, percaya,
sudah terintegrasi
b. (Knowladge)Pengetahuan yang sudah modern,
(Persuasion) Relative advantage dan Kepercayaan
sehingga terbujuk untuk membayar mahal.
(Decision) Keputusan

Anda mungkin juga menyukai