Anda di halaman 1dari 7

PENDIDIKAN DAN MOBILITAS

SOSIAL
DISUSUN OLEH:
NURMAYASARI (1810110136)

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI


BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH


Pendidikan di Indonesia saat ini mengalami kondisi yang  jauh  dari apa
yang  diharapkan. Masalah dalam dunia pendidikan di Negara ini sangat bermacam-macam,
meliputi hubungan sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam masyarakat, hubungan
antar manusia di dalam sekolah,pengaruh sekolah terhadap perilaku dan kepribadian semua
pihak sekolah dan lembaga pendidikan dalam masyarakat.Untuk itu, para guru dan calon guru
harus paham dan dibekali sosiologi pendidikan serta terampil mengoperasionalkan dalam
kegiatan pendidikan.
Pendidikan pada hakekatnya merupakan tali untuk mengantarkan peserta didik
menuju pada kesadaran sosial yang lebih tinggi dari sebelum ia mengenyam pendidikan.
Namun, kadang dalam perjalanannya pendidikan kerap kali malah memisahkan pesrta
didik dari kehidupan sosialnya. Hal ini terjadi karena pendidikan yang diberikan bukan lagi
berbasis akan realitas masyarakat. Akan tetapi lebih berorientasi apada pemenuhan kebutuhan
pasar baik yang sekarang ataupun yang akan datang. Sehingga peserta didik setelah selesai
mendapatkan pendidikan bukan peka akan realitas sosial malah hilang dari realitas
sosial yang ada dimasyarakat.
Melihat realitas tersebut perlu kiranya merubah akan orientasi dari pendidikan
tersebut. Agar pendidikan dapat memainkan peranannya sebagai motor penggerak mobilitas
sosial. Sebab, pendidikan sebagai pembentuk intelektual peserta didiknya merupakan faktor
yang sangat penting dalam peruabahan yang terjadi di masyarakat. Bahkan boleh dikatakan,
perubahan dalam kalangan masyarakat tergantung akan pendidikan apa yang diterima oleh
peserta didiknya. Sebagai contoh, apabila pendidikan mengajarkan bahwa komunis,
kapitalisme, dan anakirme tidak baik. Maka peserta didik tidak akan melakukan hal tersebut.
Misalnya juga, bahwa untuk dapat mendekatkan diri kepada Tuhan harus dengan peka
terhadap realitas sosial maka peserta didik yang dihasilkan akan selalu melakukan analisa
sosial.Mobilitas sebagai salah satu indikator bahwa masyarakat kita mengalami kemajuan
atau tidak cukup pantas kiranya dijadikan sebuah orientasi dari pendidikan. Sebab, tanpa
adanya mobilitas sosial masyarakat tidak mungkin untuk mencapai kemajuan dan
kesejahteraan.

B.     RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud dengan pendidikan dan mobilitas sosial?
2. Jelaskan mobilitas sosial melalui pendidikan ?

C.    TUJUAN
1.      Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan pendidikan dan mobilitas sosial
2.      Untuk mengetahui mobilitas sosial melalui pendidikan
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENDIDIKAN
Menurut Langeveld pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan
bantuan yang diberikan kepada anak tertuju pada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat
membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Sedangkan menurut
UU No. 2 Tahun 1989, pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan
datang. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif untuk mengembangkan potensi dirinya agar memiliki kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diartikan pula bahwa pendidikan mempunyai fungsi
atau kegunaan. Menurut Horton dan Hunt pendidikan mempunyai dua fungsi yakni fungsi
manifest dan fungsi laten. Sebagai fungsi manifest, pendidikan dapat membantu seseorang
untuk dapat mencari nafkah. Melalui pendidikan seseorang akan mempunyai keterampilan
yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dan dari keterampilan itulah, ia akan mampu untuk
mencari nafkah. Sebagai fungsi laten, pendidikan berfungsi sebagai sarana untuk
memperpanjang masa ketidak dewasaan, mengurangi pengendalian orangtua,dan sebagainya.
Pendidikan adalah suatu lembaga yang bertujuan untuk mengembangkan potensi setiap
peserta didiknya, sehingga bisa dikatakan bahwa melalui pendidikan lah seseorang bisa
memperlihatkan dan mengembangkan kemampuannya yang kemudian akan diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari di masyarakat.

B .    MOBILITAS SOSIAL
Dalam tiap masyarakat modern terdapat mobilitas sosial atau perpindahan golongan
yang cukup banyak. Perpindahan orang dari golongan sosial yang lain, yang lebih tinggi atau
lebih rendah disebut mobilitas sosial vertical. Mobilitas sosial ini berarti bahwa individu itu
memasuki lingkungan sosial yang berbeda dengan sebelumnya. Ada faktor penghambat
mobilitas seperti agama,kesukuan, jenis kelamin dan sebagainya. Kenaikan golongan sosial
dapat diselidiki dengan: Meneliti riwayat pekerjaan seseorang dan Membandingkan
kedudukan sosial indifidu dengan kedudukan orang tuanya, jadi tidak ada negara yang
sepenuhnya terbuka atau tertutup bagi mobilitas sosial, kerena dalam masyarakat terbuka
orang lebih mudah naik kegolongan sosial yang lebih tinggi. boleh dikatakan bahwa, status
sosial seseorang bergantung pada usaha dan kemauannya untuk meningkatkan golongan
sosialnya. Sedangkan dalam masyarakat tertutup kenaikan sosial mengalami banyak
kesulitan, diantaranya ada yang tidak dapat diatasi oleh individu itu sendiri, karena ditentukan
oleh keturunan. Walaupun dalam masyarakat terbuka setiap orang mencapai tingkat sosial
yang paling tinggi yaitu, terdapat banyak mobilitas, yang naik lebih banyak dari pada yang
turun, namun kenaikan itu terbatas dinegara maju. Faktor lain yang memperluas. Pada
umumnya kenaikan status sosial dianggap bai, karena membuktikan keberhasilan usaha
seseorang. Namun, ada mensyinyalir aspek negatif, yakni bagi individu timbulnya rasa
ketegangan, keangkuhan dengan memamerkan kekayaan, keguncangan kehidupan, keluarga
dengan bertambahnya perceraian atau eretakan keluarga. selain itu, moblitas sosial dapat
memeperlemah solidaritas kelompok karena, mereka yang beralih golongan sosial akan
menerima normanorma baru dari golongan yang dimasukinya dengan meninggalkan norma-
norma golongan sosial semula.

C .    MOBILITAS SOSIAL MELALUI PENDIDIKAN

Mobilitas Sosial Pendidikan dipandang sebagai jalan untuk lebih baik didalam
masyarakat. Makin tinggi pendidikan diperoleh, makin besar untuk mencapai tujuan itu.
dengan demkian, terbuka kesempatan untuk meningkat kegolongan sosial yang lebih tinggi.
oleh karena itu dikatakan bahwa pendidikan merupakan jalan bagi mobilitas sosial. dengan
memperluas dan merata pendidikan, diharapkan dicairkannya batas-batas golongan-golongan
sosial. dengan demikian, perbedaan golongan sosial akan di kurangi jika tidak dapt dihapus
seluruhnya.

Mengenai mobilitas sosial terdapat dua pengertian :

a. Suatu sektor dalam masyarakat secara keseluruhan berubah kedudukannya terhadap


sektor lain. Misalnya buruh industri yang dahulu mempunyai kedudukan yang rendah
mendapat posisi yang baik setelah mendapat gaji yang lebih tinggi, kekuasaan politik yang
lebih besar dan sebagainya.

b. Tentang mobilitas sosial ialah kemungkinan bagi individu untuk pindah dari lapisan
satu untuk pindah kelapisan yang satu lagi. Pendidikan membuka kemungkinan adanya
mobilitas sosial. Pendidikan secara merata memberikan persamaan dasar pendidikan dan
mengurangi perbedaan antara golongan tinggi dan rendah. walaupun terdapat mobilitas sosial
secara sektoral, banyak pula golongan randah yang tetap dianggap rendah. Namun,
kedudukan golongan rendah tidak statis, akan tetapi dapat terus bergerak maju bila diberi
pendidikan yang lebih banyak.

Banyak contoh-contoh yang dapat kita liat disekitar kita, tentang orang yang
meningkat dalam status sosialnya berkat pendidikan yang diperolehnya. salah satu contohnya
yaitu pada jaman dahulu orang yang menyelesaikan pelajarannya pada HIS yaitu SD pada
jaman belanda, mempunyai harapan menjadi pegawai dan mendapatkan kedudukan sosial
yang terhormat. Apa lagi kalau ia lulus MULO, AMS, atau Perguruan tinggi, maka makin
besarlah kesempatannya untuk mendapatkan kedudukan yang baik. dengan demikian, masuk
golongan sosial menengah atas. kini pendidikan SD bahkan SMA hampir tidak ada
pengaruhnya dalam mobilitas sosial. Karena, kini pendidikan tinggi dianggap suatu syarat
bagi mobilitas sosal.di samping ijazah perguruan tinggi, ada lagi faktor-faktor lain membawa
seseorang kepada kedudukan tinggi dalam pemerintahan atau dunia usaha. Dapat kita pahami
bahwa, anak-anak golongan rendah lebih suka mendapat kedudukan sebagai pimpinan
perusahaan dibanding anak pemimpin perusahaan itu sendiri. hubungan pribadi, rekomendasi
dari orang yang berkuasa disamping ijazah dan prestasi turut berperan, untuk mendapatkan
posisi yang tinggi. Mobilitas sosial bagi individu agak kompleks karena adanya macam-
macam faktor yang membantu sesorang meningkat dalam jenjang sosial. Misalnya, sekolah
sebagai jalan bagi mobilitas sosial Tingkat sekolah dan mobilitas sosial Diduga bahwa
bertambah tingginya taraf pendidikan. Makin besarnya kemungkinan mobilitas bagi anak-
anak golongan rendah dan menengah. ternyata ini tidak selalu benar, bila pendidikan itu
hanya terbatas pada pendidikan tingkat menengah. jadi, walaupun kewajiban belajar
ditingkatkan sampai SMA, masih menjadi pertanyaan, apakah mobilitas sosial akan
meningkat. Mungkin sekali tidak akan terjadi perluasan mobilitas sosial. Akan tetapi,
pendidikan tinggi masih dapat mamberikan mobilitas itu. walaupun dengan bertambahnya
lulusan perguruan tinggi, makin berkurang ijazah untuk meningkat dalam status sosial.
BAB III
PENUTUP

A.    SIMPULAN
Melalui pemaparan makalah yang telah disampaikan dimuka, maka dapat ditarik
suatu kesimpulan, antara lain :
1.        Menurut UU No. 2 Tahun 1989, pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya
dimasa yang akan datang. Dan Dalam tiap masyarakat modern terdapat mobilitas sosial atau
perpindahan golongan yang cukup banyak. Perpindahan orang dari golongan sosial yang lain,
yang lebih tinggi atau lebih rendah disebut mobilitas sosial vertical. Mobilitas sosial ini
berarti bahwa individu itu memasuki lingkungan sosial yang berbeda dengan sebelumnya.
2.       Banyak contoh-contoh yang dapat kita liat disekitar kita, tentang orang yang meningkat
dalam status sosialnya berkat pendidikan yang diperolehnya. salah satu contohnya yaitu pada
jaman dahulu orang yang menyelesaikan pelajarannya pada HIS yaitu SD pada jaman
belanda, mempunyai harapan menjadi pegawai dan mendapatkan kedudukan sosial yang
terhormat.
B.     SARAN
Penulis menyadari makalah ini mungkin masih jauh dengan kata sempurna. Akan
tetapi bukan berarti makalah ini tidak berguna. Besar harapan yang terpendam dalam hati
semoga makalah ini dapat memberikan sumbangsi pada suatu saat terhadap makalah tema
yang sama. Dan dapat menjadi referensi bagi pembaca serta menambah ilmu pengetahuan
bagi kita semua selaku pelajar.
DAFTAR PUSTAKA

Nasution (1995) Sosiologi Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai