Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL METODE PENELITIAN KUNTITATIF

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP


PRESTASI MAHASIWA FISIP KAMPUS PALEMBANG

NAMA:RENDY TRIANSYAH
NIM:07111402024
JURUSAN:SOSIOLOGI

PEMBIMBNG: FAISAL NOMANI, S.Sos. M,si

FAKULTAS SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS SRIWIJAYA

BAB I
PENDAHULUHAN

1.1 Latar Belakang


Pendefinisian status sosial ekonomi dapat dilakukan dengan duatahap.yang Pertama:
mendefinisikan secara parsial (perkata),tahapKedua dengan mendefinisikan secara utuh. Tahap
pertama status sosial ekonomi di definisikan secara persial (perkata),yang pertama adalah
Pengertian kata status adalah penempatan orang pada suatu jabatan tertentu. Selanjutnya
pengertian kata sosial dalam ilmu sosial,kata ini menuju pada objeknya yaitu masyarakat.
Sedangkan pada departemen sosial menunjukkan pada kegiatan yang ditunjukkan untuk
mengatasi persoalan yang dihadapi oleh masyarakat dalam bidang kesejahteraan yang ruang
lingkup pekerjaan dan kesejahteraan sosial. dalam konsep sosiologi, manusia sering disebut
sebagai makhluk sosial artinya manusia tidak dapat hidup sendiri,manusia memerlukan bantuan
orang lain disekitarnya untuk bertahan hidup. Sehingga kata sosial sering diartikan sebagai halhal yang berkenaan dengan masyarakat.
Sedangkan istilah ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani yaitu oikos yang berarti
keluarga atau rumah tangga dan nomos yaitu peraturan, aturan, hukum. Maka secara garis
besar ekonomi diartikan sebagai aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian status
sosial ekonomi adalah gambaran tentang keadaan seseorang atau suatu masyarakat yang ditinjau
dari segi sosial ekonomi, gambaran itu seperti tingkat pendidikan, pendapatan dan sebagainya.
Status ekonomi kemungkinan besar merupakan pembentuk gaya hidup keluarga. Pendapatan
keluarga memadai akan menunjang tumbuh kembang anak. Karena orang tua dapat menyediakan
semua kebutuhan anak baik primer maupun skunder.
Telah di ketahui bersama bahwa masalah pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat
penting sekali bagi kehidupan manusia, baik di negara yang sudah maju secara ekonomi dan
teknologi,maupun di Negara yang sedang berkembang seperti indonesia.Tetapi masalah
pendidikan yang ada di Negara maju tidak serumit masalah pendidikan yang ada di negara yang
sedang berkembang seperti di Indonesia. Maju mundurnya suatu bangsa dapat ditentukan oleh
pendidikan yang ada di negara itu sendiri
Pada era modernisasi dan globalisasi seperti saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi mengalami perkembangan yang sangat luar biasa sekali. Sementara itu di sisi lain
tuntutan masyarakat semakin kompleks dan persaingan sangat ketat. Hal ini harus diimbangi
dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Sedangkan Untuk meningkatkan
Sumber Daya Manusia (SDM) dapat dilakukan melalui jalur pendidikan . Pendidikan merupakan
faktor pendukung utama terbentuknya manusia yang produktif dan kreatif guna terciptanya
masyarakat yang sejahtera dan makmur serta memajukan bangsa dan negara. Dalam arti luasnya,

pendidikan mengandung pengertian mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih setiap


individu.
Penyelenggaraan pendidikan itu melalui dua jalur yaitu jalur pendidikan formal dan jalur
pendidikan nonformal. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di
sekolah dan perguruan tinggi dengan proses pengajaran yang berjenjang dan berkesinambungan.
Sedang pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah
tanpa proses pengajaran yang berjenjang dan berkesinambungan. Keluarga merupakan lembaga
pendidikan yang berada di luar pendidikan formal. Dalam keluarga diselenggarakan pendidikan
keluarga dengan pemberikan pendidikan, pengajaran, dan bimbingan mengenai agama, moral,
etika, budaya, dan keterampilan. Sehingga keluarga mempunyai peranan yang sangat penting
dalam mendukung pendidikan seorang anak. Dengan demikian, latar belakang keluarga harus
diperhatikan guna tercapainya pendidikan yang maksimal.
Orang,masyarakat,pemerintah sangatlah pentinang dalam yang bertanggung jawab dalam
tercapainya keberhasilan dalam sebuah pendidikan. Masyarakat dan pemerintah bertugas
menyiapkan sarana dan prasarana untuk diselenggarakannya proses pendidikan, seperti kampus,
dosen, pengawai yang mengurusi administrasi kampus dalam suatu perguruan tinggi. Sedangkan
orang tua mempunyai peran untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya. Dan pada dewasa
ini terutama di Indonesia banyak sekali orang tua yang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan
pendidikan anaknya yang serba mahal. Bahar dalam Maftukhah menyatakan bahwa: pada
umumnya anak yang berasal dari keluarga menengah ke atas lebih banyak mendapatkan
pengarahan dan bimbingan yang baik dari orang tua mereka. Anak-anak yang berlatar belakang
ekonomi rendah, kurang mendapat bimbingan dan pengarahan yang cukup dari orang tua
mereka, karena orang tua lebih memusatkan perhatiannya pada bagaimana untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
keluarga mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap proses perkembangan anak
karena keluarga adalah lembaga sosial pertama dalam kehidupan manusia. Di dalam keluarga,
orang tua memiliki tugas dan kewajiban yang sangat berat sekali terutama dalam memenuhi
seluruh kebutuhan anak,baik itu pendidikan.Dan pada realitanya dalam kehidupan nyata banyak
orang tua yang berstatus sosial ekonomi tinggi tidak mengalami kesulitan apapun dalam
memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya karena mereka memiliki uang,jadi seperti biaya
kuliah,perlengkapan-perlengkapan kuliah(laptop,sepeda motor dll) itu bisa terpenuhi,karena
mereka mempunyai uang dan dengan uang kita bisa mewujudkan segalanya apalagi pada zaman
yang sudah memasuki era moderenisasi dan globalisasi seperti saat ini. Dan untuk orang tua
yang ekonominya tinggi dalam memenuhi kebutuhan dan perlengkapan pendidikan anaknya itu
tidak ada masalah yang berarti,dengan terpenuinya kebutuhan pendidikan seorang anak dan
ditunjang dengan fasilitas-fasilitas yang serba mahal dan canggih,dan hasilnya adalah anak
tersebut tidak akan mengalami kesulitan untuk bisa mengembangkan pengetahuannya secara
lebih luas lagi karena mereka di dukung oleh fasilitas-fasilitas yang serba modern yang
bisa memudahkan mereka untuk mencari informasi dan berhubungan dengan dunia luar, yang
menyebakan pengetahuan dan kreativitas anak tersebut lebih luas. Berbanding terbalik dengan
hal tersebut bagi orang tua yang berstatus sosial rendah akan mengalami kesulitan untuk

memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya dan keadaan seperti ini mengakibatkan anak tersebut
sulit untuk mendapatkan informasi dari luar karena mereka tidak di dukung oleh fasilitas-fasilitas
yang serba modern dan mereka tidak di dukung oleh keuangan yang cukup untuk membeli buku
dan perlengkapan kuliah lainnya, mereka bisa makan aja bersyukur apalagi bisa beli buku.Dan
kebanyakan dari mereka yang berlatar belakang dari keluarga yang tidak mampu secara ekonomi
itu banting tulang untuk mendapatkan tambahan uang kuliah agar dapat membatu orang tua
mereka. Di dalam sebuah proses pembelajaran diperlukan sarana penunjang yang terkadang
mahal. Akibatnya bagi orang tua yang tidak mampu memenuhi sarana penunjang tersebut, maka
anak akan terhambat dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, sumber daya manusia
menjadi rendah sehingga menghambat kemajuan bangsa dan negara.
Di dalam kehidupan bermasyarakat selalu terdapat perbedaan status antara masyarakat
satu dengan masyarakat yang lainnya, antara kelompok satu dengan kelompok yang lainnya.Di
dalam kehidupan masyarakat ada yang mempunyai status sosial yang tinggi dan ada pula yang
mempunyai status sosial yang rendah.sehingga kalau dilihat dari bentuknya seakan-akan status
manusia dalam masyarakat itu berlapis-lapis dari atas ke bawah. Menurut konsep status sosial, di
dalam sekelompok masyarakat tertentu pasti di dalamnya terdapat beberapa orang yang lebih
dihormati daripada orang lainnya. Begitu pula dengan status ekonomi. Dan biasanya orang yang
berstatus sosial rendah itu merasa iri terhadap orang yang berstatus sosial tinggi karena orang
yang berstatus sosial tinggi itu bisa memenuhi semua kebutuhan hidupnya dan hasratnya,karena
mereka memiliki uang. Bukan hanya itu akibat adanya perbedaan status antara yang kaya dan
yang miskin itu menyebabkan adanya jarak antara kelompok yang berlatar belakang status sosial
ekonomi tinggi dengan kelompok yang berstatus sosial rendah karena kelompok yang berstatus
sosial tinggi itu tidak perduli dan tidak mau tau dengan keadaan kelompok yang berstatus sosial
rendah. Oleh sebab itu banyak kelompok yang berstatus sosial tinggi itu bergaul dengan orang
yang berstatus sosial tinggi saja dan mereka tidak dapat berbaur dengan kelompok yang berstatus
sosial rendah,karena mereka menganggap,tidak sejajar dengan kelompok yang berstatus sosial
rendah. Hal seperti ini berkaitan dengan teorinya karl marx yaitu selama masyarakat itu masih
terbagi atas kelas maka yang berkuasalah yang akan memiliki kekuatan. Artinya sampai
kapanpun selama masyarakat itu di bedakan antara yang kaya dan yang miskin maka yang terjadi
adalah orang yang memiliki kekayaanlah yang menguasai. Karena dengan uang kita bisa
melakukan apapun yang kita inginkan.
Keadaan tersebut kemungkinan dapat kita lihat di mahasiswa Fisib angkatan 2011
Universitas Sriwijaya Palembang , karena di dalam angkatan tersebut terdapat mahasiswamahasiswi dengan berbagai latar belakang sosial ekonomi yang berbeda. Adanya perbedaan
status sosial ekonomi tersebut mempunyai pengaruh terhadap proses pembelajaran terutama
dalam membiayai seluruh keperluaan pembelajaran serta berpengaruh juga terhadap prestasi
akademik mereka. Status sosial ekonomi orang tua merupakan faktor dalam mencapai
keberhasilan pendidikan.

1.2

Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi akademik
mahasiswa Fisip angkatan 2011 Universitas Sriwijaya Palembang ?
b. Bagaimakah dampak dari status sosial ekonomi orang tua mahasiswa yang berbeda-beda?

1.3 Tujuan Penelitihan


a. Untuk mengetahui gambaran status sosial ekonomi orang tua mahasiswa Fisib
angkatan 2011 Universitas Sriwijaya Palembang ?
b. Untuk mengetahui pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi
Akademik mahasiswa angkatan 2011 Universitas Sriwijaya Palembang ?
c. Untuk mengetahui dampak dari perbedaan status sosial ekonomi orang tua yang
berbeda-beda?
1. 4

Mafaat Penelitian
Di atas sudah di jelaskan sedikit tentang proposal penelitian tentangpengaruh
status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi akademik mahasiswa Fisib angkatan
2011 Universitas Sriwijaya Palembang dan dibawah ini adalah manfaat dari penelitian
ini:
a. Secara teoritis
Penelitihan ini diharapkan dapat mengembangkan pemikiran karl marx tentang
ekonomi dan stratifikasi sosial.
b. Secara praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kondisi dan pengaruh status
sosial ekonomi orang tua mahasiswa Fisib angkatan 2011 Universitas Sriwijaya
Palembang

BAB II
TINJAWAN PUSTAKA

2.1

Penelitian Yang Terdahulu


Sebelum penelitian ini ada penelitian yang lebih dahulu meneliti tentang pengaruh status
sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi akademik mahasiswa. Penelitian tersebut
berjudul Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Tingkat Prestasi Akademik
Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2011Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar .
Dan yang menjadi pembeda antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan di
Universitas Negri Makasar tersebut adalah penelitian yang dilakukan di Universitas Negri
Makasar tersebut murni untuk mengetahui pengaruh status sosial ekonomi orang tua mahasiswa
sosiologi angkatan 2011 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar. Sedangkan
penelitian ini selain untuk mengetahui pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap
prestasi akademik mahasiswa juga untuk mengetahui dampak status sosial ekonomi orang tua
yang berbeda-beda. Selain itu penelitian ini juga fokus terhadap teorinya karl max dan penelitian
ini juga diharapkan bisa mengembangkan pemikiran karl marx tentang ekonomi dan stratifikasi
sosial.
2.2

Kerangkah Penelitian teori


Secara teoritis dikatakan bahwa ada pengaruh antara status sosial ekonomi orang tua
terhadap tingkat prestasi akademik mahasiswa. Secara sederhana dapat terlihat bahwa mahasiswa
yang memiliki status sosial ekonomi yang tinggi akan mudah memenuhi segala kebutuhan
hidupnya, termasuk dalam kemudahan memperoleh akses-akses yang berhubungan dengan
pendidikan. Sebaliknya, mahasiswa yang memiliki status sosial ekonomi rendah akan mengalami
kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, karena adanya keterbatasan-keterbatasan yang
dimiliki maka anak mengalami kesulitan dalam memperoleh pendidikan. Bukan hanya itu saja
akibat dari adanya perbedaan status sosial ekonomi yang berbeda-beda antara mahasiswa bisa
menyebabkan adanya jarak antara mahasiswa yang berekonomi rendah dengan mahasiswa yang
berekonomi tinggi. Dan hal tersebut akan memicu terjadinya sebuah konflik.
selain itu mahasiswa yang berlatar belakang status sosial ekonomi tinggi tidak perduli dan
tidak mau tau dengan keadaan mahasiswa yang berstatus sosial rendah. oleh sebab itu
mahasiswa yang berlatar belakang dari keluarga yang kaya akan bergaul dengan latar berlatar
sosial ekonomi yang sama pula dan begitu sebaliknya. Hal tersebut sama dengan teorinya karl
marx yaitu selama masyarakat itu masih terbagi atas kelas maka yang berkuasalah yang akan
memiliki kekuatan. Artinya sampai kapanpun selama masyarakat itu di bedakan antara yang kaya
dan yang miskin maka yang terjadi adalah orang yang memiliki kekayaanlah yang menguasai.
Karena dengan uang kita bisa melakukan apapun yang kita inginkan.
Karl Marx juga membedakan manusia atas kelas-kelas (stratifikasi sosial) yaitu atas dasar
posisi masing-masing kelas terhadap sarana-sarana produksi yang dimilikinya dan dilihat dari
usaha yang berbeda dalam mendapatkan sumber sumber daya yang langka.
Karl Marx membagi masyarakat menjadi tiga golongan, yakni:
a. Golongan kapitalis atau borjuis: adalah mereka yang menguasai tanah dan alat produksi.

b. Golongan menengah: terdiri dari para pegawai pemerintah.


c. Golongan proletar: adalah mereka yang tidak memiliki tanah dan alat produksi. Termasuk
didalamnya adalah kaum buruh atau pekerja pabrik.
Menurut Karl Marx golongan menengah cenderung dimasukkan ke golongan kapatalis
karena dalam kenyataannya golongan ini adalah pembela setia kaum kapitalis. Dengan demikian,
dalam kenyataannya hanya terdapat dua golongan masyarakat, yakni golongan kapitalis atau
borjuis dan golongan proletar
Keadaan sosial ekonomi setiap orang berbeda-beda dan bertingkat, ada yang keadaan
sosial ekonominya tinggi, sedang, dan rendah. Dalam Maftukhah (2007) sosial ekonomi
menurut Abdulsyani (1994) adalah kedudukan atau posisi sesorang dalam kelompok manusia
yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, jenis rumah
tinggal, dan jabatan dalam organisasi, sedangkan menurut Soerjono Soekanto (2001) sosial
ekonomi adalah posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan orang lain dalam arti
lingkungan peragulan, prestasinya, dan hak-hak serta kewajibannya dalam hubunganya dengan
sumber daya.
Keluarga dengan pendapatan cukup atau tinggi pada umumnya akan lebih mudah
memenuhi segala kebutuhan pendidikan dan keperluan lain. Berbeda dengan orang tua yang
pendapatannya rendah akan kesulitan untuk membiayai atau memenui kebutuhan anak dan ini
akan menimbulkan kekecewaan terhadap anak. Anak menjadi kecewa karena dia memerlukan
peralatan dan perlengkapan kuliah tetapi hal tersebut tidak terpenuhi, dan akhirnya semangat
untuk kuliah yang tadinya besar dapat menurun kembali. Dengan demikian faktor
sosial ekonomi dalam hal ini tingkat pendapatan orang tua merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.
Dalam penelitian ini diidentifikasikan pengaruh antara status sosial ekonomi orang tua
terhadap tingkat prestasi akademik mahasiswa Fisip angkatan 2011 Universitas Sriwijaya
Palembang.

Prestasi akademik mahasiswa


keturunan
Status sosial ekonomi orang tua mahasiswa
Status sosial ekonomi orang tua mahasiswa
X: status sosial ekonomi orang tua mahasiswa terdiri dari status sosial ekonomi tinggi dan
status sosial ekonomi rendah. Y : prestasi akademik mahasiswa. Z : keturunan
: yang diteliti
: tidak di teliti
Diagram di atas menjelaskan bahwa status sosial ekonomi orang tua mahasiswa Fisib
angkatan 2011 Universitas Sriwijaya Palembang yang terdiri dari status sosial ekonomi tinggi
dan status sosial ekonomi rendah tersebut berpengaruh pada prestasi akademik mahasiswa.

2.3

Hipotesis
a. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pikir yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan
hipotesis penelitiannya adalah sebagai berikut:
1) Status sosial ekonomi orang tua sangat berpengaruh terhadap prestasi akademik
mahasiswa Fisip angkatan 2011 Universitas Sriwijaya Palembang
2) Status sosial ekonomi orang tua yang berbeda-beda mengakibatkan adanya jarak
antara mahasiswa yang berlatar belakang dari orang tua yang berstatus sosial
ekonomi tinggi dengan mahasiswa yang berlatar belakang dari orang tua yang
berstatus sosial ekonomi rendah.
b. Hipotesis Statistik
Berdasarkan kerangka pikir yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan
hipotesis statistik sebagai berikut:
1)
Ho: pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi akademik
mahasiswa Fisip angkatan 2011 Universitas Sriwijaya Palembang adalah sama
yaitu 50%
2)
Ha: pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi akademik
mahasiswa Fisip adalah sama yaitu 50% Fisip angkatan 2011 Universitas
Sriwijaya Palembang
3)
Ho: dampak dari status sosial ekonomi orang tua mahasiswa yang berbeda-beda
adalah sama yaitu 50%
4)
Ha: dampak dari status sosial ekonomi orang tua mahasiswa yang ber
beda-beda adalah tidak sama yaitu tidak 50%

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1

Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode peneitian kuantitatif guna menemukan apakah


ada pengaruh antarastatus sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajarnya seseorang anak.
Metode kuantitatif sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2009) dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Marshall &
Rossman (2006), dan Creswell (2007) membagi metode penelitian kuantitatif menjadi tiga, salah
satunya adalah metode penelitian kuantitatif Eksploratoris yakni untuk memahami gejala atau
fenomena secara mendalam, dengan menggunakan kata tanya bagaimana.
Metode kuantitatif merujuk pada mencari suatu jawaban dari permasalahan yang ada di
lapangan serta menguji sebuah teori yang sudah ada. Jenis penelitian kuantitatif yang
akan di lakukan ini menggunakan teknik populasi dan sampling
1)
Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda yang
ada di sekitar kita (Sugiyono, 2009).
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah keseluruhan mahasiswa Fisip angkatan
2011 Universitas Sriwijaya Palembang yang berjumlah 425 mahasiswa
2)
Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
(Sugiyono, 2009). Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah simple random sampling. Teknik ini digunakan karena peneliti menganggap populasi
dalam penelitian ini adalah homogen yaitu keseluruhan populasi adalah mahasiswa
Husein Umar (2003) mengemukakan bahwa untuk menghitung besarnya ukuran sampel
dapat dilakukan dengan menggunakan teknik slovin yaitu dengan rumus:

n=

N
1+(N(e))
Keterangan:
n= anggota atau unit sampel
N= jumlah populasi

e= eror yang di toleransi karna menggunakan sampel sebagai pengganti anggota populasi
biasanya di ambil 10%
Berdasarkan rumus tersebut maka ukuran sampel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
n= 425
1+(425(0,1))
n= 80.95=81
Berdasarkan teknik tersebut,maka jumlah sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah
sebanyak 81 orang
3.2

Lokasi Penelitian
Tempat

3.3

: Di lingkungan sekitar Universitas Sriwijaya Kampus Fisip Palembang

Variabel dan Analisis Penelitian


Variabel penelitian disini terbagi menjadi dua yaitu variabel bebas dan variable terikat
yang mana variable bebas nya yaitu prestasi mahasiswa yang dilihat dari indeks prestasi
mahasiswa sedangkan variable bebas yaitu tingkat sosial ekonomi orangtua disini co
menjelasakan apakah ada hubungan antara tingkat prestasi mahasiswa dengan sosial
ekonomi keluarga dalam masyarakat.

3.4

Strategi Penelitian

Strategi penelitian mengenai pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi
mahasiswa yaitu menggunakan strategi eksperimen di mana ini bertujuan untuk
menemukan hubungan sebab akibat antara prestasi mhasiswa dengan status ekonomi
orang tua.
Sebab apakah status sosial ekonomi keluarga yang tinggi memepengaruhi motivasi belajar
mahasiswa dan prestasi mahasiswa sehingga memiliki prestasi yang bagus pula.untuk itu perlu
dilkukan eksperimen mengenai variable-variabel ini dan apakah memiliki hubungan antara
prestasi Mahasiswa dengan dengan status ekonomi orangtua.

3.5

Definisi Operasional

Variabel

Definisi Oprasional

Indikator

Status Sosial gambaran tentang


Ekonomi
keadaan orang tua yang
Orang Tua ditinjau dari segi sosial
ekonomi,gambaran itu
seperti tingkat
pendidikan,jenis
pekerjaan,tingkat
pendapatan,pemilikan
kekayaan,jenis tempat
tinggal.

1.Tingkat
pendidikan
2.Jenis pekerjaan
3.Tingkat
pendapatan
4.Pemilikan
kekayaan
5.Jenis tempat
tinggal

Prestasi
Akademik
mahasiswa

1.Belajar
2.indeks
prestasi(ip)

suatu hasil dari usaha


keras yang dilakukan
oleh mahasiswa selama
beberapa waktu untuk
mendapatkan indeks
prestasi yang
memuaskan

Skala
Data
Ordinal

Ordinal

DAFTAR PUSTAKA

Soekanto,1990.Soerjono.Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.


Jones,Pip.2009. Pengantar Teori-teori sosial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Beilharz,peter.2005.teori-teori sosial. Yogyakarta: pustaka pelajar.


Singarimbun, Masri., Sofian Effendi.1989. Metode Penelitian Survey.Jakarta: LP3ES.
Fhani,Risna.2011.contoh
proposal
penelitihan
kuantitatif,(onlinen),(http:/
/sosiologiuntukindonesia .blogspot. com/, diakses tanggal 07 oktober 2012).
Bahar. 2007. Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Geografi
Siswa Kelas VIII SMPN 1 Randudongkal Kabupaten Pemalang Tahun 2006/200, skripsi
diajukan
untuk
memperoleh
gelar
sarjana
pendidikan
geografi
pada
Universitasnegrisemarang(digilib.unnes.ac.id
/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH0152/.../doc.pdf diakses pada tangal 14 oktober 2012).
Qohar.2000.PrestasiBelajarAkademik,(Online),
(http://www.prestasi+akademik-/belajarnews/235/saq/html., diakses pada tanggal 14 oktober
2012)
Zoeldhan.2012. Menentukan Indikator penelitian dengan objek Rumah Sakit, (online),
( http://zoeldhan-informatika.blogspot.com/2012/08/menentukan-indikator-penelitiandengan_4.html. di akses pada tanggal 04 agustus 2012).

Anda mungkin juga menyukai