Anda di halaman 1dari 4

FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT MOBILITAS SOSIAL

A. Faktor Pendorong Mobilitas Sosial


Setelah mengetahui bentuk-bentuknya, kita juga perlu mengetahui faktor-fator yang
mendorong terjadinya mobilitas sosial. Ada beberapa faktor pendorong mobilitas sosial, yaitu:

1. Struktural
Faktor ini terkait dengan kesempatan seseorang untuk menempati sebuah kedudukan serta
kemudahan untuk memperolehnya. Kalau di Indonesia sih struktur masyarakatnya sangat terbuka.
Jadi, kesempatan kamu untuk menempati berbagai jabatan yang tinggi, seperti manajer bahkan
presiden, menjadi lebih besar, lho! Namun, di Indonesia, ketersediaan lapangan pekerjaan dengan
jumlah penduduknya juga masih belum imbang, nih. Ini bisa menjadi penyebab individu atau
kelompok punya potensi mengalami mobilitas sosial yang turun. Contohnya seorang presiden yang
menjabat sebagai pemimpin negara berasal dari masyarakat biasa.
2. Individu
Kalau faktor ini sih terkait dengan kualitas individu yang dilihat dari beberapa faktor..
adapun faktor tersebut yaitu:

 Perbedaan kemampuan
 Bakat

Kemampuan dan bakat yang dimiliki setiap orang berbeda-beda, sehingga kesempatan untuk
memiliki kedudukan yang tinggi juga berbeda. kemampuan tersebut tergantung dengan usaha yang
dilakukan. Perbedaan kemampuan menjadi faktor yang cukup penting untuk menghasilkan
keberhasilan hidup dan mobilitas sosial.

Manusia ‘kan dilahirkan dalam status sosial yang dimiliki orang tuanya tuh. Nah, jika
seseorang tidak puas dengan status sosial yang diwariskan, ia dapat berusaha untuk mencapai
status sosial yang lebih tinggi. Sampai saat ini, pendidikan masih dianggap sebagai social elevator
atau sarana yang dapat membuat orang menjadi pribadi yang lebih berkualitas dan meningkatkan
status sosialnya di masyarakat. Contohnya dengan ambisi dan komitmen dalam hidup mampu
mengubah status sosial seseorang.

3. Ekonomi
Jika situasi ekonomi dalam masyarakat cenderung baik maka mobilitas sosial pun dapat
terwujud. Kondisi ekonomi yang baik membuat masyarakat mudah memperoleh modal,
pendidikan, dan kesempatan lainnya. Tapi, kalau kondisi ekonominya buruk, masyarakat akan
memiliki pendapatan terbatas sehingga sulit untuk memenuhi seluruh kebutuhannya dan mobilitas
sosial tidak akan bisa terjadi. Contohnya orang kaya yang bisa menyekolahkan anaknya ke luar
negeri.
4. Politik
Faktor yang satu ini sangat bergantung pada situasi politik suatu negara. Keadaan negara
yang tidak stabil akan memengaruhi kondisi keamanannya. Untungnya saat ini kondisi keamanan
Indonesia sedang baik nih gengs sehingga roda pembangunan pun dapat berjalan Dengan begitu,
ketersediaan dan kemudahan dalam bekerja juga lebih baik sehingga masyarakat mampu
melakukan mobilitas sosialnya. Contohnya suatu negara yang dilanda konflik dan peperangan
menyebabkan keadaan politik negara tersebut menjadi tidak stabil.

5. Kependudukan
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk di Indonesia hampir selalu
bertambah dari waktu ke waktu. Pertambahan itu bisa mempersempit lahan pemukiman bahkan
meningkatkan kemiskinan lho! Makanya, masalah kependudukan seperti ini mendorong individu
dan pemerintah untuk mengarahkan masyarakat agar bermigrasi ke daerah lain sehingga mobilitas
sosial pun terjadi.

6. Sosial
Ketidakpuasan akan status sosial mendorong manusia untuk terus berjuang segigih-
gigihnya. Setiap manusia dilahirkan dalam status sosial yang dimiliki oleh orangtuanya. Saat ia
dilahirkan, tidak ada satu manusia pun yang dapat memilih status. Apabila ia tidak puas dengan
kedudukan yang diwariskan oleh orangtuanya, ia dapat mencari kedudukannya sendiri di lapisan
sosial yang lebih tinggi. Kalian tentu juga ingin meningkatkan status sosialmu kan? Orangtuamu
juga selalu berpesan supaya kalian belajar giat. Mereka berharap, suatu saat kalian lebih berhasil
dari orangtuamu.

7. Kemudahan Akses Pendidikan


Jika pendidikan berkualitas mudah didapat, tentu mudah juga bagi orang untuk melakukan
pergerakan/mobilitas dengan berbekal ilmu yang diperolehnya. Sebaliknya, jika kesulitan dalam
mengakses pendidikan yang bermutu menjadikan orang tak menjalani pendidikan yang bagus,
serta sulit untuk mengubah status karena kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan. Contoh
pemberian beasiswa kepada siswa yang berprestasi.

B. Faktor Penghambat Mobilitas Sosial


1. Kemiskinan
Masyarakat yang mengalami kemiskinan akan kesulitan untuk mencapai status sosial
tertentu. Salah satu penyebab kemiskinan adalah pendidikan yang rendah. Emang kenapa kalau
pendidikannya rendah? Dengan pendidikan yang rendah, kualitasnya sebagai sumber daya
manusia pun juga menjadi rendah. Akibatnya, kemampuannya untuk bersaing dalam mendapatkan
pekerjaan menjadi terbatas.
2. Diskriminasi
Diskriminasi adalah membedakan perlakuan terhadap sesama karena alasan beda bangsa,
suku, ras, agama, dan golongan. Nah, perlakuan membedakan seperti ini sangat tidak baik, selain
dapat mengakibatkan konflik, juga dapat menghambat mobilitas sosial.

Contohnya pada masa penjajahan, terjadi diskriminasi pemerintah Hindia Belanda terhadap
masyarakat keturunan Eropa dan masyarakat Indonesia. Dalam memperoleh pendidikan,
masyarakat Indonesia disediakan sekolah yang kualitasnya berbeda dengan sekolah-sekolah untuk
orang-orang Eropa. Hal ini tentu mempersulit mobilitas sosial rakyat Indonesia.

3. Stereotip Gender
Membeda-bedakan karakteristik serta posisi sosial laki-laki dan perempuan, seperti memiliki
pandangan bahwa derajat laki-laki lebih tinggi daripada wanita juga bisa menghambat mobilitas
sosial, lho! Misalnya, pandangan bahwa perempuan tidak perlu berpendidikan tinggi toh yang
bekerja adalah suami. Nah, perilaku seperti itu dapat menghalangi prestasi dan kesempatan
seseorang untuk melakukan mobilitas agar status sosialnya meningkat.

Anda mungkin juga menyukai