Anda di halaman 1dari 18

MOBILITAS

SOSIAL
Disusun oleh: Kamlia
1 Pengertian Mobilitas Sosial

2 Bentuk Mobilitas Sosial


ISI 3 Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
PRESENTASI 4 Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

5 Dampak Mobilitas Sosial


Pengertian Mobilitas Sosial
Secara umum, mobilitas sosial adalah sebuah bentuk perubahan kedudukan
masyarakat yang ada di dalam sebuah kelas sosial satu ke kelas sosial
lainnya. Pengertian mobilitas sosial berarti sebuah perpindahan individu
maupun kelompok melalui sistem hierarki atau stratifikasi sosial.Dalam
KBBI, mobilitas sosial diartikan sebagai perubahan kedudukan warga
masyarakat
Oliviakelas sosial yang satu ke kelas sosial yang Samira
Wilson lain. hadid
Definisi Mobilitas Sosial Menurut Ahli

Horton dan Hunt Soerjono Soekanto

Mobilitas sosial merupakan Mobilitas sosial menurut Soerjono


suatu gerak perpindahan dari Soekanto adalah pergerakan dari
suatu kelas sosial ke kelas satu posisi sosial ke posisi sosial
sosial lainnya. lainnya.
Bentuk Mobilitas Sosial
Mobilitas terbagi menjadi beberapa bentuk. Pembagian bentuk mobilitas sosial ini
berdasarkan pada pengaruh tidaknya hasil dari perpindahan status sosial yang
dialami dengan derajat sosial yang dimiliki.

Bentuk mobilitas sosial pada dasarnya terbagi menjadi empat,yaitu mobilitas


sosial vertikal, mobilitas sosial horizontal, mobilitas sosial antargenerasi, dan
mobilitas sosial intragenerasi. Yuk, simak perjelasannya satu per satu.
1 Bentuk Mobilitas Sosial
Vertikal
. Bentuk mobilitas sosial vertikal maksudnya ialah
perpindahan individu atau objek sosial dari kedudukan
sosial yang satu ke kedudukan sosial lainnya dalam posisi
yang tidak sederajat. Nah, begitu juga mobilitas vertikal
yang dibedakan menjadi dua macam, yaitu mobilitas
sosial vertikal ke atas dan mobilitas sosial vertikal ke
bawah.
a. Gerak mobilitas sosial ke bawah (Social sinking)
Adanya proses penurunan status atau kedudukan sosial seseorang dari atas ke bawah.
Alasan terjadinya social sinking tidak hanya terjadi karena pemecatan, kesalahan
kerja, penyalahgunaan jabatan maupun hal buruk saja. Akan tetapi, social sinking
juga bisa terjadi karena adanya masa pensiun jabatan, mengalami sakit yang
menahun, berhalangan melaksanakan sebuah tugas. Contoh gerakan mobilitas sosial
ke bawah, yaitu diberhentikan dari pekerjaan karena terbukti korupsi, bisa juga
seorang kapten sepak bola berubah menjadi pemain sepak bola biasa, atau seorang
staf pemerintahan yang resmi pensiun dari sebuah institusi pemerintahan dan kini ia
menghabiskan waktu untuk mengasuh cucu-cucunya.
b. Gerak mobilitas sosial ke atas (Social climbing)
Mobilitas sosial vertikal ke atas ini ditandai dengan adanya kenaikan status sosial
seseorang ke kedudukan yang lebih tinggi atau terbentuknya sebuah kelompok baru
yang lebih tinggi dari lapisan sosial yang sudah ada sebelumnya. Gerakan ini
memungkinkan individu mengalami kenaikan status yang tidak sederajat dengan
statusnya yang sebelumnya, sehingga akan ada banyak hal yang harus disesuaikan
dengan kehidupan sebelumnya. Biasanya, individu yang mengalami social climbing
memiliki kinerja yang baik. Contohnya guru yang diangkat menjadi kepala sekolah,
karyawan biasa yang diangkat menjadi manajer, seorang warga yang diangkat jadi
ketua RT.
2. Bentuk Mobilitas Sosial
Horizontal
Bentuk mobilitas sosial horizontal adalah peralihan atau perpindahan
individu, dari kelompok sosial satu ke kelompok sosial lainnya dalam
posisi yang sederajat. Biasanya, bentuk mobilitas sosial horizontal ini
terjadi pada perpindahan kewarganegaraan, pindah lokasi penugasan yang
tanpa mengubah jabatan. Perpindahan yang terjadi pada mobilitas ini tidak
mengubah strata atau derajat seseorang, maka tidak banyak terjadi
perubahan dalam kehidupan sebelumnya. Misal seorang kepala sekolah
yang dipindahtugaskan menjadi kepala sekolah di luar kota.
3. Bentuk Mobilitas Sosial Antargenerasi

Bentuk mobilitas sosial antargenerasi ditandai dengan adanya


peningkatan atau perkembangan taraf hidup dalam suatu garis
keturunan yang tidak hanya menunjuk pada kedudukan (status)
sosialnya saja, dari status generasi ke generasi berikutnya. Contoh
bentuk mobilitas antargenerasi adalah, seseorang yang memiliki
kondisi ekonomi yang pas-pasan, setelah dewasa, ia berhasil
mendirikan sebuah usaha yang sukses. Karena kesuksesan anak
tersebut, maka terjadilah perubahan status social antara
orangtuanya dan dirinya sendiri yang bersifat antargenerasi.
4. Bentuk Mobilitas Sosial Intragenerasi

Mobilitas intragenerasi merupakan peralihan status sosial


yang terjadi dalam satu generasi yang sama, mulai dari
ayah, ibu, sampai anaknya. Misalnya, dalam satu keluarga,
sang ayah bekerja sebagai karyawan swasta, anaknya
bekerja sebagai seorang guru. Atau bisa juga, seorang ibu
bekerja sebagai ibu rumah tangga saja, sedangkan anaknya
bekerja sebagai dokter.
Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
1. Faktor individu
Mobilitas sosial bisa disebabkan karena adanya faktor individu. Faktor individu ini
bisa dilihat dari segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan, karena pada dasarnya
manusia lahir memiliki sifat dan ciri khasnya masing-masing. Meski begitu,
manusia mempunyai keinginan yang sama untuk mencapai suatu status sosial yang
lebih tinggi

2. Faktor struktural
Faktor struktural berkaitan dengan kesempatan seseorang untuk bisa menempati
sebuah kedudukan serta kemudahan untuk ia memperolehnya. Di Indonesia,
kesempatan untuk menempati suatu posisi dengan faktor struktural ini sangat besar.
Banyak orang yang memiliki kesempatan untuk menempati jabatan yang lebih
tinggi..
3.. Faktor politik
Faktor pendorong lainnya, yaitu faktor politik. Faktor politik bisa menjadi pemicu mobilitas sosial karena
adanya situasi politik pada suatu negara yang stabil atau tidak akan mempengaruhi kondisi keamanannya.
Biasanya, seseorang meninggalkan wilayah yang ia tinggali tersebut demi memperoleh jaminan
keamanan.

4. Faktor demografi/kependudukan
Pertambahan itu berdampak pada sempitnya lahan pemukiman, berkurangnya lapangan pekerjaan, serta
kualitas lingkungan yang menjadi buruk. Masalah itulah yang bisa memicu seseorang untuk melakukan
migrasi ke wilayah yang dirasa lebih baik oleh mereka.

5. Faktor ekonomi
Kondisi ekonomi menjadi salah satu faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial. kondisi ekonomi yang
baik akan membuat masyarakat mudah dalam memperoleh modal, pendidikan, serta kesempatan yang
lebih baik lainnya. Akan tetapi, kalau kondisi ekonomi di suatu negara buruk, maka masyarakat di
dalamnya akan memiliki pendapatan yang rendah atau terbatas, sehingga mereka sulit untuk memenuhi
seluruh kebutuhan dan mobilitas sosialnya pun tidak akan bisa terjadi.ntu..
Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

1. Faktor kemiskinan 2. Faktor diskriminasi 3. Faktor stereotip gender

Masyarakat yang mengalami kemiskinan, Faktor diskriminasi ini adalah sikap yang Membeda-bedakan gender juga akan
bahkan merasa kesulitan dalam mencari membedakan perlakuan terhadap sesama menghalangi seseorang untuk mampu
karena adanya perbedaan, yaitu suku,
penghasilan juga otomatis akan sulit berprestasi, karena stereotip status sosial
agama, ras, dan golongan. Biasanya, faktor
untuk bisa mencapai status tertentu. yang dinilai berbeda, maka menghalangi
yang membedakan ini sangatlah berdampak
Biasanya, penyebab terjadinya faktor besar dan bisa mengakibatkan konflik yang seseorang untuk melakukan upaya dan
kemiskinan adalah adanya tingkat kemudian bisa menghambat terjadinya melakukan mobilitas sosial agar bisa
pendidikan yang rendah. mobilitas sosial. mendapat status sosial yang lebih baik.
Dampak Positif Mobilitas Sosial
1. Mendorong kemajuan seseorang
Dampak positif yang pertama adalah mendorong kemajuan seseorang. Hal ini karena mobilitas sosial bisa berdampak
pada status sosial seseorang yang tadinya rendah menuju status sosial yang lebih tinggi. Misalnya yang dirasakan
banyak orang adalah saat Indonesia dijajah dan Indonesia merdeka seperti saat ini.

2. Mempercepat perubahan sosial


Dampak positif yang kedua adalah adanya perubahan yang terjadi di masyarakat dan memiliki pengaruh bagi sistem
sosial. Contoh perubahan sosial yang terjadi adalah perubahan sosial akibat adanya mobilitas sosial karena globalisasi.
Masyarakat menjadi lebih memahami teknologi, dan lain sebagainya.

3. Meningkatkan integrasi sosial


Dampak positif yang terakhir adalah meningkatnya integrasi sosial. Artinya, dampak mobilitas sosial ini dapat
memengaruhi dan meningkatkan integrasi masyarakat. Misalnya keluarga yang pindah ke lingkungan yang baru maka
akan mengalami perubahan sosial dengan menyesuaikan gaya hidup, dan lain-lain.
Dampak Negatif Mobilitas Sosial
1. Terjadinya konflik
Salah satu dampak yang kurang baik adalah memicu terjadinya konflik. Konflik memang tidak bisa
dihindari oleh masyarakat yang melakukan interaksi sosial, begitu pula ketika terjadi mobilitas sosial.
Bisa jadi karena adanya persaingan atau rasa ketidakadilan, maka muncul konflik tersebut.

2. Memengaruhi kesehatan
Dampak yang negatif selanjutnya adalah dapat memengaruhi kesehatan seseorang. Biasanya ini
terjadi saat seseorang mengalami dampak sosial vertikal ke bawah atau mengalami penurunan status
sosial. Tak bisa dipungkiri, orang akan merasa tertekan, tidak nyaman, dan lain sebagainya yang
kemudian memicu terjadinya penyakit, khususnya psikologis.
Nah, itulah penjelasan mengenai bentuk mobilitas
sosial dan hal terkait mobilitas sosial lainnya. Teman-
teman bisa membaca buku-buku sosiologi agar bisa
lebih memahami tentang mobilitas sosial.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai