Anda di halaman 1dari 17

Nama : Fathma Amalia Rahmah

No : 08

Kelas : VIII B

26. Dampak Mobilitas Sosialss


1. Dampak Positif Mobilitas Sosial
a. Mendorong sesorang untuk lebih maju sehingga memilih keadaan yang lebih
baik
Mobilitas social juga menuntut seseorang untuk mempertahankan kualitasnya
karena jika ia kualitasnya menurun maka status orang tersebut pun akan menurun
(lebih rendah)
b. Mempercepat tingkat perubahan social masyarakat kearah yang lebih baik
Mobilitas social akan lebih memepercepat tingkat perubahan social masyarakat
kea rah yang lebih baik. Contoh : Indonesia yang sedang mengalami perubahan dari
masyarakat agraris ke masyarakat industri. Perubahan ini akan lebih cepat terjadi
jika didukung oleh sumberdaya yang memiliki kualitas. Kondidi ini perlu didukung
dengan peningkatan dalam bidang Pendidikan.
c. Meningkatkan interasi social
Terjadinya mobilitas sosial dalam suatu masyarakat dapat meningkatkan
integrasi social. Misalnya : ia akan menyesuaikan diri denga gaya hidup,nilai nilai
dan norma-norma yang dianut oleh kelompok orang dengan status social yang baru
sehingga tercipta integrasi social.
2. Dampak Negatif Mobilitas Sosial
a. Memicu terjadinya konflik,beberapa konflik tersebut antara lain :
1) Konflik Antar Kelas
Adanya perbedaan kekuasaan,kekayaan dan Pendidikan antar kelas akan
menimbulkan perbedaan kepentingan.
2) Konflik antar kelompok Sosial
Kelompok social dapat terbentuk berdasarkan ideologi,profesi,agama,suku
atau ras. Apabila salah satu kelompok berusaha menguasai kelompok lain atau
tindak dari suatu keolpok dianggap mengganggu,maka akan timbul konflik.
3) Konflik Antar Generasi
Konflik antar generasi biasanya terjadi karena gernerasi yang lebih tua ingin
mempertahankan nilai-nilai lama,sedangkan generasi muda ingin mengadakan
suatu perubahan.

b. Berkurangnya solidaritas kelompok


Penyesuaian diri dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam kelas
social yang baru merupakan langkah yang diambil oleh seseorang yang mengalami
mobilitas,baik vertical maupun horizontal. Hal ini dilakukan agar mereka bias
diterima dalam kelas social yang baru dan mampu menjalankan fungsi-fungsinya.
c. Timbulnya Gangguan Psikologis
Psikologis mobilitas social dapat pula memengaruhi kondisi psikologis
seseorang,antara lain sebagai berikut :
 Menimbulkan ketakutan dan kegelisahan pada seseorang yang mengalami
mobiitas menurun.
 Adanya gangguan psikologis bila seseorang turun dari jabatannya.
 Mengalami frustasi atau putus asa dan malu bagi orang-orang yang ingin naik
ke lapisan atas,tetapi tidak dapat mencapainya.
27. Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
1. Faktor Struktural
Faktor Struktural adalah jumlah relative dari kedudukan tinggi yang bias dan harus
diisi serta kemudahan untuk memperoolehnya. Adapun yang termasuk dalam
cakupan factor struktural adalah sebagai berikut :
a. Struktur Pekerjaan
b. Perbedaan Fertilitas
c. Ekonomi Ganda
2. Faktor Individu
Faktor individu adalah kualitas seseorang,baik ditinjau dari segi tingkat
pendidikan,penampilan,maupun keterampilan pribadi. Faktor individu meliputi:
a. Perbedaan Kemampuan
b. Orientasi sikap terhadap mobilitas
c. Faktor kemujuran
3. Status social
Setiap manusia dilahirkan dalam status social yang dimiliki oleh orang
tuanya,karena ketika ia diahirkan tidak ada satu manusiapun yang memiliki
statusnya sendiri. Apabila ia tidak puas dengan kedudukan yang diwariskan oleh
orang tuanya,ia dapat mencari kedudukannya sendiri dilapisan social yang lebih
tinggi.
4. Keadaan ekonomi
Keadaan ekonomi dapat menjadi pendorog terjadinya mobilitas social. Orang
yang hidup dalam keadaan ekonomi yang serba kekurangan,misalnya daerah
tempat tinggalnya tandus dan kekurangan SDA,kemudian berpindah ketempat lain
atau ke kota besar. Secara sosiologis mereka dikatakan mengalami mobilitas.
5. Situasi politik
Situasi politik dapat menyebabkan terjadinya mobilitas social suatu masyarakat
dalam sebuah negara. Keadaan negara yang tidak menentu akan memengaruhi
situasi keamanan yang bias mengakibatkan terjadinya mobilitas manusia ke
daerah yang lebih aman.
6. Kependudukan
Factor kependudukan biasanya menyebabkan mobilitas dalam arti geografik. Di
satu pihak,pertambahan jumlah penduduk yang pesat mengakibatkan semputnya
tempat pemukiman,dan di pihak lain kemiskinan yang semakin merajalela.
Keadaan demikian yang membuat sebagian warga masyarakat mencari tempat
kediaman lain.
7. Keinginan meihat daerah lain
Adanya keinginan melihat daerah lain mendorong masyarakat untuk
melangsungkan mobilitas geografik dari satu tempat ketempat yang lain.
8. Perubahan kondisi social
Struktur kasta dan kelas dapat berubah dengan sendirinya karena adanya
perubahan dari dalam dan dari luar masyarakat. Misalnya,teknologi membuka
kemungkinan timbulnya mobilitas keatas. Perubahan ideologi dapat menimbulkan
stratifikasi baru.
9. Ekspansi teritorial dan gerak populasi
Ekspansi teritorial dan perpindahan penduduk yang cepat membuktikan ciri
flsibilitas struktur stratifikasi dan mobilitas social. Misalnya,perkembangan
kota,transmigrasi,bertambah dan berkurangnya penduduk.
10. Komunikasi yang bebas
Situasi-situasi yang membatasi komunikasi antar strata yang beraneka ragam
memperkokoh garis pembatas diantara strata yang ada dalam pertukaran
pengetahuan dan pengalaman di antara mereka yang menghalangi mobiltas social.
Sebaliknya,Pendidikan dan komunikasi yang bebas serta efektif akan memudarkan
semua batas garis dari strata social uang ada dan merangsang mobilitas sekaligus
menerobos rintangan yang menghadang.
11. Pembagian kerja
Besarnya kemungkinan bagi terjadinya mobilitas dipengaruhi oleh tingkat
pembagian kerja yang ada. Jika tingkat pembagian kerja tinggi dan sangat
dispeliasisasikan,maka mobilitas akan menjadi lemah dan menyulitkan orang
bergerak dari satu strata ke strata yang lain karena spesialisasi pekerjaan menutut
keterampilan khusus. Kondisi ini memicu anggota masyarakatnya untuk lebih kuat
berusaha agar dapat menempati status tersebut.
12. Kemudahan dalam akses Pendidikan
Jika Pendidikan berkualitas mudah didapat,tentu mempermudah orang untuk
melakukan pergerakan/mobilitas dengan berbekal ilmu yang diperoleh saat
menjadi peserta didik. Sebaliknya,kesulitan dalam mengakses Pendidikan yang
bagus,kesulitan untuk mengubah status,akibat dari kurangnya pengetahuan.
28. Jenis mobilitas
Berdasarkan tipenya,mobilitas social dibagi menjadi empat,yaitu mobilitas social
vertical,horizontal,lateral,dan structural. Mobilitas social vertical dapat dibedakan lagi
menjadi social sinking dan social climbing. Sedangkan mobilitas horizontal
dibedakan menjadi mobilitas social antarwilayah (geografis) dan mobilitas
antargenerasi.

1.Jenis-jenis Mobilitas Sosial.


a. Mobilitas Sosial Horizontal
Mobilitas sosial horizontal diartikan sebagai suatu peralihan individu atau objek-
objek sosial lain dari kelompok sosial satu ke kelompok sosial lain yang masih
sederajat. Adanya gerak sosial horizontal, tidak menyebabkan terjadinya perubahan
dalam derajatkedudukan seseorang ataupun suatu objek sosial. Misalnya,
seseorang yang beralih kewarganegaraan, beralih pekerjaan yang sifatnya sederajat
(dari tukang kayu menjadi tukang batu atau dari pengusaha tekstil menjadi
pengusaha batik), melakukan transmigrasi,dan lain-lain. Dengan gejala sosial seperti
itu, meskipun berpindah tempat atau beralih pekerjaan, kedudukan seseorang tetap
setara dengan kedudukan sebelumnya. Contoh mobilitas horizontal antara lain,
perpindahan penduduk karena bencana alam direlokasi ke daerah transmigrasi, atau
migrasi yang dilakukan penduduk desa ke kota untuk mencari pekerjaan karena di
desa sudah tidak ada pekerjaan lagi.
b. Mobilitas Sosial Vertikal
Berbeda dengan mobilitas sosial horizontal, mobilitas sosial vertikal merupakan
perpindahan individu atau objek sosial dari satu kedudukan ke kedudukan lain yang
sifatnya tidak sederajat. Dalam sosiologi dikenal dua bentuk mobilitas sosial
berdasarkan arahnya, yaitu social climbingdan social sinking.
1) Social Climbing (Mobilitas Sosial Vertikal Naik)
Mobilitas ini berlangsung manakala terjadi peningkatan kedudukan sosial
seseorang dalam masyarakat. Contoh hampir dua puluh tahun Pak Joko bekerja di
sebuah perusahaan sepatu. Oleh karena prestasi dan hasil kerja yang bagus, Pak
Joko diangkat menjadi kepala bagian. Mobilitas vertikal naik mempunyai dua bentuk
utama, yaitu:-Masuknya orang-orang berstatus sosial rendah ke dalam lapisan sosial
yang lebih tinggi. Misalnya, seorang pegawai biasa dinaikkan kedudukannya untuk
mengisi jabatan manajer yang kosong.-Terbentuknya suatu lapisan sosial baru yang
lebih tinggi. Misalnya, sejumlah tukang becak sepakat membentuk suatu
perkumpulan dan mereka menunjuk salah satu rekan mereka untuk menjadi ketua.
2) Social Sinking (Mobilitas Sosial Vertikal Menurun)
Berbeda dengan gerak sosial vertikal naik, gerak sosial vertikal menurun ini
berlangsung manakala terjadi perpindahan kedudukan sosial seseorang atau
kelompok masyarakat dari lapisan sosial tinggi ke lapisan sosial yang lebih rendah.
Contoh, Pak Heru adalah seorang kepala sekolah di salah satu sekolah menengah
umum di daerahnya. Oleh karena melakukan kesalahan, maka jabatan Pak Heru
diturunkan menjadi guru biasa. Mobilitas vertikal menurun mempunyai dua bentuk
utama, yaitu:
 Turunnya kedudukan individu ke kedudukan yang derajatnya lebih rendah,
misalnya seorang juragan tekstil mendadak menjadi pengangguran karena
pabrik tekstil yang telah dimilikinya bertahun-tahun hangus terbakar.
 Tidak dihargainya lagi suatu kedudukan sebagai lapisan sosial atas.
Misalnya, perkembangan yang semakin maju menjadikan gelar bangsawan
Sistem mobilitas sosial vertikal yang bersifat terbuka, memungkinkan seseorang
untuk mencapai kedudukan sosial tertentu dalam masyarakat. Hal ini tergantung
pada usaha dan kemampuan individu yang bersangkutan. Memang benar apabila
ada anggapan bahwa anak seorang pengusaha memiliki peluang yang lebih baik
dan lebih besar daripada anak seorang karyawan biasa. Akan tetapi, kebudayaan
dalam masyarakat tidak menutup kemungkinan bagi anak karyawan tersebut untuk
memperoleh kedudukan yang lebih tinggi daripada kedudukan semula.Bahkan, sifat
terbukadalam lapisan sosial dapat mendorong dirinya untuk mencapai
kedudukanyang lebih tinggi dan lebih terpSaudarang dalam masyarakat. c. Mobilitas
c. Sosial Antargenerasi
Mobilitas sosial antargenerasi merupakanpeningkatan taraf hidupseseorang
dalam suatu garis keturunan. Mobilitas seperti ini bukan menunjuk pada
perkembangan keturunan itu sendiri, melainkan kenaikankedudukan (status sosial)
dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dengan kata lain, mobilitas sosial
antargenerasi yaitu perpindahan kedudukan seseorang atau anggota masyarakat
yang terjadi antara dua generasi atau lebih. Contoh: generasi orang tua (ayah ibu)
dengan generasi anak.Mobilitas antargenerasi dapat dibedakanmenjadi dua macam,
yaitu mobilitas sosial intergenerasi dan mobilitas intragenerasi.
1). Mobilitas Sosial Intergenerasi
Mobilitas social intergenerasi adalah perpindahan kedudukan sosial yang
terjadi di antara beberapa generasi dalam satu garis keturunan. Mobilitas ini
dibedakan menjadi dua, yaitu mobilitas sosial intergenerasi naik dan mobilitas sosial
intergenerasi turun.
2)Mobilitas Sosial Intragenerasi
Mobilitas sosial intragenerasi adalah perpindahan kedudukan sosial
seseorang atau anggota masyarakat yang terjadi dalam satu generasi yang sama.
Mobilitas intragenerasi terbagi menjadi dua bentuk umum, yaitu mobilitas
intragenerasi naik dan intragenerasi turun.Mobilitas intragenerasi naik terjadi
manakala dalam satu generasi yang sama terjadi kenaikan status sosial. Misalnya,
seorang petani memiliki tiga orang anak yang memiliki pekerjaan sebagai berikut.
Anak ke-1 bekerja sebagai petani, anak ke-2 bekerja sebagai pedagang, sedangkan
anak ke-3 bekerja sebagai wirausahawan yang sukses. Karena tingkat ekonominya
lebih baik, maka anak ke-3 tersebut mampu memberi modal kepada kedua
kakaknya untuk membuka usaha tertentu. Contoh, seorang dokter memiliki dua
orang anak. Anak pertama bekerja sebagai seorang kontraktor yang berhasil di kota
besar, sedangkan adiknya hanyalah seorang pedagang kain di pasar tradisional.
Pada suatu hari kios adiknya mengalami kebakaran, hasil dagangannya ludes
terbakar. Saat itu sang adik benar-benar terpuruk. Kakaknya berusaha membantu
memulihkan keadaan ekonomi adiknya dengan menggunakan uang perusahaan.
Alhasil, usaha sang kakak menjadi bangkrut dan dililit utang. Lantas, kedua
bersaudara itu bersepakat membuka usaha dagang dari awal. Berdasarkan
peristiwa ini, terlihat adanya penurunan status atau kedudukan dalam satu generasi.
c. Mobilitas Geografis
Gerak sosial ini adalah perpindahan individu atau kelompok dari satu daerah ke
daerah lain seperti transmigrasi, urbanisasi, dan migrasi. Mobilitas geografis terjadi
akibat keadaan daerah tempat tinggal suatu masyarakat tidak kondusif untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Masyarakat yang merasa termarginalkan
akhirnya melakukan gerak sosial untuk mencari yang memberikan suasana
pemenuhan hidup secara memuaskan. Tetapi, bentuk mobilitas demikian akan
menimbulkan masalah-masalah sosial di daerah yang dituju. Diantara masalah
tersebut adalah kependudukan, kriminalitas, serta tempat tinggal.
29. Faktor Pendorong Mobilitas
1. Faktor Struktural
Faktor Struktural adalah jumlah relative dari kedudukan tinggi yang bias dan
harus diisi serta kemudahan untuk memperoolehnya. Adapun yang termasuk
dalam cakupan factor struktural adalah sebagai berikut :
a. Struktur Pekerjaan
b. Perbedaan Fertilitas
c. Ekonomi Ganda
2. Faktor Individu
Faktor individu adalah kualitas seseorang,baik ditinjau dari segi tingkat
pendidikan,penampilan,maupun keterampilan pribadi. Faktor individu meliputi :
a. Perbedaan Kemampuan
b. Orientasi sikap terhadap mobilitas
c. Factor kemujuran
3. Status social
Setiap manusia dilahirkan dalam status social yang dimiliki oleh orang
tuanya,karena ketika ia diahirkan tidak ada satu manusiapun yang memiliki
statusnya sendiri. Apabila ia tidak puas dengan kedudukan yang diwariskan oleh
orang tuanya,ia dapat mencari kedudukannya sendiri dilapisan social yang lebih
tinggi.
4. Keadaan ekonomi
Keadaan ekonomi dapat menjadi pendorog terjadinya mobilitas social. Orang
yang hidup dalam keadaan ekonomi yang serba kekurangan,misalnya daerah
tempat tinggalnya tandus dan kekurangan SDA,kemudian berpindah ketempat lain
atau ke kota besar. Secara sosiologis mereka dikatakan mengalami mobilitas.
5. Situasi politik
Situasi politik dapat menyebabkan terjadinya mobilitas social suatu masyarakat
dalam sebuah negara. Keadaan negara yang tidak menentu akan memengaruhi
situasi keamanan yang bias mengakibatkan terjadinya mobilitas manusia ke
daerah yang lebih aman.
6. Kependudukan
Faktor kependudukan biasanya menyebabkan mobilitas dalam arti geografik. Di
satu pihak,pertambahan jumlah penduduk yang pesat mengakibatkan semputnya
tempat pemukiman,dan di pihak lain kemiskinan yang semakin merajalela.
Keadaan demikian yang membuat sebagian warga masyarakat mencari tempat
kediaman lain.
7. Keinginan meihat daerah lain
Adanya keinginan melihat daerah lain mendorong masyarakat untuk
melangsungkan mobilitas geografik dari satu tempat ketempat yang lain.
8. Perubahan kondisi social
Struktur kasta dan kelas dapat berubah dengan sendirinya karena adanya
perubahan dari dalam dan dari luar masyarakat. Misalnya,teknologi membuka
kemungkinan timbulnya mobilitas keatas. Perubahan ideologi dapat menimbulkan
stratifikasi baru.
9. Ekspansi teritorial dan gerak populasi
Ekspansi teritorial dan perpindahan penduduk yang cepat membuktikan ciri
flsibilitas struktur stratifikasi dan mobilitas social. Misalnya,perkembangan
kota,transmigrasi,bertambah dan berkurangnya penduduk.
10. Komunikasi yang bebas
Situasi-situasi yang membatasi komunikasi antar strata yang beraneka ragam
memperkokoh garis pembatas diantara strata yang ada dalam pertukaran
pengetahuan dan pengalaman di antara mereka yang menghalangi mobiltas social.
Sebaliknya,Pendidikan dan komunikasi yang bebas serta efektif akan memudarkan
semua batas garis dari strata social uang ada dan merangsang mobilitas sekaligus
menerobos rintangan yang menghadang.
11. Pembagian kerja
Besarnya kemungkinan bagi terjadinya mobilitas dipengaruhi oleh tingkat
pembagian kerja yang ada. Jika tingkat pembagian kerja tinggi dan sangat
dispeliasisasikan,maka mobilitas akan menjadi lemah dan menyulitkan orang
bergerak dari satu strata ke strata yang lain karena spesialisasi pekerjaan menutut
keterampilan khusus. Kondisi ini memicu anggota masyarakatnya untuk lebih kuat
berusaha agar dapat menempati status tersebut.
12. Kemudahan dalam akses Pendidikan
Jika Pendidikan berkualitas mudah didapat,tentu mempermudah orang untuk
melakukan pergerakan/mobilitas dengan berbekal ilmu yang diperoleh saat
menjadi peserta didik. Sebaliknya,kesulitan dalam mengakses Pendidikan yang
bagus,kesulitan untuk mengubah status,akibat dari kurangnya pengetahuan.
30. Andi bercita-cita menjadi pengusaha sukses di bidang percetakan saluran
mobilitas yang dapat dimanfaatkan oleh Andi adalah….
Lembaga Pendidikan karena Andi masih bercita cita dan perlu banyak belajar
agar menjadi pengusaha yang sukses.
31. Sikap yang harus dimiliki masyarakat dalam menyikapi Pluralitas adalah..
1). Menghormati suku bangsa di Indonesia
Dalam mengembangkan sikap menghormati terhadap keragaman suku
bangsa,dapat terlihat dari sifat dan sikap dalam kehidupan sehari-hari,diantaranya
adalah sebagai berikut :
a. Kehidupan bermasyarakat tercipta kerukunan seperti halnya dalam sebuah
keluarga
b. Antar warga masyarakat terdapat semangat tolong menolong,kerja sama
untuk menyelesaikan suatu masalah,dan kerjasama dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.
c. Dalam menyelesaikan urusan bersama selalu diusahakan dengan melalui
musyawarah.
d. Terdapat kesadaran dan sikap yang mengutamakan kepentingan Bersama
diatas kepentingan pribadi dan golongan.
2). Menghormati budaya di Indonesia
Keanekaragaman budaya merupakan kekayaan bangsa kita. Kebudayaan-
kebudayaan daerah merupakan modal utama untuk mengembangkan kebudayaan
nasional. Kebudayaan nasional adalah puncak-puncak kebudayaan daerah yang
ada diwilayah Indonesia.
3). Menghormati agama yang ada di Indonesia
Sejak seseorang sudah diajarkan untuk meyakini dan melaksanakan ajaran
agama yang kita anut. Dalam kehidupan berbangsa,kita mengetahui keberagaman
dalam agama. Agama tersebut tidak mengajarkan untuk memaksakan kepercayaan
kita kepada orang lain. Kita harus menghormati dan menghargai agama dan
keyakinan orang lain,dengan begitu tidaka aka nada pertengkaran.
4). Menghormati Ras yang ada di Indonesia
Bagaimana kita bisa menghormati keanekaragaman ras yang ada di tanah air?
bisa mengembangkan sikap berikut ini.
a. Menerima ras orang lain dalam perrgaulan sehari-hari. Dalam pergaulan di
masyarakat, kita jangan membedakan antara ras yang satu dengan yang
lainnya.
b. Tidak menjelek-jelekan,menghina,dan merendahkan ras orang lain.
Kita,manusia yang diciptakan Tuhan dengan harkat dan martabat yang sama.
5). Menghormati Golongan yang ada di Indonesia
Berikut beberapa sikap yang dikembangkan dalam menghormati kelompok atau
golongan lain :
a. Menerima golongan atau orang lain dalam pergaulan sehari-hari. Dalam
pergaulan di masyarakat,kita jangan membedakan antara golongan yang satu
dengan yang lainnya.
b. Tidak menjelek-jelekan,menghina,dan merendahkan ras orang lain.
Kita,manusia yang diciptakan Tuhan dengan harkat dan martabat yang sama.
6). Bhineka Tunggal Ika sebagai Alat Pemersatu Bangsa
Realitas suatu bangsa yang menunjukkan adanya kondisi keanekaragaman suku
bangsa,budaya,agama ras dan golongan mengarahkan pada pilihan untuk
menganut asas multikulturalisme. Realitas historis menunjukkan bahwa bangsa
Indonesia berdiri tegak diantara keragaman suku bangsa,budaya,agama ras dan
golongan yang ada. Adat Istiadat,kesenian,kesenian,kekerabatan,Bahasa,dan
bentuk fisik yang dimiliki oleh suku-suku bangsa yang ada di Indonesia memang
berbeda,namun selain perbedaan suku-suku itu juga memiliki persamaan antara lain
hokum,hak milik tanah,persekutuan,dan kehidupan social yang berasaskan
kekeluargaan.
32. Unsur Kebudayaan
1. Bahasa
Bahasa merupakan suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan
dan sekaligus sebagai alat perantara yang paling utama bagi manusia untuk
meneruskan atau mengadaptasikan kebudayaan. Bentuk bahasa ada dua, yaitu
bahasa lisan dan bahasa tulisan.
2. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan berkisar pada pengetahuan tentang kondisi alam
sekelilingnya dan sifat-sifat peralatan yang digunakannya. Sistem pengetahuan
meliputi flora dan fauna, ruang pengetahuan tentang alam sekitar, waktu, ruang dan
bilangan, sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia serta tubuh manusia.
3. Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial
Organisasi sosial merupakan sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa
satu dengan sesamanya. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial meliputi
kekerabatan, asosiasi, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, dan
perkumpulan.
4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Yang dimaksud dengan teknologi adalah jumlah dari semua teknik yang dimiliki
oleh para anggota dalam suatu masyarakat yang meliputi cara bertindak dan
berbuat dalam mengelola dan mengumpulkan bahan-bahan mentah.Kemudian
bahan tersebut dijadikan sebagai alat kerja, penyimpanan, pakaian, perumahan, alat
transportasi, dan kebutuhan hidup lainnya yang berupa material.Unsur teknologi
yang sangat menonjol adalah kebudayaan fisik yang meliputi alat produksi, senjata,
wadah, makanan dan minuman, pakaian, perhiasan, tempat tinggal, perumahan,
dan alat-alat transportasi.
5. Sistem Mata Pencaharian Hidup
Sistem mata pencaharian hidup adalah segala usaha atau upaya manusia untuk
medapatkan barang atau jasa yang dibutuhkan.Sistem mata pencaharian hidup atau
sistem ekonomi meliputi berburu, mengumpulkan makanan, bercocok tanam,
perikanan, peternakan, dan perdagangan.
6. Sistem Religi
Sistem religi bisa diartikan sebagai sebuah sistem yang terpadu antara
keyakinan dan praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal-hal yang suci dan
tidak dapat dijangkau oleh akal dan pikiran.Sistem religi meliputi sistem
kepercayaan, sistem nilai, pandangan hidup, komunikasi keagamaan, dan upacara
keagamaan.
7. Kesenian
Secara sederhana kesenian dapat diartikan sebagai segala hasrat manusia
terhadap keindahan atau estetika. Bentuk keindahan yang beraneka ragam itu
muncul dari sebuah permainan imajinatif dan kreatif.Hal itu dapat memberikan
kepuasan batin bagi manusia. Secara garis besar, kita dapat memetakan bentuk
kesenian dalam tiga garis besar, yaitu seni rupa, seni suara dan seni tari.
33. Kehidupan Beragama
Enam agama besar yang paling banyak dianut di Indonesia,yaitu : agama
islam,Kristen (protestan) dan katolik,hindu,budha,konghucu.
Sebelumnya,pemerintah Indonesia pernah melarang pemeluk konghucu
melaksanakan agamanya secara terbuka. Namun,melalui Keppres
No.6/200,Presiden Abdurahman Wahid mencabut larangan tersebut.ada juga
penganut agama Yahudi, Saintologi,Raelinisme dan lain-lainnya,meskipun
jumlahnya termasuk sedikit.
1. Agama Islam
 Nama kitab suci : Al-Qur’an
 Nama pembawa : Nabi Muhammad SAW
 Permulaan : sekitar 1400 tahun yang lalu
 Tempat Ibadah : Masjid
 Hari besar keagamaan : Hari Raya Idul Fitri,Hari Raya Idul Adha,Tahun
Baru Hijriah,Isra’Mi’raj
2. Agama Kristen Protestan
 Nama kitab suci : Alkitab
 Nama pembawa : Yesus Kristus
 Permulaan : sekitar 2000 tahun yang lalu
 Tempat Ibadah : Gereja
 Hari besar keagamaan : Hari Natal,Hari Jumat Agung,Hari
Paskah,Kenaikan Isa Al Masih

3. Agama Kristen Katolik


 Nama kitab suci : Alkitab
 Nama pembawa : Yesus Kristus
 Permulaan : sekitar 2000 tahun yang lalu
 Tempat Ibadah : Gereja
 Hari besar keagamaan : Hari Natal,Hari Jumat Agung,Hari
Paskah,Kenaikan Isa Al Masih
4. Agama Hindu
 Nama kitab suci : Weda
 Nama pembawa :-
 Permulaan : sekitar 3000 tahun yang lalu
 Tempat Ibadah : Pura
 Hari besar keagamaan : Hari Nyepi,Hari Saraswati,Hari Pagerwesi
5. Agama Budha
 Nama kitab suci : Tri Pitaka
 Nama pembawa : Siddharta Gautama
 Permulaan : sekitar 2500 tahun yang lalu
 Tempat Ibadah : Vihara
 Hari besar keagamaan : Hari Waisak,Hari Asadha,Hari Kathina
6. Agama Kong Hu Cu
 Nama kitab suci : Si Shu Wu Ching
 Nama pembawa : Kong Hu Cu
 Permulaan : sekitar 2500 tahun yang lalu
 Tempat Ibadah : Li Tang/Klenteng
34. Unsur Kebudayaan
1. Bahasa
Bahasa merupakan suatu pengucapan yang indah dalam elemen
kebudayaan dan sekaligus sebagai alat perantara yang paling utama bagi
manusia untuk meneruskan atau mengadaptasikan kebudayaan. Bentuk bahasa
ada dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan.
2. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan berkisar pada pengetahuan tentang kondisi alam
sekelilingnya dan sifat-sifat peralatan yang digunakannya. Sistem pengetahuan
meliputi flora dan fauna, ruang pengetahuan tentang alam sekitar, waktu, ruang
dan bilangan, sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia serta tubuh manusia.
3. Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial
Organisasi sosial merupakan sekelompok masyarakat yang anggotanya
merasa satu dengan sesamanya. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial
meliputi kekerabatan, asosiasi, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, dan
perkumpulan.
4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Yang dimaksud dengan teknologi adalah jumlah dari semua teknik yang
dimiliki oleh para anggota dalam suatu masyarakat yang meliputi cara bertindak
dan berbuat dalam mengelola dan mengumpulkan bahan-bahan mentah.
Kemudian bahan tersebut dijadikan sebagai alat kerja, penyimpanan, pakaian,
perumahan, alat transportasi, dan kebutuhan hidup lainnya yang berupa material.
Unsur teknologi yang sangat menonjol adalah kebudayaan fisik yang meliputi alat
produksi, senjata, wadah, makanan dan minuman, pakaian, perhiasan, tempat
tinggal, perumahan, dan alat-alat transportasi.
5. Sistem Mata Pencaharian Hidup
Sistem mata pencaharian hidup adalah segala usaha atau upaya manusia
untuk medapatkan barang atau jasa yang dibutuhkan. Sistem mata pencaharian
hidup atau sistem ekonomi meliputi berburu, mengumpulkan makanan, bercocok
tanam, perikanan, peternakan, dan perdagangan.
6. Sistem Religi
Sistem religi bisa diartikan sebagai sebuah sistem yang terpadu antara
keyakinan dan praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal-hal yang suci
dan tidak dapat dijangkau oleh akal dan pikiran. Sistem religi meliputi sistem
kepercayaan, sistem nilai, pandangan hidup, komunikasi keagamaan, dan
upacara keagamaan.
7. Kesenian
Secara sederhana kesenian dapat diartikan sebagai segala hasrat manusia
terhadap keindahan atau estetika. Bentuk keindahan yang beraneka ragam itu
muncul dari sebuah permainan imajinatif dan kreatif. Hal itu dapat memberikan
kepuasan batin bagi manusia. Secara garis besar, kita dapat memetakan bentuk
kesenian dalam tiga garis besar, yaitu seni rupa, seni suara dan seni tari.
35. Perbedaan budaya dipengaruhi oleh…
1. Keadaan Geografis
Indonesia memiliki beribu-ribu pulau yang dipisahkan oleh selat dan laut.
Lingkuangan geografis semacam itu menjadi sumber adanya keanekaragaman
suku,budaya,ras dan golongan Indonesia. Kondisi geografis yang demikian
menimbulkan perbedaan dalam kehidupan masyarakat. salah satunya adalah
mata pencaharian penduduk. Beragamnya mata pencaharian penduduk akan
menyebabkan beranekaragamnya peralatan yang diciptakan,misalnya bentuk
rumah dan bentuk pakaian. Akhirnya bentuk kesenian,agama dan budaya akan
berkembang sendiri-sendiri.
2. Pengaruh Budaya Asing
Adanya kontak dan komunikasi dengan para pedagang asing yang memiliki
corak budaya dan agama yang berbeda menyebabkan terjadinya proses
akulturasi unsur kebudayaan dan agama.
3. Kondisi Iklim dan Alam berbeda
Perbedaan musim hujan dan kemarau antar daerah,serta perbedaan kondisi
alam seperti pantai,pegunungan mengakibatkan perbedaan pada masyarakat.
ada komunitas masyarakat yang mengandalkan laut sebagai sumber pemenuhan
kebutuhan kehidupannya ada pula yang mengandalkan pertanian dan
perkebunan lainnya.
4. Keanekaragaman Suku Bangsa di Indonesia
Sejak zaman dhulu bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang
majemuk. Hal ini tercermin dari semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya
berbeda-beda tetapi tetap satu. Kemajemukan yang terdiri atas keragaman suku
bangsa,budaya,agama,ras,dan Bahasa.
36. Hasil Kebudayaan
1. Candi
Candi adalah sebuah bangunan tempat ibadah dari peninggalan masa
lampau yang berasal dari agama Hindu-Budha. Digunakan sebagai tempat
pemujaan dewa-dewa. Namun demikian, istilah ‘candi’ tidak hanya digunakan
oleh masyarakat untuk menyebut tempat ibadah saja. Banyak situs-situs
purbakala lain dari masa Hindu-Buddha atau Klasik Indonesia, baik sebagai
istana, pemandian/petirtaan, gapura, dan sebagainya, disebut dengan istilah
candi. Candi juga berasal dari kata “Candika” yang berarti nama salah satu Dewa
kematian (Durga).
2. Seni Ukir
Seni ukir atau ukiran merupakan gambar hiasan dengan bagian-bagian
cekung (kruwikan) dan bagian-bagian cembung (bueledan) yang menyusun
suatu gambar yang indah. Pengertian ini berkembang hingga dikenal sebagai
seni ukir yang merupakan seni membentuk gambar pada kayu, batu, atau bahan-
bahan lain.
3. Patung Dewa
Untuk dapat mengerti menyelami dan menilai usaha karya seni dari sesuatu
bangsa dengan seksama, tidaklah cukup hanya menganalisa bentuk-bentuk
karya seninya saja, kesusastraannya, seni suaranya, tari-tariannya dan seni
rupanya. Pemahaman terhadap gaya hidup, keyakinan kepercayaan dan struktur
penghidupan dan kehidupan dari suatu masyarakat adalah sendi-sendi yang
sangat penting dalam penuangan bentuk karya seninya dan dengan demiki-an
dianggap sangat perlu untuk diselami dengan penuh simpati dan secara tertib
untuk dapat mengadakan interpretasi dan peninjau-an yang tepat.
4. Batik
Batik sangatlah erat hubungannya dengan perkembangan kerajaan-kerajaan
yang terdapat di Indonesia terutama kerajaan Majapahit dan kerajaan-kerajaan
yang menyebarakan ajaran Islam di tanah Jawa. Dalam berbagai catatan sejarah
pengembangan batik lebih banyak dilakukan di masa-masa kerajaan Mataram
kemudian pada masa Kerajaan Solo dan Yogyakarta. Batik merupakan milik
bangsa Indonesia sebagai warisan budaya dunia. Karena kita tidak tahu
persisnya ditemukan batik tetapi menurut perkiraan bahwa batik ini muncul pada
abad ke XVII. Batik mulanya hanya dibuat dengan sentuhan tangan yang sering
disebut dengan batik tulis.  Tetapi di masa tahun 1920an telah mulai dikenalkan
adanya batik cap yang dimaksudkan agar proses pembuatan batik tidak serumit
dulu hanya dengan membuat master motif batik dan kemudian dicap kan ke kain
putih.
37. Persebaran Suku di Indonesia dari yang terbesar jumlah penduduknya

Suku Bangsa Populas Persentasi Kawasan


i (juta)
Suku Jawa 95,2 40,2 Jawa Timur,Jawa
Tengah,Yogyakarta,Lampung
Suku Sunda 36,7 15,5 Jawa Barat
Suku Batak 8,5 3,58 Sumatra Utara
Suku Madura 7,2 3,03 Pulau Madura
Suku Betawi 6,8 2,88 Jakarta
Minangkabau 6,5 2,73 Sumatra Barat,Riau
Suku Bugis 6,3 2,69 Sulawesi Selatan
Suku Melayu 5,3 2,27 Sumatra dan Kalimantan
Suku Arab 5,0 2,10 Jakarta,Jawa Barat,Jawa
Tengah,Jawa Timur,Kalimantan dan
Sumatra
Suku Banten 4,6 1,97 Banten
Suku Banjar 4,1 1,74 Kalimantan Selatan
Suku Bali 3,9 1,67 Pulau Bali
Suku Sasak 3,1 1,34 Pulau Lombok,Pulau Sumbawa
Suku Dayak 3,0 1,27 Pulau Kalimantan
Suku Tionghoa 2,8 1,20 Sumatra,Jawa,Bali,Kalimantan,
Sulawesi
Suku Makassar 2,7 1,13 Sulawesi Selatan
Suku Cirebon 1,9 0,79 Jawa Barat

Anda mungkin juga menyukai