Anda di halaman 1dari 4

Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial dan Contohnya

Mobilitas sosial sebenarnya terdiri dari 2 kata yaitu mobilitas dan sosial. Mobilitas memiliki arti pergerakan,
sesuatu yang mana bergerak dapat diartikan sebagai sebuah perubahan. Sehingga segala sesuatu yang bergerak
dapat mengalami perubahan, berpindah dari satu posisi ke posisi lainnya. Sehingga mobilitas sosial merupakan
perubahan posisi yang terjadi pada seseorang yang ada di dalam masyarakat. Mobilitas (pergerakan sosial) yang
terjadi di dalam masyarakat dapat terjadi setiap saat, mengapa Hal ini karena kelompok masyarakat tersebut
bersifat dinamis. Sehingga setiap manusia tidak akan pernah merasa puas dengan hal yang terdapat di dalam
dirinya. Sehingga manusia selalu berkeinginan untuk mendapatkan hal yang lebih baik lagi.

Mobilitas sosial memiliki hubungan yang cukup erat dengan stratifikasi sosial, hal ini karena definisi mobilitas
sosial yang mana merupakan gerak pindah satu lapisan ke lapisan lainnya, entah itu dari atas ke bawah maupun
bawah ke atas. Mobilitas sosial juga dapat terjadi di dalam sebuah konteks diferensiasi sosial, yang mana terjadi
perpindahan masyarakat yang mana tidak menunjukkan adanya sebuah tingkatan-tingkatan.

Bentuk-bentuk mobilitas sosial, yang bisa anda ketahui beberapa bentuknya sebagai berikut:

1. Mobilitas Sosial Horizontal

Mobilitas sosial horizontal adalah peralihan dari individu atau objek sosial lain, ataupun sesuatu kelompok sosial
menuju kelompok sosial lainnya yang sederajat. Tidak ada perubahahan yang terjadi di dalam derajat kedudukan
seseorang di dalam mobilitas sosialnyua. Misalnya saja peralihan status kewarganegaraan ataupun pekerjaan. Pak
nano awalnya merupakan seorang Guru IPS di SMA. Namun karena merasa tidak cocok dengan lingkungan
pekerjaannya, maka dirinya memutuskan untuk pindah menjadi guru IPS di SMP. Mobilitas horizontal sering
sekali terjadi di dalam lingkungan masyarakat. Jenis perpindahan ini dapat terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:

 Tingkatan atau Status

Tentunya anda sering sekali mendengar dan menyaksikan jika seseorang dapat berpindah jabatan meskipun
dampak negatif penyimpangan sosial dalam status yang sama. Misalnya saja jika sebelumnya menjabat menjadi
menteri di dalam kabinet sebelumnya, namun di kabinet yang sekarang ini dirinya pun menjabat kedudukan yang
sama sebagaimenteri. Dalam hal ini dapat diartikan jika tidak terjadi peningkatan maupun penurunan hanya saja
perubahan di dalam status maupun tingkatan tersebut adalah sama.

Contoh lainnya adalah kepala sekolah Z yang kemudian dipindah tugaskan untuk menjadi kepala sekolah di SMA
Y. Dalam kasus ini dapat dikatakan jika kepala sekolah tersebut mengalami mobilitas ataupun perpindahan namun
tetap dalam status yang sama. Mobilitas sosial akan sangat berkaitan dengan tingkatan maupun status di dalam
posisi yang sama yang mana dinamakan sebagai bentuk-bentuk mobilitas sosial horizontal.
 Wilayah

Hampir di setiap kegiatan sehari-hari, semua orang akan melakukan mobilias horizontal. Entah itu masyarakat
yang ada di desa maupun kota. Misalnya saja, orang yang bekerja di sawah atau perkebunan tentunya setelah
bekerja akan kembali lagi pulang ke rumah. Di daerah perkotaan pun juga akan terjadi hal yang sama, orang yang
bekerja di kantor kemudian akan kembali lagi pulang ke rumah. Hal ini lah yang dinamakan dengan mobilitas
horizontal.

2. Mobilitas Sosial Vertikal

Mobilitas sosial vertikal dapat diartikan sebagai bentuk perpindahahn individu maupun objek sosial lainnya serta
kedudukan sosial menuju kedudukan sosial lainnya yang kurang atau tidak sederajat. Ada beberapa unsur-unsur
yang masih terkait di dalam bentuk-bentuk mobilitas sosial vertikal, antara lain adalah:

 Kekayaan, faktor kekayaan dapat mengubah posisi maupun kedudukan sosial dari seseorang. Dapat
mungkin menjadi lebih kaya maupun sebaliknya dapat menjadi lebih miskin.
 Kekuasaan, faktor kekuasaan pun juga dapat mengubah status serta kedudukan seseorang. Orang yang
mengalami kenaikan jabatan akan membuat kekuasaannya menjadi bertambah. Berkebalikan dengan orang
yang mengalami penurunan jabatan juga akan menyebabkan kekusaaannya menjadi turunPendidikan, faktor
pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan seseorang. Dengan adanya pendidikan maka
membuat seseorang dapat mengalami kenaikan kedudukan maupun status sosialnya. Melalui pendidikan
formal, maka akan sangat mudah bagi seseorang untuk bisa mengenali tingkatan pendidikan dari seseorang.
Dampak positif dan negatif urbanisasi yang menyebabkan pengaruh pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA
kurang hingga perguran tinggi.
Sesuai dengan arahnya, bentuk-bentuk mobilitas sosial dapat terbagi menjadi 2 yaitu mobilitas sosial vertikal yang
menuju ke atas dan mobilitas sosoail vertikal yang menuju ke bawah. Untuk mobilitas vertikal menuju atas
memiliki 2 bentuk yang utama, yaitu:

 Masuk ke dalam kedudukan lebih tinggi

Yang dimaksud disini adalah seseorang yang berada di dalam adanya faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan
ekonomi kedudukan yang rendah masuk ke dalam kedudukan atau posisi yang lebih tinggi, yang mana kedudukan
tersebut memang sudah ada sebelumnya. Misalnya saja seorang guru matematika SMP yang kemudian naik jabatan
menjadi kepala sekolah karena telah memenuhi segala persyaratan.

 Membentuk sebuah kelompok baru

Pembentukan sebuah kelompok baru yang mana akan ditempatkan pada posisi yang lebih tinggi serta kedudukan
individu yang menjadi pembentuk dari kelompok tersebut. Misalnya saja pembentuk dewan pembina yang mana
sebelumnya tidak diadakan dalam kepengurusan. Pak adi merupakan salah satu anggota dari sebuah organisasi
yang memiliki peran cukup aktif. Karena keaktifanna ini lah sehingga membuat Pak Adi akhirnya diangkat
menjadi dewan pembina oleh seluruh anggota organisasi tersebut.

Selain menuju ke atas, mobilitas vertikal juga ada yang bergerak menuju ke bawah. Sama hal nya dengan mobilitas
vertikal menuju atas, jenis mobilitas vertikal ini memiliki 2 bentuk yang utama, sebagai berikut:

 Turunnya sebuah kedudukan

Kedudukan seseorang yang turun menjadi lebih rendah. Misalnya saja pegawai negeri yang mengajukan pensiun
dari pekerjaannya. Kemudian dirinya akan mengalami penurunan status dari pegawai negeri aktif menjadi
pensiunan. Hal ini dapat berarti pula akan ada penurunan dalam kekuasaan yang dimiliki olehnya. Hal ini juga
akan berkaitan dengan pendapatan yang akan diterimanya. Contoh lainnya adalah pengusaha yang memiliki
pendapatan yang cukup tinggi, namun karena krisis ekonomi yang terjadi di sebuah negara menyebabkan pengaruh
yang cukup signifikan pada tingkat pemasukannya. Sehingga nantinya juga akan menyebabkan penurunan pada
tingkat kedudukannya.

 Turunnya derajat kelompok individu yang berupa disintegrasi kelompok yang mana sebagai sebuah
kesatuan

Misalnya saja dalam sebuah desa dibentuk organisasi pemuda yang digunakan sebagai wadah penampung aspirasi
serta aktualisasi dari segala potensi dan keinginan dari pemuda yang ada di desa. Setelah beberapa waktu, ternyata
banyak sekali hambatan dan kesulitan yang menghalangi perjalanan dari organisasi tersebut. Contoh lainnya adalah
perubahan sistem pemerintahan berbentuk kerajaan ke bentuk republik yang mana mengakibatkan penghargaan
yang dimiliki golongan bangsawan dengan status yang tinggi di masyarakat berubah menjadi status atau
kedudukan yang lebih rendah.

3. Mobilitas Antar Generasi

Secara umum, mobilitas antar generasi dapat diartikan sebagai mobilitas 2 generasi maupun lebih. Semisal generasi
ayah-ibu, generasi anak, dan lainnya. Mobilitas ini ditandai dengan adanya perkembangan taraf hidup dalam
kehidupan. Entah itu meningkat maupun menurun. Penekanan dari mobilitas ini bukan kepada perkembangan
keturunannya tersebut namun perpindahan status sosial yang terjadi dari generasi ke generasi lainnya. Misalnya
saja pak Tarjo merupakan tukang becak. Status pendidikannya pun hanya sampai ke tingkat sekolah dasar. Namun
kemudian beliau berhasil membiayai pendidikan anak-anaknya hingga ke jenjang perguruan tinggi. Hal ini lah
yang kemudian dinamakan mobilitas antar generasi.

4. Mobilitas Intragerasi

Jenis mobilitas ini merupakan peralihan dari status sosial yang terjadi di dalam sebuah generasi yang sama. Dapat
dikatakan pula contoh perubahan sosial budaya jika mobilitas intragenerasi merupakan mobilitas yang terjadi di
sebuah kelompok dengan generasi yang sama. Contoh dari bentuk mobilitas intragenerasi ini antara lain adalah:

 Banyak mantan-mantan penjuang kemerdekaan Indonesia yang berganti profesi menjadi pebisnis maupun
pengusaha.
 Remaja angkata 90an memiliki kesempatan yang cukup luas untuk dapat mengembangkan ilmu iptek
dikarenakan hidup di era industrialisasi dan globalisasi.

5. Gerak Sosial Geografis

Merupakan perpindahan individu maupun kelompok serta satu daerah menuju daerah lainnya, semisal migrasi,
urbanisasi, ataupun transmigrasi. Contoh dari gerak sosial geografis ini antara lain adalah:

 Banyak warga desa yang dulunya berprofesi sebagai petani dan kemudian datang mengadu nasib ke kota
besar dan menjadi pedagang, supir, dan lainnya.
 Perpindahan penduduk yang disebabkan adanya bencana alam, seperti gunung meletus, banjir, gempa bumi
dan lainnya.
BENTUK MOBILITAS SOSIAL
DAN CONTOHNYA

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

ABI MANYU NASUTION

KELAS : VIII – A

MTSN DOLOK MASIHUL


T.P. 2020 / 2021

Anda mungkin juga menyukai