Anda di halaman 1dari 2

TUGAS MANDIRI MOBILITAS SOSIAL I

NAMA : Grace Christine Ruth Bettlie


NIM : 2021.0518.2006
PRODI : Pendidikan Agama Kristen
TINGKAT : I/ Semester 1
DOSEN PENGAMPUH : Drs. Maringan P. Siregar, S.Th, M.Th

A. Pengertian Mobilitas Sosial

Kehidupan bermasyarakat memungkinkan seseorang atau kelompok dapat mengalami perubahan


status dalam struktur sosial di masyarakat. Sosiologi mempelajari gejala sosial tersebut. Dalam sosiologi
proses perpindahan status seseorang baik yang berpindah ke arah yang menguntungkan maupun ke arah
yang tidak diinginkan disebut mobilitas sosial.
Mobilitas sosial adalah suatu gerak atau perpindahan seseorang atau kelompok dari suatu status atau
kelas sosial ke kelas sosial lainnya. Status sosial dan mobilitas sosial dalam sosiologi merupakan bagian dari
struktur sosial yang meliputi: stratifikasi dan diferensiasi yang akan menimbulkan adanya kelompok-
kelompok dan kelas-kelas sosial dalam masyarakat. Proses mobilitas sosial menunjukkan adanya posisi
awal dan posisi tujuan.
Definisi Mobilitas Sosial
Mobilitas berasal dari kata “mobilis” (bahasa Latin) yang berarti mudah dipindahkan dari satu tempat
ke tempat lain. Mobilitas sosial merupakan suatu konsep dinamika sosial yang secara harafiah dapat
diartikan sebagai suatu gerakan sekelompok orang yang berbeda dari strata sosial yang satu ke strata sosial
yang lain.
Berdasarkan pengertian mobilitas sosial menurut berbagai ahli sosiologi beberapa kesimpulan yang
dapat diambil diantaranya:

- Mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial masyarakat.


- Mobilitas sosial adalah perpindahan status sosial seseorang atau kelompok dalam lapisan
masyarakat.
- Pihak yang berpindah dapat orang per orangan atau kelompok termasuk keluarga.
- Perpindahan dalam lapisan sosial dapat bersifat vertikal dan horizontal.
- Perpindahan status dapat disebabkan karena meningkatnya taraf pendidikan, prestasi kerja,
kenaikan pangkat dan menduduki jabatan publik.
- Perpindahan status berhubungan dengan kedudukan sosial, ekonomi, posisi atau kelas sosial.

Status Sosial dan Peran Sosial


Status sosial terkait dengan peran sosial, dimana peran sosial adalah kegiatan seseorang dalam
melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan statusnya di masyarakat. Status sosial bersifat aktif
sementara peran sosial bersifat dinamis, peran sosial merupakan aspek dinamis dari status sosial.
Terdapat berbagai macam cara untuk mendapatkan status sosial, diantaranya: ascribed status yaitu
status sosial yang diterima berdasarkan keturunan atau kelahiran. Seseorang menempati status tertentu
karena memperolehnya secara otomatis sejak dilahirkan. Kedua achieved status, yaitu status sosial yang
diperoleh berdasarkan upaya dan usaha. Seseorang menempati posisi sosial tertentu karena berusaha
secara mandiri dan maksimal sesuai kemampuannya. Ketiga assigned status, yaitu status sosial yang
diperoleh karena pemberian, namun hal ini juga berkaitan dengan usaha. Misalnya atlit pemenang
olimpiade yang mendapat gelar pahlawan olahraga. Jadi keberhasilah seseorang dalam melakukan usaha
akan diberi status tertentu.
Berdasarkan sifat, status sosial ada dua yaitu: status aktif dimana seseorang menjalankan pekerjaan
berdasarkan statusnya. Dan status pasif dimana seseorang melakukan pekerjaan diluar status sosialnya,
disebut juga status latent.

B. Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial

Mobilitas sosial dapat dikategorikan dalam beberapa bentuk, diantaranya:

a. Mobilitas horizontal, yaitu perpindahan individu atau objek sosial dari suatu kelompok sosial ke
kelompok sosial lainnya yang sederajat. Biasanya dilakukan karena alasan perpindahan tempat
tinggal, perubahan lingkungan fisik, mutasi pekerjaan dan sering diikuti dengan perubahan
pekerjaan. Namun tidak mengubah status sosial hanya kondisi sosial semakin membaik.
b. Mobilitas vertikal, terbagi dalam dua kategori yaitu: social climbing (vertikal naik) dimana
perpindahan status dari kelas sosial yang rendah kepada kelas sosial yang lebih tinggi. Kemudian,
social sinking (vertikal turun), dimana perpindahan status dan peran seseorang dari kelas sosial
yang lebih tinggi ke kelas sosial yang lebih rendah. Mobilitas vertikal punya lima prinsip yaitu;
pertama, tidak ada masyarakat yang bersifat mutlak tertutup. Kedua, gerak sosial vertikal mustahil
dilakukan sebebas-bebasnya. Ketiga, gerak mobilitas vertikal punya ciri khusus dalam setiap
masyarakat. Keempat, laju gerak sosial disebabkan faktor yang berbeda-beda. Kelima, tidak ada
kecenderungan yang kontinu mengenai bertambah-berkurangnya laju gerak sosial.
c. Mobilitas sosial intragenerasi, yaitu mobilitas yang dialami seseorang atau kelompok dalam satu
generasi yang sama, misalnya kakak dan adik. Pandangan lain para ahli juga mengatakan mobilitas
sosial intragenerasi adalah gerak perpindahan dalam kelompok yang sama. Misalnya seseorang
yang semula hanyalah seorang staf, ketika dipindahkan ke perusahaan lain menjadi direktur.
d. Mobilitas sosial antar generasi, yaitu terjadi antar dua generasi atau lebih. Seperti perbedaan
status sosial seseorang berbeda dengan orangtuanya. Ini ditandai dengan perubahan dan
perkembangan taraf hidup baik naik ataupun turun, antar dua generasi atau lebih.
e. Mobilitas sosial geografis, yaitu perpindahan status sosial seseorang berdasarkan posisi
geografisnya. Ini menekankan pada perpindahan individu atau kelompok dari suatu daerah ke
daerah lain. Misalnya seorang petani yang berpindah ke kota dan bekerja menjadi seorang supir.
Atau sekelompok warga yang berpindah ke desa lain karena tertimpa bencana alam.

C. Faktor Penyebab dan Konsekuensi Mobilitas Sosial

Perubahan status sosial dapat menyebabkan pergeseran dan menimbulkan serangkaian akibat dari
pergeseran tersebut. Faktor penyebab dan konsekuensi mobilitas sosial diantaranya: faktor struktur
sosial, meliputi ketersedian lapangan pekerjaan, sistem ekonomi dan tingkat kelahiran atau kematian.
Kedua, faktor kemampuan individu. Faktor kemampuan individu ini dapat ditinjau dari faktor pendidikan
(tingkat pengetahuan dan pengalaman), faktor etos kerja (perilaku, kebudayaan dan nilai-nilai sosial
individu) dan faktor kemujuran namun hal ini mempunyai peran yang sangat kecil dalam keberhasilan
seseorang.

Anda mungkin juga menyukai