Anda di halaman 1dari 12

Fungsi Stratifikasi Sosial &

Mobilitas Sosial Sebagai Faktor


Perubahan Dalam Stratifikasi Sosial
ANTROPOLOGI Pertemuan ke-6
KELAS X BHS1 & BHS 2

Oleh : Nunik Tri Lestari, S.Pd.


 Stratifikasi sosial mempunyai fungsi sebagai
berikut.
 1. Stratifikasi sosial merupakan alat bagi
masyarakat untuk mencapai beberapa tugas
utama, dengan jalan mendistribusikan prestise
F. Fungsi atau hak-hak dalam jumlah yang berbeda bagi
Stratifikasi setiap strata yang ada.
Sosial  2. Stratifikasi sosial menyusun dan mengatur serta
mengawasi hubungan diantara anggota
masyarakat.
3. Stratifikasi sosial mempunyai fungsi pemersatu
dengan mengoordinasikan unit-unit yang ada dalam
struktur sosial.
4. Stratifikasi sosial mengategorikan manusia dalam
strata yang berbeda sehingga memudahkan manusia
untuk saling berhubungan diantara mereka.
G. Mobilitas
Sosial
sebagai 1. Pengertian
Faktor Mobilitas berasal dari bahasa Latin yaitu mobilis
yang artinya mudah bergerak atau mudah
Perubahan dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang lain.
dalam Dengan kata lain, mobilitas berarti gerak atau
perpindahan.
Stratifikasi Sementara itu, pengertian sosial mengindikasikan
Sosial bahwa gerak atau perpindahan yang dimaksud
adalah menyangkut manusia, baik sebagai individu
maupun kelompok.
Menurut Soerjono Soekanto, gerak sosial mobility
merupakan suatu gerak dalam stuktur sosial, yaitu
pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu
kelompok sosial.
Dengan demikian, mobilitas sosial dapat diartikan
sebagai perpindahan posisi seseorang atau
sekelompok orang dari satu kedudukan ke
kedudukan yang lain.
a. Mobilitas Sosial Vertikal
Jenis-jenis
Mobilitas sosial vertikal, yaitu perpindahan
Mobilitas individu atau kelompok dari satu kedudukan sosial
Sosial ke kedudukan sosial lain yang tidak sederajat.
Contohnya adalah sebagai berikut.
1) Seorang guru diangkat menjadi kepala
sekolah.
2) Seorang kepala sekolah turun menjadi guru
biasa.
3) Penurunan pangkat seorang pegawai karena
melakukan pelanggaran.
Sesuai dengan arah
pergerakannya, mobilitas sosial
vertikal dibagi menjadi dua,
yaitu mobilitas sosial vertikal
naik (social climbing) dan
mobilitas sosial vertikal turun
(social sinking).
Mobilitas sosial vertikal naik (social
climbing) memiliki dua bentuk, yaitu sebagai
berikut.
1) Masuknya individu-individu yang
mempunyai kedudukan rendah ke dalam
kedudukan yang lebih tinggi, dimana
Mobilitas kedudukan tersebut telah tersedia.
Contohnya adalah seorang kepala
sosial sekolah diangkat menjadi kepala dinas.
vertikal naik 2) Pembentukan suatu kelompok baru,
kemudian ditempatkan pada derajat yang
lebih tinggi dari kedudukan pembentuk
kelompok tersebut. Contohnya, pengurus
organisasi yang dibentuk melalui rapat
para anggota.
Mobilitas vertikal turun (social sinking) juga
memiliki dua bentuk utama, yaitu sebagai
berikut.
1) Turunnya kedudukan individu ke
kedudukan yang lebih rendah derajatnya.
Misalnya, seorang polisi dipecat karena
Mobilitas melakukan tindak pidana.
vertikal 2) Turunnya derajat sekelompok individu
turun yang dapat berupa disintegrasi dalam
kelompok sebagai kesatuan. Contohnya,
suatu rezim dalam kekuasaan suatu
negara. Contoh lainnya adalah
pemberhentian dewan direksi dalam
suatu perusahaan karena dianggap gagal
dalam mengelola perusahaan.
Seseorang dapat megalami perubahan dari kedudukan
yang rendah ke dalam kedudukan yang lebih tinggi.
Hal ini dapat disebabkan oleh bermacam-macam hal,
seperti pendidikan, penghasilan, atau kedudukan.
Pada umumnya, seseorang akan mengalami mobilitas
secara bersamaan dalam berbagai faktor.
Misalnya, seorang yang naik jabatannya secara
otomatis dia juga akan memperoleh penghasilan yang
lebih tinggi dan memiliki nilai prestise yang lebih
tinggi pula.
Dalam mobilitas sosial vertikal, terdapat prinsip umum yang berlaku,
yaitu sebagai berikut.
1) Tidak ada satu pun masyarakat yang mutlak tertutup terhadap
mobilitas sosial vertikal.
2) Seberapa pun terbukanya masyarakat terhadap mobilitas sosial,
terkadang tetap ada hambatan-hambatan karena jika tanpa
hambatan, maka tidak akan ada stratifikasi sosial yang menjadi ciri
umum setiap masyarakat.
3) Setiap masyarakat pasti memiliki tipe mobilitas sosial vertikal sendiri,
tidak ada tipe yang berlaku umum bagi setiap masyarakat.
4) Laju mobilitas sosial disebabkan oleh faktor ekonomi, politik, dan
pekerjaan yang berbeda-beda.
5) Mobilitas sosial yang disebabkan oleh faktor ekonomi, politik, dan
pekerjaan, tidak menunjukkan adanya kecenderungan yang kontinu
tentang bertambah atau berkurangnya laju mobilitas sosial.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai