PENDAHULUAN
Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan kontak sekunder. Interaksi
sosial secara langsung apabila tanpa melalui perantara misal nya A dan B
bercakap cakap termasuk interaksi sosial secara langsung. Sedangkan kalau A
titip salam ke C lewat B dan B meneruskan kembali Ke A, ini termasuk contoh
interaksi sosial tidak langsung.
Faktor yang mendasari terjadi nya interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti,
identifikasi, simpati dan empati. Imitasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh
fakor meniru orang lain. Sugesti adalah interaksi sosial yang didasari oleh
adanya pengaruh. Identifikasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor
adanya individu yang mengidentikkan (menjadi sama) dengan pihak yang lain.
Simpati adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor rasa tertarik atau kagum
pada orang lain. Empati adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor dapat
merasakan apa yang dirasakan orang lain,lebih dari simpati.
1
BAB 2
PEMBAHASAN
Mobilitas sosial yang sering disebut dengan istilah gerakan sosial (Sosial
mobility) adalah gerakan di dalam struktur sosial ang merupakan pola-pola
tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Misalnya, seorang
guru yang beralih pekerjaan menjadi pedagang atau pemilik buku, ini berarti ia
melakukan gerak sosial. Gerak sosial ini tidak hanya terjadi pada individu-
individu perorangan saja, tetapi memungkinkan juga terjadi pada kelompok –
kelompok manusia.
2
Di dalam bahasa indonesia, mobilitas berarti gerak. Mobilitas sosial (sosial
mobility) adalah suatu gerak dalam struktur sosial (sosial structure). Dengan kata
lain, mobiitas sosial dapat diartikan sebagai proses perpindahan sosial atau gerak
lain. Oleh karena itu, mobilitas sosial di sebut juga sebagai proses perpindahan
sosial atau gerak sosial. Berikut pengertian mobilitas sosial menurut beberapa
ahli sosiologi.
3
c. Macam-macam mobilitas sosial
Mobilitas sosial vertikal, yaitu perpindahan individu atau objek dari suatu
kedudukan sosial lainya yang tidak sederajat. Mobilitas sosial jenis ini, dibedakan
menjadi dua, yaitu :
1) Moblitas sosial naik (social climbing mobilty atau upward mobility) Bentuk
social climbing, yaitu:
(b). Membentuk kelompok baru dan mendapatkan posisi yang lebih tinggi.
1). Mobiitas vertikal terjadi pada masyarakat yang menganut sistem pelapisan
sosial terbuka atau tertutup.
4
2). Mobilitas vertikal terjadi menurut norma dan nilai yang berlaku dalam
masyarakat yang bersangkutan.
3. setiap masyarakat memiliki ciri-ciri yang khas utuk mengatur gerak sosial
vertikal.
4. laju gerak sosial di sebabkan oleh faktor ekonomi, politik, dan sejenis
pekerjaan.
b). Mobilitas sosial horizontal, yaitu peralihan individu atau kelompok sosial dari
suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lain nya yang sederajat. Contoh: pak
Dedi seorang penjual mie ayam, suatu ketika ia memutuskan untuk berganti
profesi menjadi seorang penjual soto. Tujuan mobilitas sosial horizontal yaitu;
c). Mobilitas sosial lateral, yaitu perpindahan orang orang, baik secara
peorangan maupun kelompok, dari satu unit wilayah ke wilyah lain dan
5
secara tidak langsung mengubah status sosial seseorang. contoh: transmigrasi
urbanisasi dan migrasi.
a). Mobilitas intragenerasi merupakan mobilitas vertikal dalam generasi itu sediri.
Mobilitas tipe ini dapat terjadi dalam dua bentuk yaiu;
(1). Mobilitas intragenerasi ke atas, contoh nya: pangkat naik dari golongan IV A
ke golongan IV B.
(2). Mobilitas intrageneasi ke bawah, contoh nya: pangkat seorang prajurit yang di
turunkan karena ia melakukan tindaan indisiplinier.
b). Mobilitas antargenerasi adalah perbedaan status yang di capai seseorang dari
status orang tua nya.
Dampak mobilitas sosial bagi masyarakat terdiri dari dua macam, yaitu
sebagai berikut.
6
1) Memotivasi seseorang untuk lebih maju
Adanya peluang untuk melakukan mobilitas sosial keatas dapat memotivasi
seseorang agar dapat mencapai status sosial yang lebih tinggi. Ketika
seseorang mencapai staatus sosial yang tinggi, maka akan diiringi oleh
beberapa keuntungan dalam masyarakat.
2) Mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik
Adanya mobilitas sosial mendorong seseorang untuk mengubah pola
perilakunya, yang akan memotifasi terjadinya perubahan sosial pada individu
dalam masyarakat demi mencapai tujuan hidupnya.
3) Meningkatkan integrasi sosial
Terjadinya mobilitas sosial dapat mendorong integrasi sosial. Seseorang akan
melakukan penyesuaian terhadap nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku
dalam kelompok sosial.
7
b. Timbulnya gangguan psikologis apabila seseorang turun dari jabatannya yang
disebut post power syndrome.
c. Timbulnya frustasi atau putus asa dan malu bagi orang-orang yang ingin naik
ke lapisan atas, namun tidak dapat mencapainya.
a. Faktor struktural
Struktural masyarakat sangat terbuka. Orang miskin dapat mengalami
mobiltas sosial setinggi-tingginya karena mobilitas sosial masyarakat
indonesia bukan berdasarkan keturunan melainkan prestasi.
b. Faktor individu
Setiap individu memiliki perbedaan dalam hal sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang relatif setara belum tentu berhasil dalam melaksanakan
mobilitas sosial keatas.
c. Faktor sosial
Setiap perjuangan diawali dari ketidapuasan. Ketidakpuasan akan status
sosial mendorong manusia untuk terus berjuang segigih-gigihnya kalian tentu
juga ingin meningkatkan status sosialmu. Orangtuamu juga selalu beresan
supaya kalian belajar giat.
d. Faktor ekonomi
Keadaan ekonomi akan menjadi pendorong terjadinya mobilitas sosial.
Keadaan ekonomi yang baikmemudahkan individu dan kelompok melakuan
mobilitas sosial .
e. Faktor politik
Bangsa indonesia patut bersyukur karena memiliki stabilitas politik yang
baik. Kondisi negara yang aman dan damai sehingga para pemimpin dapat
menjalankan roda pembangunan yang baik.
f. Kemudahan dalam akses pendidikan
8
Jika pendidikan berkualitas mudah didapat, tentu mudah juga untuk
melakukan pergerakan / mbilitas dngan berbekal ilmu yang di perolehnya.
Sebaiknya, kesulitan dalam mengakses pendidikan yang bermutu menjadian
orang tak menjalani pendidikan yang bagus, seerta sulit untuk merubah status
karena kurangnya penguasaan ilmu pegetahuan.
a. Kemiskinan
Salah satu penyebab kemiskinan adalah pendidikan yang rendah. Masyarakat
yang berpendidikan rendah berpengaruh terhadap kualitas sumber daya
manusia. Akibatya, tingkah kemudahan untuk mendapatkan pekerjaan
terbatas.
b. Diskriminasi.
Diskrimnasi berarti pembedaan perlakuan karena alasan perbedaan suku, ras,
agama, golongan.