Anda di halaman 1dari 11

MOBILITAS

PLURALITAS
KONFLIK DAN INTEGRASI

Kelas 8B
Kelompok tiga
Ketua kelompok:
Alana malika quinn (no absen 03)
Anggota:
Anggrini destiani savitri (no abesn 11)
Nazwa salsabila lubis (no absen 39)
Nayla fitriani (noabsen 38)
Feby febrianti (no absen 27)
Siti almeyra hendrian (no abesn 43)
DAFTAR ISI
A. Mobilitas sosial
1. Pengertian mobilitas sosial
2. Bentuk bentuk mobilitas sosial
3. Faktor faktor pendorong dan penghambat
Mobilitas sosial
4. Dampak mobilitas sosial

B. Pluralitas masyarakat indonesia


1. Perbedaan agama
2. Perbedaan budaya
3. Perbedaan suku bangsa
4. Peran dan fungsi keragaman budaya

C. Konflik dan integrasi dalam kehidupan sosial


1.Konflik dalam kehidupan sosial
2.Integrasi sosial
A. MOBILITAS SOSIAL
1. PENGERTIAN MOBILITAS SOSIAL
Mobilitas sosial atau gerak sosial adalah perubahan, pergeseran,
peningkatan ataupun penurunan status dan peran anggotanya.
Secara etimologis, kata mobilitas tejemahan dari kata mobility yang
berkata dasar mobile (Bahasa Inggris). Kata mobile berarti aktif, giat,
gesit, sehingga mobility adalah gerakan. Secara harfiah, social
mobility berarti gerakan dalam masyarakat. Jadi, mobilitas sosial
adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari
lapisan yang satu ke dalam lapisan yang lain.
Struktur sosial mencakup sifat hubungan antara individu dalam
kelompok dan hubungan antara individu dengan kelompoknya.
Apabila seorang guru kemudian pindah dan beralih pekerjaan
menjadi pemilik toko buku berarti dia melakukan gerak sosial.
Dan juga apabila seseorang yang semula mendapat gaji bulanan
yang sedikit kemudian pindah pekerjaan karena tawaran denga gaji
yang lebih tinggi. Proses tadi tidak saja terbatas pada individu-
individu saja, tetapi mungkin juga pada kelompok-kelompok sosial.
Misalnya suatu golongan minoritas dalam masyarakat berasimilasi
dengan golongan mayoritas.
2. BENTUK BETUK MOBILITAS SOSIAL
Dilihat dari arah pergerakannya terdapat dua bentuk mobilitas
sosial, yaitu:
A. Mobilitas Vertikal Mobilitas vertikal adalah perpindahan status
sosial yang dialami seseorang atau sekelompok orang pada
lapisan sosial yang berbeda. Mobilitas vertikal mempunyai dua
bentuk yang utama yaitu:

1) Mobilitas vertikal ke atas (social climbing) adalah


mobilitas yang terjadi karena adanya peningkatan
status atau kedudukan seseorang. Adapun
penyebabnya adalah melakukan peningkatan prestasi
kerja dan menggantikan kedudukan yang kosong
akibatadanya proses peralihan generasi.
2) Mobilitas vertikal ke bawah (social sinking) merupakan
proses penurunan status atau kedudukan seseorang.
Proses social sinking sering kali menimbulkan gejolak
psikis bagi seseorang karena ada perubahan pada hak
dan kewajibannya. Penurunan itu berupa turunnya
kedudukan seseorang ke kedudukan lebih rendah atau
tidak dihargainya lagi suatu kedudukan sebagai lapisan
sosial. Penyebabnya adalah berhalangan tetap atau
sementara, memasuki masa pensiun, berbuat
kesalahan fatal yang menyebabkan diturunkan atau
dipecat dari jabatannya.
2. Mobilitas horizontal
Mobilitas Horizontal adalah perpindahan status social, seseorang atau
sekelompok orang dalam lapisan sosial yang sama.
Dengan kata lain mobilitas horizontal merupakan peralihan individu
atau obyek-obyek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke
kelompok sosial lainnya yang sederajat.
Ciri utama mobilitas horizontal adalah tidak terjadi perubahan dalam
derajat kedudukan seseorang dalam mobilitas sosialnya. Mobilitas
sosial horizontal dibedakan menjadi dua bentuk, antara lain yaitu:
3. Faktor pendorong dan penghambat mobilitas sosial
Faktor pendukung

- Faktor struktual
Faktor struktural merupakan jumlah relatif dari kedudukan
tinggi yang bisa dan harus diisi serta kemudahan untuk
memperolehnya. Contoh faktor struktural yaitu
ketidakseimbangan jumlah lapangan kerja yang tersedia
dibandingkan dengan jumlah pelamar kerja.

- Faktor induvidual
Faktor individu merupakan kualitas seseorang baik dari segi
pendidikan, penampilan, kecakapan, hingga keahlian.
terkait dengan kualitas individu yang dilihat dari segi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Manusia ‘kan dilahirkan dalam
status sosial yang dimiliki orang tuanya tuh. Nah, jika seseorang tidak
puas dengan status sosial yang diwariskan, ia dapat berusaha untuk
mencapai status sosial yang lebih tinggi. Sampai saat ini, pendidikan
masih dianggap sebagai social elevator atau sarana yang dapat
membuat orang menjadi pribadi yang lebih berkualitas dan
meningkatkan status sosialnya di masyarakat.
- Faktor ekonomi
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, bahwa kondisi ekonomi juga
salah satu faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial. Misalnya, di
daerah dengan ekonomi sulit, masyarakatnya akan terdorong
urbanisasi ke kota secara besar-besaran dengan harapan
mendapatkan kehidupan ekonomi yang lebih baik.

- Faktor sosial
- Politik
- Kemudahan dalam akses pendidikan

Faktor penghambat
- Kemiskinan
Bagi masyarakat yang miskin akan sangat sulit untuk
menggerakkan statusnya ke atas. Karena keadaan ekonomi yang
serba kekurangan sehingga kemiskina temasuk faktor
penghambat mobilitas sosial.
- Diskriminasi
Diskriminasi adalah pembedaan perlakuan terhadap sesama warga
negara karena alasan perbedaan golongan, suku, ekonomi, agama,
warna kulit, dan sebagainya. Diskriminasi merupakan bentuk tidak
menghargai keberagaman yang ada. Diskriminasi ini juga menjadi faktor
penghambat terjadinya mobilitas sosial di masyarakat.

4. Dampak mobilitas sosial

Anda mungkin juga menyukai