Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGANTAR SOSIOLOGI
Mobilitas Sosial
Dosen Pengampu: Zoher Helmiy M.pd

Oleh Kelompok 4:

MUHAMMAD GHAFFAR MABRORY(2207060042)

IRMA WIWIN HELMAYANI(2207060033)

MUHAMMAD AMROZI(2207060044)

AHMAD SYUHADA’(2207060045)

NITAYANI(2207060036)

PRODI PENDIDIKAN SOSIOLOGI


FAKULTAS PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDATUL ULAMA’ NTB

2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “MOBILITAS SOSIAL” ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk


memenuhi tugas pada mata kuliah PENGANTAR SOSIOLOGI.
Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk membahas tentang
“MOBILITAS SOSIAL”.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Zoher Helmiy


M.pd, selaku dosen pengampu pada mata kuliah Pengantar Sosiologi
yang telah memberikan tugas ini sehingga kita dapat menambah
wawasan dan ilmu pada mata kuliah ini. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Mataram,20 November 2022

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................3

BAB I
PENDAHULUAN............................................................................................4

A. Latar Belakang...............................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................5
C. Tujuan Masalah..................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian mobilitas sosial ............................................................6


B. Bentuk-bentuk mobilitas sosial.......................................................6
C. Faktor-faktor pendorong mobilitas sosial.....................................8
D. Faktor-faktor penghambat mobilitas sosial..................................8
E. Dampak mobilitas sosial..................................................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mobilitas sosial merupakan gerak sosial atau perpindahan sosial yang


mencakup status dan peran seseorang untuk dapat beralih menjadi gerak
sosial vertikal atau horizontal (Sari, 2016:3). Mobilitas sosial dapat terjadi
pada individu ataupun pada antargenerasi dalam sebuah keluarga. Tipe-
tipe gerak sosial ada dua macam yaitu gerak sosial yang horizontal dan
vertikal. Gerak sosial horizontal merupakan peralihan individu dari suatu
kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. Gerakan
sosial vertikal perpindahan individu dari suatu kedudukan sosial ke
kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat (Soekanto, 2012:219–220).
Sementara itu, dalam penelitian mobilitas yang terjadi pada sebuah
keluarga yang dilihat adalah mobilitas antargenerasi dalam keluarga
tersebut, yaitu perubahan status yang terjadi antara generasi orang tua
dengan generasi anak.

Jika berbicara mengenai mobilitas sosial antargenerasi, maka mobilitas


antargenerasi ditandai oleh perkembangan atau peningkatan taraf hidup
dalam suatu garis keturunan yang tidak hanya menunjuk pada kedudukan
(status) sosial dari satu generasi ke generasi berikutnya (Setiadi dan Kolip,
2011:515). Penelitian-penelitian mengenai mobilitas antargenerasi
membahas mobilitas yang terjadi pada berbagai ragam keluarga, seperti
penelitian yang dilakukan oleh Sari (2016) menemukan bahwa “Mobilitas
sosial vertikal naik, vertikal turun, dan horizontal telah terjadi dalam
keluarga petani suburban. Saluran mobilitas sosial dalam keluarga petani
yang telah terjadi adalah saluran mobilitas pendidikan”.

Selanjutnya, penelitian mobilitas antargenerasi dalam jenis keluarga


lainnya terdapat dalam penelitian yang dilakukan oleh Asikin (2013)
diungkapkan bahwa “Mobilitas antargenerasi dalam keluarga masyarakat
betawi adalah berdasarkan kepemilikan tanah, semakin sedikit tanah yang
dimiliki dalam satu generasi terakhir, maka mobilitas yang terbentuk

4
adalah mobilitas antargenerasi vertikal turun”. Kemudian, dalam penelitan
yang dilakukan oleh Sukoco (2013) mengenai mobilitas antargenerasi
dalam keluarga keturunan transmigran mengungkapkan bahwa “Mobilitas
sosial ekonomi yang terjadi pada keturunan transmigran mengarah kepada
mobilitas menurun dan horizontal”.

B. Rumusan Masalah
a) Apa pengertian mobilitas sosial?
b) Bagaiamana bentuk-bentuk mobilitas sosial?
c) Apa faktor-faktor pendorong mobilitas sosial?
d) Apa faktor-faktor penghambat mobilitas sosial?
e) Apa dampak mobilitas sosial?

C. Tujuan Masalah
a) Agar mengetahui pengertian mobilitas sosial
b) Agar mengetahui bentuk-bentuk mobilitas sosial
c) Agar mengetahui faktor-faktor pendorong mobilitas sosial
d) Agar mengetahui faktor-faktor penghambat mobilitas sosial
e) Agar mengetahui dampak mobilitas sosial

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian mobilitas sosial


Mobilitas sosial atau gerak sosial adalah perubahan, pergeseran,
peningkatan ataupun penurunan status dan peran anggotanya. Secara
etimologis, kata mobilitas tejemahan dari kata mobility yang berkata dasar
mobile (Bahasa Inggris). Kata mobile berarti aktif, giat, gesit, sehingga
mobility adalah gerakan. Secara harfiah, social mobility berarti gerakan dalam
masyarakat. Jadi, mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau
sekelompok orang dari lapisan yang satu ke dalam lapisan yang lain.1
Menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack, mobilitas sosial
adalah suatu gerak dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tetentu yang
mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat
hubungan antara individu dalam kelompok dan hubungan antara individu
dengan kelompoknya. Apabila seorang guru kemudian pindah dan beralih
pekerjaan menjadi pemilik toko buku berarti dia melakukan gerak sosial. Dan
juga apabila seseorang yang semula mendapat gaji bulanan yang sedikit
kemudian pindah pekerjaan karena tawaran denga gaji yang lebih tinggi.
Proses tadi tidak saja terbatas pada individu-individu saja, tetapi mungkin juga
pada kelompok-kelompok sosial. Misalnya suatu golongan minoritas dalam
masyarakat berasimilasi dengan golongan mayoritas.2

B. Bentuk-bentuk mobilitas sosial


Dilihat dari arah pergerakannya terdapat dua bentuk mobilitas
sosial, yaitu:
1) Mobilitas Vertikal
Mobilitas vertikal adalah perpindahan status sosial yang
dialami seseorang atau sekelompok orang pada lapisan
sosial yang berbeda. Mobilitas vertikal mempunyai dua
bentuk yang utama yaitu:
 Mobilitas vertikal ke atas (social climbing) adalah
mobilitas yang terjadi karena adanya peningkatan
status atau kedudukan seseorang. Adapun
penyebabnya adalah melakukan peningkatan

1
Babun Ni’matur Rohmah, Dan Riska Ayu Purnama Sari, Tingkat Perubahan Kesejahteraan
Ekonomi Keluarga Buruh Migran, Jurnal Penelitian Ilmiah Intaj, 2017, 126
2
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1982),
219.

6
prestasi kerja dan menggantikan kedudukan yang
kosong akibat adanya proses peralihan generasi.
 Mobilitas vertikal ke bawah (social sinking)
merupakan proses penurunan status atau kedudukan
seseorang. Proses social sinking sering kali
menimbulkan gejolak psikis bagi seseorang karena
ada perubahan pada hak dan kewajibannya.
Penurunan itu berupa turunnya kedudukan
seseorang ke kedudukan lebih rendah atau tidak
dihargainya lagi suatu kedudukan sebagai lapisan
sosial. Penyebabnya adalah berhalangan tetap atau
sementara, memasuki masa pensiun, berbuat
kesalahan fatal yang menyebabkan diturunkan atau
dipecat dari jabatannya.3
2) Mobilitas Horizontal
Mobilitas Horizontal adalah perpindahan status sosial
seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan sosial yang
sama. Dengan kata lain mobilitas horizontal merupakan
peralihan individu atau obyek-obyek sosial lainnya dari
suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang
sederajat. Ciri utama mobilitas horizontal adalah tidak
terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang
dalam mobilitas sosialnya. Mobilitas sosial horizontal
dibedakan menjadi dua bentuk, antara lain yaitu:
 Mobilitas sosial antar wilayah geografis. Gerak
sosial ini adalah perpindahan individu atau
kelompok dari satu daerah ke daerah lain seperti
transmigrasi, urbanisasi, dan migrasi.
 Mobilitas antargenerasi, secara umum berarti
mobilitas dua generasi atau lebih misalnya generasi
ayah-ibu, generasi anak, generasi cucu, dan
seterusnya. Mobilitas ini ditandai dengan
perkembangan taraf hidup, baik naik atau turun
dalam suatu generasi. Penekanannya bukan pada
perkembangan keturunan itu sendiri melainkan pada
perpindahan status sosial suatu generasi ke
generasi.4

C. Faktor-faktor pendorong mobilitas sosial


3
Babun Ni’matur Rahmah, Dan Riska Ayu Purnama Sari, Tingkat Perubahan ….., 126.
4
4 Babun Ni’matur Rahmah, Dan Riska Ayu Purnama Sari, Tingkat Perubahan ….., 127.

7
Faktor pendorong mobilitas sosial antara lain sebagai berikut:

1. Kependudukan (Demografi)
Semakin padat jumlah penduduk maka semakin berkurangnya
lahan pekerjaan dan pemukiman, sehingga hal ini yang
mengakibatkan seseorang berpindah tempat ke tempat lain untuk
mencari pekerjaan dan pemukiman.
2. Status Sosial
Status sosial ini berkaitan dengan status sosial yang sama dengan
orang tua. Ia tidak akan pernah berfikir bahwa orang tuanya
miskin atau kaya karena ia tidak dapat menolak kedudukan orang
tuanya sekarang. Jika ia tidak puas dengan kedudukan yang sama
dengan orang tuanya, ia akan berusaha untuk menduduki
kedudukan yang lebih tinggi dari sebelumnya dengan
menggunakan kemampuannya.
3. Situasi Politik
Situasi politik akan mendorong seseorang untuk malakukan
mobilitas sosial. Jika kondisi politik suatu negara tidak kondusif
sehingga ia terdorong untuk melakukan mobilitas sosial.
4. Keinginan Untuk Melihat Daerah Lain
Keinginan untuk melihat daerah lain ini akan menyebabkan
tejadinya mobilitas sosial secara geografis. Contohnya pariwisata,
studi banding, dan kunjungan kerja.
5. Keadaan Ekonomi Mobilitas sosial
geografi ini sering tejadi apabila SDA di daerah penduduk padat
yang sudah tidak mampu mencukupi kebutuhan untuk hidupnya.
Sehingga penduduk tersebut akan melakukan mobilitas sosial
dengan mencari lahan yang subur di daerah lain.

D. Faktor-faktor penghambat mobilitas sosial


Faktor penghambat mobilitas sosial antara lain yaitu sebagai berikut:
1. Diskriminasi Kelas Adanya sistem kelas yang tertutup dalam
suatu masyarakat, akan dapat menghalangi mobilitas sosial keatas
yang membatasi keanggotaan suatu organisasi tetentu dengan
berbagai macam syarat dan ketentuan yang ada. Sehingga sangat
terbatas orang yang dapat masuk kedalam organisasi tersebut. Hal
inilah yang akan menghambat terjadinya perpindahan status
seseorang dalam masyarakat.
2. Kemiskinan Bagi masyarakat yang miskin akan sangat sulit
untuk menggerakkan statusnya ke atas. Karena keadaan ekonomi
yang serba kekurangan sehingga kemiskina temasuk faktor
penghambat mobilitas sosial.

8
3. Perbedaan Jenis Kelamin Perbedaan jenis kelamin dalam suatu
masyarakat akan sangat berpengaruh meningkatkan statusnya.
Seorang pria kedudukannya akan lebih tinggi dari pada seorang
wanita. Sehingga perbadaan jenis kelamin merupakan salah satu
faktor penghambat mobilitas sosial.
4. Kebudayaan Kebudayaan yang bersifat tradisional akan menjadi
penghambat terjadinya mobilitas sosial. Berbeda dengan
masyarakat modern yang cenderung memberikan peluang
terjadinya mobilitas sosial dalam masyarakat karena telah
didukung dengan kemajuan IPTEK.
5. Pengaruh Sosialisasi Yang Kuat Sosialisasi yang sangat kuat
dalam masyarakat akan menghambat proses mobilitas sosial
dalam masyarakat tersebut, terutama berkaitan dengan nilai-nilai
dan adat yang berlaku dalam masyarakat.

E. Dampak-dampak mobilitas sosial


Setiap mobilitas sosial akan menimbulkan peluang terjadinya
penyesuaian-penyesuaian atau sebaliknya akan menimbulkan konflik.
Menurut Horton dan Hunt (1987), ada beberapa konsekuensi negatif dari
adanya mobilitas sosial vertikal, diantaranya adanya kecemasan akan tejadi
penurunan status bila terjadi mobilitas menurun dan timbulnya ketegangan
dalam mempelajari peran baru dari status jabatan yang meningkat. Diantara
dampak dari mobilitas sosial antara lain:
a. Dampak positif

Dampak positif dari mobilitas sosial adalah mendorong seseorang


untuk lebih maju. Terbukanya kesempatan untuk pindah dari strata ke
strata yang lain menimbulkan motivasi yang tinggi pada diri seseorang
untuk maju dan berprestasi agar memperoleh status yang lebih tinggi.
Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial
masyarakat kearah yang lebih baik.

Terjadinya mobilitas sosial dalam suatu masyarakat dapat


meningkatkan integrasi sosial. Misalnya, ia akan menyesuaikan diri
dengan gaya hidup, nilai-nilai dan norma-norma yang dianut oleh
kelompok dengan status sosial yang baru sehingga tecipta integrasi sosial.

b. Dampak negatif
Dampak negatifnya adalah konflik yang ditimbulkan oleh mobilitas
sosial dibedakan menjadi 3 bagian antara lain:
 Konflik antarkelas
Dalam masyarakat tedapat lapisan-lapisan. Kelompok dalam
lapisan tersebut disebut kelas sosial. Apabila terjadi perbedaan

9
kepentingan antarkelas sosial maka bisa memicu terjadinya
konflik antar kelas.
 Konflik antarkelompok sosial
Konflik yang menyangkut antara kelompok satu dengan
kelompok yang lainnya. Konflik ini dapat berupa konflik antara
kelompok sosial yang masih tradisional dengan kelompok
sosial yang modern dan suatu kelompok sosial tertentu tehadap
kelompok sosial yang lain yang memiliki wewenang.
 Konflik antargenerasi
Yaitu konflik yang terjadi karena adanya benturan nilai dan
kepentingan antara generasi yang satu dengan generasi yang
lain dalam mempertahankan nilai-nilai lama dengan nilai-nilai
baru yang ingin mengadakan perubahan.5

BAB III

PENUTUP
5
Babun Ni’matur Rahmah, dan Riska Ayu Purnama Sari, Tingkat Perubahan ……., 127-128

10
A. Kesimpulan

Dapat disimpulkan dari uraian di atas bahwa Mobilitas sosial atau gerak
sosial adalah perubahan, pergeseran, peningkatan ataupun penurunan status
dan peran anggotanya. Secara etimologis, kata mobilitas tejemahan dari kata
mobility yang berkata dasar mobile (Bahasa Inggris). Kata mobile berarti
aktif, giat, gesit, sehingga mobility adalah gerakan. Secara harfiah, social
mobility berarti gerakan dalam masyarakat. Jadi, mobilitas sosial adalah
perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke
dalam lapisan yang lain.

Adapun bentuk-bentuk mobilitas sosial yaitu adalah Mobilitas Vertikal


Mobilitas vertikal adalah perpindahan status sosial yang dialami seseorang
atau sekelompok orang pada lapisan sosial yang berbeda,sedangkan bentuk
mobilitas sosial horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau
sekelompok orang dalam lapisan sosial yang sama.

Adapun juga faktor-faktor pendorong mobilitas sosial


yaitu:kependudukan(demografi),status sosial,situasi politik,keinginan untuk
melihat daerah lain,dan keadaan ekonomi. Sedangkan faktor-faktor
penghambat mobilitas sosial yaitu:diskriminasi kelas,kemiskinan,perbedaan
jenis kelamin,kebudayaan dan pengaruh sosialisasi yang kuat. Sedangkan
dampak mobilitas sosial yaitu dampak posistif dan dampak negatif.

DAFTAR PUSTAKA

11
Babun Ni’matur Rohmah, Dan Riska Ayu Purnama Sari, Tingkat Perubahan
Kesejahteraan Ekonomi Keluarga Buruh Migran, Jurnal
Penelitian Ilmiah Intaj, 2017, 126.
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 1982), 219.
Rawati Pattinasarany, Indera Ratna. 2012. Mobilitas Sosial Vertikal
AntarGenerasi: Kajian Terhadap Masyarakat Kota di Provinsi
Jawa Barat dan Jawa Timur. Depok: FISIP UI.
Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2004. Dasar-
Dasar Demografi. Jakarta: UI
Martono Nanang. 2014. Sosiologi Perubahan Sosial Prespektif Klasik, Modern,
Postmodern, dan Postkolonial. Jakarta: Rajawali Pers.
Soekanto, Soerjono. 2015. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Soyomukti, Nurani. 2016. Pengantar Sosiologi. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA
Agusta, A. (2013). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Mobilitas . eJournal Ilmu
Pemerintahan, vol 1 no 2,pp. 862-874.

12

Anda mungkin juga menyukai