Anda di halaman 1dari 4

Jenis Mobilitas Sosial

Berdasarkan Tipe
 Mobilitas Sosial Vertikal
Yaitu perpindahan individu atau obyek dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya
yang tidak sederajad.
Mobilitas sosial vertikal dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Mobilitas sosial vertikal naik = social climbing mobility = upward mobility
Mobilitas sosial vertikal naik terjadi apabila seseorang mengalami peningkatan
kedudukan menuju tingkatan yang lebih tinggi.
2. Mobilitas sosial vertikal turun = social sinking
Mobilitas sosial vertikal naik terjadi apabila seseorang mengalami penurunan kedudukan

 Mobilitas Sosial Horisontal


Yaitu perpindahan individu atau obyek dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya
yang sederajad.

 Mobilitas Sosial Lateral


Mobilitas Geografis Yaitu perpindahan individu atau obyek dari suatu tempat ke tempat lain yang
berpengaruh pada kedudukan sosialnya
 Mobilitas Sosial Struktural
Meliputi kesatuan yang luas dan kompleks yang disebabkan oleh hal-hal yang positif maupun
negatif.
Berdasarkan Ruang Lingkupnya
 Mobilitas Sosial Intragenerasi
Mobilitas sosial intragenerasi adalah perpindahan kedudukan sosial seseorang atau anggota
masyarakat yang terjadi dalam satu generasi yang sama. Mobilitas intragenerasi terbagi menjadi
dua bentuk umum, yaitu mobilitas intragenerasi naik dan intragenerasi turun.

 Mobilitas Sosial Antar generasi


Mobilitas sosial intergenerasi adalah perpindahan kedudukan sosial yang terjadi di antara
beberapa generasi dalam satu garis keturunan. Mobilitas ini dibedakan menjadi dua, yaitu
mobilitas sosial intergenerasi naik dan mobilitas sosial intergenerasi turun.
Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
Faktor Penyebab Mobilitas Sosial
Faktor penyebab mobilitas sosial dibedakan dalam dua hal, pertama faktor struktur, yaitu faktor
yang menentukan jumlah refatif dari kedudukan tinggi yang harus diisi dan kemudahan untuk
memperolehnya. Faktor struktur ini meliputi, struktur pekerjaan, ekonomi ganda, dan faktor
penunjang dan penghambat mobilitas itu sendiri. Kedua. Kedua, faktor individu, dalam hal ini
termasuk di dalamnya adalah perbedaan kemampuan, orientasi sikap terhadap mobilitas, dan
faktor kemujuran.
 Faktor Struktur
1. Struktur Pekerjaan
Secara kasar aktivitas ekonomi dibedakan dalam dua sektor, yaitu sektor formal dan
sektor informal.Perbedaan aktivitas ekonomi ini jelas akan mempengaruhi tingkat
mobilitas masyarakat yang terlibat di dalamnya. Demikian halnya pada masyarakat yang
aktivitas ekonominya didominasi oleh sektor pertanian dan penghasilan bahan baku
(pertambangan, kehutanan) lebih banyak memiliki status kedudukan rendah, dan sedikit
kedudukan yang berstatus tinggi, sehingga tingkat mobilitasnya rendah.
2. Ekonomi Ganda
Di negara-negara berkembang ternyata perkembangan ekonomi menimbulkan beberapa
jenis dualisme. Pertama, adalah kegiatan-kegiatan atau keadaan ekonomi yang masih
dikuasai oleh unsur-unsur yang bersifat tradisional, dan yang kedua adalah berbagai
kegiatan-kegiatan atau keadaan ekonomi yang masih dikuasai oleh unsur-unsur modern.
Dualisme ekonomi itu dapat kita lihat antara sektor pertanian tradisional, yang dicirikan
oleh tingkat produktivitas yang rendah dan menyebabkan tingkat pendapatan
masyarakat berada pada tingkat yang lazim disebut dengan istilah tingkat pendapatan
subsiten. Sedangkan pada sektor ekonomi modern, dicirikan dengan tipe ekonomi pasar,
dimana kegiatan masyarakat dalam memproduksi sebagian besar ditujukan untuk pasar.
3. Penunjang dan Pengambat Mobilitas
Anak-anak yang berasal dari kelas sosial menengah pada umumnya memiliki pengalaman
belajar yang lebih menunjang mobilitas naik daripada pengalaman anak-anak kelas sosial
rendah. Para sarjana teori konflik berpandangan bahwa ijazah, tes, rekomendasi,
“jaringan hubungan antar teman (merupakan jaringan hubungan antara teman-teman
dekat dalam suatu jenis profesi atau dunia usaha.
Mereka saling tukar-menukar informasi dan rekomendasi menyangkut kesempatan kerja,
sehingga menyulitkan bagi orang-orang luar” untuk dapat menerobosnya), dan
deskriminasi terang-terangan terhadap kelompok ras maupun kelompok etnik minoritas,
serta orang-orang dari kelas sosial rendah untuk melakukan mobilitas naik. Di lain pihak,
fakor penghambat tersebut juga menutup kemungkinan terjadinya mobilitas menurun
bagi kelompok orang dari kelas sosial atas.
Di samping faktor penghambat, terdapat pula faktor penunjang mobilitas yang bersifat
struktural, sebagai misal adanya undang-undang anti deskriminasi, munculnya lembaga-
lembaga latihan kerja baik yang dibiayai oleh pemerintah atau LSM, merupakan faktor
penunjang penting untuk terjadinya mobilitas naik bagi banyak orang dari status sosial
rendah.
 Faktor Individu
1. Perbedaan Kemampuan
2. Perbedaan Perilaku
a) Pendidikan
b) Kebiasaan Kerja
c) Pola Penundaan Kesenangan
d) Kemampuan “Cara Bermain”
e) Pola Kesenjangan Nilai
f) Faktor Keberuntungan/Kemujuran
Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
 Faktor Perubahan Situasi Politik
Situasi politik pada dasarnya adalah kondisi stabilitas pemerintahan termasuk bagaimana
dukungan rakyat pada umumnya terhadap struktur pemerintahan yang baru dalam masyarakat
tersebut. Melalui dorongandorongan politik seorang individu ingin menduduki posisi-posisi
tertentu dalam rangka mengembangkan organisasi politik mereka, biasanya aktivitas ini
didukung oleh orang-orang yang mempunyai kesamaan kepentingan politik.
Dalam struktur pemerintahan biasanya didukung oleh orang-orang parpol yang duduk di dewan
perwakilan rakyat misalnya kedudukan sebagai gubernur, bupati atau walikota, camat, lurah, dan
lain-lain. Inilah contoh faktor- faktor yang mendorong terjadinya mobilitas sosial secara vertikal
dari sisi politik.
 Faktor Perubahan Sosial Budaya
Dalam masyarakat senantiasa terjadi perubahan baik dalam struktur sosial, interaksi sosial,
maupun dalam sistem tata nilai. Perubahanperubahan ini dapat memberikan dorongan kepada
individu dalam masyarakat untuk melakukan penyesuaian terhadap tuntutan perubahan,
sehingga mengakibatkan keinginan yang kuat bagi seorang individu untuk melakukan social
climbing. Kemajuan teknologi misalnya, dapat membuka kemungkinan timbulnya mobilitas ke
atas dan perubahan ideologi dapat menimbulkan stratifikasi baru.
 Faktor Perubahan Ekonomi
Situasi ekonomi dalam masyarakat dapat memberikan dorongan bagi individu ataupun kelompok
individu untuk meningkatkan kedudukan mereka masing-masing. Kondisi ekonomi yang
membaik dapat memberikan dorongan untuk melakukan ekspansi dalam berbagai macam usaha.
Kondisi ekonomi yang buruk juga dapat memengaruhi orang untuk melakukan berbagai macam
tindakan antisipatif dalam mencegah kejadian-kejadian yang tidak mereka inginkan.
 Pertambahan penduduk
Faktor Penghambat Mobilitas Sosial
1. Adanya perbedaan ideologi
2. Adanya perbedaan kepentingan
3. Adanya perbedaan suku dan asal daerah
4. Adanya diskriminasi jenis kelamin
5. Adanya perbedaan ras
Status dan Peranan Mobilitas Sosial
Status dalam Mobilitas Sosial
Menurut Mayor Polak, status dimaksudkan sebagai kedudukan sosial seorang oknum dalam
kelompok serta dalam masyarakat. Status sosial memberi bentuk dan pola pada interaksi
sosial.Sedangkan menurut Ralph Linton, status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajiban yang
dimiliki seorang dalam masyarakatnya. Pemilik status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih
tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan pemilik status sosial rendah.Jadi, status
sosial adalah kedudukan sosial seseorang dalam kelompok masyarakat.

Jenis-Jenis Status Sosial:


1. Status yang digariskan (Ascribed Status), adalah status yang diperoleh secara alami atau
otomatis yang dibawa sejak manusia dilahirkan atau keturunan.
2. Status yang diusahakan (Achieved Status)adalah status yang diperoleh dengan melalui
usaha atau perjuangan sendiri dengan disengaja.
3. Status yang diberikan (Assigned Status)adalah status yang diberikan kepada seseorang
yang telah berjasa memperjuangkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat.
Dalam kehidupan masyarakat sering timbul pertentangan yang dialami seseorang sehubungan
dengan status yang dimilikinya. Konflik status yang timbul dalam masyarakat, antara lain:
Konflik status yang timbul dalam masyarakat,
1. Konflik status individual.
2. Konflik status antar kelompok.
3. Konflik status antar individu.
Peran Mobilitas Sosial
Peran Sosial adalah seperangkat harapan terhadap seseorang yang menempati suatu posisi atau
status sosial. Menurut Levinson, bahwa peranan itu mencakup tiga hal, yaitu:

1. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang
dalam masyarakat.
2. Peranan merupakan konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam
masyarakat.
3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai