1. Dinamika
2. Pengertian Sosial
Dalam buku Soekanto (2013:12) sosial (social) pada ilmu-ilmu sosial mempunyai arti
yang berbeda dengan misalnya istilah “sosial” pada ilmu-ilmu sosial menunjuk pada
objeknya, yaitu masyarakat, sosialisme merupakan suatu ideologi yang berpokok pada
prinsip pemilikan umum (atas alat-alat produksi dan jasa-jasa dalam bidang ekonomi).
Sementara itu, istilah social pada departemen sosial menunjukkan pada kegiatan-kegiatan
di lapangan sosial. Artinya kegiatan-kegiatan yang ditunjukkan untuk mengatasi
persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat dalam bidang kesejahteraan, seperti
misalnya tuna karya, tuna susila, orang jompo, yatim piatu dan lain sebagainya, yang
ruang lingkupnya adalah pekerjaan ataupun kesejahteraan sosial.
Berarti yang dimaksud dengan sosial merupakan suatu hubungan manusia dalam keadaan
yang menghadirkan orang lain dalam kehidupan masyarakat.
3. Interaksi Sosial
Dalam buku Bernard (2004 :33) Manusia merupakan makhluk sosial, dimana manusia
bergantung dan membutuhkan induvidu lain antara makhluk lainnya. Dalam kehidupan
masyarakat, manusia dituntut untuk berinteraksi terdiri dari dua kata, yakni action (aksi)
dan inter (antara). Dalam bukunya Anwar (2013: 194) Interaksi sosail dapat diartikan
sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat
berupa hubungan antara induvidu yang satu dengan induvidu yang lain, antara kelompok
yang satu dengan kelompok yang lain, maupun antara kelompok dengan induvidu.
A. Dinamika Kelas Sosial
Prilaku kelas social dinamis kerna mencerminkan lingkungan yang berubah. Dinamika
kelas social mencerminkan perbedaan kelas antara kelas middle-up and middle-down. Sehingga
terlihat jelas sekali mencoloknya.
Kelas social mengacu pada pengelompokan orang yang sama dalam prilaku mereka
berdasarkan posisi ekonomi mereka di pasar. Kelompok status mencerminkan suatu harapan
komunitas akan gaya hidup dikalangan masing-masing kelas dan juga estimasi social yang
positif atau negative mengenai kehormatan yang diberikan kepada masing-masing kelas.
Max Weber dan Karl Marx, yang dapat dianggap sebagai bapak teori kelas social,
menjelaskan perbedaan tesebut:
Melaui penyederhanaan yang terkesan berlebihan, orang dapat berkata bahw “kelas” di
stratifikasikan menurut hubungan mereka di dalam produksidan perolehan barang, sedangkan
“kelompok status” distratifikasikan” menurut prinsip konsumsi barang yang mereka gambarkan
denagn “gaya hidup” special.
System kelas dan status social ada di dunia. Di inggris dan Negara eropa , konsep itu begitu
penting untuk mengetahui prilaku konsumen. Merek dan toko juga mempunyai kedudukan.
Penempatan kelas social diilustrasiakan oleh bir, suatu produk yang banyak dibeli oleh kelas
menengah kebawah, berlwanan dengan anggur.
Status social dapat dibedakan dua macam menurut proses perkembangannya:
1. Status yang diperoleh atas dasar keturunan.pada umumnya status ini banyak dijumpai pada
masyarakat yang menganut stratifikasi tertutup misalnya masyarakat feudal tau masyarakat
menganut faham rasialisme.
2. Status yang diperoleh atas dasar usahayang disengaja,status ini dalam perolehannya berbeda
dengan status dasar kelahiran kodrat atau keturunan. Status ini lebih bersifat terbuka. Individu
dan anggota masyarakat berhak dan bebas menentukan kehendaknya sendiri dalam memilih
status tertentu sesuai dengan kemampuan sendiri.
Sembilan variable sebagai yang paling penting di dalam arus sosiologis dan penelitian lain yang
berkenaan dengan kelas social.
Kesembilan variable ini diidentifikasi di dalam sintesis yang eberpengaruh dari penelitian kelas
social oleh Gilbert dan Kahl, yang dikelompokkan dengan cara berikut ini:
1. Variable ekonomi.pekerjaan, pendapatan , dan kekayaan mempunyai kepentingan kritis karna
apa yang orang kerjakan unuk nakah tidak hanya menentukan berapa banyak yang harus
dibelanjakan oleh keluarga, tetapi juga sngat penting dalam menentukan kehormatan yang
diberikan kepada anggota keluarga.
2. Variable interaksi. Prestise pribadi, asosiasi, dan sosialisasi adalah inti dari kelas social. Orang
yang mempunyai prestos tinggi bila orang lain mempunyai sikap respek atau hormat kepada
mereka.
Pestis adalah sentiment di dalam pikiran orang yang mungkin tidak selalu mengetahui bahwa
hal itu ada disana.
Asosiasi adalah veriabel yang berkenaan dengan hubungan sehari-hari. Orang mempunyai
hubungan yng erat dengan orang yang suka dengan hal-hal yang sama seperti yang mereka
kerjakan, dengan cara yang sama, dan dengan siapa mereka merasa bahagia.
Sosialisasi adalah proses individu belajar keterampilan, sikap dan kebiasaan untuk berpartisipasi
dalam masyarakat.
3. Variable politik.kekuasaan, kesadaran kelas, dan mobilitas adalah penting untuk mengerti
aspek politik dari system stratifikasi.
Kekuasaan adalah potensi individu atau kelompok untuk menjalankan kehendak mereka atas
orang lain.
Kesadaran kelas mengacu pada ingkat dimana orang di dalam suatu kelas social sadar akan diri
mereka sebagai kelompok tersendiri dengan kepentingan politik dan ekonomi bersama.
Mobilitas dan suksesi adalah konsep kembar yang berhubungan dengan stabilitas atau
instabilitas system stratifikasi.