Anda di halaman 1dari 4

Nama: Ronny efriando sidabariba

NIM: 1440119011
Mata Kuliah: antropologi kesehatan
Judul: Stratifikasi sosial

A. Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosial merupakan suatu konsep dalam sosiologi yang melihat bagaimana anggota
masyarakat dibedakan berdasarkan status yang dimilikinya. Stratifikasi berasal dari kata stratum
yang berarti strata atau lapisan dalam bentuk jamak. Sebagaimana Pitirin A. Sorokin mendefinisikan
stratifikasi sebagai pembedaan penduduk atau anggota masyarakat ke dalam kelas-kelas secara
hierarkis. Sedangkan menurut Bruce J. Cohen sistem stratifikasi akan menempatkan setiap individu
pada kelas sosial yang sesuai berdasarkan kualitas yang dimiliki. Sementara Max Weber
mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu
sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarki menurut dimensi kekuasaan, previllege dan
prestise.

B. Dasar dasar Stratifikasi sosial


1. Dasar kekayaan.Barangsiapa yang mempunyai kekayaan paling banyak, maka orang
tersebut akan masuk ke dalam lapisan atas.
Kekayaan tersebut,contoh dapat kita lihat pada bentuk rumah, kendaraan yang dimiliki, cara
dalam mengenakan pakaian sekaligus bahan pakaiannya, kebiasaan dalamberbelanja barang
yang mahal dan yang lainnya.
2. Dasar kekuasaan dan kewenangan. Barangsiapa yang mempunyai kekuasaan atau yang
memiliki wewenang terbesar, akan masuk ke dalam lapisan atas.
3. Dasar kehormatan.Ukuran kehormatan mungkin saja terlepas dari ukuran-ukuran
kekayaan ataupun kekuasaan. Dinsini seorang individu yang paling disegani dan juga
dihormati akan menempati posisi teratas.
Ukuran semacam ini, masih banyak kita jumpai dalam masyarakat yang masih menjunjung
sistem tradisional. Biasanya mereka merupakan golongan tua atau mereka yang pernah
berjasa pada masa lampau atau dalam kesehariannya.
4. Dasar ukuran ilmu pengetahuan. Ukuran ilmu pengetahuan digunakan oleh masyarakat
yang menghargai akan ilmu pengetahuan tersebut. Namun, ukuran tersebut seringkali
menyebabkan munculnya hal yang berakibat negatif.
Sebab, ternyata bahwa bukanlah mutu ilmu pengetahuan yang menjadi ukuran, namu gelar
dari kesarjanaannya. Telah tentu hal demikian akan memacu segala macam usaha guna
memperoleh gelar, meski cara dalam mencapai gelar tersebut tidak halal.
Dengan penjelasan di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa dasar dari stratifikasi sosial di
dalam masyarakat dikarenakan adanya sesuatu yang berharga, diantaranya yaitu:

 Umur.
 Pekerjaan.
 Pendidikan.
 Keturunan.
 Fisik dan jenis kelamin.
 Kekayaan dan juga penghasilan.
 Kemampuan atau kepandaian.
 Kekuasaan.

C. sifat stratifikasi sosial


1. Stratifikasi sosial tertutup Mobilitas seorang individu guna dapat melaju dari suatu
lapisan sosial tertentu ke dalam lapisan sosial lainnya yang sangat terbatas.
Stratifikasi sosial tertutup biasanya terjadi dalam lingkungan masyarakat yang menetapkan
sistem kasta maupun feodal. Akibat adanya hal tersebut maka kemajuan dalam perilaku juga
sangat lambat.

2. Stratifikasi sosial terbuka Stratifikasi sosial terbuka atau juga disebut dengan atau
Opened Social Stratification akan memungkinkan tiap individu dari segala lapisan dapat
melakukan mobilitas sosial, baik itu dalam mobilitas sosial naik ataupun mobilitas sosial
turun. Stratifikasi sosial terbuka biasanya terjadi dalam lingkungan masyarakat yang modern
serta mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi.

3. Stratifikasi sosial campuran Stratifikasi sosial campuran adalah gabungan dari


stratifikasi sosial terbuka dan tertutup. Sebagai contoh seorang masyarakat bisa bermutasi
untuk bekerja sebagai pimpinan dan tidak memungkinkan untuk menjadi bangsawan atau
tokoh dalam masyarakat. Stratifikasi sosial campuran biasanya terjadi dalam lingkungan
masyarakat yang memiliki susunan yang heterogen.

D. Unsur unsur baku Stratifikasi sosial


1. Kedudukan (Status)
Status atau kedudukan adalah posisi sosial yang merupakan tempat di mana seseorang menjalankan
kewajibankewajiban dan berbagai aktivitas lain, yang sekaligus merupakan tempat bagi seseorang
untuk menanamkan harapan-harapan. Dengan kata lain status merupakan posisi sosial seseorang
dalam suatu hierarki.Ada beberapa kriteria penentuan status seperti dikatakan oleh Talcott Parsons,
yang menyebutkan ada lima criteria yang digunakan untuk menentukan status atau kedudukan
seseorang dalam masyarakat, yaitu kelahiran, mutu pribadi, prestasi, pemilikan, dan otoritas.
Sementara itu, Ralph Linton mengatakan bahwa dalam kehidupan masyarakat kita mengenal tiga
macam status, yaitu ascribed status, achieved status, dan assigned status.

A) Ascribed Status Ascribed status merupakan status yang diperoleh seseorang tanpa usaha tertentu.
Status sosial ini biasanya diperoleh karena warisan, keturunan, atau kelahiran. Contohnya seorang
anak yang lahir dari lingkungan bangsawan, tanpa harus berusaha, dengan sendirinya ia sudah
memiliki status sebagai bangsawan.
B) Achieved Status Status ini diperoleh karena suatu prestasi tertentu. Atau dengan kata lain
status ini diperoleh seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja. Status ini tidak diperoleh
atas dasar keturunan, akan tetapi tergantung pada kemampuan masing-masing dalam
mengejar serta mencapai tujuan-tujuannya. Misalnya seseorang dapat menjadi hakim setelah
menyelesaikan kuliah di Fakultas Hukum dan memenuhi persyaratan-persyaratan yang
memerlukan usaha-usaha tertentu.
C) Assigned Status Assigned status adalah status yang dimiliki seseorang karena jasa-jasanya
terhadap pihak lain. Karena jasanya tersebut, orang diberi status khusus oleh orang atau
kelompok tersebut. Misalnya gelar-gelar seperti pahlawan revolusi, peraih kalpataru atau
adipura, dan lainnya.

2. Peranan (Role)
Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan atau status. Dalam kehidupan di masyarakat,
peranan diartikan sebagai perilaku yang diharapkan oleh pihak lain dalam melaksanakan hak
dan kewajiban sesuai dengan status yang dimilikinya. Status dan peranan tidak dapat
dipisahkan karena tidak ada peranan tanpa status, dan tidak ada status tanpa peranan.
Interaksi sosial yang ada di dalam masyarakat merupakan hubungan antara peranan-peranan
individu dalam masyarakat. Ada tiga hal yang tercakup dalam peranan, yaitu sebagai berikut.

1.Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau kedudukan seseorang
dalam masyarakat
.2.Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam
masyarakat sebagai organisasi.
3. Peranan merupakan perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat.
Setiap manusia memiliki status atau kedudukan dan peranan sosial tertentu sesuai dengan
struktur sosial dan pola-pola pergaulan hidup di masyarakat. Dalam setiap struktur, ia
memiliki kedudukan dan menjalankan peranannya sesuai dengan kedudukannya tersebut.
Kedudukan dan peranan mencakup tiap-tiap unsur dan struktur sosial.

E. MOBILITAS SOSIAL

Mobilitas sosial pada dasarnya adalah perubahan susunan status orang-orang dalam
masyarakat baik secara vertikal maupun secara horizontal. Mobilitas sosial menggambarkan
gerakan perubahan kedudukan dan peran dari orang-orang yang ada dalam masyarakat dari
waktu ke waktu.Secara epistomologis kata mobilitas sosial berasal dari kata mobilis (bahasa
Latin) yang berarti bergerak dan social (bahasa Inggris) yang berarti masyarakat. Jadi
mobilitas sosial berarti gerakan masyarakat. Pada umumnya mobilitas sering diartikan
sebagai suatu proses perpindahan, atau juga suatu pergerakan lapisan atau strata sosial
seseorang maupun kelompok. Mobilitas sendiri ialah sebuah istilah yang memiliki asal dari
bahasa latin, mobilis yang artinya mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang
lainnya. Sedangkan sosial melibatkan seseorang ataupun kelompok warga. Sedangkan secara
harfiah pengertian dari mobilitas sosial yaitu sebagai suatu gerakan yang terjadi karena
berpindah ataupun berubah posisi seseorang atau juga sekelompok orang pada saat yang
berbeda-beda. Tetapi tidak hanya pengertian mobilitas sosial secara umum saja melainkan
masih banyak pengertian mobilitas sosial menurut para ahli. Status yang lebih baik senatiasa
diharapkan setiap orang, termasuk kita yang sekarang sedang giat belajar untuk mencapai
kondisi yang lebih baik di masa datang, secara sederhannya inilah yang dimaksud dengan
proses mobilitas sosial atau perpindahan status sosial. Pada masyarakat modern sering kita
jumpai fenomena-fenomena keinginan untuk pencapaian status sosial yang lebih tinggi
maupun pencapaian penghasilan yang lebih tinggi. Hal tersebut merupakan pendorong
masyarakat untuk melakukan mobilitas sosial demi tercapainya kesejahterahan hidup. Tentu
saja kita sebagai manusia selalu menginginkan yang terbaik seperta halnya status sosial. Dari
definisi-definisi di atas, dapat diambil 3 hal pokok menyangkut mobilitas sosial yaitu
1.Perubahan kelas sosial, baik ke atas maupun ke bawah
2.Dialami oleh manusia baik sebagai individu maupun kelompok
3. Terjadi dampak sosial atas kelas sosial baru yang diperoleh
DAFTAR PUSTAKA

Soekanto, Soerjono. 2003.  Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.


Pattinasarany, I. R. I. (2016). Stratifikasi dan mobilitas Sosial. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Badruzzaman. 2008. Stratifikasi Sosial Masyarakat Sulawesi Selatan, (Online),
(http://bz69elzam.blogspot.com/2008/08/stratifikasi-sosial-masyarakat-sulawesi.html., diakses
pada tanggal 15 april 2020).

Anda mungkin juga menyukai