Anda di halaman 1dari 14

LAPISAN – LAPISAN SOSIAL

MASYARAKAT
KELOMPOK ;2

ANGGOTA;

ZAKIA ULFA
NURUL AKMA
MISNA MAISARAH
HAYATUN NUFUS
SAFIRA

DOSEN PEMBIMBING : Ns.ISNI HIJRIANA M.KEP


PENGERTIAN LAPISAN SOCIAL MASYARAKAT

◦ Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau
pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Definisi sistematik
antara lain dikemukakan oleh Pitirim A. Sorokin yang menyatakan bahwa pelapisan sosial
merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat
(hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan
yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial.
Dasar dan Inti Lapisan Sosial / Stratifikasi
Ada 6 jenis atau dasar pembentuk stratifikasi sosial yang tidak semua orang bisa memilikinya antara lain ;
1. Kekayaan
Kekayaan menjadi dasar pembentuk stratifikasi sosial karena adanya perbedaan kemampuan dalam
memenuhi kebutuhan hidup. Seseorang yang memiliki harta lebih banyak diletakkan di lapisan sosial teratas.
Sebaliknya, seseorang yang tidak berkecukupan akan diletakkan di lapisan paling bawah.
2. Kekuasaan
Kekuasaan menjadi dasar pembentuk stratifikasi sosial karena tidak semua orang bisa menduduki
jabatan yang sama .Hal ini membuat individu yang memiliki kekuasaan ditempatkan di lapisan sosial
atas, seperti Presiden, Menteri, Gubernur, dan sebagainya.
3. Kehormatan
Stratifikasi sosial berdasarkan kehormatan ditempati oleh mereka yang dianggap memiliki kemampuan untuk
memimpin, berjiwa kharismatik, atau seseorang yang tinggal di wilayah tertentu dalam waktu yang lama.
4. Keturunan
Stratifikasi ini diperoleh secara turun temurun, atau dengan kata lain hanya bisa didapatkan melalui kelahiran atau perkawinan. Stratifikasi ini berhubungan dengan status individu yang dibawa sejak lahir.
5. Pendidikan

6. Status Sosial
Stratifikasi berdasarkan status sosial dilihat dari hak dan kewajiban individu dalam masyarakat. Jenis
stratifikasi ini juga dapat bervariasi tergantung pada lokasi individu.
Lapisan-Lapisan Sosial Masyarakat

◦ Perwujudan pelapisan sosial dalam masyarakat dikenal dengan istilah kelas-kelas sosial yang terdiri atas :
1. Kelas sosial tinggi (upper class)
Kelas sosial tinggi meliputi para pejabat atau penguasa dan pengusaha kaya.
2. Kelas sosial menengah (middle class)
Kelas sosial menengah meliputi kaum intelektual, seperti dosen, peneliti, mahasiswa, pengusaha kecil dan
pegawai negeri.
3. Kelas sosial bawah (lower class)
Kelas sosial rendah merupakan kelompok terbesar dalam masyarakat yang meliputi buruh dan pedagang
kecil.
BENTUK–BENTUK LAPISAN SOSIAL
1.) Stratifikasi Ekonomi
stratifikasi ekonomi dapat dilihat dari segi pendapatan , kekayaan , dan pekerjaan Orang – orang yang mampu
memperoleh kekayaan maka akan menduduki lapisan paling atas misalnya pejabat,pengusaha . Begitupun dengan
sebaliknya orang-orang yang tidak mampu maka berada di lapisan paling bawah misalnya gelandangan, pengemis,
pemulung, dan buruh tani .
2.) Stratifikasi Sosial
Stratifikasi social berhubungan dengan status atau kedudukan seseorang dalam Masyarakat dilihat dari kasta ,
Pendidikan , dan jenis pekerjaan .
3.) Stratifikasi Politik
Stratifikasi politik ini berhubungan dengan kekuasaan . Orang –orang yang memliki kekuasaan terbesar maka akan
menduduki lapisan social paling atas sementara yang tidak memiliki kekuasaan maka akan berada dilapisan bawah .
4.) Stratifikasi Budaya
Stratifikasi budaya berhubungan dengan adat istiadat atau kebiasaan di setiap daerah , Bahasa yang digunakan
disetiap daerah dan lain-lainnya .
Karakteristik dan Sifat-sifat Stratifikasi Sosial

Menurut Soerjono Soekanto, dilihat dari sifatnya pelapisan sosial dibedakan menjadi 3 yaitu ;

◦ Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social Stratification) adalah stratifikasi dimana anggota dari setiap strata
sulit mengadakan mobilitas vertikal. Walaupun ada mobilitas tetapi sangat terbatas pada mobilitas horisontal saja.
Contoh: 1. Sistem kasta ; Kaum Sudra tidak bisa pindah posisi naik di lapisan Brahmana. 2. Rasialis ; Kulit hitam
(negro) yang dianggap di posisi rendah tidak bisa pindah kedudukan di posisi kulit putih.
◦ Stratifikasi Sosial Terbuka (Opened Social Stratification) bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar.
Setiap anggota strata dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal. Contoh: 1. Seorang
miskin karena usahanya bisa menjadi kaya, atau sebaliknya. 2. Seorang yang tidak/kurang pendidikan akan dapat
memperoleh pendidikan asal ada niat dan usaha.
◦ Stratifikasi Sosial Campuran merupakan kombinasi antara stratifikasi tertutup dan terbuka. Misalnya, orang Bali
berkasta Brahmana mempunyai kedudukan terhormat di Bali, namun apabila ia pindah ke Jakarta menjadi buruh,
ia memperoleh kedudukan rendah. Maka, ia harus menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat di
Jakarta.
Dimensi dan Unsur-unsur dalam Stratifikasi Sosial

1. Kedudukan (Status)

Kedudukan Kadang-kadang dibedakan pengertiannya dengan kedudukan sosial ( social status ). Kedudukan
diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok social .
Mayarakat pada umumnya mengembangkan dua macam Kedudukan yaitu :
◦ Ascribed-Status, yaitu Kedudukan seseoarang dalam masyarakat tanpa memperhatikan perbedaan-
perbedaan rohaniah dan kemampuan.
◦ Achieved-Status adalah kedudukan yang dicapai oleh seseorang denagan usaha-usaha yang disengaja
◦ Assigned status, yang merupakan kedudukan yang diberikan. Assigned-status sering mempunyai
hubungan yang erat dengan Achieved-Status. Artinya suatu kelompok atau golongan memberikan
kedudukan yang lebih tinggi kepada orang yang lebih berjasa, yang telah memperjuangkan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat.
2. Peranan (Role)

◦ Peranan (role) merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya
sesuai dengan kedudukannya maka dia menjalankansuatu peranan. Keduanya takdapat dipisah -pisahkan, karna yang
satu tergantung pada yang lain dan sebaliknya. Tak ada peranan tanpa kedudukan atau kedudukan tanpa peranan.

◦ Peranan seseorang yang menduduki suatu posisi dalam masyarakat dalam menjalankan suatu tugas mencakup 3 hal
yaitu ;

a. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan
dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan
kemasyarakatan.
b. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.
c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaaku individu yang penting bagi struktur sosioal masyarakat.
Terjadinya Stratifikasi Sosial
◦ Adanya sistem lapisan masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat itu. Tetapi ada
pula yang dengan sengaja disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama. Yang biasa menjadi alasan terbentuknya lapisan
masyarakat yang terjadi dengan sendirinya adalah kepandaiaan, tingkat umur (senior), sifat keaslian keanggotaan kerabat
seorang kepala masyarakat, dan mungkin juga harta dalam batas-batas tertentu.

Ada beberapa ciri umum tentang Faktor-faktor yang menentukan adanya stratifikasi sosial, yaitu antara lain :
1. Pemilikan atas kekayaan yang bernilai ekonomis dalam berbagai bentuk dan ukuran; artinya strata dalam kehidupan
masyarakat dapat dilihat dari nilai kekayaan seseorang dalam masyarakat.

2. Status atas dasar fungsi dalam pekerjaan, misalnya sebagai Dokter, Dosen, buruh atau pekerja teknis dan sebagainya;
semuanya ini sangat mentukan status seseorang dalam masyarakat.
3. Kesalahan seseoran dalam beragama; jika seseorang sungguh-sungguh penuh dengan ketulusan dalam
menjalankan agamanya , maka status seseorang tadi akan dipandang lebih tinggi oleh masyarakat.

4. Status atas dasar keturunan, artinya keturunan dari orang yang dianggap terhormat ( ningrat )
merupakan ciri seseoarang yang memiliki status tinggi dalam masyarakat.
5. Status atas dasar jenis kelamin dan umur seseorang. Pada umumnya seseorang yang lebih tua
umurnya lebih dihormati dan dipandang tinggi statusnya dalam masyarakat. Begitu juga jenis
kelamin; laki-laki pada umumnya dianggap lebih tinggi statusnya dalam keluarga dan masyarakat.
THANKS

YOU

Anda mungkin juga menyukai