KOTA PALEMBANG
Oleh
Heni Okta Millieni
06151281722014
dibidang penelitian yang sejenis. Secara Praktis, Bagi Penulis Penelitian ini dapat
berarti bagi berbagai pihak sebagai bahan tambahan informasi bagi para peneliti
lanjutan.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Kondisi Sosial
Menurut Kamus Bahasa Indonesia kondisi diartikan sebagai suatu keadaan
atausituasi. Sedangkan kondisi sosial masyarakat diartikan sebagai keadaan
masyarakatsuatu Negara pada saat tertentu 4. Jadi kondisi sosial adalah suatu keadaan
yang berkaitan dengan keadaan atau situasi dalam masyarakat tertentu yang
berhubungan dengan keadaan sosial,
Kondisi sosial adalah semua orang atau manusialain yang mempengaruhi kita,
kondisi sosial yang mempengaruhi individu melalui dua cara yaitu langsung dan tidak
langsung.
a. Secara langsung yaitu sepertidalam pergaulan sehari-hari baik dari keluarga,
teman dan pekerjaan.
b. Secara tidak langsung melalui media masa baik cetak, audio maupun
audiovisual.Selanjutnya juga dijelaskan lingkungan sosial yang sangat
berpengaruh pada proses dan hasil pendidikan adalah teman bergaul,
lingkungan tetangga dan aktivitas dalam masyarakat.
2.3.4 Strategi
Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan,
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi menetapkan strategi sebagai
berikut :
a. Mendorong peran aktif masyarakat dalam rangka pelayanan sosial
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah-masalah sosial
c. Menjalin kerja sama dengan tokoh-tokoh masyarakat
d. Menjalin koordinasi dengan pihak-pihak terkait baik secara horizontal
maupun vertical
e. Menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga ekonomi pemerintah dan
swasta
2.4 Pemberdayaan
2.4.1 Pengertian Pemberdayaan
Menurut Triyani dalam buku Sosiologi Pedesaan karangan Prof
Dr.Syamsir Salam M.Si pemberdayaan merupakan terjemahan dari bahasa
inggris yaitu empowerment yang secara harfiah berarti pemberi kuasaan.
Pemberkuasaan itu sendiri dapat dipahami sebagai upaya memberikan
ataumeningkatkan kekuasaan (power) kepada pihak yang lemah atau kurang
beruntung (disadvantaged). Pemberdayaan merupakan upaya untuk
membangun eksistensi seseorang dalam kehidupannya dengan memberi
dorongan agar memiliki kemampuan atau keberdayaan.
Pemberdayaan menunjuk pada kemampuan orang, khususnya
kelompok rentan dam lemah sehingga mereka memiliki kekuatan atau
kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki
kebebasan,dalam arti bukan saja bebas mengemukakan pendapat, melainkan
bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari kesakitan,
menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat
meningkatkan pendapatan dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa yang
mereka perlukan dan berpartisipasi dalam proses pembangunan dan
keputusan- keputusan yang mempengaruhi mereka. Beberapa ahli dibawah
ini mengemukakan beberapa definisi pemberdayaan dilihat dari tujuan, proses
dan cara-cara pemberdayaan
a. Pemberdayaan bertujuan untuk meningkatkan kekuasaan orang- orang
yang lemah atau tidak beruntung.
b. Pemberdayaann adalah sebuah prosees dengan mana orang menjadi
cukup kuat untuk berpartisipasi dalam berbagai dalam, berbagai
pengontralan atas, dan mempengaruhi terhadap, kejadian-kejadian serta
lembaga-lembaga yang mempengaruhi kehidupannya. Pemberdayaan
menekankan bahwa orang yang memperoleh keterampilan, pengetahuan,
dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi kehidupannya dan
kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya.
c. Pemberdayaan menunjuk pada usaha pengalokasian kembali kekuasaan
melalui pengubahan struktur sosial.
d. Pemberdayaan adalah suatu cara dengan mana rakyat, organisasi, dan
komunitas diarahkan agar mampu menguasai kehidupannya.
Sementara itu ide, memberikan batasan pemberdayaan sebagai upaya
penyediaan kepada orang-orang atas sumber, kesempatan, pengetahuan dan
keterampilan untuk mengingkatkan kemampuan mereka, menentukan masa
depannya, dan untuk berpartisipasi didalam dan mempengaruhi kehidupan
komunitas mereka.
2.4.2 Tujuan Pemberdayaan
Tujuan utama pemberdayaan adalah memperkuat kekuasaan
masyarakat khususnya kelompok lemah yang memiliki ketidakberdayaan
baik karena kondisi internal structural yang tidak adil).
Tujuan dari pemberdayaan masyarakat adalah:
a. Mendorong, memotivasi meningkatkan kesadaran akan potensinya, dan
menciptakan iklim atau suasana untuk berkembang.
b. Memperkuat daya, potensi yang dimiliki dengan langkah-langkah positif
pengembangannya.
c. Penyediaan berbagai masukan, dan pembukaan akses kepeluang- peluang.
Upaya yangpokok yang dilakukan adalah peningkatan taraf pendidikan,
derajat kesehatan, akses kepada modal, teknologi tepatguna, informasi,
lapangan kerja dan pasar, dengan fasilitas- fasilitasnya
2.4.3 Proses Pemberdayaan
Pemberdayaan merupakan sebagai suatu program, dimana
pemberdayaan dilihat dari tahapan-tahapan guna mencapai suatu tujuan
yang biasanya sudah ditentukan jangka waktunya. Sedangkan
pemberdayaan sebagai proses, merupakan proses yang berkesinambungan
sepanjang hidup seseorang. Pemberdayaan yang dikemukakan oleh Hogan
yakni pemberdayaan masyarakat sebagai suatu proses yang
berkesinambungan sepanjang komunitas masih ingin melakukan
perubahan dan perbaikan dan juga tidak hanya terpaku pada satu program
saja. Proses pemberdayaan masyarakat terdiri dari 5 (lima) tahap:
a. Menghadirkan kembali pengalaman yang dapat memberdatagunakan
dan tidak Mendiskusikan alasan mengapa terjadi pemberdayaan dan
tidak pemberdayaan.
b. Mengidentifikasi masalah.
c. Mengidentifikasi daya yang bermakna.
d. Mengembangkan rencana-rencana aksi dan mengimplementasikan
Mengembangkan.
Dari uraian di atas bahwa pemberdayaan yang terjadi pada
masyarakat bukanlah suatu proses yang berhenti pada suatu titik tertentu
tetapi lebih sebagai upaya berkesinambungan meningkatkan daya yang ada.
2.5 Tunawisma
Tunawisma adalah istilah yang digunakan untuk seseorang yang tidak
punya tempat tinggal tetap. Tanpa tempat untuk menginap di saat malam hari,
tunawisma biasa tidur di pinggir jalan, kolong jembatan, rel kereta api, atau
fasilitas-fasilitas umum lain yang ada; tentunya ini sangat berbahaya bagi
orang tersebut. "Gelandangan" merupakan istilah yang lebih sering digunakan
di dalam masyarakat luas, istilah ini memiliki kesan yang lebih negatif dan
kasar.
Tunawisma merupakan masalah yang dapat ditemukan di seluruh
dunia, bukan di Indonesia saja. Akan tetapi, pengangguran bukan merupakan
penyebab utama masalah ini, karena statistik yang ada menunjukkan bahwa
banyak dari tunawisma yang memiliki pekerjaan.
Terdapat berbagai penyebab tunawisma, berikut beberapa diantaranya:
a. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah utama yang
menyebabkan tunawisma di seluruh dunia. Rendahnya penghasilan
membuat orang-orang tidak sanggup untuk membayar semua biaya-biaya
yang ada, seperti tempat tinggal, pendidikan, kesehatan, dll. Banyak orang
yang mengabaikan biaya untuk tempat tinggal, karena biaya untuk tempat
tinggal sangat besar.
b. Buta Huruf
Kurangnya pendidikan dan buta huruf menyulitkan seseorang
untuk mencari pekerjaan yang cukup memadai untuk mengatasi biaya
hidup. Akibatnya, gaji yang didapatkan tidak cukup untuk menutupi biaya
tempat tinggal.
c. Penyakit Mental
Sangat banyak dari tunawisma yang memiliki penyakit mental.
Orang-orang yang menderita penyakit mental seringkali ditinggalkan oleh
keluarga dan teman, karena tidak mampu untuk mengurus orang yang
menderita penyakit mental.
d. Penyalahgunaan Obat dan Zat Terlarang
Penyalahgunaan obat dan alkohol sering menyebabkan orang
terbuang di jalanan. Biasanya orang berpaling pada hal-hal tersebut karena
depresi atau tidak tahan atas tekanan yang ada.
f. Kekerasan dalam Rumah Tangga
Tunawisma wanita dan anak-anak sangat terkait dengan penyebab
yang satu ini. Sangat banyak wanita yang meninggalkan rumah karena
tindakan kekerasan dari suami. Banyak anak-anak dan wanita yang
menjadi tunawisma demi kabur dari kekerasan dalam rumah tangga.
e. Kurangnya Dukungan dari Masyarakat
Organisasi sosial seringkali membantu keluarga-keluarga yang
mengalami musibah seperti kehilangan satu-satunya anggota keluarga
yang produktif atau musibah lain. Kurangnya dukungan seperti itu dapat
menyebabkan meningkatnya jumlah tunawisma.
3. Metode Penelitian
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif Bogdan dan Taylor (Lexy. J.
Moleong, 2007) dalam bukunya mendefenisikan metode penelitian kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. mengkaji objek yang
mengungkapkan fenomena-fenomena yang ada secara konsektual melaluai
pengumpulan data yang diperoleh, dengan melihat unsur-unsur sebagai satuan objek
kajian yang saling terkait selanjutnya mendeskripsikannya.
Penulis bertindak sebagai pengamat, Penulis hanya membuat kategori
perilaku, mengamati gejala dan mencatat dalam buku observasinya. Dengan suasana
alamiah, peneliti terjun ke lapangan dan tidak berusaha memanipulasi variabel,
karena kehadirannya mungkin mempengaruhi perilaku gejala, penulis berusaha
memperkecil pengaruh ini. Penulis ke lapangan tanpa dibebani atau diarahkan oleh
teori. Penulis bebas mengamati objek, menjelajahi dan menemukan wawasan-
wawasan baru sepanjang jalan. Penulis terus menerus mengalami reformasi dan
redireksi ketika informasi-informasi baru ditemukan.
3.5.2 Wawancara
Wawancara adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan
bertanya dan mendengarkan jawaban langsung dari sumber utama data.
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
secara mendalam (depth interview), yaitu dengan tatap muka secara intens,
memperoleh keterangan dan informasi dengan tanya jawab, dengan atau tanpa
pedoman wawancara.
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dalam bentuk wawancara
terstruktur dan wawancara bebas. Wawancara terstruktur dilakukan untuk
memperoleh gambaran identitas dan latar belakang informan. Dalam
pelaksanaan pengumpulan data di lapangan. Dalam penelitian ini digunakan
dua teknik wawancara yaitu: pertama wawancara terbuka, suatu teknik
wawancara yang dilakukan dengan terbuka, akrab dan penuh kekeluargaan.
Sedangkan untuk memperoleh data yang sesuai dengan pokok permasalahan
peneliti menggunakan pedoman pertanyaan. Penggunaan bahasa yang tidak
terlalu formal ketika wawancara juga menjadi salah satu strategi guna mencari
data penelitian yang seluas-luasnya tanpa terhalangi struktur bahasa yang
terkadang secara formal mengikat dan tidak memberikan ruang bagi rasa
kepercayaan diri untuk menjelaskan secara lugas.
Informan dalam wawancara adalah pejabat/staf dari Dinas Sosial,
masyarakat, serta ditambah dengan wawancara kepada tunawisma/ pengemis.
3.5.3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data dan bahan-bahan berupa
dokumen.Dokumentasi bertujuan untuk melengkapi data observasi dan
wawancara. Sehingga peneliti merasa perlu membuat catatan-catatan penting
yang berkaitan dengan kegiatan lapangan dan bentuk dalam dokumentasi.
Biasanya dalam bentuk foto-foto, catatan hasil wawancara maupun rekaman
wawancara sehingga mendukung kevalidan data.