OLEH:
RADEN AYU FARAH BELLA AURELIANSYAH
0617 3040 0327
OLEH :
Mengetahui,
Sekretaris Jurusan Teknik Kimia
ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ii
IDENITAS DAN URAIAN UMUM.................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..............................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................vii
RINGKASAN.....................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah...............................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................3
1.5 Relevansi................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................17
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1 Persen Unsur Air Laut................................................................................4
2.2 Standar Mutu Garam..................................................................................5
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Pengelompokan Garam..............................................................................7
3.1 Diagram Alir Penelitian..............................................................................14
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Surat Masuk Laboratorium.........................................................................18
2. Surat Plagiat................................................................................................19
vii
RINGKASAN
Garam merupakan komoditi strategis sebagai bahan baku industri dan bahan
pangan bagi masyarakat Indonesia. Namun kondisi pergaraman nasional sampai
saat ini masih belum kondusif karena produksi garam masih belum mencukupi
dan memadai untuk memenuhi kebutuhan garam nasional. Proses produksi garam
di Indonesia pada umumnya dilakukan secara tradisional, dengan menguapkan air
laut dengan energi panas matahari (solar salt). Air laut dengan kadar garam rata–
rata 2,5% NaCl, diuapkan secara terus-menerus sampai kondisi jenuh dan
membentuk kristal-kristal garam. Metode tradisional ini dirasakan belum mampu
memberikan hasil yang memuaskan, baik dari segi kuantitas produksi maupun
kualitas. Dari segi kuantitas, metode tradisional belum mampu memproduksi
garam untuk memenuhi kebutuhan garam nasional. Dari segi kualitas, produksi
garam dengan metode tradisional tidak laku dijual ke industri karena kualitasnya
masih di bawah Standar. Membran RO dibuat dari berbagai bahan seperti selulosa
asetat (CA), poliamida (PA), poliamida aromatic, polieteramida, polieteramina,
polieterurea, polifelilene oksida, polifenilen bibenzimidazol, dan lainnya.
Membran komposit film tipis terbuat dari berbagai bahan polimer untuk
substratnya ditambah polimer lapisan fungsional di atasnya. Membran
mengalami perubahan karena terjadi fouling (tersumbat). Makin besar tekanan
dan suhu, biasanya membran makin mampat. Normalnya, membran bekerja pada
suhu 21 – 35 0C. Fouling membran itu diakibatkan oleh zat-zat dalam air baku
misalnya kerak, pengendapan koloid, oksida logam, organik dan silica.
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Cuaca yang tidak menentu dan berakibat pada penurunan produktivitas garam
membuat petani garam dihadapkan pada kenyataan bahwa pendapatannya jauh
berkurang (Triajie, H. 2011).
Pembuatan garam dari air laut juga telah dilakukan seperti oleh Widayat,
(2005). Pembuatan garam dilakukan dengan menggunakan metode pengendapan
(dengan menambahkan ...apa....berapa banyak dst) dan evaporasi (pada
temperatur berapa, selama berapa dengan sistem apa) dengan pelarut NaOH dan
gas CO2. Pelarut NaOH dan gas CO2 berfungsi untuk mengendapkan ion Mg2+ dan
Ca2+. Hasil garam yang diperoleh belum sesuai SNI dikarenakan Ca 2+ yang
terendapkan menjadi CaCO3 kurang maksimal. Abu Khader, (2004) melakukan
penelitian pembuatan garam industri dari air laut mati dengan 3 metode, yaitu
penambahan asam stearat dan natrium hidroksida (dengan cara sseperti apa ????),
penambahan natrium karbonat ( dengan bagaimana?????beri penjelasan sedikit),
dan modifikasi proses. Modifikasi proses yang digunakan adalah penggabungan
metode pengendapan(dengan cara bagaimana apa penjelasannya....??? dan
mirofiltrasi dengan membran (jenis membran apa, ukuran berapa, apa yang
dihasilkan). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa metode modifikasi proses
memberikan hasil yang paling baik (hasil apa....). Penelitian Abu Khader, (2004)
menggunakan metode pengendapan dan mikrofiltrasi dengan pelarut campuran
asam asetat (CH3(CH2)16COOH) dan natrium hidroksida (NaOH). Reaksinya
adalah sebagai berikut:
CH3(CH2)16COOH+NaOH CH3(CH2)16COOHNa+H2O
CH3(CH2)16COONa+CaCl2 (CH3(CH2)16COO)2Ca+NaCl
CH3(CH2)16COONa+MgCl2 (CH3(CH2)16COO)2Mg+NaCl
Membran mikrofilter merupakan jenis membran yang digunakan dalam proses
mikrofiltrasi. Mikrofiltrasi adalah proses filtrasi terhadap suatu partikel
tersuspensi dengan ukuran 0,1-10µm dimana proses adsorbsi terjadi ketika
membran menangkap partikel.
http://irma-teknikkimia.blogspot.com/2013/04/pembuatan-garam_9116.html
https://www.google.com/search?q=Widayat.
+2009.+Production+of+Industry+Salt+With+Sedimentation-
Microfiltration+Process
%3A+Optimazation+of+Temperature+and+Concentration+by+using+Surface+res
ponse+methodology.+Teknik+Vol+30+No+1%2C+11-
18&rlz=1C1JZAP_enID713ID716&oq=Widayat.
+2009.+Production+of+Industry+Salt+With+Sedimentation-
Microfiltration+Process
%3A+Optimazation+of+Temperature+and+Concentration+by+using+Surface+res
ponse+methodology.+Teknik+Vol+30+No+1%2C+11-
18&aqs=chrome..69i57.2640j0j1&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/teknik/article/view/1826/1580 (lihat
literaturnya .....cek di internet).
( Nah itu cara mendapatkan referensi sebanyak-banyaknya.....kalau sudah
dapat baru diambil cerita-cerita singkat (apa yang dilakukan, dan hasilnya
bagaimana.....) .....)
5
adalah dengan melakukan pembuatan garam dengan memanfaatkan reject hasil
dari desalinasi air laut menggunakan metode membran reverse osmosis.
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengembangkan teknologi alternative pembuatan garam tanpa perlu
bergantung pada iklim dan cuaca.
2. Menentukan karakteristik dan keunggulan produksi garam dengan
menggunakan metode membran reverse osmosis.
1.4 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Meningkatkan waktu dan biaya produksi garam dalam negeri agar menjadi
lebih ekonomis
2. Menjadi bahan bacaaan yang dapat menambah ilmu pengetahuan bagi
pembaca baik mahasiswa atau lainnya.
1.5 Relevansi
Penelitian ini menggunakan proses yang relevan dengan bidang ilmu Teknik
Kimia. Proses pembuatan garam ini menggunakan membran reverse osmosis yang
mengaplikasikan materi perpindahan massa dan menggunakan proses evaporator
dalam materi Operasi Teknik Kimia.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Garam
Garam adalah benda padat berwarna putih berbentuk Kristal yang
merupakan kumpulan senyawa dengan bagian terbesar Natrium Chlorida (>80%)
serta senyawa lainnya, seperti Magnesium Chlorida, Magnesium sulfat, dan
Calsium Chlorida. Sumber garam yang didapat di alam berasal dari air laut, air
danau asin, deposit dalam tanah, tambang garam, sumber air dalam tanah
(Burhanuddin S 2001).
Garam yang umum kita kenal sebagai bahan pemberi rasa (flavor). Secara
fisik, garam adalah benda padatan berwarna putih berbentuk kristal yang
merupakan kumpulan senyawa dengan bagian terbesar natrium klorida (diatas
80%) serta senyawa lainnya seperti magnesium klorida, magnesium sulfat,
4
5
2.4 Membran
Membran didefinisikan sebagai suatu media berpori berbentuk seperti
tabung atau film tipis yang berfungsi untuk memisahkan material berdasarkan
ukuran dan bentuk molekul, menahan komponen dari umpan yang mempunyai
ukuran lebih besar dari pori–pori membran dan melewatkan komponen yang
memiliki ukuran yang lebih kecil. Larutan yang mengandung komponen tertahan
disebut konsentrat dan larutan yang mengalir disebut Permeat (Hartomo, 1994)
Filtrasi menggunakan membran selain berfungsi sebagai sarana pemisahan
juga berfungsi sebagai sarana pemekatan dan pemurnian dari suatu larutan yang
dilewatkan (Mulder, 1996). Proses pemisahan dengan membran yang memakai
gaya dorong berupa beda tekan umumnya dikelompokan menjadi empat jenis,
diantaranya : Mikrofiltrasi, Ultrafiltrasi, Nanofiltrasi dan Reverse Osmosis (Nur,
1999).
1. Mikrofiltrasi
Mikrofiltrasi merupakan pemisahan partikel berukuran micron atau
submicron. Bentuknya lazim berupa cartridge, gunanya untuk menghilangkan
partikel dari air yang berukuran 0,04 sampai 100 mikron. Asalkan kandungan
padatan total terlarut tidak melebihi 100 ppm. Filtrasi cartridge merupakan filtrasi
mutlak, artinya partikel padat akan tertahan (Hartomo, 1994).
Spesifikasi Membran Mikrofiltrasi
a. Membran yang digunakan : asimetric porous membrane
b. Ketebalan : 10-150 μm
c. Ukuran pori : 0,05 – 10 μm
d. Driving force : tekanan (<2 Bar)
e. Prinsip pemisahan : mekanisme Sieving
f. Bahan membrane : polymeric, ceramic
Aplikasi dalam industri
a. Sterilisasi dingin dari minuman dan bahan – bahan farmasi
b. Penjernihan jus buah, wine, dan beer
c. Pengolahan limbah
d. Fermentasi kontinyu
9
2. Ultrafiltrasi
Membran ultrafiltrasi adalah teknik proses pemisahan menggunakan
membran untuk menghilangkan berbagai zat terlarut BM (berat molekul)
tinggi, aneka koloid, mikroba sampai padatan tersuspensi dari air larutan.
Membran semipermeabel dipakai untuk memisahkan makromolekul dari
larutan. Ukuran dan bentuk molekul terlarut merupakan faktor penting
(Baker, 2004).
Fluks maksimum bila membrannya anisotropic, ada kulit tipis rapat dan
pengemban berpori. Membran selulosa acetate (CA) mempunyai sifat pemisahan
yang bagus namun sayangnya dapat dirusak oleh bakteri dan zat kimia, rentan pH.
Adapula membran dari polimer polisulfon, akrilik, juga polikarbonat, PVC,
poliamida, piliviniliden fluoride, kopolimer AN-VC, poliasetal, poliakrilat,
kompleks polielektrolit, PVA ikat silang. Juga dapat dibuat membrane dari
keramik, aluminium oksida, zirconium oksida, dan lainnya (Hartomo, 1994).
Spesifikasi Membran Ultrafiltrasi :
a. Membran yang digunakan : asimetrik porous membrane
b. Ketebalan : 150 μm
c. Ukuran pori : 1 - 100 μm
d. Driving force : tekanan (1 – 10 bar)
e. Prinsip pemisahan : mekanisme Sieving
f. Bahan membrane : polymeric (Misal: polysulfoone, polyacrilonitrile),
ceramic (Misal: zirconium oxide, oxide).
3. Nanofiltrasi
Proses nanofiltrasi merejeksi kesadahan, menghilangkan bakteri dan virus,
menghilangkan warna karena zat organik tanpa menghasilkan zat kimia berbahaya
seperti hidrokarbon terklorinisasi. Nanofiltrasi cocok bagi air padatan total terlarut
rendah, dilunakkan dan dihilangkan organiknya (Hartomo, 1994).
Spesifikasi Membran Nanofiltrasi :
a. Membran yang digunakan : komposit membrane
b. Ketebalan : sublayer = 150 μm, toplayer = 1 μm
c. Ukuran pori : < 2 μm
d. Driving force : tekanan (10 – 25 bar)
e. Prinsip pemisahan : solution-diffusion
f. Bahan membrane : polyamide (polimerisasi interfasial)
Air yang sudah terkumpul pada sepetak tanah, dijemur di bawah teris sinar
matahai supaya air laut bisa menguap dan menyisakan butiran-butiran kristal yang
akan menjadi garam.
3 Proses Pemanenan
Penguapan air laut akan menyisakan garam yang akan kita panen. Petani
garam tinggal mengumpulkan dan mengamilnya untuk bisa dipanen dan dijual di
pasaran.
Salah satu cara moderen yang digunakan untuk membuat garam yaitu dengan
Teknologi Ulir Filter (TUF) Geomembran.Cara membuat garam dengan metode
TUF menjadi alternatif untuk mendapatkan garam dengan kualitas bagus dengan
kadar garam diatas 90%.Prinsip utama dari teknologi ini adalah mempercepat
proses pembuatan air tua (20° Be) dengan memperpanjang aliran air serta tetap
mempertahankan kebersihan air dan meja hablu/meja garam. Proses menjaga
kebersihan air dilakukan dengan memasang filter pada saluran air dan memasang
terpal hitam pada meja hablur.Menurut Kementrian Kelautan dan Perikanan
(KPK) dari pengkajian dengan melakukan modifikasi pada sistem pertanian
garam dengan cara TUP bisa meningkatkan produktivitas hingga 100%.Terbukti,
cara membuat garam dengan menggunakan metode UTF bisa meningkatkan
produktivitas seperti yang terjadi di Jawa Barat yaitu Cirebon, Indramayu dan
Karawang. Petani yang awalnya hanya bisa menghasilkan 60-80 ton garam sekali
panen, kini bisa menghasilkan 120-140 ton garam dalam per hektar.Adapun
konsep TUP bisa Anda lihat lewat ilustrasi gambar berikut ini.
12
13
Filter ini dipasang dengan kincir angin untuk menyaring partikel-partikel yang
akan mengotori air garam.
Air Laut yang masih murni dengan densitas antara 0-1° Be dialirkan dengan
menggunakan pompa ke dalam petak penampungan pertama. Air laut yang telah
alirkan, ditunggu hingga kadar densitanya mencapai 3° Be.Selanjutnya, air dari
dari kolam penampung pertama dialirkan ke kolam penampungan ke-2
menggunakan pompa melalui ulir besar. Menglirnya air garam melalui ulir besar
ini bertujuan supaya air baku mengalami penguapan yang cukup banyak dan
signifikan, serta diharapkan dengan menempuh perjalanan yang lebih panjang
kotoran-kotoran yang bisa mengotori air bisa tersaring dan membuat air menjadi
bersih.Air dalam petak penampungan ke-2 di setting memiliki ketinggian antar 3-
5 cm, kemudian diukur dengan Boumeter untuk dilihat berapa densitasnya.
Diharapkan hasil pengukuran menunjukkan 12°Be.Setelah selesai dilakukan
pemrosesan dalam penampungan 2, air dialirkan ke petak penampungan ke-3
melalui ulir kecil. Hampir sama dengan ulir besar, tujuan dialirkannya air
melewati ulir kecil dengan jarak yang panjang adalah untuk mempermudah
penguapan air laut untuk mendapatkan kekentalan sebesar 20 °Be.Dari kotak
penampungan 3 ini, air dialirkan ke Bunker atau meja hablur dengan densitas
sekitar 20-25°Be. Perjalanan air dari penampungan 1 sampai meja hablur
membutuhkan waktu sekitar 14-15 hari, lebih cepat dari proses pembuatan garam
secara tradisional.
14
Tambahkan Teori
Pembuatan Garam
Dari metode tradisional sd metode modern (proses deslination)
15
14
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Menyiapkan sampel
Air laut
filtrasi
16
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
Total: Rp 1.700.000
15
16
17
18
Palembang, April 2020
Kepada
Yth. Kepala Laboratorium Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
Pembimbing II,
Pembimbing II,