OLEH :
Nurhasanah 1806025035
AGROBISNIS PERIKANAN
SOSIAL EKONOMI PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
DI PT. SYAM SURYA MANDIRI ANGGANA
Jalan Provinsi No. 14, Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai
Kartanegara Kalimantan Timur
Judul
Mengetahui/Mengesahkan
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Yang telah melimpahkan hidayahNya dan memberi kami kesempatan dalam
menyelesaikan Laporan PKL (Praktek Kerja Lapangan) yang kami buat ini.
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan PKL (Praktek Kerja Perikanan) bagi para Mahasiswa dari
Fakultas perikanan dan ilmu kelautan universitas mulawarman.
Praktek kerja ini merupakan salah satu upaya dalam menjalin kerja sama
yang baik dalam bidang perikanan dengan mengetahui proses pengolahan
perikanan pada salah satu Perusahaan di Kalimantan Timur dan kami harap
praktek kerja ini akan memberi banyak manfaat bagi mahasiswa maupun bagi
pembaca.
Penyelesaian laporan ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, karena itu sudah sepantasnya jika kami mengucapkan terima
kasih kepada:
2. Bapak Dr. Ir. Said Abdusysyahid, M.Si Ketua Jurusan Budidaya Perairan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman.
3. Ibu Dr. Elly Purnama, S.Pi, M.Si Koordinator Program Studi Teknologi
Hasil Perikanan dan selaku dosen pembimbing Praktik Kerja Lapangan
yang telah banyak memberikan arahan dan masukan kepada saya dalam
melaksanakan praktik kerja dan juga penyelesaian laporan Praktik Kerja
Lapangan ini.
4. Bapak H. Mangkana dan Hj. Siti Wahdania selaku direktur utama PT.
Syamsurya Mandiri.
5. Bapak Dedy Azhari selaku Factory Manager PT.Syam Surya Mandiri.
7. Ibu Yunida selaku Quality Control Section Head PT. Syam Surya Mandiri
8. Ibu Puspahati Amri selaku Production Section Head PT. Syam Surya
Mandiri.
10. Ibu santi Listiawati selaku Supervisor Laboratorium beserta seluruh staf
Laboratorium PT. Syam Surya Mandiri.
11. Kepada seluruh Supervisor dan Quality Control, serta para karyawan PT.
Syamsurya Mandiri yang telah memberi arahan dan membimbing saya
untuk memperoleh ilmu dan dapat mengaplikasikannya langsung dalam
kegiatan Paktik Kerja Lapangan ini.
12. Kedua orang tua tercinta, serta keluarga yang senantiasa memberikan doa
dan dukungan selama pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan
maupun saat proses penyusupan laporan.
13. Semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu, yang telah
banyak membantu sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan baik dan
berjalan dengan lancar.
Susunan Laporan PKL ini sudah dibuat dengan sebaik-baiknya, namun
tentu masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu jika ada kritik atau saran
apapun yang sifatnya membangun bagi penulis, dengan senang hati akan
penulis terima.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................2
C. Manfaat.........................................................................................................2
BAB III....................................................................................................................7
C. Prosedur Kerja...............................................................................................7
A. Hasil..............................................................................................................9
B. PEMBAHASAN.........................................................................................10
BAB V PENUTUP.................................................................................................15
A. Kesimpulan.................................................................................................15
B. Saran............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktek kerja lapangan (PKL) ini antara lain :
1. Mengaplikasikan atau menerapkan ilmu yang telah di dapat di
perkuliahan dan praktikum.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui secara langsung alur proses
pembekuan udang black tiger head less, mulai dari penerimaan Raw
Material hingga ke tahap pengemasan (packing).
C. Manfaat
Adapun manfaat dari praktek kerja lapangan (PKL) ini antara lain :
1. Mahasiswa dapat mengetahui secara langsung bagaimana cara
penanganan dan pembekuan udang yang baik dan benar.
2. Mahasiswa dapat mengetahui secara langsung alur proses pembekuan
udang Black Tiger head less mulai dari penerimaan Raw Material
hingga ke tahap pengemasan (packing).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Udang Black Tiger (Penaeus monodon) memiliki sifat-sifat dan ciri khas
yang membedakannya dengan udang-udang yang lain. Udang Black Tiger
(Penaeus monodon) bersifat Euryhaline, yakni secara alami bisa hidup di
perairan yang berkadar garam dengan rentang yang luas, yakni 5-45%. Kadar
garam ideal untuk pertumbuhan Udang Black Tiger (Penaeus monodon)
adalah 19-35%. Sifat lain yang juga menguntungkan adalah ketahanannya
terhadap perubahan temperature yang dikenal dengan eurythemal (Suryanto
dkk 2004).
Secara morfologi, tubuh Udang Black Tiger terbagi menjadi dua bagian
yaitu bagian kepala hingga dada dan abdomen yang meliputi bagian perut dan
ekor. Bagian kepala dada disebut cephalothorax, dibungkus kulit kitin yang
tebal yang disebut carapace. Bagian ini terdiri dari kepala dengan 5 segmen
dan dada dengan 8 segmen. Bagian abdomen terdiri atas 6 segmen dan 1
telson (Murtidjo 2003).
a. Alat
- Gunting
- Baskom
- MCO
- Basket
- Inner
- Tutup inner
- Plat
- Longpan
- MC
- Polybag
b. Bahan
- Udang
- Air
- Es
D. Prosedur Kerja
A. Hasil
Adapun hasil dari kegiatan kegiatan praktik kerja lapangan yang dilakukan
di PT. Syam Surya Mandiri sebagai berikut :
PEMBELIAN
PENERIMAAN RM
SORTIR
TIMBANG PRODUK
PENYUSUNAN
PEMBEKUAN
PENGEMASAN
COLD STORAGE
LOADING
E. PEMBAHASAN
1. Pembelian (Purchasing)
Bahan baku udang Black Tiger (Penaeus monodon)
diperoleh dari supplier sekitar Anggana dan juga daerah yang
termasuk juga dalam Delta Mahakam serta daerah lain seperti
Balikpapan.
Tahapan yang terdapat pada pembelian (Purchasing) adalah
pengecekan udang yang di uji dengan cara di sortir, selama proses
sortir udang yang tidak memenuhi kriteria akan dikembalikan
kepada supplier. Dalam proses pembongkaran, udang di bongkar
secara berhati–hati tujuannya untuk menjaga udang agar tidak
mengalami kerusakan fisik dan mutu. Kemudian setelah proses
pembongkaran selesai maka dilakukan pengambilan sampling yang
bertujuan untuk mengetahui kode dan mutu udang sekaligus untuk
menentukan harga beli udang tersebut. Selanjutnya udang akan
diproses menuju unit selanjutnya yang bernama unit StockUp.
2. Stock Up
Sebelum bahan baku ditampung, proses yang dilakukan
adalah menimbang udang seberat 20 Kg/basket kemudian mencuci
bahan baku dengan air dingin (suhu <5°). Selanjutnya dilakukan
sampling ulang guna untuk mengetahui mutu, size ,dan jenis serta
bersamaan dengan dilakukannya penimbangan. Selanjutnya diberi
kode yang isinya tanggal, supplier, dan kode pembelian.
Fungsi dari unit Stock Up adalah untuk menampung udang
yang dibeli dari supplier karena sering banyaknya udang yang
dibeli tidak dapat diproses pada waktu bersamaan.
3. Gunting genjer
Gunting genjer merupakan kegiatan yang mana dilakukan
dengan cara memotong sisa daging dengan posisi gunting
mengarah pada bagian genjer yang akan digunting. Setelahnya
dilakukan penimbangan kembali dan genjer yang digunting tetap
diproduksi oleh perusahaan. Tujuan dari pemotongan genjer udang
adalah agar udang terlihat rapi walaupun pada dasarnya genjer–
genjer udang tidak mempengaruhi mutu dari udang tersebut.Untuk
standar panjangnya genjer udang yaitu genjer tidak melebihi kaki
renang pertama.
4. Sortir
Sortir merupakan unit selanjutnya setelah penampungan
(Stock Up) yang berfungsi untuk memisahkan udang menurut tiga
komponen yaitu mutu, jenis, dan size. Proses sortir ini
membutuhkan ketelitian dari penyortir dikarenakan harus mampu
memisahkan udang menurut tiga komponen dengan sangat teliti.
Pada ruang proses sortir memiliki mesin yang berguna untuk
memisahkan udang menurut sizenya. Biasanya mesin ini hanya
berlaku untuk udang tiger. Selain itu seperti udang white, banana,
blackpink dan lain-lain di sortir secara manual.
Standar mutu udang Headless Tiger dan White, terbagi
menjadi 3 macam yaitu :
1. FQ (First Quality)
2. SC (Second Quality)
3. BS (Bellow Standar)
6. Penyusunan (Layering)
Proses penyusunan udang dilakukan ketika udang sudah
ditimbang berdasarkan size dan jenis produknya. Dengan disusun
menggunakan media bernama inner. Setelah udang disusun
kedalam inner berdasarkan jenis produk dan sizenya. Tahap
selanjutnya sebelum udang masuk ke proses pembekuan, udang
yang sudah disusun kedalam inner terlebih dahulu dilakukan proses
water filling (pemberian air dingin) pada udang dan es curah
bagian atas. Tujuan dari pemberian air dingin adalah agar udang
yang akan dibekukan dapat membeku dengan baik sehingga udang
tahan lama untuk disimpan. Pada proses ini air yang digunakan
adalah air es yang dituangkan kedalam inner secukupnya.
7. Frosting (Pembekuan)
Produk yang telah disusun kedalam inner akan langsung
dimasukan kedalam frezzer atau mesin pembekuan guna
membekukan produk. Produk akan beku selama 3-5 jam
tergantung dari mesin pembekuan itu sendiri, karena mesin
pembekuan ada yang memakai sistem produk harus menempel
pada media plat sebagai penghantar dingin dan ada juga
menggunakan sistem semprot suhu udara dingin
8. Pelepasan Produk dari Inner Pan & Glazing
Setelah udang beku, selanjutnya udang akan melalui
proses glazing terlebih dahulu. Tujuan tahap glazing adalah
mencegah pelekatan antar bahan baku, melindungi produk dari
kekeringan selama penyimpanan, mencegah ketengikan akibat
oksidasi dan memperbaiki penampakan permukaan. Glazing
dilakukan dengan cara menyemprotkan atau mencelupkan udang
beku dalam air bersuhu antara 0-5° C.Pengawasan mutu pada
tahap ini adalah mempertahankan suhu air yang digunakan
minimal 3°C.
9. Pengemasan (Packaging)
Setelah melalui proses glazing produk udang beku yang
akan dikemas dilewatkan metal detector untuk mendeteksi adanya
kontaminan logam. Produk yang terdapat logam harus dibuang
dan dilakukan penelusuran untuk mencari tahu penyebab
kontaminasi logam. Selain untuk mendeteksi logam atau benda
asing yang terdapat pada udang beku, metal detector juga dapat
mendeteksi apakah udang tersebut beku maksimal atau tidak.
A. Kesimpulan
F. Saran
Gery Purnomo Aji Sutrisno, S.Pi. .2020. diakses pada 28 Januari 2020.
https://www.melekperikanan.com/2020/01/udang-windu.html